Jumat, 30 Mei 2008

Sikap Menawan Da’i Buta Berbuah Hidayah

Kumpulan Artikel Islami

Sikap Menawan Da’i Buta Berbuah Hidayah Betapa banyak Da’i yang kedua bibirnya tidak perluberucap sepatah kata pun akan tetapi dengan kondisi dankeistiqamahannya dapat membuat orang mendapatkan hidayah.

Berikut sikap di mana seorang kafir mendapatkan hidayah dan masukIslam hanya gara-gara akhlak seorang Da’i yang buta.

Adalah seorang laki-laki Jerman yang kemudian mengumumkan keislamannyamenceritakan, awal pertama ia mengenal Islam kembali kepada hari-haridi masa mudanya ketika ia melakukan wisata ke Albania di masa liburansekolah.

Ketika sedang berjalan di salah satu jalan sempit di sana, iabertabrakan dengan seorang laki-laki. Ketika menyadari dan memintama’af, barulah ia tahu bahwa laki-laki yang ditabraknya itu seorangyang buta. Orang buta itu tidak mengerti arti permintaan ma’afnyatersebut karena ia tidak memahami bahasa komunikasinya. Sekali punbegitu, orang buta ini ngotot untuk memegang tangan laki-laki yangtelah menabraknya dan mengajaknya berjalan menuju ke rumahnya. Di sana,ia menghidangkan makanan seadanya kepada teman yang baru dikenalnya ditengah jalan.

Saudara kita semuslim dari Jerman mengisahkan, “Kemudian aku melihatlaki-laki buta itu melakukan beberapa gerakan yang gambarannya terusmelekat di kepalaku, yang akhirnya aku ketahui bahwa itu adalahshalatnya orang-orang Islam. Sikap laki-laki itu mampu menguasaipikiranku untuk beberapa waktu. Ia tidak ngotot untuk mengajakkumenemaninya menuju rumahnya namun kemudian ia menghormatiku tanpaimbalan apa pun dan tanpa perlu mengenaliku terlebih dahulu padahal iatidak memahami bahasaku. Apa yang ia lakukan barusan di hadapanku.Apa arti gerakan-gerakan itu. Ketika aku melihat ada bayang-bayanglaki-laki itu sedang melakukan gerakan itu, hal ini mendorongku untukmengenali mereka dan prinsip ajaran agama mereka. Sungguh perjalananyang panjang hingga akhirnya membuatku masuk Islam. Peristiwa ituadalah benang pertamanya ke arah sana.”

Komentar Syaikh Dr. ‘Umar Sulaiman al-Asyqar:

Pelajaran dan wejangan yang dapat diambil dari kisah ini bagi seorangMuslim, khususnya bagi seorang Da’i adalah bahwa ucapan yang haq [benar]terkadang bisa berbuah di hati pendengarnya walalu pun setelahmengalami proses yang lama dan keistiqamahan di atas al-Haq danpengamalannya terkadang juga berpengaruh pada diri orang lain dandapat menggiring mereka kepada hidayah Allah. Dengan sikap sepertiinilah, Islam akan tersiar di hati dan seluruh dunia berkat nur yangAllah titipkan di dalamnya.

[SUMBER: Qashash Wa Mawaaqif Dzaat ‘Ibar, disusun ‘Adil binMuhammad Al ‘Abdul ‘Ali, hal.57-58 sebagai yang dinukilnya dari buku

Mawaaqif Dzaat ‘Ibar karya Dr. ‘Umar Sulaiman al-Asyqar,hal.86, penerbit Daar an-Nafaa’is]

Artikel Sikap Menawan Da’i Buta Berbuah Hidayah diambil dari http://www.asofwah.or.id
Sikap Menawan Da’i Buta Berbuah Hidayah.

Tidak ada komentar: