Kumpulan Artikel Islami
Was-was Setan dan Apa yang Harus Dikerjakan KetikaItu
>> Pertanyaan :
Kadangkala setan datang kepada manusia dan membisikkan keragu-raguandalam jiwanya tentang Dzat Allah dan tentang ayat-ayat kauniyahNya;lalu apakah yang semestinya dilakukan manusia ketika itu?
>> Jawaban :
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pernah ditanya tentang hal ini. DalamShahih Muslim dari hadits Abu Hurairah, ia mengatakan, Beberapa orangdari sahabat Nabi Shalallaahu alaihi wasalam datang lalu mengatakankepada beliau, 'Kami mendapati dalam diri kami sesuatu, yang salahseorang dari kami menganggap besar [merasa takut] bila membicarakannya.'Beliau bertanya, 'Kalian mendapatinya' Mereka menjawab, 'Ya.' Beliaubersabda,
'Itulah keimanan yang nyata'. HR. Muslim, no.132, kitab al-Iman.
Dalam Muslim juga dari Abdullah bin Mas'ud, ia mengatakan, NabiShalallaahu alaihi wasalam ditanya tentang was-was, maka beliaumenjawab,
'Itulah keimanan yang sejati'. Ibid, no. 133.
Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, Rasulullah Shalallaahu alaihiwasalam bersabda,
Manusia terus bertanya-tanya sehingga dikatakan, 'IniAllah menciptakan ciptaan, lalu siapakah yang menciptakan Allah'Siapa yang mendapati sesuatu dari hal itu, maka katakanlah, 'Akuberiman kepada Allah'. Ibid, no. 134
Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu juga, Rasulullah Shalallaahualaihi wasalam bersabda,
Setan mendatangi salah seorang dari kalian, lalubertanya, 'Siapakah yang menciptakan demikian, siapakah yangmenciptakan demikian' hingga bertanya, 'Siapakah yang menciptakanTuhan-mu' Jika hal ini sampai kepadanya, maka mintalah perlindungankepada Allah dan berhentilah. HR. Al-Bukhari, no. 3276, kitabBad'u al-Wahyi; Muslim, no. 134 [214], kitab al-Iman.
Dari riwayatnya juga, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
Setan mendatangi salah seorang dari kalian, lalubertanya, 'Siapakah yang menciptakan bumi' Ia menjawab, 'Allah.' Lalusetan bertanya, 'Siapakah yang menciptakan Allah.' Jika salah seorangdari kalian merasakan sesuatu dari hal ini, maka katakanlah, 'Akuberiman kepada Allah dan para rasulNya'. HR. Muslim, no. 134,kitab al-Iman; Ahmad, no. 8176
Dalam Sunan Abu Daud dari Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu, ia mengatakan, Seseorang datang kepada Nabi Shalallaahu alaihi wasalam lalumengatakan,
-
:
'Wahai Rasulullah, salah seorang dari kamimendapati dalam dirinya -ia mengisyaratkan sesuatu- yang bila dirinyadisiram dengan air panas lebih disukainya daripadamengatakannya.'Mendengar hal itu beliau bersabda, 'Segala puji bagiAllah yang mengembalikan tipu daya setan menjadi was-was'. HR. AbuDaud, no. 5112, kitab al-Adab.
Dalam hadits-hadits ini dan selainnya terdapat penjelasan, bahwapemikiran-pemikiran yang adakalanya datang dengan tiba-tiba kepadamanusia mengenai perkara-perkara ghaib ini adalah bisikan dari setanuntuk menimpakan keraguan dan kebimbangan kepadanya -kita berlindungkepada Allah darinya-.
Kemudian, jika manusia mengalami seperti ini, maka ia harus melakukanbeberapa hal, sebagaimana ditunjukkan Nabi Shalallaahu alaihi wasalam,
1. Meminta perlindungan kepada Allah.
2. Berhenti dari hal itu. Berhenti, maksudnya ialah memangkas was-wasini.
3. Mengucapkan, Aku beriman kepada Allah. Dalam suatu riwayat, Akuberiman kepada Allah dan para rasulNya.
Jika terlintas kepadamu suatu was-was tentang Dzat Allah, tentangkekekalan alam, tentang kekekalannya, tentang perkara-perkarakebangkitan dan kemustahilan hal itu, tentang penjelasan pahala dansiksa, serta sejenisnya, maka kamu harus beriman dengan keimanansecara global. Lalu kata-kata yang kamu ucapkan ialah, Aku berimankepada Allah dan kepada segala yang datang dari Allah, serta menurutkehendak Allah Aku beriman kepada Rasulullah dan segala yang berasaldari Rasulullah, serta menurut kehendak Rasulullah. Apa yang akuketahui akan aku ucapkan, dan apa yang tidak aku ketahui aku diamkanserta aku serahkan ilmunya kepada Allah.
Tidak diragukan lagi, bila was-was ini tetap menyertai hamba, makamenyebabkan kebimbangan, kemudian pada akhirnya ia kosong dariperkara-perkara ibadah. Adapun jika ia memang-kasnya sejak kalipertama, maka akan terputus, insya Allah, disertai dengan banyakberisti'adzah [meminta perlindungan kepada Allah] dari setan danbanyak mengusir setan. Karena ini merupa-kan tipu dayanya untukmemasukkan was-was pada manusia hingga meragukannya dalam keimanan danagamanya.
Al-Kanz ats-Tsamin, Syaikh Abdullah al-Jibrin, jilid 1, hal.199-201
Artikel Was-was Setan dan Apa yang Harus Dikerjakan KetikaItu diambil dari http://www.asofwah.or.id
Was-was Setan dan Apa yang Harus Dikerjakan KetikaItu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar