Selasa, 20 Mei 2008

30 Kiat Menuntut Ilmu

Kumpulan Artikel Islami

30 Kiat Menuntut Ilmu Apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz padaseorang anak, maka selayaknya dia mendapatkan perhatian sesrius danpengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiarayang siap menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakandengan hal-hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan,sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala.

Sebaliknya, jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akantumbuh dengan keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikutmemikul dosa karenanya.

Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikantanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baikdan penanaman adab yang baik terhadapnya sebagai bagian dari haknya.Di antara adab-adab dan kiat dalam mendidik anak adalah sebagaiberikut:

Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangankanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannyadan tidak mendahului makan sebelum yang lainnya [yang lebih tua,red]. Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yangsedang makan.

Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalammakan. Hendaknya mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkanmakanan ke dalam mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agarberhati-hati dan jangan sampai mengotori pakaian.

Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewahdalam makan [harus pakai lauk ikan, daging dan lain-lain] supayatidak menimbulkan kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajariagar tidak terlalu banyak makan dan memberi pujian kepada anak yangdemikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanyamemen-tingkan perut saja.

Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang laindalam hal makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehinggatidak terlalu cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akansulit bagi dia melepaskannya.

Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarnaputih, bukan warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwasutera itu hanya untuk kaumwanita.

Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, makahendaknya mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal [menjulurkanpakaiannya hingga melebihi mata kaki]. Jangan sampai mereka terbiasadengan hal-hal ini.

Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengananak-anak yang biasa bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika halini dibiarkan maka bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlakdemikian. Pergaulan yang jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadisetelah dewasa ia memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta,mengadu domba, keras kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagaiakibat pergaulan yang salah di masa kecilnya. Yang demikian ini,dapat dicegah dengan memberikan pendidikan adab yang baik sedinimungkin kepada mereka.

Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca alQur’an dan buku-buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur’andengan tafsirnya, hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih danlain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yangbaik, sejarah orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanyaagar senantiasa mencintai dan menela-dani mereka. Dia juga harusdiberitahu tentang buku dan faham Asy’ariyah, Mu’tazilah, Rafidhahdan juga kelompok-kelompok bid’ah lainnya agar tidak terjerumus kedalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang banyak ber-kembangdi daerah sekitar, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.

Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombaldan hanya sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusakhati dan jiwa.

Biasakan ia untuk menulis indah [khath] danmengahafal syair-syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semuamenunjukkan kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.

Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlakmulia jangan segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yangdapat membahagia-kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan,hendaknya jangan disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihatibahwa apa yang dilakukannya tidak baik.

Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, makahendaknya dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkatkesalahannya. Katakan kepadanya jika terus melakukan itu, makaorang-orang akan membenci dan meremehkannya. Namun jangan terlalusering atau mudah memarahi, sebab yang demikian akan menjadikannyakebal dan tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.

Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalamber-komunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicarakasar, kecuali pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknyamenciptakan perasaan hormat dan segan terhadap ayah danmemperingatkan anak-anak bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapatancaman dan kemarahan dari ayah.

Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karenamenyebabkan rasa malas [kecuali benar-benar perlu]. Sebaliknya, dimalam hari jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur [janganpaksakan dengan aktivitas tertentu, red] sebab dapat menimbulkankebosanan dan melemahnya kondisi badan.

Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewahdan empuk karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyutdalam kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kakukarena terlalu lama tidur dan kurang gerak.

Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengansembunyi-sembunyi, sebab ketika ia melakukannya, tidak lain karenaadanya keyakinan bahwa itu tidak baik.

Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerakbadan di waktu pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memilikiketrampilan memanah [atau menembak, red], menunggang kuda, berenang,maka tidak mengapa menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.

Jangan biarkan anak terbiasa melotot,tergesa-gesa dan bertolak [berkacak] pinggang seperti perbuatanorang yang membangggakan diri.

Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimilikiorang tuanya, pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan.Biasakan ia ber-sikap tawadhu’, lemah lembut dan menghormatitemannya.

Tumbuhkan pada anak [terutama laki-laki] agartidak terlalu mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya.Tanamkan rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secaraberlebihan, melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.

Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya,baik dari keluarga terpandang [kaya], sebab itu merupakan cela,kehinaan dan menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab ituadalah sikap tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberikarena itu adalah perbuatan mulia dan terhormat.

Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengahmajlis atau tempat umum, membuang ingus ketika ada orang lain,membelakangi sesama muslim dan banyak menguap.

Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lututatau dengan menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri ataududuk dengan memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lututtegak. Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh RasulullahShallallaahu alaihi wa sallam.

Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yangbermanfaat atau dzikir kepada Allah.

Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baiksumpahnya benar atau dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.

Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dansia-sia seperti melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah daribergaul dengan orang-orang yang suka melakukan hal itu.

Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dansabar dalam kondisi sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebabpujian akan mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.

Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yangpositif untuk melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesaibelajar, membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.

Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun makaharus diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkanmeninggalkan bersuci [wudhu] sebelumnya. Cegahlah ia dari berdustadan berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanyaperintah-perintah.

Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepadaorang tua, guru, pengajar [ustadz] dan secara umum kepada yangusianya lebih tua. Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat.Dan sebisa mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka [mengganggumereka].

Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikananak di masa tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atasadalah ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian,banyak di antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagipendidikan anak perempuan. Wallahu a’lam.

Dari mathwiyat Darul Qasim “tsalasun wasilah li ta’dib al abna’’”asy Syaikh Muhammad bin shalih al Utsaimin rahimahullah .

[Ubaidillah Masyhadi]

Artikel 30 Kiat Menuntut Ilmu diambil dari http://www.asofwah.or.id
30 Kiat Menuntut Ilmu.

Tidak ada komentar: