Jumat, 09 Mei 2008

Khaulah Binti TsaĆ¢€™labah (Wanita Yang AduannyaDidengar Allah Dari Langit Ketujuh)

Kumpulan Artikel Islami

Khaulah Binti Tsa’labah (Wanita Yang AduannyaDidengar Allah Dari Langit Ketujuh) Beliau adalah Khaulah binti Tsa`labah bin Ashrambin Fahar bin Tsa`labah Ghanam bin ‘Auf. Beliau tumbuh sebagai wanitayang fasih dan pandai. Beliau dinikahi oleh Aus bin Shamit bin Qais,saudara dari Ubadah bin Shamit r.a yang beliau menyertai perang Badardan perang Uhud dan mengikuti seluruh perperangan yang disertaiRasulullah saw. Dengan Aus inilah beliau melahirkan anak laki-lakiyang bernama Rabi`.

Khaulah binti Tsa`labah mendapati suaminya Aus bin Shamit dalammasalah yang membuat Aus marah, dia berkata, Bagiku engkau iniseperti punggung ibuku. Kemudian Aus keluar setelah mengatakankalimat tersebut dan duduk bersama orang-orang beberapa lama lalu diamasuk dan menginginkan Khaulah. Akan tetapi kesadaran hati dankehalusan perasaan Khaulah membuatnya menolak hingga jelas hukum Allahterhadap kejadian yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah Islam.Khaulah berkata, Tidak…jangan! Demi yang jiwa Khaulah berada ditangan-Nya, engkau tidak boleh menjamahku karena engkau telahmengatakan sesuatu yang telah engkau ucapkankan terhadapku sehinggaAllah dan Rasul-Nya lah yang memutuskan hukum tentang peristiwa yangmenimpa kita.

Kemudian Khaulah keluar menemui Rasulullah saw, lalu dia duduk dihadapan beliau dan menceritakan peristiwa yang menimpa dirinya dengansuaminya. Keperluannya adalah untuk meminta fatwa dan berdialog dengannabi tentang urusan tersebut. Rasulullah saw bersabda, Kami belumpernah mendapatkan perintah berkenaan urusanmu tersebut… aku tidakmelihat melainkan engkau sudah haram baginya.”

Wanita mukminah ini mengulangi perkatannya dan menjelaskan kepadaRasulullah saw apa yang menimpa dirinya dan anaknya jika dia haruscerai dengan suaminya, namun rasulullah saw tetap menjawab, Akutidak melihat melainkan engkau telah haram baginya .

Sesudah itu wanita mukminah ini senantiasa mengangkat kedua tangannyake langit sedangkan di hatinya tersimpan kesedihan dan kesusahan. Padakedua matanya nampak meneteskan air mata dan semacam ada penyesalan,maka beliau menghadap kepada Yang tiada akan rugi siapapun yang berdoakepada-Nya. Beliau berdo’a, Ya Allah sesungguhnya aku mengadukepada-Mu tentang peristiwa yang menimpa diriku .

Alangkah bagusnya seorang wanita mukminah semacam Khaulah, beliauberdiri di hadapan Rasulullah saw dan berdialog untuk meminta fatwa,adapun istighatsah dan mengadu tidak ditujukan melainkan untuk AllahTa`ala. Ini adalah bukti kejernihan iman dan tauhidnya yang telahdipelajari oleh para sahabat kepada Rasulullah saw.

Tiada henti-hentinya wanita ini berdo`a sehingga suatu ketikaRasulullah saw pingsan sebagaimana biasanya beliau pingsan tatkalamenerima wahyu. Kemudian setelah Rasulullah saw sadar kembali, beliaubersabda, Wahai Khaulah, sungguh Allah telah menurunkan al-Qur`antentang ditimu dan suamimu kemudian beliau membaca firman-Nya [artinya],Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan wanita yang mengajukangugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan [halnya] kepadaAllah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. SesungguhnyaAllah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,…sampai firman Allah: dan bagioranr-orang kafir ada siksaan yang pedih. [Al-Mujadalah:1-4]

Kemudian Rasulullah saw menjelaskan kepada Khaulah tentang kafarat [tebusan]Zhihar:

Nabi : Perintahkan kepadanya [suami Khansa`] untuk memerdekanseorang budak

Khaulah : Ya Rasulullah dia tidak memiliki seorang budak yang bisa diamerdekakan.

Nabi : Jika demikian perintahkan kepadanya untuk shaum dua bulanberturut-turut

Khaulah : Demi Allah dia adalah laki-laki yang tidak kuat melakukanshaum.

Nabi : Perintahkan kepadanya memberi makan dari kurma sebanyak 60orang miskin

Khaulah : Demi Allah ya Rasulullah dia tidak memilikinya.

Nabi : Aku bantu dengan separuhnya

Khaulah : Aku bantu separuhnya yang lain wahai Rasulullah.

Nabi : Engkau benar dan baik maka pergilah dan sedekahkanlah kurmaitu sebagai kafarat baginya, kemudian bergaulah dengan anak pamanmuitu secara baik.” Maka Khaulah pun melaksanakannya.

Inilah kisah seorang wanita yang mengajukan gugatan kepada pemimpinanak Adam a.s yang mengandung banyak pelajaran di dalamnya dan banyakhal yang menjadikan seorang wanita yang mengangkat kepalanyatinggi-tinggi dengan bangga dan perasaan mulia dan besar perhatianIslam terhadapnya.

Ummul mukminin Aisyah ra berkata tentang hal ini, Segala puji bagiAllah yang Maha luas pendengaran-Nya terhadap semua suara, telahdatang seorang wanita yang mengajukan gugatan kepada Rasulullah saw,dia berbincang-bincang dengan Rasulullah saw sementara aku berada disamping rumah dan tidak mendengar apa yang dia katakan, maka kemudianAllah Azza wa Jalla menurunkan ayat, Sesungguhnya Allah telahmendengar perkatan wanita yang memajukan gugatan kepada kamu tentangsuaminya dan mengadukan [halnya] kepada Allah… [Al-Mujadalah: 1]

Inilah wanita mukminah yang dididik oleh Islam yang menghentikanKhalifah Umar bin Khaththab r.a saat berjalan untuk memberikanwejangan dan nasehat kepadanya. Beliau berkata, Wahai Umar aku telahmengenalmu sejak namamu dahulu masih Umair [Umar kecil] tatkala engkauberada di pasar Ukazh engkau mengembala kambing dengan tongkatmu,kemudian berlalulah hari demi hari sehingga memiliki nama AmirulMukminin, maka bertakwalah kepada Allah perihal rakyatmu, ketahuilahbarangsiapa yang takut akan siksa Allah maka yang jauh akan menjadidekat dengannya dan barangsiapa yang takut mati maka dia kan takutkehilangan dan barangsiapa yang yakin akan adanya hisab maka dia takutterhadap Adzab Allah. Beliau katakan hal itu sementara Umar AmirulMukminin berdiri sambil menundukkan kepalanya dan mendengarperkataannya.

Akan tetapi al-Jarud al-Abdi yang menyertai Umar bin Khaththab tidaktahan mengatakan kepada Khaulah, Engkau telah berbicara banyak kepadaAmirul Mukminin wahai wanita.! Umar kemudian menegurnya, Biarkan dia…tahukahkamu siapakah dia Beliau adalah Khaulah yang Allah mendengarkanperkataannya dari langit yang ketujuh, maka Umar lebih berhakuntuk mendengarkan perkataannya.

Dalam riwayat lain Umar bin Khaththab berkata, “Demi Allah seandainyabeliau tidak menyudahi nasehatnya kepadaku hingga malam hari maka akutidak akan menyudahinya sehingga beliau selesaikan apa yang diakehendaki, kecuali jika telah datang waktu shalat maka aku akanmengerjakan shalat kemudian kembali mendengarkannya sehingga selesaikeperluannya.”

[SUMBER: buku Mengenal Shahabiah Nabi SAW., karya Mahmud Mahdial-Istanbuly dan Musthafa Abu an-Nashar asy-Syalaby, h.242-246,penerbit AT-TIBYAN]

Artikel Khaulah Binti Tsa’labah (Wanita Yang AduannyaDidengar Allah Dari Langit Ketujuh) diambil dari http://www.asofwah.or.id
Khaulah Binti Tsa’labah (Wanita Yang AduannyaDidengar Allah Dari Langit Ketujuh).

Orang yang Mengobati Tidak Boleh Menggunakan JinMuslim Untuk Mengetahui Penyakit

Kumpulan Artikel Islami

Orang yang Mengobati Tidak Boleh Menggunakan JinMuslim Untuk Mengetahui Penyakit

>> Pertanyaan :

Apakah orang yang mengobati boleh menggunakan jin muslim untukmengetahui apakah seseorang terkena gangguan jin atau selainnya?

>> Jawaban :

Saya tidak sependapat. Karena biasanya, jin hanyalah mem-bantu manusiajika manusia mentaatinya. Dan, ketaatan ini pasti mencakup perbuatanyang diharamkan atau melakukan dosa. Sebab, jin pada umumnya tidakmerintangi manusia kecuali bila manusia merintangi mereka, atau merekadari setan. Kemudian sebagian ikhwan yang shalih menyebutkan bahwa jinmuslim adakalanya berbincang-bincang dengan mereka dan menjawabpertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kita tidak menuduh seba-gianikhwan tersebut bahwa mereka melakukan perbuatan syirik atau sihir.Jika ini terbukti, maka tidak ada larangan untuk ber-tanya kepadamereka, tapi tidak harus mempercayai mereka dalam segala apa yangmereka ucapkan. Wallahu a`lam.

Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin yang ditandatanganinya

Artikel Orang yang Mengobati Tidak Boleh Menggunakan JinMuslim Untuk Mengetahui Penyakit diambil dari http://www.asofwah.or.id
Orang yang Mengobati Tidak Boleh Menggunakan JinMuslim Untuk Mengetahui Penyakit.

I F F A H

Kumpulan Artikel Islami

I F F A H Iffah adalah usaha memelihara dan menjauhkan diridari hal-hal yang tidak halal, makruh dan tercela.

Hal-hal yang dapat menumbuhkan iffah antara lain :

Pertama: Iman dan Taqwa

Inilah asas yang paling fundamental di dalam memelihara diri darisegala hal yang tercela. Jiwa yang terpateri oleh iman dan taqwamerupakan modal yang paling utama untuk membentengi diri dari hal-halyang dibenci oleh Allah dan RasulNya. Allah membrikan jaminan kepadaorang-orang yang amal solehnya didasari oleh iman dengan kehidupanyang baik, Barang siapa mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupunperempuan, sedangkan dia orang beriman, maka sesungguhnya kami akanberikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beribalasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yangtelah mereka kerjakan [An Nahl: 97]

Lalu terhadap orang beriman yang taqwa Allah mmberikan AlFurqan, yaitupetunjuk yang dapat membedakan antara Al Haq dengan Al Bathil. Haiorang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Diaakan memberikan kepadamu Al Furqan dan menghapuskan segala kesalahanmudan mengampuni [dosa-dosa]mu. [Al Anfal: 29]

Dan manakala iman dan taqwa dalam jiwa seorang muslim telah rapuh,maka itulah pertanda mudahnya dirinya terjebak dalam kesesatan danperbuatan tercela. Maka memelihara dan memupuk iman ini merupakankewajiban yang harus mendapatkan prioritas utama.

Kedua: Nikah

Inilah salah satu rambu jalan yang jelas menuju kesucian diri. Bahkannikah adalah sarana yang paling baik dan paling afdhol untukmenumbuhkan sikap iffah pada diri seorang muslim. Nikah adalah sesuatuyang fithri pada diri seorang muslim, di mana padanya Allah menjadikanrasa cinta serta kasih sayang dan kedamaian. Dan di antarakekuasaanNya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismusendiri supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa cinta dan kasih sayang. [Ar Rum: 21].

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda: Hai para pemuda, barang siapa di antara kamu yang telah mampu untukmenikah, maka hendaklah ia menikah, karena hal itu lebih [dapat]menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan, dan barang siapayang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena itu dapatmengobatinya. [Muttafaq Alaih]

Dalam hadits lain beliau bersabda:Apabila seorang hamba telah menikah, maka ia telah menyempurnakansetengah agamanya, maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah padayangsetengah lagi. [HR. Al Baihaqy, shohih]

Ayat dan hadits-hadits tadi merupakan nash-nash yang jelas mendoronguntuk nikah, di mana ketenteraman hati, cinta dan kasih sayang dapatdiraih oleh seorang muslim. Dan yang lebih utama lagi adalah bahwanikah merupakan sarana yang dapat memelihara pandangan dan kehormatandiri seetiap muslim.

Ketiga: Rasa Malu

Malu adalah akhlak indah dan terpuji. Malu adalah sifat yang sempurnadan perhiasan yang anggun. Terlebih indah jika malu ini menghiasiseorang muslimah. Sifat malu selalu tumbuh dalam sikap yang baik danmemadamkan keinginan untuk berbuat tercela. Allah telah mentakdirkansifat malu ini hanya ada pada manusia untuk membedakannya dengan hewan.Malu adalah potret pribadi yang agung dan terpuji. Tentang keutamaanmalu ini Rasulullah Shallalhu Alaihi wa Sallam bersabda:Malu dan iman adalah bersaudara, maka jika salah satu dari keduanyaitu dicabut, tercabut pulalah yang lainnya. [HR. Al Hakim, shohih]

Sesungguhnya setiap agama itu mempunyai akhlak, dan akhlak Islamadalah rasa malu. [HR. Malik, Ibnu Majah, Al Hakim, shohih]

Artikel I F F A H diambil dari http://www.asofwah.or.id
I F F A H.

Rukun Umrah

Kumpulan Artikel Islami

Rukun Umrah

>> Pertanyaan :

Kami ingin mengetahui rukun-rukun umrah, karena umrah lebih dahuludilakukan di dalam haji Tamattu?

>> Jawaban :

Para ulama mengatakan bahwasanya rukun umrah itu ada tiga, yaitu:ihram, thawaf dan sai; dan bahwa kewajibannya ada dua, yaitu berihramharus dari miqat dan mencukur atau memendekkan rambut kepala. Selainitu hukumnya sunat.

[ Fatwa-Fatwa Haji oleh : Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin ]

Artikel Rukun Umrah diambil dari http://www.asofwah.or.id
Rukun Umrah.

Nikah Tahlil

Kumpulan Artikel Islami

Nikah Tahlil

>> Pertanyaan :

Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin ditanya: Bagaimana hukumnya nikahtahlil menurut pandangan syaikh ?

>> Jawaban :

Sebelumnya harus ada penjelasan tentang nikah tahlil. Nikah tahliladalah menikahi wanita yang telah ditalak tiga kali, bertujuan agarwanita tersebut bisa menikah kembali dengan suami yang pertama. Sebabseorang wanita yang telah ditalak oleh suaminya sebanyak tiga kali,maka tidak boleh menikah kembali dengan suami yang pertama sebelummenikah dengan laki-laki lain atas dasar suka sama suka dan telahbercampur kemudian suami yang kedua menjatuhkan talak atau meninggal,maka wanita tersebut bisa menikah kembali dengan suami yang pertama.Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : Talak [yang dapatdirujuk] dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yangma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. [Al-Baqarah: 229].Hingga firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : Kemudian jika si suamimentalaknya [sesudah talak yang kedua], maka perempuan itu tidak halallagi baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jikasuami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya[bekas suami pertama dari istri] untuk kawin kembali jika keduanyaberpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah . [Al-Baqarah:230]. Sebagian orang secara sengaja berniat menikahi perempuan yangtelah ditalak tiga kali, hanya bertujuan agar wanita tersebut bisamenikah kembali dengan suami yang pertama. Setelah wanita tersebutdianggap sudah bisa menikah dengan suami yang pertama, maka orangtersebut menjatuhkan talak dan wanita tersebut menikah kembali dengansuami yang pertama. Pernikahan tersebut dinyatakan rusak [tidak sah]oleh Islam sebab Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telahmelaknat orang yang menghalalkan dan yang dihalalkan dan beliaumenyebut orang yang menghalalkan[wanita yang telah ditalak tiga] untuksuami yang pertama dengan sebutan kambing pejantan sewaan, sebab diamirip kambing pejantan yang disewa untuk mengawini kambing betinadalam waktu tertentu dan setelah habis masa sewa, maka kambingtersebut dikembalikan kepada pemiliknya. Orang tersebut mirip kambingpejantan yang disewa untuk mengawini seorang wanita yang telah ditalakdengan tujuan agar wanita tersebut bisa menikah dengan suami yangpertama, kemudian setelah wanita tersebut dianggap halal bagi suamiyang pertama, maka orang tersebut menjatuhkan talak kepadanya. Nikahtahlil memiliki dua bentuk: Pertama, syarat tersebut diucapkan padawaktu akad nikah dengan mengatakan: Saya menikahkan anak saya denganmu,dengan syarat setelah bercampur kamu harus mentalaknya. Kedua, tidakmenyebutkan syarat tersebut dalam akad nikah, tetapi masing-masingyang bersangkutan baik suami, istri atau wali telah berniat untukmelakukan nikah tahlil. Jika niat tersebut datang dari pihak suami,maka pernikahan tersebut tidak sah sebab suami berhak menjatuhkantalak, sementara suami tidak berniat menikah secara sungguh-sungguhatas dasar kasih sayang dan melestarikan keturunan. Apabila niattersebut datang dari pihak istri atau wali, maka para ulama berbedapendapat dalam masalah ini. Dan sampai saat ini belum ada di antaradua pendapat tersebut yang bisa saya tarjih [menguatkan salah satupendapat]. Kesimpulannya bahwa nikah tahlil adalah nikah yangdiharamkan dalam Islam dan tidak bisa menghalalkan wanita yang diceraitiga kali untuk kembali menikah dengan suami yang pertama.

Artikel Nikah Tahlil diambil dari http://www.asofwah.or.id
Nikah Tahlil.

Menikah Dengan Kerabat

Kumpulan Artikel Islami

Menikah Dengan Kerabat

>> Pertanyaan :

Pernah datang kepada saya salah seorang kerabat dekat, akan tetapisaya mendengar bahwa menikah dengan bukan kerabat itu lebih afdal biladilihat dari masa depan anak keturunan dan karena hal lain. Bagaimanamenurut Syaikh yang mulia?

>> Jawaban :

Kaidah ini telah dijelaskan oleh sebagian ulama dan merekameng-isyaratkan kepada apa yang Anda sebutkan tadi, yaitu bahwasanyafaktor keturunan itu mempunyai pengaruh terhadap anak. Ya, memangtidak diragukan bahwa faktor keturunan [gen] itu berpengaruh terhadapsifat [akhlak] dan bentuk anak. Oleh karena itu ada seorang lelakidatang kepada Nabi Shalallaahu alaihi wasalam lalu berkata,

-:

:.:

.::

.::

:.

Sesungguhnya istriku melahirkan seorang bayi berkulit hitam. [Laki-lakiitu mengingkari terhadap istrinya bagaimana anaknya berkulit hitam,padahal kedua orang tuanya berkulit putih]. Maka Nabi Shalallaahualaihi wasalam bersabda, Apakah engkau punya ternak untaIa jawab,Ya. Nabi bertanya, Apa saja warnanyaIa jawab, Merah. Nabibertanya, Apa ada yang abu-abuIa jawab, Ya. Ada yang abu-abu.Nabi bertanya, Dari mana itu datangLelaki itu menjawab,Barangkali diturunkan dari moyangnyaJawab Nabi, Bayi ini jugabarang kali diturunkan dari moyangnya.

Hadits ini menunjukkan bahwa faktor keturunan itu mempunyai pengaruhterhadap anak, dan ini tak diragukan lagi. Akan tetapi NabiShalallaahu alaihi wasalam juga telah bersabda,.

Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu karena hartanya,karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Makapilihlah yang karena agamanya, niscaya kamu beruntung.

Yang menjadi ukuran dalam melamar perempuan adalah agamanya. Makaperempuan yang lebih komit kepada agamanya dan lebih cantik, ia lebihberhak dilamar, apakah ia dari kerabat dekat atau jauh. Sebabperempuan yang komit dan konsisten dalam beragama akan memeliharaharta suami, anak dan rumahnya, sedangkan cantik itu dapat memenuhikebu-tuhan suami, menundukkan pandangan matanya dan membuat suamitidak melirik kepada wanita lain. Wallahu alam.

[ Kitab al-Dawah [5] oleh Ibnu Utsaimin: jilid 2 hal. 83-84. ]

Artikel Menikah Dengan Kerabat diambil dari http://www.asofwah.or.id
Menikah Dengan Kerabat.

Shalat Di Dalam Pesawat

Kumpulan Artikel Islami

Shalat Di Dalam Pesawat Shalat Di Dalam Pesawat

Kategori Shalat

Kamis, 5 Februari 2004 07:50:28 WIBSHALAT DI DALAM PESAWATOlehAl-Lajnah Ad-Daimah Lil IftaPertanyaan.Jika saya sedang bepergian dengan mengenadarai pesawat, lalu tiba waktu shalat, bolehkan saya shalat di dalam pesawat atau tidak Jawaban.Alhamduillah. Jika waktu shalat sementara pesawat sedang terbang pada rutenya dan dikhawatirkan habisnya waktu shalat tersebut sebelum landing di salah satu airport, maka para ahlul ilmi telah sepakat akan wajibnya pelaksanaan shalat sesuai kemampuan dalam ruku', sujud dan menghadap kiblat, berdasarkan firman Allah Ta'ala."Artinya : Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu" [At-Taghabun : 16]Dan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam"Artinya : Jika aku perintahkan kalian untuk melakukan sesuatu, maka lakukanlah apa yang kalian sanggupi" [Hadits Riwayat Muslim, kitab Al-Hajj 1337]Adapun jika ia mengetahui bahwa ia akan tiba sebelum habisnya waktu shalat sekitar beberapa saat yang cukup untuk melaksanakannya, atau shalatnya termasuk yang bisa dijama' dengan shalat lainnya, seperti shalat Zhuhur dengan Ashar atau Maghrib dengan Isya, atau ia tahu bahwa pesawat akan landing sebelum habisnya waktu shalat yang kedua, yaitu sekitar beberapa saat yang cukup untuk melaksanakan keduanya, maka para ahlul ilmi membolehkan pelaksanaannya di dalam pesawat karena wajibnya perintah pelaksanaan ketika masuknya waktu shalat.Sebagian Ahlul ilmi dari golongan Maliki berpendapat tidak sah melaksanakannya di dalam pesawat, karena syarat sahnya shalat adalah diatas tanah atau di atas sesuatu yang berhubungan langsung dengan tanah, seperti kendaraan atau kapal, hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam."Artinya : Tanah ini telah dijadikan tempat sujud bagiku dan dijadikan alat bersuci" [Al-Bukhari, kitab Tayamum 335, Muslim kitab Al-Masajid 521][Fatawa Islamiyah, Al-Lajnah Ad-Da'imah 1/227][Disalin dari Kitab Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashiriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penyusun Khalid Al-Juraisiy, Terbitan Darul Haq]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=130&bagian=0


Artikel Shalat Di Dalam Pesawat diambil dari http://www.asofwah.or.id
Shalat Di Dalam Pesawat.

Buruknya Perilaku Suami

Kumpulan Artikel Islami

Buruknya Perilaku Suami

>> Pertanyaan :

Seorang wanita mengeluhkan keburukan perilaku suaminya.?

>> Jawaban :

Jika kenyataan suami Anda seperti yang Anda sebutkan dalam perta-nyaan,yaitu meninggalkan shalat dan mencela agama, maka ia telah kafirsehingga Anda tidak lagi halal baginya dan tidak boleh lagi tinggalserumah dengannya, bahkan Anda wajib pergi ke keluarga Anda atau ketempat aman lainnya, berdasarkan firman Allah Taala tentang orangyang seperti itu,

Maka janganlah kamu kembalikan mereka [para Mukminat] kepada [suami-suamimereka] orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafiritu dan orang-orang kafir itu tiada halal bagi mereka. [Al-Mumtahanah:10] dan sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam.

Artikel Buruknya Perilaku Suami diambil dari http://www.asofwah.or.id
Buruknya Perilaku Suami.

Syarat Wajib Haji dan Umrah

Kumpulan Artikel Islami

Syarat Wajib Haji dan Umrah

>> Pertanyaan :

Kami ingin mengetahui apa saja syarat wajib haji dan umrah itu?

>> Jawaban :

Syarat-syarat wajib haji dan umrah itu ada lima, terhimpun di dalamungkapan penyair yang berbunyi:

Haji dan umrah itu adalah dua kewajiban sekaliseumur hidup, tidak boleh ditunda-tunda,Dengan syarat: Islam, merdeka,berakal, berusia baligh dan mempunyai kemampuan.

Jadi, haji dan umrah itu menjadi wajib [bagi seseorang] apabilamemenuhi syarat-syaratnya, yaitu: Pertama, Islam. Orang yang bukanmuslim tidak berkewajiban menunaikan ibadah haji, bahkan sekiranya iamelakukannya maka tidak sah, dan lain dari itu, ia tidak bolehmemasuki kawasan tanah suci Mekkah, sebab Allah telah berfirman,

Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah merekamendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. [At-Taubah: 28].

Jadi, tidak boleh bagi siapa saja yang berstatus kafir, karena sebabapa saja kekafirannya, masuk ke tanah suci Mekkah. Namun demikian,orang kafir tetap akan dihisab kelak di akhirat atas peng-abaianmereka terhadap ibadah haji dan ajaran-ajaran Islam lainnya, menurutpendapat yang lebih kuat dari para ulama, dengan dalil firman AllahSubhannahu wa Ta'ala :

Kecuali golongan kanan, berada di dalam Surga, mereka tanya-menanyatentang [keadaan] orang-orang yang berdosa, Apakah yang memasukkankamu ke dalam Neraka SaqarMereka menjawab, Kami dahulu tidaktermasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak pulamemberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang batilbersama-sama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kamimendustakan hari Pembalasan, hingga datang kepada kami kematian. [Al-Muddatsir:39-47].

Syarat kedua: Berakal. Orang gila tidak berkewajiban menunaikan ibadahhaji, bahkan jikalau seseorang gila semenjak usia sebelum balighhingga meninggal dunia, maka ia tidak berkewajiban menunaikan ibadahhaji sekali pun ia adalah seorang yang kaya.

Syarat ketiga: Baligh. Orang yang belum masuk usia baligh tidakberkewajiban menunaikan ibadah haji, namun jika ia menunaikannya, makaibadah hajinya sah, hanya saja ibadah haji yang ia lakukan itu tidakmencukupinya dari kewajiban Islam [haji wajib yang merupakan rukunIslam], sebab Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda kepadaseorang ibu yang membawa anak kecilnya ke hadapan beliau dan bertanya,Apakah anak ini boleh menunaikan ibadah hajiJawab Nabi, Ya, dankamu mendapat pahala.[ Dikeluarkan oleh Muslim [no. 409] dalam kitabAl-Hajj.] Akan tetapi haji yang dilakukan oleh anak itu tetap tidakdapat mewakili haji wajibnya [rukun Islam], karena perintah belumdibebankan kepadanya kecuali sesudah ia memasuki usia baligh.

Pada kesempatan ini saya ingin katakan bahwa pada musim [haji] sepertisekarang ini, di mana manusia sangat padat dan berdesak-desakan, dananak kecil akan banyak mendapat kesulitan untuk bisa melakukan ihramdan untuk memperhatikan kesempurnaan manasik haji, maka sebaiknyaanak-anak yang masih belum cukup umur tidak diikutsertakan dalammenunaikan ibadah haji ataupun umrah, sebab mereka akan banyakmengalami berbagai kesulitan dan demikian pula orang tua [ayah dan ibu]yang membawanya. Bahkan, bisa jadi ayah dan ibunya tidak dapatmenunaikan manasik haji dengan sempurna karena sibuk mengurusianak-anak mereka yang pada gilirannya menyebabkan mereka tetap beradadi dalam kesulitan [karena harus membayar denda ini dan itu]. Maka,selagi ibadah haji belum diwajibkan terhadap mereka [anak-anak],sebaiknya mereka tidak usah merepotkan kita di dalam menunaikan ibadahhaji.

Syarat keempat: Merdeka [bukan budak]. Hamba sahaya atau budak tidakberkewajiban menunaikan ibadah haji, karena dia adalah budak yangharus selalu memenuhi perintah majikannya. Karena itu ia dimaafkanbila tidak menunaikan ibadah haji, sebab tidak ada jalan [biaya]baginya ke sana.

Syarat kelima: Mempunyai kemampuan untuk pergi haji, baik kemampuanharta maupun fisik. Dan jika ada seseorang yang mempu-nyai kemampuanharta, sedangkan fisiknya lemah, maka harus menyuruh orang lain untukmengerjakan hajinya, karena di dalam hadits yang bersumber dari IbnuAbbas Radhiallaahu anhu diriwayatkan bahwasanya ada seorang wanitadari marga Khutsamiyah yang bertanya kepada Rasulullah Shalallaahualaihi wasalam seraya berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya ayahkusudah berkewajiban untuk menunaikan kewajiban ibadah haji, namunbeliau sudah lanjut usia tidak dapat mengendari hewan tunggangannya,lalu apakah saya boleh menghajikannyaJawab Nabi, Ya[ Dikeluarkanoleh Al-Bukhari [no. 1513] dalam kitab Al-Hajj, Muslim [no. 407] dalamkitab Al-Hajj.] Peristiwa ini terjadi pada waktu Hajjatul Wada [hajiperpisahan Nabi].

Penyataan perempuan yang mengatakan, Sesungguhnya ayah-ku sudahberkewajiban untuk menunaikan kewajiban ibadah haji dan persetujuanNabi Shalallaahu alaihi wasalam terhadap wanita itu untuk menghajikanayahnya adalah menunjukkan bahwa apabila seseorang sudah mempunyaikemampuan harta untuk menunaikan ibadah haji, sedangkan fisiknyasangat lemah, maka ia wajib mewakilkannya kepada orang. Adapun jikaseseorang hanya mempunyai kemampuan fisik saja tanpa didukung olehkemampuan harta, sedangkan ia tidak mungkin datang ke tanah suciMekkah dengan berjalan kaki, maka ibadah haji tidak menjadi wajibbaginya.

Termasuk di dalam katagori mampu bagi wanita adalah adanya mahrampendamping, dan jika mahram tidak ada maka ia tidak berke-wajibanmenunaikan ibadah haji. Namun para ulama berbeda pendapat, apakahdalam kondisi seperti itu wanita wajib menyuruh orang lain untukmenghajikan atau mengumrahkan dirinya, atau tidak. Ada dua pendapatdalam masalah ini berdasarkan; bahwa adanya mahram adalah merupakansyarat untuk diwajibkannya menunaikan ibadah haji bagi wanita, atauberdasarkan bahwa adanya mahram itu memang telah merupakan syarat.Menurut ulama madzhab Hanbali , bahwa adanya mahram itu merupakansyarat kewajiban haji bagi kaum wanita. Oleh karenanya, wanita yangtidak mempunyai mahram tidak wajib menunaikan ibadah haji dan jugatidak wajib ia menyuruh orang lain untuk mengerjakannya.

Itulah 5 syarat wajibnya haji; saya ulangi, yaitu Islam, berakal,berusia baligh, merdeka dan mampu. Semua syarat ini meliputi ibadahhaji dan umrah sekaligus.

[ Fatwa Syaikh Muhammad bin shalih Al-'Utsaimin ]

Artikel Syarat Wajib Haji dan Umrah diambil dari http://www.asofwah.or.id
Syarat Wajib Haji dan Umrah.

Hudzaifah Ibnul Yaman

Kumpulan Artikel Islami

Hudzaifah Ibnul Yaman [ Seteru Kemunafikan, Kawan Keterbukaan ]

Penduduk kota Madinah berduyun-duyun keluar untuk menyambut kedatanganwali negeri mereka yang baru diangkat serta dipilih oleh AmirulMu'minin Umar radhiyallah 'anhu.

Mereka pergi menyambutnya, karena lamalah sudah hati mereka rinduuntuk bertemu muka dengan shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallamyang mulia ini, yang telah banyak mereka dengar mengenai keshalihandan ketaqwaannya . · ·,begitu pula tentang jasa-jasanya dalammembebaskan tanah Irak... ·

Ketika mereka sedang menunggu rombongan yang hendak datang, tiba-tibamuncullah di hadapan mereka seorang laki-laki dengan wajahberseri-seri. Ia mengendarai seekor keledai yang beralaskan kain usang,sedang kedua kakinya teruntai ke bawah, kedua tangannya memegang rotiserta garam sedang mulutnya sedang mengunyah

Demi ia berada di tengah-tengah orang banyak dan mereka tahu bahwaorang itu tidak lain adalah Hudzaifah ibnul Yaman, maka mereka jadibingung dan hampir-hampir tak percaya Tetapi apa yang akan diherankan... Corak kepemimpinan bagaimana yang mereka nantikan sebagaipilihan Umar radhiyallah 'anhu, Hal itu dapat difahami, karena baik dimasa keraiaan Persi yang terkenal itu atau sebelumnya, tak pernahdiketahui adanya corak pemimpin semulia ini . · · ·!

Hudzaifah radhiyallahu 'anhu meneruskan perjalanan sedang orang-orangberkerumun dan mengelilinginya....

Dan ketika dilihat bahwa mereka menatapnya seolah-olah menunggu amanat,diperhatikannya air muka mereka, lalu katanya: Jauhilah oleh kaliantempat-tempat fitnah ....!

Ujar mereka: Di manakah tempat-tempat fitnah itu wahai Abu Abdillah

Ujarnya: Pintu-rumah para pembesar ....! Seorang di antara kalianmasuk menemui mereka dan mengiakan ucapan palsu serta memuji perbuatanbaik yang tak pernah mereka lakukan ....!

Suatu pernyataan yang luar biasa di samping sangat mena'jubkan ... .!Dari ucapan yang mereka dengar dari wali negeri yang baru ini,orang-orang segera beroleh kesimpulan bahwa tak ada yang lebihdibencinya tentang apa saja yang terdapat di dunia ini, begitu punyang lebih hina dalam pandangan matanya daripada kemunafikan .... Danpernyataan ini sekaligus merupakan ungkapan yang paling tepat terhadapkepribadian wali negeri baru ini, serta sistem yang akan ditempuhnyadalam pemerintahan ....

Hudzaifah ibnu Yaman radhiyallahu 'anhu memasuki arena kehidupan inidengan bekal tabi'at istimewa. antara ciri-cirinya ialah antikemunafikan, dan mampu melihat jejak dan gejalanya walau tersembunyidi tempat-tempat yang jauh sekali pun ....

Semenjak ia bersama saudaranya, Shafwan, menemani bapaknya menghadapRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ketiganya memeluk Islam,sementara Islam menyebabkan wataknya bertambah terang dan cemerlang..., maka sungguh, ia menganutnya itu secara teguh dan suci, sertalurus dan gagah berani, dan dipandangnya sifat pengecut, bohong dankemunafikan sebagai sifat yang rendah dan hina....

Ia terdidik di tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengankalbu terbuka tak ubah bagai cahaya shubuh, hingga tak suatu pun daripersoalan hidupnya yang tersembunyi. Tak ada rahasia terpendam dalamlubuk hatinya ..., seorang yang benar dan jujur, mencintai orang-orangyang teguh membela kebenaran, sebaliknya mengutuk orang-orang yangberbelit-belit dan riya, orang-orang culas bermuka dua ... .!

Ia bergaul dengan Rasullulah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan sungguh,tak ada lagi tempat baik di mana bakat Hudzaifah ini tumbuh subur danberkembang sebagai halnya di arena ini, yakni dalam pangkuan AgamaIslam, di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ditengah-tengah golongan besar Kaum perintis dari shahabat-shahabatRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.....

Bakatnya ini benar-benar tumbuh menurut kenyataan ....hingga iaberhasil mencapai keahlian dalam membaca tabi'at dan airmuka seseorang.Dalam waktu selintas kilas, ia dapat menebak airmuka dan tanpa susahpayah akan mampu menyelidiki rahasia-rahasia yang tersembunyi sertasimpanan yang terpendam ....

Kemampuannya dalam hal ini telah sampai kepada apa yang diinginkannya,hingga Amirul Mu'minin Umar radhiyallah 'anhu yang dikenal sebagaiorang yang penuh dengan inspirasi seorang yang cerdas dan ahli, seringjuga mengandalkan pendapat Hudzaifah radhiyallahu 'anhu, begitu pulaketajaman pandangannya dalam memilih tokoh dan mengenali mereka.

Sungguh Hudzaifah radhiyallahu 'anhu telah dikaruniai fikiran jernih,menyebabkannya sampai pada suatu kesimpulan, bahwa dalam kehidupan inisesuatu yang baik itu adalah yang jelas dan gamblang, yakni bagi orangyang betul-betul menginginkannya. Sebaliknya yang jelek ialah yanggelap atau samar-samar, dan karena itu orang yang bijaksana hendaklahmempelajari sumber-sumber kejahatan ini dan kemungkinan-kemungkinannya....

Demikianlah Hudzaifah radhiyallah 'anhu terus-menerus mempelajarikejahatan dan orang-orang jahat, kemunafikan dan orang-orang munafiq.Berkatalah ia:Orang-orang menanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallamtentang kebaikan, tetapi saya menanyakan kepadanya tentang kejahatan,karena takut akan terlibat di dalamnya.

Pernah kubertanya: Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dulukita berada dalam kejahiliyahan dan diliputi kejahatan, lalu Allahmendatangkan kepada kita kebaikan ini..., apakah di balik kebaikan iniada kejahatan ... Ada .. ujar Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam. Kemudian apakah setelah kejahatan masih ada lagi-kebaikan...': tanyaku pula. M lemang, tetapi kabur dan bahaya ... . Apabahaya itu .... Yaitu segolongan ummat mengikuti sunnah bukansunnahku, dan mengikuti petunjuk bukan petunjukku. Kenalilah merekaolehmu dan laranglah ...': Kemudian setelah kebaikan tersebutmasihkah ada lagi kejahatan ....': tanyaku pula.Masih': ujar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, yakni para tukangseru di pintu neraka. Barangsiapa menyambut seruan mereka, akan merekalemparkan ke dalam neraka...!

Lalu kutanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: YaRasulallah, apa yang harus saya perbuat bila saya menghadapi haldemikian .. .. Ujar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: 'Senantiasamengikuti jama'ah Kaum Muslimin dan pemimpin mereka .. .! Bagaimana kalau mereka tidak punya jama'ah dan tidak pula pemimpin.... Hendaklah kamu tinggalkan golongan itu semua, walaupun kamuakan tinggal di rumpun kayu sampai kamu menemui ajal dalam keadaandemikian ...!

Nah, tidakkah Anda perhatikan ucapannya: Orang-orang menanyakankepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang kebaikan,tetapi saya menanyakan kepadanya tentang kejahatan , karena takut akanterlibat di dalamnya...!

Hudzaifah ibnu Yaman radhiyallahu 'anhu menempuh kehidupan ini denganmata terbuka dan hati waspada terhadap sumber-sumber fitnah danliku-likunya demi menjaga diri dan memperingatkan manusia terhadapbahayanya. Dengan demikian ia menganalisa kehidupan dunia ini danmengkaji pribadi orang serta meraba situasi ...

Semua masalah itu diolah dan digodok dalam akal pikirannya laludituangkan dalam ungkapan seorang filosof yang 'arif dan bijaksana.

Berkatalah ia:Sesungguhnya Allah Ta'ala telah membangkitkan Muhammad Shallallahu 'alaihiwa sallam. Maka diserunya manusia dari kesesatan kepada kebenaran,dari kekafiran kepada keimanan. Lalu yang menerima mengamalkannyalah,hingga dengan kebenaran itu yang mati menjadi hidup ...., dan dengankebatilan yang hidup menjadi mati ... ! Kemudian masa kenabian berlalu,dan datang masa kekhalifahan menurut jejak beliau...., dan setelah itutiba zaman kerajaan yang durjana. Di antara manusia ada yang menentang,baik dengan hati maupun dengan tangan serta lisannya.... makamerekalah yang benar-benar menerima yang haq ....

Dan di antara mereka ada yang menentang dengan hati dan lisannya tanpamengikutsertakan tangannya, maka golongan ini telah meninggalkan suatucabang dari yang haq .... Dan ada pula yang menentang dengan hatinyasemata, tanpa mengikutsertakan tangan dan lisannya, maka golongan initelah meninggalkan dua cabang dari yang haq .... Dan ada pula yangtidak menentang, baik dengan hati maupun dengan tangan serta lisannya,maka golongan ini adalah mayat-mayat bernyawa ....!

Ia juga berbicara tentang hati, dan mengenai kehidupannya yang berolehpetunjuk dan yang sesat, katanya: Hati itu ada empat macam:

Hati yang tertutup, itulah dia hati orang kafir ....

Hati yang dua muka, itulah dia hati orang munafiq ....

Hati yang suci bersih, di sana ada pelita yang menyala, itulah diahati orang yang beriman

Dan hati yang berisi keimanan dan kemunafikan.

Perumpamaan keimanan itu adalah laksana sebatang kayu yang dihidupiair yang bersih, sedang kemunafikan itu tak ubahnya bagai bisul yangdiairi darah dan nanah. Maka mana di antara keduanya yang lebih kuat,itulah yang menang....!

Pengalaman Hudzaifah radhiyallahu 'anhu yang luas tentang kejahatandan ketekunannya untuk melawan dan menentangnya, menyebabkan lidah dankata-katanya menjadi tajam dan pedas. Hal ini diakuinya kepada kitasecara ksatria, katanya:Saya datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, katakupadanya:

Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lidahku agak tajamterhadap keluargaku, dan saya khawatir kalau-kalau hal itu akanmenyebabkan saya masuk neraka .... Maka ujar Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam : Kenapa kamu tidak beristighfar ... Sungguh, sayaberistighfar kepada Allah tiap hari seratus Kali...

Nah, inilah dia Hudzaifah radhiyallah 'anhu musuh kemunafikan danshahabat keterbukaan ... · Dan tokoh semacam ini pastilah imannyateguh dan kecintaannya mendalam. Demikianlah pula halnya Hudzaifahradhiyallah 'anhu, dalam keimanan dan kecintaannya.... Disaksikannyabapaknya yang telah beragama Islam tewas di perang Uhud ..., dan ditangan srikandi Islam sendiri, yang melakukan kekhilafan karenamenyangkanya sebagai orang musyrik... .!

Hudzaifah radhiyallah 'anhu melihat dari jauh pedang sedangdihunjamkan kepada ayahnya, ia berteriak: ayahku ... ayahku ....jangania ayahku .... Tetapi qadla Allah telah tiba...... Dan ketika KaumMuslimin mengetahui hal itu, mereka pun diliputi suasana duka dansama-sama membisu. Tetapi sambil memandangi mereka dengan sikap kasihsayang dan penuh pengampunan, katanya: Semoga Allah mengampunituan-tuan, Ia adalah sebaik-baik Penyayang.

Kemudian dengan pedang terhunus ia maju ke daerah tempat berkecamuknyapertempuran dan membaktikan tenaga serta menunaikan tugas kewajibannya.... Akhirnya peperangan pun usailah dan berita tersebut sampai ketelinga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Maka disuruhnyamembayar diyat atas terbunuhnya ayahanda Hudzaifah radhiyallah 'anhu [Husailbin Yabir] yang ternyata ditolak oleh Hudzaifah radhiyallah 'anhu inidan disuruh membagikannya kepada Kaum Muslimin. Hal itu menambahsayang dan tingginya penilaian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallamterhadap dirinya ....

Keimanan dan kecintaan Hudzaifah radhiyallah 'anhu tidak kenal lelahdan lemah .... bahkan juga tidak kenal mustahil .... Sewaktu perangKhandaq ...,yakni setelah merayapnya kegelisahan dalam barisan kafirQuraisy dan sekutu-sekutu mereka dari golongan yahudi, Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam bermaksud hendak mengetahui perkembanganterakhir di lingkungan perkemahan musuh-musuhnya ....

Ketika itu malam gelap gulita dan menakutkan ...,sementara angin topandan badai meraung dan menderu-deru, seolah-olah hendak mencabut danmenggulingkan gunung-gunung sahara yang berdiri tegak di tempatnya....Dan suasana di kala itu mencekam hingga menimbulkan kebimbangandan kegelisahan, mengundang kekecewaan dan kecemasan, sementarakelaparan telah mencapai saat-saat yang gawat di kalangan parashahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam....

Maka siapakah ketika itu yang memiliki kekuatan apa pun kekuatan ituyang berani berjalan ke tengah-tengah perkemahan musuh ditengah-tengah bahaya besar yang sedang mengancam, menghantui danmemburunya, untuk secara diam-diam menyelinap ke dalam, yakni untukmenyelidiki dan mengetahui keadaan mereka...

Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memilih di antara parashahabatnya, orang yang akan melaksanakan tugas yang amat sulit ini!Dan tahukah anda, siapa kiranya pahlawan yang dipilihnya itu ...Itulah dia Hudzaifah ibnu Yaman radhiyallah 'anhu ..!

Ia dipanggil oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untukmelakukan tugas, dan dengan patuh dipenuhinya.... Dan sebagai buktikejujurannya, ketika ia mengisahkan peristiwa tersebut dinyatakannyabahwa ia mau tak mau harus menerimanya ....Hal itu menjadi petunjuk,bahwa sebenarnya ia takut menghadapi tugas yang dipikulkan ataspundaknya serta khawatir akan akibatnya.

Apalagi bila diingat bahwa ia harus melakukannya dalam keadaan lapardan timpaan hujan es, serta keadaan jasmaniah yang amat lemah, sebagaiakibat pengepungan orang-orang musyrik selama satu bulan atau lebih ...!

Dan sungguh, peristiwa yang dialami oleh Hudzaifah radhiyallah 'anhumalam itu, amat mena'jubkan sekali! Ia telah menempuh jarak yangterbentang di antara kedua perkemahan dan berhasil menembus kepungan..., lalu secara diam-diam menyelinap ke perkemahan musuh .... Ketikaitu angin kencang telah memadamkan alat-alat penerangan pihak lawanhingga mereka berada dalam gelap gulita, sementara Hudzaifahradhiyallah 'anhu telah mengambil tempat di tengah-tengah prajuritmusuh itu...

Abu Sufyan, yakni panglima besar Quraisy, takut kalau-kalau kegelapanmalam itu dimanfaatkan oleh mata-mata Kaum Muslimin untuk menyusup keperkemahan mereka. Maka ia pun berdirilah untuk memperingatkan anakbuahnya.... Seruan yang diucapkan dengan keras kedengaran olehHudzaifah radhiyallah 'anhu dan bunyinya sebagai berikut:Hai segenap golongan Quraisy, hendaklah masing-masing kalianmemperhatikan kawan duduknya dan memegang tangan serta mengetahuisiapa namanya·!

Kata Hudzaifah radhiyallah 'anhu: Maka segeralah saya menjabat tanganlaki-laki yang duduk di dekatku, kataku kepadanya: Siapa kamu ini... Ujarnya: Si Anu anak si Anu ...

Demikianlah Hudzaifah radhiyallah 'anhu mengamankan kehadirannya dikalangan tentara musuh itu hingga selamat.

Abu Sufyan mengulangi lagi seruan kepada tentaranya, katanya: Haiorang-orang Quraisy, kekuatan kalian sudah tidak utuh lagi ....Kuda-kuda kita telah binasa...,demikian juga halnya unta. BaniQuraidhah telah pula mengkhianati kita hingga kita mengalami akibatyang tidak kita inginkan. Dan sebagaimana kalian saksikan sendiri,kita telah mengalami bencana angin badai: periuk-periuk berpelantingan,api menjadi padam dan kemah-kemah berantakan Maka berangkatlah kaliansayapun akan berangkat

Lalu ia naik ke punggung untanya dan mulai berangkat, diikuti daribelakang oleh tentaranya.

Kata Hudzaifah radhiyallah 'anhu: Kalau tidaklah pesan Rasulullahshallallahu 'alaihi wasallam kepada saya agar saya tidak mengambilsesuatu tindakan sebelum menemuinya lebih dulu, tentulah saya bunuhAbu Sufyan itu dengan anak panah ....

Hudzaifah radhiyallah 'anhu kembali kepada Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam dan menceritakan keadaan musuh, serta menyampaikan beritagembira itu ....

Barangsiapa yang pernah bertemu muka dengan Hudzaifah radhiyallah 'anhu,dan merenungkan buah fikiran dan hasil filsafatnya serta ketekunannyauntuk mencapai ma'rifat, tak mungkin akan mengharapkan daripadanyasesuatu kepahlawanan di medan perang at;au pertempuran ....

Tetapi anehnya dalam bidang ini pun Hudzaifah radhiyallah 'anhumelenyapkan segala dugaan itu ....

Laki-laki santri yang teguh beribadat dan pemikir ini, akanmenunjukkan kepahlawanan yang luar biasa di kala ia menggenggam pedangmenghadapi tentara berhala dan pembela kesesatan ....

Cukuplah sebagai bukti bahwa ia merupakan orang ketiga atau kelimadalam deretan tokoh-tokoh terpenting pada pembebasan seluruh wilayahIrak... .! Kota-k·ota Hamdan, Rai dan Dainawar, selesai pembebasannyadi bawah komando Hudzaifah radhiyallah 'anhu ....

Dan dalam pertempuran besar Nahawand, di mana orang-orang Persiberhasil menghimpun 150 ribu tentara.., Amirul Mu'minin Umar memilihsebagai panglima Islam Nu'man bin Muqarrin, sedang kepada Hudzaifahradhiyallah 'anhu dikirimnya surat agar ia menuju tempat itu sebagaikomandan dari tentara Kufah ....

Kepada para pejuang itu Umar mengirimkan surat, katanya: Jika KaumMuslimin telah berkumpul, maka masing-masing panglima hendaklahmengepalai anak buahnya, sedang yang akan menjadi panglima besar ialahNu'man bin Muqarrin ...!

Dan seandainya Nu'man tewas, maka panji-panji komando hendaklahdipegang oleh Hudzaifah radhiyallah 'anhu ..., dan kalau ia tewas pulamaka oleh Jarir bin Abdillah ...!

Amirul Mu'minin masih menyebutkan beberapa nama lagi, ada tujub orangbanyaknya yang akan memegang pimpinan tentara secara berurutan.

Dan kedua pasukan pun berhadapanlah ....Pasukan Persi dengan 150 ributentara, sedang Kaum Muslimin dengan 30 ribu orang pejuang, tidaklebih ....Perang berkobar, suatu pertempuran yang tak ada tolakbandingnya, perang terdahsyat dan paling sengit dikenal oleh sejarah...!

Panglima besar Kaum Muslimin gugur sebagai syahid Nu'man bin Muqarrintewaslah sudah ..... Tetapi sebelum bendera Kaum Muslimin menyentuhtanah, panglima yang baru telah menyambutnya dengan tangan kanannya,dan angin kemenangan pun meniup dan menggiring tentara maju ke mukadengan semangat penuh dan keberanian luar biasa.... Dan panglima yangbaru itu tiada lain adalah Hudzaifah ibnul Yaman radhiyallah 'anhuBendera segera disambutnya, dan dipesankannya agar k:ematian Nu'mantidak disiarkan, sebelum peperangan berketentuan. Lalu dipanggilnyaNa'im bin Muqarrin dan ditempatkan pada kedudukan saudaranya Nu'man,sebagai penghormatan kepadanya .... Dan semua itu dilaksanakannyadengan kecekatan, bertindak dalam waktu hanya beberapa saat, sedangroda peperangan berputar cepat, kemudian bagai angin puting beliung iamaju menerjang barisan Persi sambil menyerukan:Allahu Akbar, Ia telah menepati janji-Nya. Allah Akbar, telahdibela-Nya tentara-Nya Lalu diputarlah kekang kudanya ke arab anakbuahnya, dan berseru: Hai ummat Muhammad shallallahu 'alaihiwasallam, pintu-pintu surga telah terbuka lebar, siap sedia menyambutkedatangan tuan-tuan ..., jangan biarkan ia menunggu lebih lama ....!Ayuhlah wahai pahlawan-pahlawan Badar....! Majulah pejuang-pejuangUhud, Khandaq dan Tabuk....!

Dengan ucapan-ucapannya itu Hudzaifah radhiyallah 'anhu telahmemelihara semangat tempur dan ketahanan anak buahnya, jika tak dapatdikatakan telah menambah dan melipatgandakannya ....

Dan kesudahannya perang berakhir dengan kekalahan pahit bagiorang-orang Persi, suatu kekalahan yang jarang ditemukan bandingannya

Dialah seorang pahlawan di bidang hikmat, ketika sedang tenggelamdalam renungan .... Seorang pahlawan di medan juang, ketika berada dimedan laga .... Pendeknya ia seorang tokoh, dalam urusan apa juga yangdipikulkan atas pundaknya, dalam setiap persoalan yang membutuhkanpertimbangannya.

Maka tatkala Kaum Muslimin di bawah pimpinan Sa'ad bin Abi Waqqashradhiyallah 'anhu hendak pindah dari Madain ke Kufah dan bermukim disana, yakni setelah keadaan iklim kota Madain membawa akibat burukterhadap Kaum Muslimin dari golongan Arab, menyebabkan Umar menitahkanSa'ad segera meninggalkan kota itu setelah menyelidiki suatu daerahyang paling cocok sebagai tempat pemukiman Kaum Muslimin ..., makasiapakah dia yang diserahi tugas untuk memilih tempat dan daerahtersebut .... Itulah dia Hudzaifah ibnul Yaman ibnul Yamanradhiyallah 'anhu, yang pergi bersama Salman bin Ziad guna menyelidikilokasi yang tepat bagi pemukiman baru itu .... Tatkala mereka sampaidi Kufah, yang ternyata merupakan tanah kosong yang berpasir danberbatu-batu, pernafasan Hudzaifah radhiyallah 'anhu menghirup udarasegar, maka ia berkata kepada shahabatnya: Di sinilah tempatpemukiman itu insya Allah

Demikianlah diatur rencana pembangunan kota Kufah, yang oleh ahlibangunan diwujudkan menjadi sebuah kota yang permai .... Dan baru sajaKaum Muslimin pindah ke sana, maka yang sakit segera sembuh, yanglemah menjadi kuat, dan urat-urat mereka berdenyutan menyebarkan aruskesehatan ....!

Sungguh, Hudzaifah adalah seorang yang berfikiran cerdas danberpengalaman luas, kepada Kaum Muslimin selalu dipesankannya: Tidaklah termasuk yang terbaik di antara kalian yang meninggalkandunia untuk kepentingan akhirat, dan tidak pula yang meninggalkanakhirat untuk kepentingan dunia .... tetapi hanyalah yang mengambilbagian dari kedua-duanya.. .!

Pada suatu hari di antara hari-hari yang datang silih berganti dalamtahun 36 Hijriah, Hudzaifah radhiyallah 'anhu mendapat panggilanmenghadap Ilahi .... Dan tatkala ia sedang berkemas-kemas untukberangkat melakukan perjalanannya yang terakhir, masuklah beberapaorang shahabatnya. Maka ditanyakannya kepada mereka : Apakahtuan-tuan membawa kain kafan ... Ada , ujar mereka.Coba lihat , kata Hudzaifah radhiyallah 'anhu pula.

Maka tatkala dilihatnya kain kafan itu baru dan agak mewah,terlukislah pada kedua bibirnya senyuman terakhir bernadaketidaksenangan, lain katanya: Kain kafan ini tidak cocok bagiku ...!

Cukuplah bagiku dua helai kain putih tanpa baju .. .!

Tidak lama aku akan berada dalam kubur, menunggu diganti dengan kainyang lebih baik atau dengan yang lebih jelek ...!

Kemudian ia menggumamkan beberapa kalimat dan sewaktu didengarkan olehhadirin dengan mendekatkan telinga mereka, kedengaranlah ucapannya:

Selamat datang, wahai maut... Kekasih tiba di waktu rindu .....Hatibahagia tak ada keluh atau sesalku.

Ketika itu naiklah membubung ke hadlirat Ilahi, ruh suci di antaraarwah para shalihin, ruh yang cemerlang, taqwa, tunduk dan berbakti....

Artikel Hudzaifah Ibnul Yaman diambil dari http://www.asofwah.or.id
Hudzaifah Ibnul Yaman.

Hukum Menggerutu (Mendongkol) Terhadap Musibah YangMenimpa

Kumpulan Artikel Islami

Hukum Menggerutu (Mendongkol) Terhadap Musibah YangMenimpa

>> Pertanyaan :

Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya mengenai orang yang menggerutu [mendongkol]bila ditimpa suatu musibah; apa hukumnya?

>> Jawaban :

Kondisi manusia dalam menghadapi musibah ada empat tingkatan:

Tingkatan pertama, menggerutu [mendongkol] terhadapnya. Ting-katan iniada beberapa macam:

Pertama: Direfleksikan dengan hati, seperti seseorang yang menggerututerhadap Rabb-nya dan geram terhadap takdir yang dialaminya; perbuatanini hukumnya haram dan bisa menyebabkan kekufuran. Allah Taalaberfirman,

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada ditepi; maka jika memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu,dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang.Rugilah ia di dunia dan di akhirat. [Al-Hajj: 11].

Kedua: Direfleksikan dengan lisan, seperti berdoa dengan umpatan celaka,hancurlah dan sebagainya; perbuatan ini haram hukumnya.

Ketiga: Direfleksikan dengan anggota badan, seperti menampar pipi,menyobek kantong baju, mencabut bulu dan sebagainya; semua ini adalahharam hukumnya karena menafikan kewajiban bersabar.

Tingkatan kedua, bersabar atasnya. Hal ini senada dengan ung-kapanseorang penyair,

Sabar itu seperti namanya, pahit rasanya

Akan tetapi hasilnya lebih manis daripada madu.

Orang yang dalam kondisi ini beranggapan bahwa musibah ter-sebutsebenarnya berat baginya akan tetapi dia kuat menanggungnya, dia tidaksuka hal itu terjadi akan tetapi iman yang bersemayam di hatinyamenjaganya dari menggerutu [mendongkol]. Terjadi dan tidak terjadinyahal itu tidak sama baginya.

Perbuatan seperti ini wajib hukumnya karena Allah Taala memerintahkanuntuk bersabar sebagaimana dalam firman-Nya,

Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.[Al-Anfal: 46].

Tingkatan ketiga, ridha terhadapnya seperti keridhaan seseorangterhadap musibah yang dialaminya di mana baginya sama saja; ada dantidak adanya musibah tersebut. Adanya musibah tidak membuatnya sesakdan menanggungnya dengan perasaan berat. Sikap seperti ini dianjurkantetapi bukan suatu kewajiban menurut pendapat yang kuat.

Perbedaan antara tingkatan ini dengan tingkatan sebelumnya amat jelassekali, sebab dalam tingkatan ini ada dan tidak adanya musibah samasaja bagi orang yang mengalaminya sementara pada tingkatan sebelumnya,adanya musibah dirasakan sulit baginya tetapi dia bersabar atasnya.

Tingkatan keempat, bersyukur atasnya. Ini merupakan tingkatan palingtinggi. Hal ini direfleksikan oleh orang yang mengalaminya denganbersyukur kepada Allah atas musibah apa saja yang dialami. Dalam halini, dia mengetahui bahwa musibah ini merupakan sebab [sarana] untukmenghapus semua kejelekan-kejelekannya [dosa-dosa kecilnya] danbarangkali bisa menambah kebaikannya. Rasulullah SAW bersabda,

Tiada suatu musibah pun yang menimpa seorangMuslim, melain-kan dengannya Allah hapuskan [dosa-dosa kecil] darinyasampai-sampai sebatang duri pun yang menusuknya.[ Shahih Al-Bukhari,kitab Al-Mardla, no. 5640; Shahih Muslim, kitab Al-Birr wa Ash-Shilah,no. 2572.]

[ Kumpulan Fatwa dan Risalah Syaikh Ibnu Utsaimin, Juz II, hal.109-111. ]

Artikel Hukum Menggerutu (Mendongkol) Terhadap Musibah YangMenimpa diambil dari http://www.asofwah.or.id
Hukum Menggerutu (Mendongkol) Terhadap Musibah YangMenimpa.

Ikhlas dan Niat

Kumpulan Artikel Islami

Ikhlas dan Niat Allah ta'ala berfirman : [ Barang siapa yangmenghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikankepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna danmereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Mereka itulah orang-orangyang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka dan lenyaplah diakhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apayang telah mereka kerjakan ] Huud : 15-16

Dari Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengarRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya segalapekerjaan itu [ diterima atau tidaknya di sisi Allah ]hanyalahtergantung niatnya, dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yangdiniatkannya, maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya,maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnyauntuk mendapatkan dunia atau seorang wanita yang akan dia menikahdengannya, maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan. HR. Muttafaq 'alaih.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata : Aku mendengarRasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya orangyang pertama kali diputuskan perkaranya di hari kiamat adalahseseorang yang mati syahid di jalan Allah, maka dia didatangkan, dandiperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telah diberikan kepadanyadi dunia, lalu ia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya : apayang telah kamu lakukan dengan nikmat ini maka orang itu menjawab :aku berperang di jalan-Mu sampai mati syahid, maka Allah berkata :kamu berdusta, akan tetapi kamu berperang agar dikatakan bahwa kamuadalah seorang pemberani, dan yang sedemikian itu telah diucapkan [kamu telak dipuji-puji dst sebagai imbalan apa yang telah kamuniatkan.pent. ] maka diperintahkan supaya dia diseret di atas mukanyasampai dilemparkan di api neraka, dan seseorang yang mempelajari ilmudan mengajarkannya, dan menghapal al-Qur'an, lalu dia didatangkan dandiperkenalkan kepadanya segala nikmat yang telah dikaruniakankepadanya di dunia, maka diapun mengenalinya, maka dikatakan kepadanya: apa yang telah kamu lakukan dengan nikmat ini maka dia menjawab :aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, dan membacaal-Qur'an untuk-Mu. Maka Allah berkata : kamu berdusta, akan tetapikamu belajar dengan tujuan agar engkau dibilang seorang alim, danengkau membaca/menghapal al-Qur'an supaya dibilang engkau seorangpenghapal/pembaca al-Qur'an yang baik, dan semua itu sudah dikatakan [kamu telah mendapat pujian yang kamu harapkan sebagai imbalan niatmu ]lalu diperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga diadilemparkan ke api neraka, dan seseorang yang Allah berikan kepadanyakeluasan rizki dan diberikan kepadanya segala macam harta, lalu diadidatangkan dan diperlihatkan kepadanya segala nikmat yang telahdiberikan kepadanya dan dia mengenalinya, maka Allah berkata kepadanya: apa yang kamu kerjakan dengan nikmat ini maka dia menjawab : tidakada suatu jalan yang Engkau suka harta yang telah Engkau berikan agardibelanjakan padanya kecuali aku telah membelanjakan harta itu dijalan tersebut karena Engkau, maka Allah berkata : Kamu berdusta, akantetapi kamu melakukan itu agar dibilang bahwa kamu adalah seorangdermawan dan yang sedemikian itu telah dikatakan [ kamu telah mendapatpujian tersebut di dunia sebagai imbalan dari niatmu itu ], laludiperintahkan agar dia diseret di atas mukanya sehingga diadilemparkan ke api neraka. HR.Muslim

Keterangan singkat :

Niat adalah dasar segala perbuatan, oleh karena itu setiap perbuatanmanusia diterima tidaknya disisi Allah sebatas niatnya, makabarangsiapa mengerjakan suatu pekerjaan niatnya murni karena Allah danmengharapkan ganjaran akhirat, sedang perbuatannya itu sesuai dengantuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka amalnya akanditerima oleh Allah, dan barangsiapa niatnya untuk selain Allah atautidak ikhlas karena Allah seperti dia menyekutukan-Nya dengan makhluk,maka pekerjaannya itu akan ditolak dan akan menjadi bencana baginya.

Hikmah yang dapat diambil dari ayat dan hadits di atas :

Bahwa dari syarat diterimanya amal adalah ikhlas yaitu bermaksuddengan amalnya itu karena Allah Ta'ala.

Pentingnya ikhlas, karena amal tanpa ikhlas akan menjadi bencanabagi yang mengerjakan pekerjaan tersebut, walaupun pekerjaantersebut termasuk dari perbuatan ibadah yang mulia [ sepertimemberikan sedekah, membaca al-Qur'an, mengajarkan ilmu bagi oranglain, bahkan mati syahid dalam medan perang melawan orang-orangkafir].

Bahwa baiknya bentuk suatu pekerjaan tidak cukup untukditerimanya amal itu di sisi Allah akan tetapi harus dibarengidengan niat ikhlas.

Wajibnya memperbaiki niat dalam segala perbuatan, dan berusahakeras untuk selalu ikhlas dalam beramal.

Artikel Ikhlas dan Niat diambil dari http://www.asofwah.or.id
Ikhlas dan Niat.

Perniagaan Yang Menguntungkan

Kumpulan Artikel Islami

Perniagaan Yang Menguntungkan Kita tahu bahwa para sahabat Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam adalah orang-orang yang telah membela dan banyakberkorban demi agama Islam yang agung ini. Mereka adalah sebaik-baikpenolong untuk agama ini. Mereka juga sebaik-baik pejuang di jalannya.Hal ini terjadi pada mereka, karena mereka menjadikan ajaran Islamsebagai sebuah realita dalam perilaku mereka dan sebagai sesuatu yangbegitu terasa berada dalam hati mereka. Hingga hal itu menjadi tabiatmereka dengan seikhlas-ikhlasnya dan berani membela agama ini walaupunharus membayar dengan harga yang mahal.

Islam mengajak mereka untuk hijrah. Dengan cepat mereka menyambutseruan itu; meninggalkan Makkah walau hati mereka penuh kerinduankepadanya dan jiwa mereka dihiasi dengan kecintaan padanya. Merekalebih mengutamakan aqidah dibanding tempat-tempat main mereka saatmasih kanak-kanak, tempat yang penuh dengan kenangan indah.

Islam mengajak mereka untuk berjihad. Ternyata me-reka adalahprajurit-prajurit tangguh yang tidak dihinggapi rasa takut. Merekaberhijrah karena Allah dan karena RasulNya, dan mereka berhasilmemberikan tauladan baik yang monumental dan indah dalam pengorbanandan keimanan mereka yang sejati. Simaklah kisah berikut ini.

Ketika Shuhaib pergi menyusul Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untukberhijrah, ada beberapa orang Quraisy yang membuntutinya. Merekaberkata pada Shuhaib: Dulu kau datang pada kami dalam keadaan tidakpunya apa-apa, kemudian kau hidup bersama kami dan mendapat-kan hartayang banyak dan kau menjadi orang seperti sekarang ini. Tahu-tahu kauingin keluar dengan membawa semua hartamu Demi Allah, hal itu tidakakan pernah terjadi .

Lalu Shuhaib turun dari tunggangannya, dikeluarkannya anak panah daritempatnya, seraya berkata: Wahai kaum Quraisy, kalian sudah tahubahwa aku termasuk orang paling pandai memanah di antara kalian. DemiAllah, kalian tidak akan menyentuhku kecuali akan aku bidik dengansemua anak panahku, kemudian aku akan menebas dengan pedangku iniselama dia berada di tanganku. Ayo lakukan apa yang kalian inginkan! Akan tetapi Shuhaib setelah itu berkata: Bagaimana bila akutinggalkan semua hartaku untuk kalian, apakah kalian akan membiarkanaku pergi Mereka menjawab: Ya. Maka Shuhaib meninggal-kan semuahartanya untuk mereka. Dan ketika sampai ke hadapan Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam di Madi-nah, beliau bersabda: Telahberuntung perniagaanmu hai Abu Yahya. Telah beruntung perniagaanmu haiAbu Yah-ya. Dan turunlah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:Dan di antara manusia itu ada seseorang yang mengor-bankan dirinyakarena mencari keridhaan Allah. [Al-Baqarah: 207].

Artikel Perniagaan Yang Menguntungkan diambil dari http://www.asofwah.or.id
Perniagaan Yang Menguntungkan.