Kamis, 05 Juni 2008

Apakah Sekarang Sudah Ada Jannah Dan Naar ?

Kumpulan Artikel Islami

Apakah Sekarang Sudah Ada Jannah Dan Naar ? Apakah Sekarang Sudah Ada Jannah Dan Naar

Kategori Fatawa 'Arkanil Islam

Sabtu, 21 Februari 2004 21:07:24 WIBAPAKAH SEKARANG SUDAH ADA JANNAH DAN NAAR OlehSyaikh Muhammad bin Shalih Al-UtsaiminPertanyaan.Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : "Apakah Jannah dan Naar sudah ada JawabanYa, memang Jannah maupun Naar sekarang ini sudah ada. Dalilnya bisa kita dapatkan dalam Kitab dan Sunnah.Dalam Al-Kitab, Allah berfirman mengenai Naar."Artinya : Dan takutlah akan naar yang dipersiapkan bagi orang-orang kafir" [Ali-Imran : 131]Dan mengenai Jannah, Allah Ta'ala berfirman."Artinya : Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa" [Ali-Imran : 133]Dalam As-Sunnah, telah disebutkan dalam kitab Shahih Al-Bukhari dan Muslim serta lainnya mengenai kisah gerhana matahari bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit untuk shalat, lalu diperlihatkan Jannah dan Naar kepada beliau.Beliau menyaksikan Jannah sehingga ingin meraih satu tanda darinya, kemudian ternyata beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak melakukannya. Selanjutnya beliau melihat Naar, dan beliau melihat bahwa di dalam Naar tersebut terdapat 'Amru bin Luhay Al-Khaza'i' menjulurkan ususnya keluar dari perutnya dan ia menjulurkannya ke dalam api Naar. Karena dialah orang yang mula-mula memasukkan kemusyrikan ke dalam tubuh bangsa Arab. Dengan demikian dia memperoleh bagian dari adzab yang menimpa orang-orang yang datang setelahnya [yang mengikuti tindak kemusyrikannya].Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga melihat seorang wanita sedang di adzab gara-gara seekor kucing yang diikatnya hingga mati ; tidak diberi makan dan tidak pula dilepaskan untuk mencari makan sendiri. Ini semua menunjukkan bahwa Jannah maupun Naar sekarang ini sudah ada.[Disalin dari kitab Fatawa Anil Iman wa Arkaniha, yang di susun oleh Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, edisi Indonesia Soal-Jawab Masalah Iman dan Tauhid, hal 50-52 Pustaka At-Tibyan]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=265&bagian=0


Artikel Apakah Sekarang Sudah Ada Jannah Dan Naar ? diambil dari http://www.asofwah.or.id
Apakah Sekarang Sudah Ada Jannah Dan Naar ?.

Hukum Menyerang Para Turis Dan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Negeri Islam

Kumpulan Artikel Islami

Hukum Menyerang Para Turis Dan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Negeri Islam Hukum Menyerang Para Turis Dan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Negeri Islam

Kategori Al-Irhab = Terorisme

Rabu, 15 September 2004 22:36:49 WIBHUKUM MENYERANG PARA TURIS DAN WISATAWAN YANG BERKUNJUNG KE NEGERI ISLAMOlehSyaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin BazPertanyaan.Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Bagaimana hukum menyerang [mengganggu] para turis asing dan wisatawan yang berkunjung ke Negara Islam Jawaban.Hal ini tidak dibenarkan, penyerangan tidak dibenarkan terhadap siapapun juga, apakah ia turis ataupun para pekerja, karena mereka telah dilindungi. Mereka masuk dengan perlindungan, maka tidak dibenarkan untuk menyerang mereka. Akan tetapi berilah nasehat kepada pemerintah agar pemerintah melarang mereka melakukan hal-hal yang melanggar.Adapun mengganggu mereka tidak diperbolehkan. Tidak dibenarkan atas setiap individu untuk melakukan tindakan apapun seperti membunuh, memukul atau menyakiti mereka akan tetapi adukanlah segala permasalahan kepada pemimpin, karena menyerang mereka berarti menyerang orang yang berada dalam perlindungan maka tidaklah dibenarkan untuk menyerang mereka. Akan tetapi adukanlah segalanya kepada orang yang mampu mencegah mereka masuk atau mencegah mereka untuk melakukan kemungkaran.Adapun memberikan nasehat kepada mereka dengan menyeru kepada Islam atau meninggalkan kemungkaran, jika ia beragama Islam maka itulah yang diinginkan seperti yang disinyalir oleh dalil-dalil syariat.Hanya kepada Allah tempat bergantung, tidak ada daya dan upaya kecuali hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para sahabat beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam.[Majmu Fatawa 8/239][Disalin dari kitab Fatawa Al-Aimmah Fil An-Nawazil Al-Mudlahimmah edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Seputar Terorisme, Penyusun Muhammad bin Husain bin Said Ali Sufran Al-Qathani, Terbitan Pustaka At-Tazkia]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=1026&bagian=0


Artikel Hukum Menyerang Para Turis Dan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Negeri Islam diambil dari http://www.asofwah.or.id
Hukum Menyerang Para Turis Dan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Negeri Islam.

Hukum Berkenaan Dengan Masalah Terorisme Di Negara-Negara Islam Dan Sekitarnya

Kumpulan Artikel Islami

Hukum Berkenaan Dengan Masalah Terorisme Di Negara-Negara Islam Dan Sekitarnya Hukum Berkenaan Dengan Masalah Terorisme Di Negara-Negara Islam Dan Sekitarnya

Kategori Al-Irhab = Terorisme

Sabtu, 25 Desember 2004 09:10:44 WIBHUKUM BERKENAAN DENGAN MASALAH TERORISME DI NEGARA-NEGARA ISLAM DAN SEKITARNYAOlehMajelis Haiah Kibaril UlamaSegala puji bagi Allah Rabb semesta alam, segala kemenangan diperuntukkan bagi orang-orang, bertakwa, dan permusuhan hanya bagi orang-orang yang zhalim. Semoga shalawat dan salam serta barakah tercurah kepada makhluk yang paling mulia, yaitu Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, para shabat dan orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau hingga akhir zaman.Sesungguhnya majelis Haiah Kibarul Ulama pada daurah ke 32 yang bertempat di Thaif yang dimulai tanggal 12-18 Muharram 1409H, membahas tentang kabar tentang terjadinya beberapa pengrusakan yang menewaskan banyak orang-orang yang tidak bersalah, hilangnya harta yang tidak sedikit, hancurnya fasilitas-fasilitas umum di negeri-negeri Islam dan sekitarnya. Hal ini dilakukan oleh sekelompok orang yang imannya tipis atau memiliki jiwa yang sakit serta rasa iri hati.Contoh-contoh dari kejahatan mereka : Peledakan bangunan-bangunan serta membakar fasilitas-fasilitas umum, menghancurkan barang-barang dagangan, pemboman serta pembajakan pesawat-pesawat. Kalau diperhatikan dengan seksama berdasarkan beragam peristiwa yang terjadi baik di negara-negara yang dekat ataupun yang jauh, bahwasanya Saudi Arabia dan negara-negara lainnya merupakan sasaran dari semua ini.Maka majelis Haiah Kibarul Ulama melihat betapa pentingnya menetapkan hukum atas para pelaku pengrusakan tersebut. Baik yang menjadi sasaran dari pengrusakan itu tempat-tempat umum dan fasilitas negara ataupun yang lainnya dengan maksud murni kejahatan dan menghilangkan rasa aman.Majelis ulama telah meneliti dengan seksama dari apa yang disampaikan oleh para ahli ilmu, bahwasanya syariat mencakup secara menyeluruh menetapkan wajibnya mempertahankan lima hal yang sangat penting dan mengambil berbagai tindakan untuk menjaganya, lima hal tersebut adalah agama, nyawa, kehormatan, akal dan harta.Majelis ulama telah memiliki gambaran akan bahaya-bahaya besar yang akan timbul akibat menzhalimi jiwa-jiwa, kehormatan-kehormatan kaum muslimin dan harta mereka serta akibat yang ditimbulkan oleh pengrusakan-pengrusakan, seperti tidak adanya rasa aman dalam suatu negara, maraknya kekerasan dan kekacauan, serta ketakutan kaum muslimin atas diri serta harta mereka.Sungguh Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjaganya bagi manusia agama, diri, jiwa, kehormatan, akal pikiran, serta harta benda mereka dengan batas-batas yang telah disyariatkanNya yang dengannya akan tercipta rasa aman.Hal tersebut telah dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firmanNya."Artinya : Oleh karena itu kami tetapkan [suatu hukum] bagi bani Israil, bahwa : barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu [membunuh] orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya" [Al-Maidah : 32]Dan firmanNya."Artinya : Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan RasulNya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri [tempat kediamannya]. Yang demikian itu [sebagai] suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar" [Al-Maidah : 33]Menegakkan tersebut merupakan jaminan akan tersebarnya rasa aman serta rasa damai, tidak akan ada keinginan bagi masing-masing individu untuk melakukan kejahatan ataupun kezhaliman atau kaum muslimin.Jumhur ulama telah sepakat bahwa hukum terror yang dilakukan di suatu kota, atau tempat lainnya, sama saja sebagaimana firman Allah."Artinya : Mereka melakukan kerusakan di muka bumi"Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman."Artinya : Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia manarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah [atas kebenaran] isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling [dari kamu], ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan" [Al-Baqarah : 204-205]Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman."Artinya : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah [Allah] memperbaikinya …." [Al-A'raf : 56]Ibnu Katsir Rahimahullah berkata : "Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang untuk melakukan keruskan di muka bumi serta hal-hal yang bisa menjadikannya rusak setelah Allah memperbaikinya, karena jika semuanya berjalan dengan baik [lurus] kemudian terjadi kerusakan setelah itu maka hal tersebut akan lebih berbahaya bagi manusia, karena itulah Allah melarang hal tersebut".Al-Qurthubi Rahimahullah berkata : "Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang segala bentuk pengrusakan [baik sedikit ataupun banyak] setelah adanya perbaikan [sedikit atau banyak], berlaku secara umum menurut pendapat yang paling benar".Berdasarkan apa yang telah dijelaskan di atas, bahwasanya perbuatan-perbuatan mereka itu melebihi tindakan kaum muharibin yang melakukan hal tersebut, mempunyai tujuan-tujuan khusus dalam mencapai maksud mereka, seperti harta dan kehormatan. Sedangkan mereka bertujuan membuat keributan [kegoncangan], melemahkan persatuan manusia serta menyesatkan aqidah umat dan memalingkannya dari manhaj rabbani.Berdasarkan hal tersebut majelis ulama secara ijma menetapkan.Pertama.Orang yang telah pasti [secara syariat] terbukti melakukan suatu bentuk kerusakan di muka bumi yang membuat suatu kekacauan dengan cara menzhalimi jiwa dan harta secara umum atau khusus seperti meledakkan bangunan orang-orang miskin, masjid, sekolah-sekolah, rumah sakit, pabrik-pabrik, jembatan, gudang senjata dan gudang air, proyek-proyek umum milik baitul mal seperti ; pipa minyak, peledakan pesawat ataupun membajaknya dan semisalnya, bahwasanya hukuman yang pantas baginya hanyalah hukuman mati sesuai dengan dalil-dalil yang telah lewat, bahwasanya halal darah orang yang telah melakukan suatu bentuk kerusakan, sebab orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut lebih berbahaya dan lebih pantas ditakuti dari pada orang yang menggunakan cara singkat dengan menzhalimi seseorang, membunuh, ataupun merampas hartanya. Itu adalah hukum yang telah Allah tetapkan seperti yang tercantum dalam ayat Al-Hirabah [pengrusakan].Kedua.Bahwasanya sebelum menjatuhkan hukuman seperti yang telah dijelaskan di atas wajib bagi mahkamah syari'ah dan majelis khusus serta mahkamah tinggi meminta klarifkasi tentang perbutannya tersebut sehingga tidak salah dalam menjatuhkan vonis dan menumpahkan darah orang yang tidak berdosa dan untuk menjalankan prosedur hukum yang berlaku di negeri ini berkaitan dengan investasi terhadap aksi-aksi kejahatan.Ketiga.Majelis ulama berpendapat agar hukuman disebar luaskan kepada masyarakat umum melalui media massa.Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mencurahkan shalawat dan salam kepada hamba serta RasulNya Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.[Majelis Haiah Kibarul Ulama. Majalah Mujamma' Fiqh Islami, edisi ke 2 halaman 181, Keputusan no. 148. dicetak dari Daurah [pertemuan] ke-32, 12 Muharram 1409H][Disalin dari kitab Fatawa Al-Aimmah Fil An-Nawazil Al-Mudlahimmah edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Seputar Terorisme, Penyusun Muhammad bin Husain bin Said Ali Sufran Al-Qathani, Terbitan Pustaka At-Tazkia]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=1258&bagian=0


Artikel Hukum Berkenaan Dengan Masalah Terorisme Di Negara-Negara Islam Dan Sekitarnya diambil dari http://www.asofwah.or.id
Hukum Berkenaan Dengan Masalah Terorisme Di Negara-Negara Islam Dan Sekitarnya.

Menghadiahkan Pahala Amal Seperti Thawaf

Kumpulan Artikel Islami

Menghadiahkan Pahala Amal Seperti Thawaf

>> Pertanyaan :

Ada seorang perempuan berkata: Ketika berada di Mekkah, saya menerimaberita bahwa salah satu kerabatku meninggal, maka saya pun melakukanthawaf di Baitullah untuk dia dan pahalanya saya hadiahkan kepadanya.Apakah itu boleh?

>> Jawaban :

Ya, Anda boleh melakukan thawaf tujuh keliling dan menghadiah-kanpahalanya kepada siapa saja yang Anda kehendaki dari kaum Muslimin.Ini adalah merupakan pendapat yang masyhur Imam Ahmad 5. Sesungguhnyaketaatan [qurbah] apa saja yang dilakukan oleh seorang Muslim danmenghadiahkan pahalanya untuk orang Muslim yang telah meninggal atauyang masih hidup maka hal itu bermanfaat baginya, apakah amalan itubersifat amal fisik murni, seperti shalat dan thawaf ataupun bersifatmateri murni, seperti sedekah atau gabungan dari keduanya, sepertimenyembelih hewan korban. Namun harus diketahui yang lebih afdhal bagiseseorang adalah mengerjakan amal-amal shalih untuk diri sendiri danmendoakan siapa saja di antara kaum Muslimin secara khusus, karenayang demikianlah yang dianjurkan oleh Rasulullah Shalallaahu alaihiwasalam sebagaimana sabdanya,

:.

Apabila seorang manusia mati maka terputuslahamalnya kecuali dari tiga perkara: dari amal jariyah [nya], atau dariilmu[nya] yang bermanfaat atau dari anak[nya] yang shalih yang selalumendoakannya.

[ Ibnu Utsaimin: Kitabud Dawah, jilid 2, hal. 27. ]

Artikel Menghadiahkan Pahala Amal Seperti Thawaf diambil dari http://www.asofwah.or.id
Menghadiahkan Pahala Amal Seperti Thawaf.

Jauhi Sifat Angkuh dan Sombong

Kumpulan Artikel Islami

Jauhi Sifat Angkuh dan Sombong Sifat angkuh dan sombong telah banyak mencelakakanmakhluk ciptaan Allah subhanahu wata’ala, mulai dari peristiwaterusirnya Iblis dari sorga karena kesombongannya untuk tidak mausujud kepada Nabi Adam alaihis salam tatkala diperintahkan olehAllah subhanahu wata’ala untuk sujud hormat kepadanya.

Demikian juga Allah subhanahu wata’ala telah menenggelamkanQorun beserta seluruh hartanya ke dalam perut bumi karena kesombongandan keangkuhannya terhadap Allah subhanahu wata’ala dan jugakepada sesama kaumnya.

Allah subhanahu wata’ala juga telah menenggelamkan Fir'aun danbala tentaranya di lautan karena kesombongan dan keangkuhannyaterhadap Allah subhanahu wata’ala dan juga kepada sesamakaumnya, dan karena kesombongannya itulah dia lupa diri sehinggadengan keangkuhannya dia menyatakan dirinya adalah tuhan yang harusdisembah dan diagungkan.

Kehancuran kaum Nabi Luth alaihis salam juga karena kesombonganmereka dengan menolak kebenaran yang disampaikan Nabi Luth alaihissalam agar mereka meninggalkan kebiasaan buruk mereka yaitumelakukan penyimpangan seksual, yakni lebih memilih pasangan hidupmereka sesama jenis [homosek], sehingga tanpa disangka-sangka padasuatu pagi, Allah subhanahu wata’ala membalikkan bumi yangmereka tempati dan tiada satu pun di antara mereka yang bisamenyelamatkan diri dari adzab Allah yang datangnya tiba-tiba.

Dan masih banyak kisah lain yang bisa menyadarkan manusia darikesombongan dan keangkuhan, kalaulah mereka mau mempergunakan hatinurani dan akalnya secara sehat.

Mengapa manusia tidak boleh sombong Sebab manusia adalah makhluk yanglemah, maka pantaskah makhluk yang lemah itu bermega-megahan dansombong di hadapan penguasa langit dan bumi Namun fenomena danrealita yang ada masih banyak manusia itu yang lupa hakikat dan jatidirinya, sehingga membuat dia sombong dan angkuh untuk menerimakebenaran, merendahkan orang lain, serta memandang dirinya sempurnasegala-galanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, telah menjelaskantentang bahayanya sifat kesombongan dan keangkuhan, sebagaimanadiriwayatkan dari Abdullah Bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu , dariNabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,Tidak masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya ada sedikitkesombongan, kemudian seseorang berkata: [ya Rasulullah]sesungguhnya seseorang itu senang pakaiannya bagus dan sandalnya bagus ,Beliau bersabda: Sesunguhnya Allah itu Indah dan Dia menyenangikeindahan, [dan yang dimaksud dengan] kesombongan itu adalah menolakkebenaran dan melecehkan orang lain [HR. Muslim]

Imam An-Nawawi rahimahullah berkomentar tentang hadits ini, Haditsini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepadamanusia, merendahkan mereka dan menolak kebenaran . [Syarah ShahihMuslim 2/269].

Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata, Orangyang sombong adalah orang yang memandang dirinya sempurnasegala-galanya, dia memandang orang lain rendah, meremehkannya danmenganggap orang lain itu tidak pantas mengerjakan suatu urusan, diajuga sombong menerima kebenaran dari orang lain . [Jami'ul Ulum WalHikam 2/275]

Raghib Al-Asfahani rahimahullah berkata, Sombong adalahkeadaan/kondisi seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri,memandang dirinya lebih utama dari orang lain, kesombongan yang palingparah adalah sombong kepada Rabbnya dengan cara menolak kebenaran [dari-Nya]dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan maupun dalammentauhidkan-Nya.” [Umdatul Qari` 22/140].

Nash-nash Ilahiyyah banyak sekali mencela orang yang sombong danangkuh, baik yang terdapat dalam Al-Qur`an maupun dalam As-Sunnah.

1. Orang Yang Sombong Telah Mengabaikan Perintah Allah subhanahuwata’ala.

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia [karena sombong]dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. SesungguhnyaAllah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri [angkuh].

[QS. 31:18]

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, menjelaskan makna firman Allah

subhanahu wata’ala: [Dan janganlah kamu memalingkan mukamudari manusia] dia berkata: Janganlah kamu sombong dan merendahkanmanusia, hingga kamu memalingkan wajahmu ketika mereka berbicarakepadamu. [Tafsir At-Thobari 21/74]

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan Firman Allah subhanahuwata’ala, ”Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi denganangkuh”, maksudnya janganlah kamu menjadi orang yang sombong,keras kepala, berbuat semena-mena, janganlah kamu lakukan semua ituyang menyebabkan Allah murka kepadamu . [Tafsir Ibnu Katsir 3/417].

2. Orang Yang Sombong Menjadi Penghuni Neraka.

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:Katakanlah kepada mereka: Masuklah kalian ke pintu-pintu nerakajahannam dan kekal di dalamnya, maka itulah sejelek-jelek tempatkembali. [QS. Az-Zumar: 72]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,Tidak akan masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya terdapatsedikit kesombongan. [HR. Muslim]

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, Maukah Aku beritakan kepada kalian tentang penghunisurga Para shahabat menjawab: tentu [wahai Rasulullah], lalu beliauberkata: [Penghuni surga adalah] orang-orang yang lemah lagidirendahkan oleh orang lain, kalau dia bersumpah [berdo'a] kepadaAllah niscaya Allah kabulkan do'anya, Maukah Aku beritakan kepadakalian tentang penghuni neraka Para shahabat menjawab: tentu [wahaiRasulullah], lalu beliau berkata: [Penghuni neraka adalah]orang-orang yang keras kepala, berbuat semena-mena [kasar], lagisombong . [HR. Bukhori Muslim]

3. Orang Yang Sombong Pintu Hatinya Terkunci Tertutup.

Sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala, artinya:Demikianah Allah mengunci mati pintu hati orang yang sombong dansewenang-wenang [QS. Ghafir 35]

Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata, Sebagaimana Allahmengunci mati hati orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah makademikian juga halnya Allah juga mengunci mati hati orang yang sombonglagi berbuat semena-mena, yang demikian itu karena hati merupakansumber pangkal kesombongan, sedangkan anggota tubuh hanya tunduk danpatuh mengikuti hati . [Fathul Qodir 4/492].

4. Kesombongan Membawa Kepada Kehinaan Di Dunia Di Akhirat

Orang yang sombong akan mendapatkan kehinaan di dunia ini berupakejahilan, sebagai balasan dari perbuatannya, perhatikanlah firmanAllah subhanahu wata’ala, artinya:Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya didunia ini tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaanku .[QS. Al-'Araf: 146]

[Maksudnya] yaitu Aku [Allah] halangi mereka memahami hujah-hujjah dandalil-dalil yang menunjukkan tentang keagungan-Ku, syari'at-Ku,hukum-hukum-Ku pada hati orang-orang yang sombong untuk ta'at kepadakepada-Ku dan sombong kepada manusia tanpa alasan yang benar,sebagaimana mereka sombong tanpa alasan yang benar, maka Allah hinakanmereka dengan kebodohan [kejahilan]. [Tafsir Ibnu Katsir 2/228]

Kebodohan adalah sumber segala malapetaka, sehingga Allah sangatmencela orang-orang yang jahil dan orang-orang yang betah dengankejahilannya, Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:Sesungguhnya makhluk yang paling jelek [paling hina] di sisi Allahialah orang-orang yang tuli dan bisu yang tidak mengerti apapun [jahil].”

[QS. Al-Anfal:22]

Maksudnya Allah subhanahu wata’ala menghinakan orang-orang yangtidak mau mendengar-kan kebenaran dan tidak mau menutur-kan yang haq,sehingga orang tersebut tidak memahami ayat-ayat-Nya yang padaakhirnya menyebabkan dia menjadi seorang yang jahil dan tidak mengertiapa-apa, dan kejahilan itulah bentuk kehinaan bagi orang-orang yangsombong.

Dan orang yang sombong di akhirat dihinakan oleh Allah subhanahuwata’ala dengan memperkecil postur tubuh mereka sekecil semut danhinaan datang kepada dari segala penjuru tempat, hal ini sebagaimanadisabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalamhadits berikut:Orang-orang yang sombong akan dihimpunkan pada hari kiamat sepertidalam bentuk semut-semut kecil dengan rupa manusia, dari segala tempatdatang hinaan kepada mereka, mereka digiring ke penjara nerakajahannam yang di sebut Bulas, di bagian atasnya api yang menyala-nyaladan mereka diberi minuman dari kotoran penghuni neraka . [HR.Tirmizi Ahmad, dihasankan oleh Syekh Al-Albani dalam Al-Misykat]

Semoga dengan merenungi nash-nash Ilahiyyah diatas, karunia Allah

subhanahu wata’ala beserta kita dan bisa menjauhkan kita darisifat angkuh dan sombong. [Abu Abdillah Dzahabi]

Tulisan ini disadur dari Majalah Al-Furqon Edisi: 5 Tahun V /Dzulhijjah1426 /Januari 2006

Artikel Jauhi Sifat Angkuh dan Sombong diambil dari http://www.asofwah.or.id
Jauhi Sifat Angkuh dan Sombong.

Benteng Pertahanan Kita [Umat Islam] Terancam Dari Dalam Serta Masa-Masa Yang Menipu

Kumpulan Artikel Islami

Benteng Pertahanan Kita [Umat Islam] Terancam Dari Dalam Serta Masa-Masa Yang Menipu Benteng Pertahanan Kita [Umat Islam] Terancam Dari Dalam Serta Masa-Masa Yang Menipu

Kategori Al-Manhaj As-Salafy

Minggu, 7 Maret 2004 14:55:47 WIBKENYATAAN [REALITA] UMAT ISLAM DAN BERITA KENABIAN RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAMOlehSyaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied Al-HilaalyBagian Terakhir dari Tiga Tulisan [3/3][2]. Benteng Pertahanan Kita [Umat Islam] Terancam dari DalamAgar umat Islam tidak sadar dari pengaruh suntikan racun yang berisi bakteri penyakit mematikan yang disuntikan kedalam tubuhnya, dan dalam rangka menyesatkan, menggelapkannya serta menutupi kenyataan yang sebenarnya dari pandangan mereka, maka para tokoh pimpinan orang-orang kafir membangun produk-produk dalam tubuh kaum muslimin. Hal ini dilakukan untuk mengokohkan racun-racun dari dalam sehingga tidak nampak akibat jelek dari penyakit yang berbahaya ini kecuali setelah jangka waktu yang sangat panjang dan pada saat itu menyulitkan para dokter dan membuat kebingungan para cendekiawan [dalam mengobatinya, -pent].Produk-produk yang selalu dibesar-besarkan oleh musuh Islam di telinga umat Islam dan membawa misi apa yang telah disuntikaan kepadanya adalah para pemimpin yang mengajak kepada api nereka. Mereka berasal dari bangsa kita, berbicara dengan bahasa kita dan mengaku punya kepedulian terhadap umat dan beramal untuk membawa kemajuan kita.Oleh karena itu, sesungguhnya yang menanam bibit penyakit tersebut kedalam tubuh umat Islam adalah anak-anak Islam sendiri. Akan tetapi Nabi yang penuh rahmat dan pemberi petunjuk Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak membiarkan suatu kesamaranpun dalam masalah ini. Beliau menjelaskannya dengan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bukan reka-reka darinya. Maka dalam hadits Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu terdapat penafsiran kelompok orang-orang hasil didikan dan pembinaan langsung para tokoh pemimpin kafir. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."Artinya : Ya, para da'i yang mengajak ke pintu-pintu neraka [Jahannam], barangsiapa yang menerima ajakan mereka, niscaya mereka jerumuskan ke dalam neraka. Aku bertanya lagi : Wahai Rasulullah berilah tahu kami sifat-sifat mereka Beliau menjawab : Mereka dari kaum kita dan berbicara dengan bahasa kita".Ini adalah sifat pertama yang menjadi ciri-ciri mereka yaitu mereka dari bangsa Arab baik secara nasab atau bahasa.Berkata Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Baari 13/36."Yaitu dari bangsa, berbahasa dan beragama seperti kita, dan ada padanya isyarat bahwa mereka dari bangsa Arab, berkata Ad-Dawudi : 'Yaitu dari bani Adam, berkata Al-Qaabisi : maknanya secara lahiriyah berada di atas agama kita akan tetapi mereka menyelisihi kita secara bathin karena kulit sesuatu adalah permukaannya dan dia asalnya adalah selaput penutup tubuh. Dan ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud adalah Arab, adalah warna kulit mereka umumnya sawo matang [kecoklat-coklatan] dan warna hanya tampak dari kulitnya".Dan dalam riwayat lain."Artinya : Dan akan ada dikalangan mereka orang-orang yang berhati syaithan dengan jasad manusia" [Diriwayatkan oleh Muslim 12/236-237 An-Nawaawi]Ini adalah sifat kedua yang menjadi ciri-ciri mereka yaitu mereka menampakkan kepedulian atas umat, kemaslahatan, kepemimpinan, kemerdekaan dan kemajuan ... mereka menyenangkan umat dengan lisan-lisan mereka, namun hati-hati mereka tidak menginginkan kecuali melaksanakan apa yang telah mereka pelajari dan dapatkan dari pembinaan majikan-majikan mereka dari kalangan orang-orang Salib dan Yahudi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman."Artinya : Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka" [ Al-Baqarah : 120]Inilah yang telah dirancang para majikan dari bangsa Eropa dan Yahudi dan dilaksanakan oleh para budak dari orang rendahan umat ini yang menjadi kuat di tanah air kita karena mereka telah tinggal menetap dan memakan kekayaannya akan tetapi telah terdidik oleh pembinaan kelompok syaithan dan tentara iblis yang telah mendidik mereka diatas doktrin-doktrin salibisme yang membunuh. Sesungguhnya dia perlahan-lahan akan tetapi pasti berdaya guna.Dan inlilah yang telah diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya."Artinya : Bagaimana bisa [ada perjanjian dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin], padahal mereka memperoleh kemenangan terhadap kamu, mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan terhadap kamu dan tidak [pula mengindahkan] perjanjian. Mereka menyenangkan hatimu dengan mulutnya, sedang hatinya menolak. Dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik [tidak menepati perjanjian]" [At-Taubah : 8]Dan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala."Artinya : Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan : 'Kami telah beriman'. Dan bila mereka kembali kepada syaitah-syaithan mereka, mereka mengatakan : 'Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok" [Al-Baqarah : 14]Demikianlah mereka menakut-nakuti bangsa dan umat dan ditaati serta diserahkan kepada mereka tali kepemimpinan, karena umat ini telah menyimpang dari Manhaj Ilahi. Merekapun menyeret umat Islam kedalam Api neraka dan menginginkan agar umat menjadi penghuninya.Mereka tidak pernah berhenti berdakwah kepada kesesatan dan kemungkaran. Mereka mengadakan pertemuan-pertemuan, partai-partai, muktamar-muktamar dan konperensi-konperensi, oleh karena itu mereka disifati dengan nama du'at [para penyeru/ dai'-dai'].Dan kata du'at dengan didhomahkan huruf dalnya adalah bentuk jamak dari da'i yang bermakna jama'ah yang melaksanakan urusannya dan menyeru manusia untuk menerimanya.[Lihat Aunul Ma'bud 11/317]Peringatan dan penegasan kenabian ini adalah isyarat telunjuk untuk orang-orang yang menderita buta warna sehingga mereka menjadi terompet semata, yang mengulang apa yang disampaikan kepadanya dari balik laut atau luar perbatasan !Sesungguhnya ia merupakan penggugah umat Islam agar merekan berhati-hati terhadap tipu daya orang-orang kafir dan sadar lalu tidak mengikuti jalannya orang-orang mujrimin.Sesungguhnya kita telah mengetahui pengaruhnya dalam sejarah kaum muslimin dan telah kita lihat kejelekannya di dunia manusia seluruhnya. Adapun contoh-contohnya sangat banyak sekali dan itu turun temurun pada setiap masa dan tempat.Para du'at kepada kesesatan, sampai saat ini senantiasa mengangkat propagandanya menyeru manusia ke neraka, semoga Allah melindungi kita dari mereka.Maka inilah para penyeru demokrasi berkampanye, inilah pula tokoh-tokoh sosialis berkoar-koar, dan inilah mereka penyeru nasionalisme berteriak-teriak, sementara orang-orang pun mengikuti mereka di belakang.Dan dengan demikian pembuat Dakhan adalah pendahulu para penyeru kesesatan dan dengan ini juga jelaslah bahwa mata rantai persekongkolan [konspirasi] terhadap Islam, pemeluk dan negaranya memiliki akar yang kuat dalam sejarah Islam.[3]. Masa-Masa Yang MenipuSesunguhnya laihiriyah masa-masa ini baik, akan tetapi dibaliknya tersimpan kerusakan. Bukankah Rasulullah telah mengatakan dalam hadits Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu yang diriwayatkan oleh Muslim."Artinya : Dan akan ada dikalangan mereka orang-orang yang berhati syaithan dengan jasad manusia".Ini terkadang menipu kebanyakan manusia yang hanya memandang kepada lahiriyah sesuatu namun pandangan terhadap hakikat sesuatu itu tertutup. Akibatnya, mereka tidak memperhatikan sama sekali perbaikan kerusakan-kerusakan dari awal-awalnya sehingga tidak membesar dan melebar sobekan pada kain tambalan.Sesunguhnnya Ad-Dakhan berkembang mematikan kebaikan sehingga mengalahkannya lalu muncullah masa-masa yang penuh kejelekan dan permulaan munculnya pada du'at kesesatan dan kelompok-kelompok sesat.Sesungguhnya para pembuat fitnah sangat bersemangat dalam beramal sedangkan orang-orang yang berada dalam kebenaran lengah dan terlelap. Buktinya adalah, dakhan ini membesar sampai mengalahkan kebenaran, menyerang kebenaran dan ahlinya,menyerahkan urusan kepada selain ahlinya serta meletakkan kebenaran bukan pada tempatnya.Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu beliau berkata telah bersabda Rasulullah."Artinya : Akan datang masa-masa yang menipu dimana-mana para pendusta dibenarkan dan didustakan orang-orang yang jujur, para penghianat diberi amanat dan orang yang amanah dianggap penghianat dan berbicara pada masa itu para ruwaibidhah. Lalu ada yang mengatakan : 'Siapakah Ruwaibidhah itu Beliau menjawab : 'Orang yang bodoh berbicara pada permasalahan umat".[1][Disalin dari Kitab Limadza Ikhtartu Al-Manhaj As-Salafy, edisi Indonesia Mengapa Memilih Manhaj Salaf [Studi Kritis Solusi Problematika Umat] oleh Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied Al-Hilaly, terbitan Pustaka Imam Bukhari, penerjemah Kholid Syamhudi]_________Foote Note.[1] Shahih Lighoiri, diriwayatkan oleh Ibnu Majah [4036], Ahmad [2/291], Al-Haakim [4/465. 466 dan 512], Al-Khoraaithiy dalam Makaarimul Akhlaaq hal.30 dan Asy-Syazriy dalam Amaalinya 2/256 dan 265 dari jalan periwayatan Abdil Malik bin Qudaamah Aljumahiy dari Ishaaq bin Abi Furaat dari Al-Muqbiriy dari Abi Haurairah beliau berkata : Bersabda Rasulullah : Lalu menyebut haditsnya.Berkata Al-Haakim : sanadnya shahih dan disepakati oleh Adz-Dzahaabiy.Saya berkata : Tidaklah seperti keduanya katakan, karena sanad hadits ini lemah, ada padanya Abdul Malik bin Qudaamah Al-Jumaahiy yang telah dilemahkan oleh Adz-Dzahabiy dalam beberapa kitabnya dan telah dinukil oleh banyak ulama pelemahan beliau ini. Juga ada Ishaaq bin Ai Furaat, dia itu majhul [tidak ada yang mentadinya] sebagaimana dalam At-Taqriib. Akan tetapi hadits ini memiliki jalan periwayatan yang lain yang menguatkannya : dikeluarkan oleh Ahmad 92/338 dari jalan periwayatan Fulaih bin Sulaiman dari Sa'id bin Ubaid dari Abu Hurairah secara marfu'.Aku berkata : semua perawinya tsiqah kecuali Fulaih maka ad celaan dari sisi hafalannya maka hadits Abu Hurairah ini dengan dua jalan periwayatan tadi menjadi hasan akan tetapi hadits ini memiliki syahid-syahid yang mengangkatnya shahih...dst..

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=409&bagian=0


Artikel Benteng Pertahanan Kita [Umat Islam] Terancam Dari Dalam Serta Masa-Masa Yang Menipu diambil dari http://www.asofwah.or.id
Benteng Pertahanan Kita [Umat Islam] Terancam Dari Dalam Serta Masa-Masa Yang Menipu.

Suami Pergi Selama Dua Tahun

Kumpulan Artikel Islami

Suami Pergi Selama Dua Tahun Suami Pergi Selama Dua Tahun

Kategori Pernikahan

Sabtu, 6 Maret 2004 13:42:55 WIBSUAMI PERGI SELAMA DUA TAHUNOlehSyaikh Shalih bin Fauzan Al-FauzanPertanyaan.Syaikh Shalih Fauzan ditanya : "Saya menikah umur tujuh belas tahun di Sudan, setelah tiga bulan menikah saya pergi ke Libia untuk mencari rizki yang halal, akan tetapi selama dua tahun saya tidak pulang ke tempat istri saya karena tidak memiliki ongkos untuk pulang akibat dari kecelekaan, saya menderita cedera sehingga cedera tersebut menghambat saya dalam mencari rizki, apa jalan keluar dari masalah ini Apakah saya harus mengirimkan surat talak kepada istri yang selama dua tahun tidak pernah bertemu suami, dan boleh jadi lebih dari dua tahun karena cidera yang saya alami Dan selama ini istri saya tinggal bersama orang tua saya dan mengenai kebutuhan hidup tidak ada masalah, semoga syaikh bisa memberi jalan keluar"Jawaban.Seseorang bertanya bahwa dia pergi meninggalkan istri untuk mencari nafkah, karena suatu kecelakaan sehingga tidak bisa pulang, maka apakah ia harus mengirimkan surat untuk mentalak istrinya ?

>> Jawaban : Tidak perlu orang tersebut mengirimkan surat untuk menjatuhkan talak kepada istrinya, sebab dia berhalangan secara syari'at akibat cidera yang membuat tidak mampu bekerja degan baik sehingga tidak mempunyai biaya untuk pulang. Maka tidak boleh bagi istri menuntut secara paksa terhadap suaminya agar pulang melainkan setelah ada kemampuan.Dalam kondisi seperti ini istri berhak memilih diantara dua pilihan ; bersabar menunggu kedatangan suaminya atau menuntut hak dengan cara mengajukan talak. Dan sebaiknya suami harus tetap bersabar hingga datang kesempatan untuk pulang. Insya Allah jika ikhlas dan bersungguh-sungguh, maka akan mendapatkan jalan keluar dan pertolongan.Tidak perlu bingung sebab orang tua Anda tetap menjaga dan bertanggung jawab terhadap istri anda.[Kitabut Muntaqa Syaikh Fauzan, juz 3/242][Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami'ah Lil Mar'atil Muslimah, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita jld-2, hal 111-112 Darul Haq]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=400&bagian=0


Artikel Suami Pergi Selama Dua Tahun diambil dari http://www.asofwah.or.id
Suami Pergi Selama Dua Tahun.

Mengkomersilkan Jaringan Internet Untuk Berdakwah

Kumpulan Artikel Islami

Mengkomersilkan Jaringan Internet Untuk Berdakwah Mengkomersilkan Jaringan Internet Untuk Berdakwah

Kategori Media Dan Sarana

Selasa, 18 Mei 2004 07:57:53 WIBMENGKOMERSILKAN JARINGAN INTERNET UNTUK BERDAKWAHOlehSyaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-JibrinPertanyaan.Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin ditanya : Jaringan internet merupakan salah satu sarana. Apa boleh dikemorsilkan untuk berdakwah Kenapa kami lihat adanya keterbatasan dari para penuntut ilmu untuk memasuki dunia maya ini Kami mohon pencerahan, semoga Allah membalas Syaikh dengan kebaikan.JawabanMengajak manusia ke jalan Allah termasuk fardhu kifayah, mencakup penyebaran ilmu, pengungkapan kebaikan-kebaikan agama Islam, penjelasan hukum-hukum syari’at, pengungkapan rincian-rincian halal dan haram, anjuran beramal shalih, pengungkapan dalil-dalil hukum beserta penjelasan segi pendalilannya, pengungkapan janji dan ancaman, balasan pahala dan lain sebagainya yang merupakan faktor-faktor untuk memahamkan kaum muslimin dan mengenalkan mereka tentang hukum-hukum agama. Begitulah, karena dengan dakwah dan penyebaran ilmu bisa membuahkan mengetahuinya orang-orang jahil tentang perkara-perkara yang memang seharusnya mereka ketahui, yaitu berupa hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hak-hak sesama muslim yang bisa mendorong mereka untuk kembali ke jalan Allah dan bertaubat kepadaNya dari kemaksiatan, penyelisihan dan bid’ah. Disamping itu, orang yang belum pernah mendengar pun bisa mengetahui kebaikan-kebaikan Islam, mengetahui hakikatnya dalam gambaran yang menarik sehingga memeluk Islam dengan suka rela.Tidak diragukan lagi, bahwa setiap sarana yang bisa digunakan untuk dakwah, maka kaum muslimin harus menggunakannya. Dulu, sarana dakwah hanya terbatas pada ceramah, tulisan dan diskusi antara juru dakwah dan yang didakwahi, serta halaqah-halaqah ilmiah, sebagai pengamalan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.â€Å"Artinya : Serulah [manusia] kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik” [ An-Nahl : 125]. Disamping sarana-sarana lainnya.Adapun zaman sekarang, kita perlu menempuh setiap sarana yang bisa digunakan untuk mengajak kepada Islam, seperti ; radio, televisi, bulletin [selebaran ilmiah], penerbitan makalah-makalah Islami di Koran-koran dan majalah-majalah yang baik, termasuk juga sarana internet yang muncul di zaman ini dan telah merambah ke seluruh dunia.Kiranya, para ahli ilmu dan para da’i perlu menempuh jalur ini untuk menyebarkan makalah-makalah dan ceramah-ceramah yang bermanfaat serta wejangan-wejangan yang benar agar bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang menghendaki kebaikan, mengharapkan ilmu dan melaksanakannya, karena internet telah ada dan hadir di negeri ini, maka jangan dibiarkan digunakan oleh kaum Nasrani, Yahudi, kaum musyrikin, para ahli bid’ah, para ahli maksiat dan ahli kemunafikan untuk menyebarkan pemikiran-pemikiran mereka sehingga mengelabui orang-orang yang menyambangi situs-situs mereka lalu berbaik sangka terhadap mereka, meyakini saran dari mereka dan kebenaran wejangan mereka.Akibatnya, sesatlah orang-orang yang menemukan makalah-makalah tersebut, yang berisi kekufuran, bid’ah, kemaksiatan dan fitnah, baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Tapi jika digunakan oleh para ahli ilmu yang benar, ahli tauhid dan keikhlasan, maka mereka bisa mempersempit ruang lingkup para penyebar kerusakan, dan makalah-makalah mereka bisa bermanfaat bagi orang-orang yang menginginkan kebenaran dan bermaksud memanfaatkannya dengan beramal shalih dan berilmu yang bermanfaat. Wallahu a’lam[Diucapkan dan didiktekan oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin Hafizhahullah, 24/7/1420H][Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-2, hal 287-28 8 Darul Haq]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=733&bagian=0


Artikel Mengkomersilkan Jaringan Internet Untuk Berdakwah diambil dari http://www.asofwah.or.id
Mengkomersilkan Jaringan Internet Untuk Berdakwah.

Cara-cara Jin Mengganggu Manusia dan BagaimanaMelindungi Diri darinya

Kumpulan Artikel Islami

Cara-cara Jin Mengganggu Manusia dan BagaimanaMelindungi Diri darinya

>> Pertanyaan :

Apakah jin dapat memberikan pengaruh kepada manusia, dan bagaimanacara melindungi diri dari mereka?

>> Jawaban :

Tidak diragukan bahwa jin dapat memberikan pengaruh kepada manusiadengan gangguan yang adakalanya bisa mematikan, adakalanya mengganggudengan lemparan batu, dengan menakut-nakuti manusia, dan hal-hallainnya yang disahkan oleh sunnah dan ditunjukkan oleh kenyataan.Diriwayatkan secara sah bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalammengizinkan seorang sahabatnya untuk pergi kepada keluarganya dalamsuatu peperangan -yang saya kira perang Khandaq-. Ia seorang pemudayang baru saja menikah. Ketika sampai di rumahnya, ternyata istrinyaberada di depan pintu. Ia mengingkari perbuatan istrinya itu, laluberkata kepadanya, Masuklah! Ketika pemuda ini masuk, ternyataseekor ular melingkar di atas tempat tidur. Dengan tombak yang beradadi tangannya, ia menikam ular tersebut dengan tombak tersebut hinggamati. Dalam waktu yang bersamaan -yakni pada saat ular itu mati- makapria ini juga mati. Perawi tidak tahu, mana yang lebih dulu mati: ularatau orang itu. Ketika berita itu sampai kepada Nabi Shalallaahualaihi wasalam, beliau melarang membunuh ular yang berada di rumahkecuali ular yang ganas dan berbisa. Beliau bersabda,

Sesungguhnya di Madinah terdapat para jin yangtelah masuk Islam. Jika kalian melihat sesuatu dari mereka, makaizinkanlah ia selama tiga hari. Jika ia menampakkan diri kepadamusesudah itu, maka bunuhlah. Sebab, sesungguhnya ia adalah setan.

Ini dalil yang menunjukkan bahwa jin itu adakalanya menzhalimi manusiadan menganggu mereka, sebagaimana fenomena membuktikan hal itu.Berita-berita telah mutawatir dan sangat banyak menyebutkan bahwamanusia adakalanya memasuki rumah rumah kosong lalu dilempar denganbatu pada tidak melihat seorang pun di dalam rumah kosong itu.Adakalanya ia men-dengar suara-suara dan adakalanya mendengar desinganlembut seperti suara pohon serta sejenisnya yang membuat ketakutan danterganggu kerenanya.

Demikian pula adakalanya jin merasuki tubuh manusia, baik dengankecintaan, untuk bermaksud mengganggunya maupun sebab-sebab lainnya.Ini diisyaratkan oleh firmanNya,Orang-orang yang makan [mengambil] riba tidak dapat berdiri melainkanseperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran [tekanan]penyakit gila. [Al-Baqarah: 275].

Pada jenis ini adakalanya jin berbicara dari batin manusia itu sendiri,berbicara kepada siapa yang membacakan ayat-ayat al-Qur'an dihadapannya, adakalanya pembaca al-Qur'an mengambil janjinya supayatidak kembali lagi, dan perkara-perkara lainnya yang banyakdiberitakan oleh riwayat-riwayat dan tersebar di tengah-tengah manusia.Atas dasar ini maka benteng yang dapat menghalangi dari kejahatan jinialah seseorang membaca apa yang direkomendasikan oleh Sunnah yangdapat membentengi diri dari mereka, semisal ayat Kursi. Sebab, jikaseseorang membaca ayat Kursi, pada suatu malam, maka ia senantiasamendapat penjagaan dari Allah dan setan tidak mendekatinya hinggaShubuh. Dan, Allah adalah Maha Pemelihara.

Fatawa al-'Ilaj bi al-Quran wa as-Sunnah - ar-Ruqa wamayata'allaqu biha, Syaikh Ibn Baz, Ibn Utsaimin, al-Lajnah ad-Da'imah,hal. 65-66. Dan fatwa ini adalah fatwa Syaikh Muhammad bin Utsaimin

Artikel Cara-cara Jin Mengganggu Manusia dan BagaimanaMelindungi Diri darinya diambil dari http://www.asofwah.or.id
Cara-cara Jin Mengganggu Manusia dan BagaimanaMelindungi Diri darinya.

Adab Makan Dan Minum

Kumpulan Artikel Islami

Adab Makan Dan Minum Seorang muslim ketika makan dan minum bertujuanuntuk memelihara kesehatan badannya agar bisa melak-sanakan ibadahkepada Allah Ta'ala. Dengan ibadah tersebut dia akan mendapatkankemuliaan dan kesenangan di akhirat. Karenanya seorang muslim tidakseharusnya makan dan minum semata karena hawa nafsu.

Orang muslim menghadapi hidangan dengan rasa syukur dan taqwa, lalumakan dan minum sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullahshallallahu alaihi wasalam , yaitu sebagai berikut:

A. Adab sebelum makan

Makan dan minum dari yang halal dan baik,menghindarkan dari yang haram dan meragukan. Allah berfirman: Haiorang-orang yang beriman, makanlah olehmu dari [sesuatu] yang baikyang Kami anugerahkan padamu. [Al-Baqarah: 172].

Makan dan minum dengan niat untuk menguatkan diridalam beribadah kepada Allah, agar mendapatkan pahala atas apa yangdimakan dan diminumnya. Karena, sesuatu yang mubah apabila diniatibaik maka akan menjadi sebuah ketaatan yang menghasilkan pahala bagiseorang muslim.

Mencuci tangan sebelum makan apabila ada kotorandi tangannya atau masih belum yakin dengan kebesihan tangannya.

Meletakkan makanan di atas sufrah [alas] tempatmakanan dan ditelakkan di atas lantai atau tanah, tidak di atas mejamakan. Ini lebih mendekatkan kepada sikap merendahkan hati [tawadhu']di dalam menerima nikmat Allah, sebagaimana Anas radhiallahu anhumenjelaskan: Rasulullah shallallahu alaihi wasalam tidak makandi atas meja dan tidak pula di mangkok. [HR. Al-Bukhari].

Duduk dengan sopan, sebagaimana sabda Rasulullahshallallahu alaihi wasalam : Aku tidak makan dengan bertelekan/bersandar,sesungguhnya aku seorang hamba, aku makan sebagaimana seorang hambamakan dan aku duduk sebagaimana seorang hamba duduk. [HR. Al-Bukhari].

Meridhai makanan yang ada, tidak mencaci danmencela makanan. Apabila menyukainya dimakan, dan apabila tidakditinggalkan. Abu Hurairah radhiallahu anhu menjelaskan: Rasulullahshallallahu alaihi wasalam tidak pernah mencela makanan, apabilabeliau menyukainya ingin beliau memakannya, jika tidak suka , beliaumeninggalkannya. [HR. Al-Bukhari dan Muslim].

Makan bersama-sama, dengan tamu atau denganisteri dan anaknya, atau dengan pembantunya. Dalam sebuah riwayat:Berkumpullan kamu sekalian dalam makananmu, niscaya diberkahikamu sekalian di dalamnya. [Abu Daud dan At-Tirmidzi, dengansa-nad hasan karena banyak syahid-nya.]

B. Adab di saat bersantap

Memulai makan atau minum dengan mengucapkanbasmalah, sesuai sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam : Apabilasalah satu di antara kamu akan makan, maka sebutlah nama AllahTa'ala. Apabila ia lupa menyebut nama Allah Ta'ala [di permulaannya],maka sebutlah nama Allah dengan meng-ucapkan, 'Bismillahi awwalahuwa akhirahu'. [HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia katakan hasanshahih].

Mengakhiri makan dengan meng-ucapkanalhamdulillah, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasalammengajarkannya: Barangsiapa yang selesai makan mengucapkan, 'Alhamdulillah[segala puji bagi Allah] yang telah memberi makan kepadaku, dantelah memberiku rizki dengan tanpa adanya kemampuan dan kekuatandariku', maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. [HR. At-Tirmidzi,ia katakan hasan shahih].

Atau membaca doa-doa lain yang pernah diajarkan oleh Rasulullahshallallahu alaihi wasalam dalam sunnah-sunnahnya yang shahih.

Makan dengan tiga jari tangan kanannya,mengecilkan suapan, dan memakan yang paling dekat dengannya, tidakdari tengah piring, sebagaimnana sabda Rasulullah shallallahu alaihiwasalam kepada Amr bin Salamah:Hai bocah, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmudan makanlah apa yang di dekatmu. [HR. Al-Bukhari dan Muslim].

Dalam riwayat lain Rasulllah shallallahu alaihi wasalam bersabda: Berkahitu turun di tengah makanan, maka makanlah kamu sekalian daripinggirnya dan janganlah kalian makan dari tengahnya. [HR. Abu Dauddan At-Tirmidzi, ia katakan hasan shahih].

Termasuk sunnah Rasul shallallahu alaihi wasalam , yaitu makandengan jari, bila memungkinkan makanan itu dimakan dengan tiga jari,apabila tidak mungkin karena termasuk makanan yang berair bolehdimakan dengan mamakai sendok.

Apabila makanan yang ia makan terjatuh, sebaiknyadiambil dan dibersihkan dari kotoran, lalu dimakan setelah bersih.Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda: Apabila sepotongmakananmu jatuh, maka ambillah dan bersihkanlah apabila ada bagianyang kotor, kemudian makanlah [setelah bersih], jangan membiarkanmakanan itu diambil oleh syaitan. [HR. Muslim].

Mengunyah dengan baik dan menjilat jari tangannyadari bekas makanan. Telah bersabda Rasulullah shallallahu alaihiwasalam , dari Ka'ab radhiallahu anhu , ia berkata: Aku melihatRasulullah shallallahu alaihi wasalam makan dengan menggunakan tigajari dan tatkala selesai beliau menjilat ketiga jarinya itu. [HR.Muslim].

Menghindari makan terlalu kenyang, sebagaimanasabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam : Tidaklah anak Adammemenuhi suatu bejana yang lebih buruk daripada memenuhi perutnya.Cukuplah bagi anak Adam dengan beberapa suap untuk menopangpunggungnya. Apabila tidak bisa, maka sepertiga untuk makan,sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas. [HR. At-Tirmidzidan An-Nasa'i, hasan shahih].

Tidak meniup/bernafas di dalam makanan yang panas,tidak memakannya kecuali makanan itu telah dingin, dan tidakbernafas di dalam tempat minum, namun bernafas di luarnya tiga kali.Anas menjelaskan, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihiwasalam bernafas tiga kali di saat beliau minum . Dalam riwayatlain dijelaskan, dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma , ia berkata: Bahwasanya Rasulullah melarang bernafas di dalam tempat minum ataumeniup di dalamnya. [HR. At-Tirmidzi dan Al-Bukhari denganlafazh lain].

Tidak minum dengan sekaligus habis. Dari IbnuAbbas radhiallahu anhuma , Rasulullah shallallahu alaihi wasalambersabda: Kalian jangan minum [segelas dihabiskan] sekaligusseperti unta, tetapi minumlah dua atau tiga kali, dan sebelumnyahendaklah membaca basmalah, kemudian sesudahnya membacaalhamdulillah. [HR. At-Tirmidzi dan ia katakan, hasan shahih].

Tidak minum langsung dari mulut teko/poci [makruhhukumnya]. Dari Abu Hurairah radiallahuanhu, ia berkata: Rasulullahmelarang seseorang minum dari mulut tempat minuman atau teko. [HR. Al-Bukhari dan Muslim].

Itulah di antara adab-adab makan dan minum yangbisa kita laksanakan sebagai wujud dari kecintaan kita kepada sunnahRasulullah shallallahu alaihi wasalam .

[Miftahur Rohman].

Sumber: Kitab Minhajul Muslim dan Riyadhus Shalihin.

Artikel Adab Makan Dan Minum diambil dari http://www.asofwah.or.id
Adab Makan Dan Minum.

Menolak Kejahatan Pendengki

Kumpulan Artikel Islami

Menolak Kejahatan Pendengki Allah mengajarkan kepada kita semua untukberlindung kepada-Nya dari kejahatan pendengki. Firman Allah di dalamayat terakhir surat al-Falaq, artinya, “Dan [aku berlindung] darikejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. [QS. 113: 5]

Pendengki dapat berasal dari golongan jin dan dapat pula dari golonganmanusia, sebab syetan selalu dengki terhadap orang-orang mukmin,dikare-nakan Allah memberikan keutamaan kepada mereka, sebagaimanaiblis telah dengki terhadap Nabi Adam Alaihissalam.

Al-Imam Ibnu Qayyim menyebutkan sepuluh kiat untuk menangkal kejahatanpendengki sebagai berikut:

1. Berlindung Kepada Allah Dari Kejahatannya.

Yaitu dengan berta’awudz, mohon penjagaan dan hanya bersandarkepada-Nya, dan inilah esensi kandungan [al-Falaq] ini. Karena Allahitu Maha Mendengarkan do’a dan permohonan, serta Maha Mengetahuimakhluk yang dimohonkan perlindungan darinya. Maha Mendengar yangdimaksudkan di sini bukan mendengar dalam arti yang umum, namunmendengar dalam makna mengabulkan [sam’ul ijabah].

2. Bertaqwa Kepada Allah

Yaitu selalu berusaha melaksanakan perintah-perintah Allah danmenjauhi larangan-larangan-Nya. Barang siapa yang bertaqwa kepadaAllah, maka Allah akan menjadi pelindung dan pengurusnya. Dia tidakakan menyerahkan atau menguasakan kepada selain-Nya. Allah Subhannahuwa Ta'ala berfirman,

“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allahmenge-tahui segala apa yang mereka kerjakan” [QS. 3:120]

Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wa salam bersabda kepada Abdullah IbnuAbbas, artinya,

“Jagalah Allah niscaya Dia akan men-jagamu, jagalah Allah niscayaEngkau dapati Dia di hadapanmu.” [HR. Ahmad dan at-Tirmidzi]

3.Sabar Terhadap Musuh

Kesabaran merupakan penolong yang sangat kuat untuk menghadapipermusuhan dan kebencian orang yang dengki. Seorang pendengki akantidak tahan dengan kesabaran orang yang dia musuhi, sebab semakinbesar permusuhan dan kedengkian yang ia kobarkan, justru akanmenjadikan dirinya semakin menderita dan merana. Ia ibarat orang yangmelepaskan anak panah, namun tanpa ia sadari, bahwa yang menjadisasaran adalah dirinya sendiri.

4. Bertawakal Kepada Allah

Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia akanmencukupi-nya. Apabila Allah telah mencukupinya dan menjadi penjaganya,maka segala yang diinginkan oleh musuh tidak akan tercapai, dan iatidak dapat memberikan madharat sedikit pun, kecuali hal-hal yangmemang harus menimpa, seperti panas, dingin, lapar, haus dan yangsemisalnya.

Berkata sebagian salaf, “Allah telah menjadikan bagian untukmasing-masing amal, dan untuk orang yang bertawakkal kepada Allah,bagiannya adalah Dia akan menjadi pelindung. Dia telah berfirman,

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akanmencukupkan [keperluan]nya . [QS. 65:3]

Allah tidak mengatakan, bahwa siapa yang bertawakkal kepadanya, makaakan mendapatkan pahala demikian, sebagaimana yang sering disebutkandalam amal, akan tetapi lebih dari itu, Allah akan menjadi pencukupdan penjamin bagi orang yang bertawakkal kepada-Nya.

5. Jangan Menyibukkan dengan

Permusuhan si Pendengki.

Hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk menghapus dan menghilangkanbayangan orang yang hasad serta kejahatannya. Setiap kali munculpikiran buruk, maka jangan dihiraukan dan jangan merasa takut dankhawatir kepadanya. Jangan sekali-kali hati terpenuhi oleh pikiranterhadapnya.

Ini merupakan salah satu obat atau terapi yang paling bermanfaat,serta merupakan sebab yang paling kuat untuk menolak kejahatanpendengki. Hal ini diibaratkan seseorang yang mengajak kitamengulurkan tangan untuk bermusuhan atau untuk disakiti, apabila kitatidak menyambut ulurannya, maka tidak akan tercapai keinginannya. Jikademikian, maka tinggallah orang yang dengki akan saling memakan diantara mereka, karena kedengkian ibarat api yang mencari kayu bakar,apabila tidak ada, maka api-api itu akan saling memakan satu denganyang lainnya.

6. Ikhlas dan Menghadapkan Diri Kepada Allah.

Yaitu dengan menjadikan kecintaan dan keridhaan Allah sebagaipengganti rasa benci atau was-was dalam hati. Hal ini akanmenghancurkan pengaruh kejahatan sedikit demi sedikit, sehinggaakhirnya bila rasa cinta dan keikhlasan kepada Allah telah memenuhihati, maka pengaruh jahat tersebut akan hilang tak tersisa sedikitpun. Karena ketika seseorang telah cinta dengan sepenuh hati kepadaAllah, maka ia ingin selalu mendekat kepada-Nya, mencari ridha-Nya danlisan akan selalu menyebut-nyebut-Nya.

Kalau seseorang sudah demikian cinta kepada Allah, maka bagaimanamungkin ia akan merelakan hati dan fikirannya sibuk dengan pendengki,bagaimana cara membalas dendam atau mecelakainya Pikiran-pikirannegatif semacam ini hanyalah terdapat pada orang yang hatinya kosongatau kurang mengingat Allah dan mencintai-Nya, kurang meresapikeagungan Allah serta kurang ikhlas di dalam mencari keridhaan-Nya.

Allah Subhannahu wa Ta'ala telah meberitahukan kepada kita tentangpermusuhan iblis. Si Iblis mengatakan, artinya,

“Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka”. [QS. 38:82-83]

Kemudian Allah memberitahukan tentang hamba-hamba-Nya yang tidak akandapat dikuasai syetan,

“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadapmereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orangyang sesat.” [QS. 15:42]

“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orangyang ber-iman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnyakekuasaannya [syaitan] hanyalah atas orang-orang yang mengambilnyajadi pemimpin dan atas orang- orang yang mempersekutukannya denganAllah.” [QS. 16:99-100]

7. Taubat kepada Allah dari Segala Dosa.

Taubat sangat dibutuhkan, sebab terkadang kebencian seseorang kepadaorang lain disebabkan adanya kesalahan atau pun kekhilafan yangmungkin saja tidak disadari.

Maka Allah pun telah mengingatkan kita dengan firman-Nya,

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan olehperbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar [darikesa-lahan-kesalahanmu].” [QS. 42:30]

“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah [pada peperangan Uhud],padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepadamusuh-musuhmu [pada peperangan Badar] kamu berkata, ‘Dari manadatangnya [kekalahan] ini’, Katakanlah, itu dari [kesalahan] dirimusendiri”. [QS 3:165]

Maka tidaklah musibah itu menimpa seseorang kecuali karena dosa, baikyang diketahui maupun yang tidak diketahui. Dan perbuatan dosa seoranghamba yang tidak ia ketahui sangat boleh jadi lebih banyak daripadayang ia ketahui, bahkan berlipat-lipat. Dan apa yang ia lupakan sudahpasti lebih banyak daripada yang ia ingat.

Oleh karena itu, Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam mengajarkan do’ayang sangat masyhur yaitu,

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan akumengetahui, dan aku mohon ampunan kepada-Mu dari segala dosa yangtidak aku ketahui.”

Termasuk tanda-tanda keberuntungan seseorang ialah apabila ia maukembali memikirkan keadaan dirinya, melihat ke dalam, berapa banyakdosa dan kekurangannya. Sehingga akhirnya ia akan terus sibukmemperbaiki diri dan bertaubat dari dosa dan kesalahan tersebut, tidakada waktu lagi untuk memikirkan keburukan orang lain.

8. Bershadaqah dan Berbuat Baik Sekuat Tenaga

Kedermawanan dan pebuatan yang baik merupakan faktor yang sangat kuatuntuk menolak kejahatan hipnotis atau hasad [dengki]. Hal ini telahterbukti adanya baik dalam kehidupan orang- orang terdahulu maupun dimasa ini. Hipnotis atau hasad hampir-hampir tidak pernah menimpa orangyang banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Kalau toh mereka tertimpa,maka ia mampu menghadapinya dengan penuh kelembutan dan ketabahan.Akhirnya ia pun mendapatkan kebaikan yang mengagumkan.

Seorang muhsin dan banyak derma, karena kebaikan dan kedermawanannya,ia mendapatkan perisai dari Allah, dan Allah menjadi penjaganya. Makadengan kata lain, bahwa syukur dan perbuatan baik, merupakan penjagakenikmatan yang paling kuat dari segala sesuatu yang akanmelenyapkannya.

9. Memadamkan Api Kedengkian.

Yaitu dengan berbuat baik terhadap orang yang dengki dan membenci kita,menyampaikan nasihat dan menampakkan kasih sayang kepadanya. Inimerupakan sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan, dan sangat sulitbagi sese-orang untuk merealisasikannya, kecuali atas pertolonganAllah.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.Tolaklah [kejahatan itu]dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu danantara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangatsetia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepadaorang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan me-lainkan kepadaorang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar”. [QS. 41:34-35]

Dan dalam ayat lainnya Allah Subhannahu wa Ta'ala juga berfirman,artinya,

“Mereka itu diberi pahala dua kali dise-babkan kesabaran mereka,dan mereka menolak kejahatan dengan kabaikan, dan sebagian dari apayang kami rizkikan kepada mereka, mereka nafkahkan” [QS. 28:54]

10. Memurnikan Tauhid Kepada Allah

Ini merupakan rangkuman atau kumpulan dari seluruh terapi di atas,karena inti dari keseluruhan yang tersebut di atas adalah tauhid yangmurni kepada Allah Zat yang Maha Kuasa dan Mengatur segala sesuatu. Iatahu persis, bahwa permusuhan dan gangguan orang ibarat angin yangbergerak sesuai kehendak Dzat yang menggerakkannya, Penciptanya danPenguasanya. Ia tidak akan berbahaya atau memberi manfaat tanpaseizin-Nya. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,

“Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak adayang dapat menghilangkannya, kecuali Dia. Dan jika Allah menghendakikebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya”[QS. 10:107]

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda kepada IbnuAbbas Radhiallaahu anhu ,

“Ketahuilah, bahwa meskipun sekelompok orang telah bersepakat untukmemberikan suatu manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidakakan mampu memberikan kemanfaatan itu kecuali dengan sesuatu yag telahAllah tetapkan untukmu. Dan meskipun mereka bersepakat untukmencelakakanmu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan dapatmencelakakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkanuntukmu.” [HR. At-Tirmidzi, beliau mengatakan hadits hasan shahih]

Sumber: Kitab “Daf’usy-syarri Minal Hasadi was Sihri” Imam IbnuQayyim al-Jauziyyah.

Artikel Menolak Kejahatan Pendengki diambil dari http://www.asofwah.or.id
Menolak Kejahatan Pendengki.

Pakain Berjahit Yang Dilarang Adalah Jahitannya YangMeliputi Seluruh Tubuh

Kumpulan Artikel Islami

Pakain Berjahit Yang Dilarang Adalah Jahitannya YangMeliputi Seluruh Tubuh

>> Pertanyaan :

Apakah boleh kain ihram dijahit apabila robek ataukah harus digantidengan yang baru?

>> Jawaban :

Boleh dijahit dan boleh diganti dengan kain yang baru, masalahnyasangat longgar alhamdulillah-. Pakaian berjahit yang dilarang ituadalah yang jahitannya meliputi seluruh tubuh, seperti kemeja, bajukaos dan yang serupa dengannya. Adapun jahitan yang ada pada kainihram [sarung dan selendangnya] karena terbuat dari dua helai kainatau lebih yang disambungkan, maka hal itu tidak apa-apa, demikianpula halnya jika kain ihram itu robek atau bolong kemudian dijahitatau ditambal maka tidaklah mengapa.

[Ibnu Baz, Majmu Fatawa Ibnu Baz, jilid 5 - Fatawa wa Rasail lilMutamirin, jilid 1, hal. 13. ]

Artikel Pakain Berjahit Yang Dilarang Adalah Jahitannya YangMeliputi Seluruh Tubuh diambil dari http://www.asofwah.or.id
Pakain Berjahit Yang Dilarang Adalah Jahitannya YangMeliputi Seluruh Tubuh.

Menggapai Kebahagiaan Hakiki

Kumpulan Artikel Islami

Menggapai Kebahagiaan Hakiki Apakah kita termasuk orang yang bahagia Sebuahpertanyaan yang layak untuk dilontarkan kepada diri kita masing-masing.Mungkin di antara kita saat ini ada yang memiliki harta melimpah ruah,tetapi tidak merasa bahagia. Ada pula yang memiliki popularitas danjabatan yang tinggi, namun dia tidak merasa bahagia. Ada juga diantara kita yang sangat terpandang di masyarakat dan menjadi tokohterkemuka, tetapi itu pun tidak membuatnya bahagia. Ada juga yangmencoba melancong ke luar negeri mengunjungi tempat-tempat wisata yangberaneka ragam namun ternyata kebahagiaan itu tidak juga menyertainya.

Kalau demikian, ternyata ukuran bahagia itu bukan ada pada banyaknyaharta, bukan ada di jabatan dan ketenaran, bukan pula pada ketokohanseseorang dan juga bukan dengan melancong. Lantas di manakahkebahagiaan itu, dan bagaimana pula kita dapat merealisasikannya

Kebahagiaan adalah kondisi jiwa ketika seseorang mampu melakukan suatuperbuatan yang bernilai dan luhur. Ia merupakan kekuatan batin yangmemancarkan ketenangan dan kedamaian, merupakan karunia Allah

subhanahu wata’ala yang membuat jiwa lapang dan bergembira.

Bahagia adalah kejernihan hati, kebersihan prilaku dan keelokan ruhani.Hal itu merupakan pemberian Allah subhanahu wata’ala yangdiberikan kepada siapa saja yang melakukan perbuatan terpuji.

Bahagia adalah rasa ridha yang mendalam dan sikap qana'ah.Ia bukan barang dagangan yang bisa dibeli di pasar oleh orang sekayaapa pun, tetapi merupakan dagangan Allah lsubhanahu wata’alayang dikaruniakan kepada jiwa-jiwa yang terpilih.

Kebahagiaan itu kelapangan jiwa, bahagia itu tatkala Anda bisa membuatsenang hati orang lain, menyungging senyum di wajah, dan Anda merasalega tatkala dapat ber

buat baik kepada sesama, merasa nikmat ketika Anda bersikap baikkepada mereka.

Kebahagiaan adalah membuang jauh segala pikiran negatif dan mengisinyadengan pikiran yang positif. Ia merupakan sebuah kekuatan yang mampumenghadapi berbagai tekanan dan sekaligus mencari solusi bukanberdasarkan emosi.

Kebahagian itu ada pada ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih, adadalam meninggalkan kebencian, kedengkian dan sikap tamak terhadapkepemilikan orang lain.

Bahagia itu terdapat dalam dzikir kepada Allah subhanahu wata’ala,syukur kepada-Nya dan memperbagus ibadah kepada-Nya. Dan kebahagiaanhakiki adalah meraih surga dan terbebas dari api neraka.

Ungkapan tentang Kebahagiaan

Orang yang berbahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dariorang lain dan orang yang celaka adalah orang yang dijadikanpelajaran oleh orang lain.

Bahagia adalah jika Anda senang untuk berbuat kebaikan, bukandengan berbuat apa saja yang Anda senang.

Orang bahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari masalalu dan berhati-hati terhadap dirinya. Orang celaka adalah orangyang mengumpulkan harta untuk orang lain dan bakhil untukmemberikan kebaikan kepada dirinya sendiri.

Orang bahagia yaitu yang mau mengambil faidah dari pengalamanmasa lalu, bersemangat pada hari ini dan optimis menyambut masadepan.

Kebahagiaan itu diraih dengan menjaga lisan.

Seseorang tidak akan meraih kebahagiaan kecuali jika dia hidupmerdeka, terbebas dari cengkraman syahwatnya serta mampu menahanhawa nafsunya.

Kesungguhan Anda dalam mencintai ketaatan, hati yang selalu andahadapkan ke hadirat Allah subhanahu wata’ala, dan kehadiranhati ketika sedang beribadah merupakan indikasi cepatnya kebahagiaan.

Kebahagiaan itu tidak bisa dibeli dengan harta tetapi ia seringdijual.

Tanda-tanda Kebagiaan

Kebahagiaan memiliki tanda-tanda, sebagaimana disebutkan oleh ImamIbnul Qayyim rahimahullah. Beliau menyebutkan tiga perkarayaitu:

1. Jika mendapatkan nikmat, dia bersyukur.

2. Jika mendapatkan ujian, dia bersabar.

3. Jika berbuat dosa, dia beristighfar.

Langkah Menggapai Bahagia

Di antara langkah-langkah yang yang akanmengantarkan kepada kebahagiaan dan kesuksesan adalah sebagai berikut:

1. Beriman Kepada Allah subhanahu wata’ala

Tidak ada kebahagiaan tanpa iman kepada Allah subhanahu wata’ala,bahkan kebahagiaan itu akan bertambah seiring dengan bertambahnya imanseseorang kepada Allah subhanahu wata’ala, dan akan melemahbersamaan dengan lemahnya iman kepada-Nya. Apabila iman semakin kuat,maka makin besar pula kabahagiaan. Sebaliknya jika ia melemah, makakegoncangan dan pikiran negatif akan bertambah yang dapat membawakepada pahitnya kehidupan dan kebinasan.

2. Beriman kepada Kekuasaan Allah subhanahu wata’ala

Orang yang beriman bahwa Allah subhanahu wata’ala itu MahaKuasa tanpa batas, maka dia tidak akan dirundung duka, tidak dibuatsedih oleh berbagai masalah karena dia mempunyai tempat bersandar yangkuat, ketika sedang ditimpa suatu ujian dan kesulitan.

3. Beriman dengan Ketetapan Allah subhanahu wata’ala

Iman dengan qadha' dan qadar akan menumbuhkan sikap ridha dalam hati,kelapangan jiwa dan ketenangan. Oleh karena itu Nabi shallallahu‘alaihi wasallam bersabda,Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, sesungguhnya seluruhurusannya adalah baik. Jika ditimpa kelapangan, maka dia bersyukur danitu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan, maka diabersabar dan itu pun baik baginya.” [HR Muslim]

4. Berteladan kepada Orang yang Sukses

Yang dimaksudkan di sini adalah orang yang telah memberikan sumbangsihyang besar dan luar biasa bagi umat manusia dan dia adalah orang yangberiman kepada Allah subhanahu wata’ala. Yang pertama dan utamaadalah panutan kita Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihiwasallam. Dengan mengikuti jalannya, maka seseorang akan bahagiadan dengan meninggalkan petunjuk dan sunnahnya, maka seseorang akancelaka.

5. Mengenali Kehidupan

Hidup pasti akan menghadapi masalah, mendapati kesusahan dan pasti adarintangan dan ujian. Semua ini merupakan ketetapan dari Allah

subhanahu wata’ala terhadap manusia, supaya diketahui mana orangyang lebih baik amalnya. Maka wajib bagi kita untuk mengenalkarakteristik hidup ini dan menerima sebagaimana wajarnya dan tidakmenutup diri untuk menghadapi ketentuan Allah dengan ketentuan lainnya,menghadapi yang tidak kita senangi dengan sesuatu yang dapatmenghilangkannya. Mengetahui permasalahan ini bukan berarti pasrah danputus asa, tetapi justru bersikap sebaliknya.

6. Mengubah Kebiasaan Negatif Menjadi Positif

Doktor Ahmad Al-Bara' Al-Amiri mengatakan bahwa memulai kebiasaan baruyang bersifataqliyah [bisa dinalar dan dipikirkan] itu tidaksulit, dibutuhkan kira-kira 21 hari. Dalam hari-hari tersebut kitaberfikir, berbincang-bincang, lalu mengusahakan segala yang bisamendukung untuk terwujudnya kebiasaan baru itu, dan terakhir kitamenggambarkan dengan jelas dan sempurna bahwa diri kita telah menjadiyang kita inginkan.

Jika kita telah berfikir bahwa kita telah menjadi yang barusebagaimana kita kehendaki, maka gambaran ini secara bertahap akanmenjadi sebuah realita. Hal ini seperti diungkapkan bahwa al hilmbittahallum wal ilm bitta'allum sikap lembut dicapai denganselalu berusaha lembut dan ilmu itu diraih dengan belajar. [Durusnafsiyah linnajah wattafawwuq]

7. Tujuan Yang Mulia

Banyak orang yang celaka karena dia tidak memiliki sasaran dan tujuanyang dia usahakan agar terealisasi. Atau dia punya tujuan tetapi bukansesuatu yang mulia dan tinggi sehingga dia tidak merasa bahagiatatkala berusaha menggapainya. Sedangkan tujuan yang mulia, maka akanmenjadi-kan seseorang merasa bahagia ketika sedang berusaha untukmencapainya.

8. Ringankan Derita

Orang hidup pasti mengalami musibah dan derita, namun tak selayak-nyamusibah itu disikapi sebagai akhir dari segalanya, dan janganberanggapan bahwa hanya dirinyalah yang menda-patkan ujian hidup.Bahkan selayaknya dia memperingan musibah dan tidak terlalumembesar-besarkannya.

9. Hal Sepele Jangan Dibuat Resah

Ada sebagian orang yang merasa resah dan kalut dengankejadian-kejadian biasa dan lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Diantara mereka ada yang begitu sedih dengan pecahnya piring atau gelas,saluran air atau kabel yang putus, baju yang robek dan lain-lain yangsebenarnya wajar-wajar saja.

10. Kebahagiaan Ada Pada Diri Anda

Jika bahagia itu ada pada diri kita, maka mengapa harus jauh-jauhmencarinya, karena setiap manusia punya kekuatan dan potensi bahagia,tetapi kebanyakan mereka tidak mau melihatnya. Sebabnya adalah karenadia tidak pernah memperhatikan diri sendiri, tetapi sibuk melihatorang lain.

Kebahagiaan terkadang ada di depan mata, tetapi kita tidakmenge-tahuinya, sehingga justru mencarinya lagi kepada yang lebih jauhdan semakin jauh. [Khalif Muttaqin]

Tulisan ini diterjemahkan dari buku: Daliluka Ila As-Sa’adah An-Nafsiyah,Dept. Ilmiyah Darul Wathan.

Artikel Menggapai Kebahagiaan Hakiki diambil dari http://www.asofwah.or.id
Menggapai Kebahagiaan Hakiki.

Perpecahan Mesti Diiringi Dengan Ancaman Berbeda Halnya Perselisihan

Kumpulan Artikel Islami

Perpecahan Mesti Diiringi Dengan Ancaman Berbeda Halnya Perselisihan Perpecahan Mesti Diiringi Dengan Ancaman Berbeda Halnya Perselisihan

Kategori Perpecahan Umat !

Rabu, 21 Juli 2004 07:18:16 WIBSEBAB-SEBAB PERPECAHANOlehDr. Nashir bin Abdul Karim Al-'AqlBagian Ketiga dari Lima Tulisan [3/5]AL-IFTIRAAQ MAFHUMUHU ASBABUHU SUBULUL WIQAYATU MINHU [Perpecahan Umat ! Etiologi & Solusinya][5]. Perpecahan Mesti Diiringi Dengan Ancaman, Berbeda Halnya PerselisihanDi antara sebab-sebab perpecahan adalah asumsi yang berkembang bahwa mengikuti para imam-imam yang berada di atas hidayah dan ilmu sebagai sikap taqlid [membebek] yang dilarang. Kerancuan seperti ini sering kita dengar dari sebagian orang yang sok tahu. Mereka berkata : "Mengikuti syaikh-syaikh adalah taqlid". Sementara taqlid tidak dibolehkan dalam agama, mereka manusia dan kita juga manusia, kita berijtihad sebagaimana mereka berijtihad, kita memiliki sarana berupa buku-buku, zaman sekarang sarana ilmu tersedia lengkap, mengapa kita harus mengambil ilmu dari ulama Bahkan mengambil ilmu dari ulama termasuk taqlid, sementara taqlid itu sendiri adalah batil!Kita jawab : 'Benar, taqlid memang batil, namun apa pengertian taqlid itu Ada beberapa perbedaan mencolok antara taqlid dengan mengikuti petunjuk para imam. Secara syar'i, mengikuti para imam hukumnya wajib. Sementara mayoritas kaum muslimin, bahkan banyak dari kalangan penuntut ilmu, tidak mampu berijtihad dengan benar dan tidak mampu mengambil dasar-dasar ilmu dengan cara yang benar.Lalu dari mana mereka mengambil ilmuDan bagaimana mereka mempelajarai metodologi memahami agama dengan benar, kaidah-kaidah sunnah nabi dan pedoman-pedoman Salafus Shalih dan para imam Tidak ada jalan lain kecuali mengikuti alim ulama. Jelaslah hal itu bukan taqlid. Bila tidak demikian, maka setiap orang akan menjadi imam bagi dirinya sendiri dan setiap orang akan memecah menjadi kelompok tersendiri. Konsekwensinya, kelompok-kelompok tersebut akan berpecah sebanyak jumlah manusia. Hal itu tentu saja batil. Jadi jelaslah bahwa mengikuti para imam yang berada di atas petunjuk dan ilmu bukanlah termasuk taqlid. Hanya mengikuti secara membabi buta sajalah yang layak dikatakan taqlid!Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman."Artinya : Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui" [Al-Anbiya' : 7]Salah satu gejala yang berbahaya adalah belajar hanya dengan mengandalkan sarana-sarana ilmu [seperti buku dan sejenisnya]. Misalnya seorang penuntut ilmu merasa cukup mengambil ilmu melalui buku-buku lalu menyingkir dari manusia, menjauhkan diri dari ulama, mengabaikan orang-orang shalih, orang-orang yang berjasa terhadap Islam yang menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar, serta memisahkan diri dari ulama, ia berkata : 'Saya cukup belajar dari buku-buku, kaset-kaset, radio dan lain-lain'. Kemudian ia bekata lagi : 'Saya mampu belajar melalui sarana-sarana ini!'.Jawaban kami : 'Tentu saja, sarana-sarana ini merupakan nikmat, tetapi juga merupakan senjata bermata dua. Merasa cukup belajar ilmu-ilmu syar'i melalui sarana-sarana itu merupakan kekeliruan dan merupakan salah satu sebab timbulnya perpecahan umat. Karena hal itu akan mendorongnya untuk beruzlah [menyendiri] yang dilarang. Atau akan memunculkan sosok ahli ilmu yang tidak baik, karena mereka mengambil ilmu tidak sebagaimana mestinya, tidak berdasarkan kaidah dan tanpa petunjuk dan bimbingan alim ulama. Mereka mengambil ilmu menurut cara mereka sendiri, dengan hawa nafsu, perasaan dan perhitungan pribadi mereka sendiri. Apabila terjadi pertikaian, mereka menyimpang dan menolak pendapat ulama. Padahal meskipun seseorang mempunyai kepandaian dan kemampuan serta memiliki keahlian khusus seperti apapun, ia tidak akan mungkin dengan sendirinya akan sampai kepada kebenaran selama ia tidak mengenal pedoman-pedoman salaf dan ahli ilmu pada zamannya.Namun, para pemuda bersama para ulama harus bahu membahu menanggulangi persoalan ilmiah atau problematika umat. Jika para pemuda itu tidak melakukan hal itu, mereka akan binasa dan membinasakan orang lain.Bahkan sarana-sarana tersebut memberikan gambaran sosok orang-orang yang disebut para intelektual kepada kita. Mereka mengetahui sejumlah maklumat yang membuat orang-orang takjub. Namun mereka tidak mengerti kaidah-kaidah dasar agama, tidak mengerti pedoman Salafus Shalih, mereka dapati orang-orang mengikuti mereka tanpa ilmu. Fenomena seperti ini banyak kita dapati sekarang ini dalam beragam bentuk dan modelnya. Bahkan ada juga di antara orang-orang model begitu yang menjadi juru dakwah dan pembina para pemuda hanya karena memiliki maklumat dan pengetahuan umum yang membuat orang-orang awam tercengang. Kadangkala mereka juga mengetahui sejumlah masalah-masalah syari'at, namun tidak menguasai kaidah-kaidahnya, tidak mengerti tata cara memahaminya, tidak mengerti cara penerapan dan operasionalnya serta tidak mengerti metode ahli ilmu dalam mengupas persoalan-persoalan ilmiah berikut penerapannya di lapangan.[6]. Kurang Memahami Kaidah-Kaidah Berselisih PendapatDi antara sebab-sebab perpecahan adalah kurang memahami kaidah-kaidah berselisih pendapat.Yang saya maksud di sini adalah mengenal hukum-hukum berbeda pendapat antara dua orang muslim dan efek yang timbul di balik itu. Mana saja yang boleh diperselisihkan dan mana yang tidak. Jika ada seseorang menyelisihi, bilakah penyelisihannya itu dapat ditolerir Bilakah kita boleh memvonisnya kafir atau fasik Apakah vonis seperti itu boleh dijatuhkan oleh siapa saja Banyak sekali orang yang tidak mengetahui perincian masalah tersebut. Terkadang dari sinilah muncul perpecahan yang seharusnya tidak terjadi !Demikian pula dangkalnya pemahaman tentang kaidah-kaidah ijma' dan jama'ah. Memahami kaidah-kaidah tersebut sangat penting sekali yang dewasa ini banyak diabaikan oleh mayoritas penuntut ilmu syar'i. Di samping mereka juga tidak memahami tujuan dan makna persatuan umat, kaidah-kaidah jama'ah, bahkan banyak di antara mereka yang tidak mengerti titik-titik rawan perpecahan dan sebab terjadinya, titik rawan fitnah dan sebab pecahnya fitnah. Mereka tidak memahami mana saja hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang tetap dan yang dapat berubah-ubah.Ciri mereka adalah jahil terhadap kaidah-kaidah umum syari'at dan hikmah-hikmah umum syari'at, seperti kaidah-kaidah yang berkaitan 'mengambil maslahat dan menolak mafsadah', kaidah 'kesulitan mendatangkan kemudahan', kaidah penetapan bilakah seseorang mendapat dispensasi, bilakah kaidah 'darurat' dapat diterapkan, dan bagaimana caranya menerapkan seperangkat kaidah tentang 'darurat', hukum-hukum pada masa fitnah, perdamaian. Mereka juga tidak mengetahui kaidah dan etika bermu'amalah terhadap orang yang beselisih pendapat dengannya, etika terhadap ulama dan penguasa. Oleh karena itu kita dapati banyak di antara mereka yang tidak dapat membedakan antara kondisi gawat dan fitnah dengan kondisi aman dan damai, akibatnya keliru dalam berkomentar dan menetapkan hukum. Ini jelas merupakan kekeliruan besar dan salah satu sebab perpecahan.Saya beri contoh tentang pertikaian yang terjadi antara saudara-saudara kita di Afghanistan. yaitu pertikaian yang terjadi di wliayah Kunar. Orang yang punya bashirah kana mengetahui bahwa pertikaian yang terjadi bukan antara haq dan batil secara mutlak. Atau bukanlah pertikaian dalam masalah aqidah secara mutlak. Tidak ada dalih qath'i yang menunjukkan bahwa kebanaran ada pada salah satu dari dua pihak yang bersengketa. Hanya saja menurut sebagian orang, kebenaran lebih condong pada salah satu dari dua pihak tersebut. Sementara menurut orang lain justru sebaliknya. Maka cara yang paling tepat adalah mencari kejelasan lalu berusaha menciptakan perdamaian dan memadamkan api pertikaian dan mengembalikan permasalahan kepada ahli ilmu[1]Akan tetapi yang berkomentar tentang fitnah itu adalah orang-orang yang tidak mengerti hukum seputar fitnah, dan kapan waktunya harus angkat bicara dan kapan waktunya harus diam. Kapan kita boleh mengomentari seseorang dan menjatuhkan vons atasnya dan kapan hal itu tidak dibolehkan. Sementara ia tidak punya pengetahuan tentang kemaslahatan umat Islam yang besar. Kemaslahatan yang berlaku bagi terciptanya persatuan umat Islam. Bagaimana menyatukan persepsi dan mengadakan perdamaian. Serat keharusan menahan diri berbicara apabila dengannya api fitnah akan berkobar. Dan menjauh dari pertikaian yang tengah terjadi antara dua kelompok muslim di tengah-tengah situasi fitnah, mencegah kerusakan dan tindakan-tindakan lainnya.Sungguh banyak sekali orang yang tidak memiliki bashirah dan ilmu pengetahuan mencampuri persoalan ini. Mereka tidak mengambil petunjuk dari ucapan ahli ilmu dan tidak meminta pengarahan dari para syaikh yang ada di tengah-tengah mereka. Mereka justru berambisi agar para ulama menerima pendapat-pendapat mereka. Akan tetapi mereka sendiri tidak mau mendengar arahan para ulama[Disalin dari kitab Al-Iftiraaq Mafhumuhu ashabuhu subulul wiqayatu minhu, edisi Indonesia Perpecahan Umat ! Etiologi & Solusinya, oleh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-'Aql, terbitan Darul Haq, penerjemah Abu Ihsan Al-Atsari]_________Foote Note.[1] Komentar Dr. Nashir bin Abdul Karim menanggapi pertikaian di wilayah Kunar sangat keliru. Kelihatannya Dr. Nashir menhandarkan komentarnya ini kepada informasi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu hendaklah Dr. Nashir mencari kejelasan -sebagaimana yang dikatakannya di atas tadi- dari sumber yang terpercaya dan kalangan Salafiyin yang hadir dan menyaksikan dari dekat hakikat pertikaian yang terjadi di sana, agar tidak menzhalimi dakwah tauhid dan ahli tauhid di wilayah Kunar As-Salafiyah.Perlu pembaca ketahui, bahwa pertikaian di wilayah Kunar adalah pertikaian antara haq dan bathil, pertikaian antara Muwahhidin [ahli tauhid] yang dipimpin oleh tokoh Salafi wilayah Kunar Syaikh Jamilurrahman dengan kaum Quburiyyin. Jelas pertikaian di sana adalah pertikaian dalam masalah prinsipil, yaitu masalah aqidah. Jadi dalam pertikaian tersebut kebenaran tidaklah samar sebagaimana yang digambarkan oleh Dr. Nashir -semoga Allah memaafkannya Sungguh sangat menyayat hati kita bila pembantaian para Muwahhidn yang dilakukan kaum Quburiyin itu dianggap bukan merupakan perseteruan antara haq dan batilDipicu kegerahan kaum Quburiyin melihat perkembangan dakwah tauhid yang marak di wilayah Kunar. Kebencian kaum Quburiyin terhadap kaum Muwahhidin yang mereka juluki Wahhabiyah ini memuncak hingga sebagai klimaksnya adalah pengepungan wilayah Kunar dan pembantaian penduduknya yang mayoritas adalah para Muwahhidin. Hingga beredarlah semboyan di tengah-tengah mereka bahwa membunuh seorang wahabi lebih baik daripada membunuh sepuluh orang komunis!. Hingga akhirnya Syaikh Jamilurrahman Rahimahullah juga terbunuh tidak lama setelah itu.Setelah peristiwa berdarah itu, kaum Quburiyin yang dipimpin oleh Hikmatyar menggelar tabligh akbar menyatakan berlepas diri dari peristiwa tersebut, ironinya hal ini disambut gegap gempita oleh Ikhwaniyin [pengikut Ikhwanul Muslimin]! Inna Lillahi wa inna Ilaihi raji'un -pent

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=928&bagian=0


Artikel Perpecahan Mesti Diiringi Dengan Ancaman Berbeda Halnya Perselisihan diambil dari http://www.asofwah.or.id
Perpecahan Mesti Diiringi Dengan Ancaman Berbeda Halnya Perselisihan.

Apakah Demonstrasi Termasuk Jalan Dakwah

Kumpulan Artikel Islami

Apakah Demonstrasi Termasuk Jalan Dakwah Apakah Demonstrasi Termasuk Jalan Dakwah

Kategori Al-Irhab = Terorisme

Selasa, 24 Mei 2005 21:13:51 WIBAPAKAH DEMONSTRASI TERMASUK JALAN DAKWAHOlehSyaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin BazPertanyaan.Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Apakah demonstrasi yang dilakukan oleh kaum laki-laki dan wanita untuk menentang pemimpin bisa dianggap sebagai suatu jalan dakwah Dan apakah orang yang mati karenanya bisa dianggap syahid fii sabilillah JawabanDemonstrasi yang dilakukan oleh kaum laki-laki dan wanita bukanlahlah jalan keluar. Bahkan saya beranggapan bahwa hal tersebut termasuk dari sebab-sebab musibah, kejelekan, kebencian manusia dan terjadinya permusuhan antar manusia yang tidak sesuai dengan kebenaran. Adapun cara-cara yang disyariatkan yakni : menulis surat, memberikan nasehat serta berdakwah kepada kebaikan dengan jalan yang telah ditetapkan syariat yang tentunya telah dijelaskan caranya oleh ahlul ilmi, para sahabat Rasullullah dan orang-orang yang mengikuti beliau dalam kebaikan yakni dengan menulis surat dan berhadapan langsung dengan pemimpin untuk memberikan nasehat tanpa menyebarkan perbuatan yang mereka lakukan di atas mimbar sehingga menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan, hanyalah Allah yang menjadi penolong.Dan Syaikh bin Baz berkata sebagai bantahan terhadap Syaikh Abdurrahman Abdul Khaliq.Keenam : Anda [Abdurrahman Abdul Khaliq] menyebutkan di kitab Anda Fushul min Asy-Syar’iyah halaman 31 dan 32 : â€Å"Sesungguhnya diantara metode dakwah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah demonstrasi”. Saya tidak mendapatkan nash yang menunjukkan hal tersebut, olehnya itu saya mengharapkan penjelasan dari siapa datangnya pernyataan tersebut dan dari kitab mana Anda mendapatkan Jika perkataan tersebut tidak memiliki sandaran, maka wajib untuk rujuk dari pendapat tersebut karena saya tidak mengetahui ada nash yang menunjukkan hal tersebut dan telah diketahui juga bahwasanya demonstrasi menimbulkan banyak sekali kerusakan. Jika puna da nashnya maka sudah semestinya untuk dijelaskan dengan sejelas-jelasnya sehingga orang-orang tidak lagi membenarkan demonstrasi batil yang mereka perbuat.Hanyalah kepada Allah kita meminta agar diberikan taufiq dengan ilmu yang bermanfaat serta amal yang benar dan semoga Allah meluruskan hati-hati kita dan amalan kita dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang diberi petunjuk karena sesungguhnya Allah Maha Pemurah lagi Mahamulia.Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.[Majmu Fatawa Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Baz 8/245]DARI ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZ KEPADA YANG TERHORMAT ABDURRAHMAN BIN ABDUL KHALIQ[Semoga Allah memberikan taufiq dengan keridhaanNya sehingga dengannya agamaNya akan bangkit, amin]Salamun ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuhuSaya telah terima surat Anda dan saya senang sekali terhadap isinya yang sesuai dengan apa yang saya nasehatkan kepada Anda, saya memohon semoga Allah menambahkan taufiqNya terhadap Anda dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang diberikan petunjuk karena sesungguhnya Allah itu Maha Pemurah lagi Mahamulia.Semua yang Anda sebutkan seputar demonstrasi bisa saya pahami dan juga saya tahu kelemahan sanad riwayatnya seperti yang Anda sebutkan, yaitu pada Ishak bin Abi Farwah karena sesungguhnya ia tidak bisa dijadikan sebagai hujjah, walaupun riwayat tersebut benar akan tetapi itu terjadi di permulaan Islam yaitu sebelum sempurna agama Islam.Tidak disangsikan lagi bahwa sebagai sandaran perintah, larangan [amru dan nahyi] dan seluruh permasalahan dalam agama yaitu setelah hijrah. Adapun seperti shalat Jum’at, hari-hari raya, shalat khusuf, shalat istisqa atau yang semisalnya merupakan keadaan-keadaan yang mengharuskan terjadinya perkumpulan-perkumpulan, semua itu dalam rangka menyiarkan agama Islam dan tidak ada hubungannya dengan demosntrasi.Semoga Allah menambahkan bagi kita ilmu yang bermanfaat dan mengamalkannya, meluruskan hati serta amalan kita dan selalu menjaga kita semua pada khususnya dan seluruh kaum muslimin pada umumnya dari cobaan yang menyesatkan dan dari gangguan setan, karena sesungguhnya Allah sebaik-baik tempat meminta.Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu[Majmu Fatawa Samahatusy Syaikh Abdul Aziz bin Baz 8/245][Disalin dari kitab Fatawa Al-Aimmah Fil An-Nawazil Al-Mudlahimmah edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Seputar Terorisme, Penyusun Muhammad bin Husain bin Said Ali Sufran Al-Qathani, Terbitan Pustaka At-Tazkia]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=1440&bagian=0


Artikel Apakah Demonstrasi Termasuk Jalan Dakwah diambil dari http://www.asofwah.or.id
Apakah Demonstrasi Termasuk Jalan Dakwah.

Karir Wanita Dan Wanita Karir

Kumpulan Artikel Islami

Karir Wanita Dan Wanita Karir Diskursus tentang karir wanita dan wanita karirdewasa ini semakin hangat, terutama di negeri ini dan mendapat-kandukungan serta perhatian serius dari berbagai kalangan, khususnya yangmenamakan diri mereka kaum Feminis dan pemerhati wanita.

Mereka selalu mengangkat tema “pengungkungan” Islam terhadap wanitadan mempromosikan motto emansipasi dan persamaan hak di segala bidangtanpa kecuali atau yang belakangan lebih dikenal dengan sebutankesetaraan gender. Banyak wanita muslimah terkecoh olehnya, terutamamereka yang tidak memiliki ‘basic’ keagamaan yang kuat dan memadai.

Karena merupakan masalah yang urgen dan berimplikasi serius, makabuletin kita kali ini mengangkat tema tersebut. Semoga tulisan inimenggugah wanita-wanita muslimah untuk kembali kepada fithrah mereka.Amîn.

Kondisi Wanita di Dunia Barat

Dari sisi historis, terjunnya kaum wanita kelapangan untuk bekerja dan berkarir semata-mata karena unsurketerpaksaan. Ada dua hal penting yang melatarbelakanginya:

Pertama, terjadinya revolusi industri mengundang arusurbanisasi kaum petani pedesaan, tergiur untuk menga-du nasib diperkotaan, karena himpitan sistem kapitalis yang melahirkantuan-tuan tanah yang rakus. Berangkat ke perkotaan, mereka berharapmenda-patkan kehidupan yang lebih layak namun realitanya, justrusemakin sengsara. Mereka mendapat upah yang rendah.

Ke dua, kaum kapitalis dan tuan-tuan tanah yang rakussengaja mengguna-kan momen terjunnya kaum wanita dan anak-anak,dengan lebih memberikan porsi kepada mereka di lapangan pekerjaan,karena mau diupah lebih murah daripada kaum lelaki, meskipun dalamjam kerja yang panjang.

Kehidupan yang dialami oleh wanita di Barat yangdemikian mengenaskan, sehingga menggerakkan nurani sekelompok pakaruntuk membentuk sebuah organisasi kewanitaan yang diberi nama“Humanitarian Movment” yang bertujuan untuk membatasi eksploitasikaum kapitalis terhadap para buruh, khususnya dari kalangananak-anak. Organisasi ini berhasil mengupayakan undang-undangperlindungan anak, akan tetapi tidak demi-kian halnya dengan kaumwanita. Mereka tetap saja dihisap darahnya oleh kaum kapitalistersebut.

Hingga saat ini pun, kedudukan wanita karir diBarat belum terangkat dan masih saja mengenaskan, meskipun sudahmendapatkan sebagian hak mereka. Di antara indikasinya, mendapatkanupah lebih kecil daripada kaum laki-laki, keharusan membayar maharkepada laki-laki bila ingin menikah, keharusan menanggung bebanpeng-hidupan keluarga bersama sang suami, dan lain sebagainya.

Beberapa Dampak Negatif dari Terjunnya Wanitauntuk Berkarir

Di antara dampak-dampak negatif tersebut adalah:

Penelitian kedokteran di lapangan [dunia Barat]menunjukkan telah terjadi perubahan yang amat signifikan terhadapbentuk tubuh wanita karir secara biologis, sehingga menyebabkannyakehilangan naluri kewanitaan, tetapi tidak berubah jenis kelaminmenjadi laki-laki. Jenis wanita sema-cam ini dijuluki sebagai jeniskelamin ke tiga. Menurut data statistik, kebanyakan penyebabkemandulan para istri yang bekerja sebagai wanita-wanita karirtersebut bukan karena penyakit yang biasa dialami oleh anggota badan,tetapi lebih diakibatkan oleh ulah wanita di masyarakat Eropa yangsecara total, baik dari aspek materil, pemikiran maupun biologislari dari fithrahnya [yakni sifat keibuan]. Penyebab lainnya adalahupaya mereka untuk mendapatkan persamaan hak dengan kaum laki-lakidalam segala bidang. Hal inilah yang secara perlahan melenyapkansifat keibuan mereka, banyaknya terjadi kemandulan serta mandegnyaASI sebagai akibat perbauran dengan kaum laki-laki.

Di Barat, muncul fenomena yang mengkhawatirkansekali akibat terjunnya kaum wanita sebagai wanita karir, yaituterjadinya tindak kekerasan terhadap anak-anak kecil berupa pukulanyang keras, sehingga dapat mengakibatkan mereka meninggal dunia,gila atau cacat fisik. Majalah-majalah yang beredar di sanamenyebutkan nama penyakit baru ini dengan sebutan Battered Baby Syn[penyakit anak yang dipukul]. Majalah Hexagon dalam volume No. 5tahun 1978 menyebutkan bahwa banyak sekali rumah sakit-rumah sakitdi Eropa dan Amerika yang menampung anak-anak kecil yang dipukulsecara keras oleh ibu-ibu mereka atau terkadang oleh bapak-bapakmereka.

DR. Ahmad Al-Barr mengatakan, “Pada tahun 1967,lebih dari 6500 anak kecil yang dirawat di beberapa rumah sakit diInggris yang berakhir dengan meninggal sekitar 20% dari mereka,sedangkan sisanya mengalami cacat fisik dan mental secara akut. Adalagi, sekitar ratusan orang yang mengalami kebutaan dan lainnyaketulian…setiap tahunnya, ada yang mengalami cacat fisik, ediot danlumpuh akibat pukulan keras”.

Para wanita karir yang menjadi ibu rumah tanggatidak dapat memberikan pelayanan secara kontinyu terhadap anak-anakmereka yang masih kecil, karena hampir seluruh waktunya dicurahkanuntuk karir mereka.

Berkurangnya angka kelahiran, sehingga pemerintahnegara tersebut saat ini menggalakkan kampanye memperbanyak anak danmemberikan penghargaan bagi keluarga yang memiliki banyak anak. Halini tentunya bertolak belakang dengan kondisi yang ada di duniaIslam.

Saksi Mereka Berbicara

Seorang Filosof bidang ekonomi, Joel Simonberkata, “Mereka [para wanita] telah direkrut oleh pemerintah untukbekerja di pabrik-pabrik dan mendapatkan sejumlah uang sebagaiimbalannya, akan tetapi hal itu harus mereka bayar mahal, yaitudengan rontoknya sendi-sendi rumah tangga mereka”.

Sebuah lembaga pengkajian strategis di Amerikatelah mengadakan ‘polling’ seputar pendapat para wanita karirtentang karir seorang wanita. Dari hasil ‘polling’ tersebut didapatkesimpulan: “Bahwa sesungguhnya wanita saat ini sangat keletihan dan65% dari mereka lebih mengutamakan untuk kembali ke rumah mereka…”.

Karir Wanita dalam Perspektif Islam

Allah Ta’ala menciptakan laki-laki dan wanita dengan karakteristikyang berbeda. Secara alami [sunnatullah], laki-laki memiliki otot-ototyang kekar, kemampuan untuk melakukan pekerja-an yang berat, pantangmenyerah, sabar dan lain-lain. Cocok dengan pekerjaan yang melelahkandan sesuai dengan tugasnya yaitu menghidupi keluarga secara layak.

Sedangkan bentuk kesulitan yang dialami wanita yaitu: Mengandung,melahirkan, menyusui, mengasuh dan mendidik anak, serta menstruasiyang mengakibatkan kondisinya labil, selera makan berkurang,pusing-pusing, rasa sakit di perut serta melemahnya daya pikir,sebagaimana disitir di dalam Al-Qur’an , “Dan Kami perintahkankepada manusia [berbuat baik] kepada dua orang ibu bapanya; Ibunyatelah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah danmenyapihnya dalam dua tahun.” [QS. Luqman: 14].

Ketika dia melahirkan bayinya, dia harus beristirahat, menunggu hingga40 hari atau 60 hari dalam kondisi sakit dan merasakan keluhan yangdemikian banyak, tetapi harus dia tanggung juga. Ditambah lagi masamenyusui dan mengasuh yang menghabiskan waktu selama dua tahun. Selamamasa tersebut, si bayi menikmati makanan dan gizi yang dimakan olehsang ibu, sehingga mengurangi staminanya.

Oleh karena itu, Dienul Islam menghendaki agar wanita melakukanpekerjaan/karir yang tidak bertentangan dengan kodrat kewanitaannyadan tidak mengungkung haknya di dalam bekerja, kecuali padaaspek-aspek yang dapat menjaga kehormatan dirinya, kemuliaannya danketenangannya serta menjaganya dari pelecehan dan pencampakan.

Dienul Islam telah menjamin kehidupan yang bahagia dan damai bagiwanita dan tidak membuatnya perlu untuk bekerja di luar rumah dalamkondisi normal. Islam membe-bankan ke atas pundak laki-laki untukbekerja dengan giat dan bersusah payah demi menghidupi keluarganya.

Maka, selagi si wanita tidak atau belum bersuami dan tidak di dalammasa menunggu [‘iddah] karena diceraikan oleh suami atau ditinggalmati, maka nafkahnya dibebankan ke atas pundak orangtuanya atauanak-anaknya yang lain, berdasarkan perincian yang disebutkan olehpara ulama fiqih kita.

Bila si wanita ini menikah, maka sang suamilah yang mengambil alihbeban dan tanggung jawab terhadap semua urusannya. Dan bila diadiceraikan, maka selama masa ‘iddah [menunggu] sang suami masihberkewajiban memberikan nafkah, membayar mahar yang tertunda,memberikan nafkah anak-anaknya serta membayar biaya pengasuhan danpenyusuan mereka, sedangkan si wanita tadi tidak sedikit pun dituntutdari hal tersebut.

Selain itu, bila si wanita tidak memiliki orang yang bertanggung jawabterhadap kebutuhannya, maka negara Islam yang berkewajiban atasnafkahnya dari Baitul Mal kaum Muslimin.

Solusi Islam Terhadap Diskursus Karir Wanita

Ada kondisi yang teramat mendesak yang menyebabkan seorang wanitaterpaksa bekerja ke luar rumah dengan persyaratan sebagai berikut:

Disetujui oleh kedua orangtuanya atau wakilnyaatau suaminya, sebab persetujuannya adalah wajib secara agama danqadla’ [hukum].

Pekerjaan tersebut terhindar dari ikhtilath [berbaurdengan bukan mahram], khalwat [bersunyi-sunyi, menyendiri] denganlaki-laki asing; Sebab ada dampak negatif yang besar. Rasulullah sawbersabda, “Tidaklah seo-rang laki-laki berkhalwat [bersunyi-sunyi,menyendiri] dengan seorang wanita, kecuali bila bersama laki-laki[yang me-rupakan] mahramnya”. [HR. Bukhari].

Menutupi seluruh tubuhnya di hada-pan laki-lakiasing dan menjauhi semua hal yang berindikasi fitnah, baik di da-lamberpakaian, berhias atau pun berwangi-wangian [menggunakan parfum]

Komitmen dengan akhlaq Islami dan hendaknyamenampakkan keseriusan dan sungguh-sungguh di dalam berbicara, aliastidak dibuat-buat dan sengaja melunak-lunakkan suara. Firman Allah,“Maka janganlah sekali-kali kalian melunak-lunakan ucapan sehinggamembuat condong orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit danberkata-katalah dengan perkataan yang ma’ruf/baik”.[Al-Ahzab: 32]

Hendaknya pekerjaan tersebut sesuai dengantabi’at dan kodratnya seperti dalam bidang pengajaran, kebidanan,menjahit dan lain-lain.

Penutup

Sudah waktunya kita memahami betapa agungnya dien ini di dalam setiapproduk hukumnya, berpegang teguh dengannya, menjadikannya sebagaihukum yang berlaku terhadap semua aturan di dalam kehidupan kita sertaberkeyakinan secara penuh, bahwa ia akan selalu cocok dan sesuai didalam setiap masa dan tempat.

Sumber : [Diambil dari majalah “Al-Hikmah” volume VIII, edisiSyawwal 1416 H, hal. 123-140 dengan judul “ ‘Amal al-Mar’ah BainaAl-Islam wa Al-Gharb” tulisan Ibrahim an-Ni’mah â€" Abu Hafshoh]

Artikel Karir Wanita Dan Wanita Karir diambil dari http://www.asofwah.or.id
Karir Wanita Dan Wanita Karir.