Senin, 16 Juni 2008

Arti Sebuah Nama

Kumpulan Artikel Islami

Arti Sebuah Nama Memberi nama anak, di dalam Islam mendapatperhatian yang cukup besar. Karena nama merupakan identitas diri dansarana untuk saling memahami dalam berkomunikasi dengan orang lain.Nama, bagi seorang bayi yang dilahirkan merupakan hiasan, tumpuan dansekaligus syi'ar yang dengannya ia dipangggil ketika di dunia maupundi akhirat. Rasulullah saw sering mengganti nama seseorang yang barumasuk Islam, jika sebelumnya nama orang tersebut tidak baik di dalampandangan Islam.

Beberapa masalah Seputar Nama

Pentingnya nama dan pengaruhnya terhadap anak, orang tua dan ummat.

Nama, yang dalam bahasa Arabnya adalah ism, menurut sebagian orangmerupakan bentukan dari kata wasm yang berarti tanda ['alamah]. Makadengan nama seseorang dapat diketahui dan dia menjadi tanda bagi yangbersangkutan. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman :

“Hai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan [beroleh]seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernahmenciptakan orang yang serupa dengan dia.” [QS. 19:7]

Sebagian yang lain mengatakan bahwa ia berasal dari kata as sumuw yangberarti tinggi. Maka nama adalah merupakan tanda yang menggambarkanketinggian atau kaluhuran seseorang yang memiliki nama tersebut.

Nama adalah sesuatu yang pertama didapat oleh seorang bayi yangterlahir, merupakan ciri spesifik yang membedakan dia dengan oranglain. Nama adalah yang pertama dilakukan seorang ayah terhadap bayisebagai tanda pewaris dan penerus regenerasi. Nama juga merupakansarana pertama bagi manusia untuk terjun di kancah masyarakat.

Nama meskipun hanya sesuatu yang bersifat maknawi tetapi memilikinilai yang amat tinggi melebihi materi. Sehingga orang akan lebihmenjaga nama daripada hartanya, jangan sampai namanya direndahkan,ditentang atau dimusuhi.

Islam sangat menganjurkan agar memberi nama anak dengan nama yang baik,karena pada umumnya nama memiliki pengaruh terhadap seseorang yangmemilikinya, dalam baik ataupun buruknya. Dia merupakan cerminanpemikiran orang tua, apakah dia seorang yang selamat dan mengikutipetunjuk Nabi saw atau memiliki pemikiran- pemikiran yang tercemar danbahkan menyimpang.

Nama yang baik akan memberikan kepuasan bagi seorang anak. Ketika anakmemasuki usia banyak bertanya [antara 5 hingga 7 tahun] terkadangmereka melontarkan pertanyaan, Mengapa ayah memberi nama aku demikianApa artinya

Alangkah bahagianya sang ayah kalau dia memberi nama yang baik,sehingga dia dapat memberikan jawaban yang menyenangkan buat sang anak.Namun kalau ternyata nama yang dia berikan adalah buruk makaterbukalah kebodohan dan kedangkalan pemikirannya di hadapan sang anak.Dan nama baik yang diberikan kepada anak merupakan salah satupendidikan paling dini untuk mereka. Ketika seorang anak tahu bahwanamanya adalah sesuatu yang mulia dan tinggi, maka dia akanbercita-cita setinggi dan semulia namanya sebagaimana yang diharapkanoleh orang tua.

Maka ada benarnya ungkapan sebagian orang, “Katakan siapa namamu, makaaku akan tahu siapa ayahmu.” Artinya dengan mengetahui nama seoranganak maka dapat diterka bagaimana sifat, pemikiran dan gaya hiduporang tuanya.

Waktu Pemberian Nama

Ada tiga waktu yang disunnahkan dalam memberikan nama anak, yaitu:

Memberi nama bayi pada saat dia dilahirkan.

Memberinya nama dalam masa tiga hari setelah kelahirannya.

Memberi nama pada hari ke tujuh dari kelahirannya.

Perbedaan ini masuk dalam kategori tanawwu' [variasi], sehinggakita dapat memilih mana saja yang kita kehendaki, alhamdulillah.

Memberi Nama Adalah Hak Ayah

Tidak ada perbedaan pendapat bahwa yang lebih berhak memberi namaseorang anak adalah ayah. Jika ada perbedaan atau perselisihan antaraayah dengan ibu maka yang berlaku adalah panamaan dari ayah. Seorangibu jika kurang setuju hendaknya mengajak musyawarah dengan baik,dengan penuh kelembutan dan jalinan kasih.

Boleh juga minta dicarikan nama kepada orang yang terpercaya dalamagamanya [shalih] agar memilihkan nama yang sesuai dengan sunnah.Banyak diantara shahabat yang menghadap Nabi Shalallaahu alaihiwasalam serta meminta beliau agar memberi nama untuk anak-anak mereka.

Anak Dinisbatkan Kepada Ayah

Sebagaimana pemberian nama adalah hak ayah maka penisbatan anak jugakepada ayahnya. Dia dipanggil dengan menisbatkan kepada ayahnya, bukankepada ibunya, misalkan fulan bin fulan bukan bin fulanah, kalau anakperempuan fulanah binti fulan, demikian pula dalam panggilan.

Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,artiya,

“Panggillah mereka [anak-anak angkat itu] dengan [memakai] namabapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah.”[al-Ahzab:5]

Memilih Nama Yang Baik

Seorang ayah wajib memilihkan nama yang baik untuk anaknya, dari segilafal maupun maknanya, serta masih dalam koridor syara'. Diantara cirinama yang baik adalah: Indah, sejuk di lisan, enak didengar,mengandung makna yang mulia dan sifat yang benar dan jujur, jauh darisegala makna dan sifat yang diharamkan atau dibenci agama seperti namaasing yang tak jelas, tasyabbuh dengan orang kafir serta segala yangmemiliki arti buruk.

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, Merupakan hak seorang anakterhadap ayahnya adalah memilihkan untuknya ibu yang baik, memberinyanama yang baik dan mewariskan kepadanya adab [pendidikan] yang baik.

Tingkatan Nama Yang Dicintai

Tingkatan nama yang dicintai Allah serta dibolehkan dalam Islam adalahsebagai berikut:

Abdullah dan Abdurrahman, berdasarkan hadits Ibnu UmarRadhiallaahu anhu yang diriwayatkan oleh imam Muslim. Dan tak kurangdari tiga ratus shahabat Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yangmemiliki nama Abdullah.

Abdun [penghambaan]yang disambungkan dengan Asam’ul Husna selainyang tersebut di atas, seperti Abdul Aziz, Abdul Malik, Abdul Majiddan sebagainya.

Nama-nama nabi dan rasul, karena mereka adalah penghulu bagiumat manusia dan merupakan orang-orang mulia serta terpilih. NabiShalallaahu alaihi wasalam juga pernah memberi nama sebagianshahabat dengan nama para nabi sebelum beliau.

Nama orang-orang shalih, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslimdari al-Mughirah bin Syu'bah Radhiallaahu anha bahwasanya RasulullahShalallaahu alaihi wasalam biasa memberi nama dengan nama para nabidan orang shalih sebelum beliau. Termasuk pemuka shalihin adalahpara shahabat Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, Tabi'in dan para imamkaum muslimin.

Segala nama yang mencerminkan kejujuran dan kebaikan manusia.

Nama-Nama Yang Dilarang

Diantara-nama-nama yang dilarang adalah sebagai berikut:

Segala nama yang menunjukkan penghambaan kepada selain Allah,seperti Abdul Ka'bah, Abdusy Syamsi [hamba matahari], Abdul Husaindan lain-lain.

Memberi nama dengan nama-nama Allah, seperti Arrahman, al Khaliq,dan semisalnya.

Nama-nama a'jam yang berasal dari orang kafir dan merupakan ciriatau kekhususan mereka. Ini banyak menimpa kaum muslimin saat ini,mereka banyak mengimpor nama-nama kafir dari Eropa dan Amerikaseperti Petrus,George,Diana,Suzan dan sebagainya.

Nama-nama patung atau berhala yang disembah selain Allah sepertiLatta, Uzza, Hubal, [Brahma, Wisnu, Syiwa-pen].

Nama klaim dusta, mengandung unsur kebohongan yang berlebihan,mentazkiyah [menyucikan] diri . Diantara contoh nama yang masukkategori ini adalah Malikul Amlak [Muluk], Sulthanus Shalatin,Syahinsyah, yang semuanya memiliki arti hampir sama yaitu rajadiraja. Juga nama Hakimul Hukkam yang artinya hakim dari segalahakim.

Nama-nama setan dan iblis, hal ini sebagimana yang dikatakanImam Ibnul Qayim.

Nama-Nama Yang Makruh

Nama yang membuat lari dan ngeri hati seperti Harb [perang],Murrah [pahit], Khanjar [pisau belati]. Juga nama-nama yang memilikimakna penyakit seperti Suham [penyakit unta], Suda'[pusing], Dumal [bisul].

Nama-nama yang mengundang syahwat, terutama bagi para wanita,seperti Fatin atau Fitnah [dengan kecantikannya], Syadiyah [penyanyidengan suara merdu].

Nama-nama orang fasiq, artis atau bintang film, penyanyi danpemusik.

Nama yang menunjukkan makna dosa atau maksiat seperti zhalim,sariq [pencuri]. Juga nama yang tidak diminati masyarakat karenaburuk, seperti Kannaz [penumpuk harta], Bakhil dan semisalnya.

Nama-nama binatang yang dikenal buruk seperti Khimar [keledai],Kalb [anjing],Hanasy [lalat],Qunfudz [landak] dan lain-lain.

Nama-nama dobel seperti Ahmad Muhammad, Said Ahmad dansemisalnya, karena -dimasyarkat Arab- menjadikan bingung disebabkanadanya unsur iltibas [ketidakjelasan].

Sebagian ulama juga membenci pemberian nama dengan nama-namamalaikat, seperti Jibril, Mikail, Israfil dan lain-lain.

Sebagian ulama juga memakruhkan pemberian nama dengansurat-surat dari al-Qur'an seperti Thaha, Hamim, Yasin.

Adapun yang tersebar di masyarAkat bahwa Thaha atau Yasin adalahnama lain untuk Nabi Muhammad saw, maka itu sama sekali tidak benar.Ini sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah di dalamkitab “Tuhfatul Maudud” hal 109.

Sudah saatnya kaum muslimin menyadari pentingnya nama yang baik danislami. Karena nama-nama yang baik insya Allah akan memberikanpengaruh yang baik pula bagi pribadi, keluarga dan masyarakat. Tidakada salahnya jika seseorang yang terlanjur memiliki nama atau memberinama yang buruk, nama kufur dan nama syirik, segera menggantinyadengan nama-nama yang dianjurkan atau dibolehkan dalam Islam.Mengganti nama yang buruk dengan nama yang baik merupakan sunnah yangpernah dilakukan oleh Nabi saw. Wallahu a’lam.

Diringkas dan disadur dari kitab “Tasmiyatul maulud” Syaikh BakrAbdullah Abu Zaid.

Artikel Arti Sebuah Nama diambil dari http://www.asofwah.or.id
Arti Sebuah Nama.

Tidak ada komentar: