Jumat, 30 Mei 2008

Doanya Agar Dilahap Burung Dikabulkan Allah

Kumpulan Artikel Islami

Doanya Agar Dilahap Burung Dikabulkan Allah Abu Qudamah, salah seorang komandan kaum Muslimindalam peperangan melawan orang-orang Romawi berkisah, “Ketika aku jadiAmir [komandan pasukan], aku pernah memerintahkan kaum Muslimin agarberpartisipasi dalam jihad di jalan Allah. Lalu datanglah seorangwanita membawa secarik kertas dan bungkusan [kantong], lalu aku bukakertasnya untuk membaca dan melihat apa isinya, ternyata di dalamkertas itu tertulis, ‘Bismillaahirrahmaanirrahiim, dari seorang wanita,hamba Allah kepada Amir [komandan] pasukan kaum Muslimin. Salaamullah‘alaika, amma ba’du: sesungguhnya engkau telah memerintahkan kami agarberpartisipasi dalam jihad di jalan Allah sedangkan aku tidak punyadaya upaya untuk berjihad atau pun berperang. Karena itu, aku titipkankantong ini yang berisi rambutku. Silahkan ambil agar diikatkan kekudamu, semoga saja Allah mencatatkan bagiku sesuatu dari pahala paramujahidin.”

Abu Qudamah melanjutkan, “Aku pun bersyukur kepada Allah karena telahmenganugerahkan wanita tersebut taufiq dan tahulah aku bahwa kaumMuslimin ikut merasakan betapa besar kewajiban yang harus diemban danbersatu padu untuk menghadapi musuh-musuh mereka. Tatkala kami sudahmenghadapi musuh, aku melihat seorang anak yang masih ingusan, yangaku pikir belum layak untuk ikut berperang karena usianya yang terlalumuda. Karenanya, aku pun menghardiknya karena kasihan terhadapnya.namun dia malah berkata, ‘Bagaimana bisa kamu menyuruhku kembalipadahal Allah telah berfirman, ‘Berangkatlah kamu baik dalamkeadaan merasa ringan atau pun merasa berat.” [Q.s.,at-Taubah:41].’

Lalu aku tinggalkan dia, kemudian dia menyongsongku seraya berkata,‘Tolong pinjamkan aku 3 buah anak panah.’

Lalu aku berkatanya seraya terkagum-kagum terhadapnya sekaliguskasihan, ‘Aku akan pinjamkan kepadamu apa yang kamu mau asalkan nantibila Allah menganugerahimu mati syahid, kamu tidak lupa memintasyafa’at [pertolongan] untukku â€"ketika berbicara dengannya seakan akumerasa begitu mencintai dan menghormatinya-.

‘Ya, insya Allah,’ katanya

Aku pun memberinya tiga buah anak panah tersebut, kemudian iamenyongsong musuh dengan gagah dan bersemangat. Dia terus menghantammusuh-musuhnya, sementara musuh-musuh pun berhasil melukainya hinggaakhirnya dia tersungkur jatuh di medan peperangan. Sepanjang jalannyapeperangan, mataku tidak lepas-lepas dari menatapnya karena begituterkagum-kagum sekaligus kasihan terhadapnya. Tatkala dia sudah jatuhtersungkur, aku menghampirinya dan berkata kepadanya, ‘Apakah kamu maumakan atau minum.’

‘Tidak, aku malah bersyukur kepada Allah atas apa yang kualami iniakan tetapi aku punya hajat [wasiat] kepadamu.’

‘Dengan senang hati wahai anakku, perintahkan kepadaku apa yang kamumaui,’ jawabku

‘Tolong sampaikan salamku untuk ibuku, kemudian berikanlahbarang-barang ini kepadanya,’ pesannya dalam detik-detik terakhirmenghembuskan nafasnya

‘Siapa ibumu, wahai pemuda,’ tanyaku

‘Ibuku adalah wanita yang telah memberimu rambutnya itu agar diikat kekudamu ketika ia tidak mampu untuk ikut berperang di jalan Allah,jawabnya

‘Semoga Allah memberkahi keluargamu,’ kemudian dia pun berpisah denganalam dunia yang fana ini.

Lalu aku lakukan apa yang semestinya, namun tatkala telah aku kuburkan,tiba-tiba bumi memuntahkan jasadnya, lalu aku ulangi lagi sekali lagi,namun bumi kembali memuntahkannya. Lalu aku gali sedalam-dalamnyakemudian menguburkannya tetapi tetap saja bumi memuntahkannya lagi.Aku berkata dalam hati, ‘barangkali saja ketika keluar untuk berjihad,dia tidak mendapat restu dari ibunya.’ Lantas aku melakukan shalat duaraka’at dan berdoa kepada Allah agar menyingkap rahasia mengenai sianak ini. Tiba-tiba aku mendengar ada yang berkata, ‘Wahai Abu Qudamah,tinggalkan urusan Wali Allah tersebut.!’ Maka, tahulah aku bahwa adajanji Allah bersamanya. Tatkala kami sedang terpaku melihat hal itusemua, tiba-tiba datang seekor burung menyongsong lalu memakannya. Akupun terheran-heran dengan peristiwa itu. Kemudian aku kembali menemuiibunya untuk melaksanakan wasiat putranya tersebut. Maka, tatkala diamelihatku, berkatah ia, ‘Wahai Abu Qudamah, apa yang ada di balikkedatanganmu; ingin melawat [ta’ziah] atau mengucapkan selamat.’

Aku balik bertanya kepadanya, ‘Apa maksudnya itu.”

“Jika putraku telah meninggal biasa, berarti kamu datang untukberta’ziah. Tetapi jika ia terbunuh di jalan Allah dan mati syahid,berarti kamu datang untuk mengucapkan selamat,” katanya

Lalu aku menceritakan kepadanya kisah putranya tersebut; aku ceritakanperihal burung dan apa yang dilakukannya terhadapnya. Maka berkatalahsang ibu tersebut,

“Sungguh, Allah telah mengabulkan doanya.”

“Apa doanya,” tanyaku

“Sesungguhnya dia selalu berdoa kepada Allah di dalam semua shalatnya,penyendiriannya, di pagi dan sore harinya, ‘Ya Allah kumpulkanlah akudi dalam tembolok [penampungan makanan] burung. Segala puji bagi Allahkarena telah merealisasikan cita-citanya dan mengabulkandoanya,”jawabnya

Abu Qudamah mengakhiri kisahnya, “Lalu aku pun berpaling darinyadengan memetik sebuah pengetahuan berharga kenapa Allah mencatatkankemenangan atas kami terhadap para musuh.”

[SUMBER: Mi`atu Qishshah Wa Qishshah Fii Aniisi ash-Shaalihiin WaSamiir al-Muttaqiin, karya Muhammad Amin al-Jundy, h.45-48]

Artikel Doanya Agar Dilahap Burung Dikabulkan Allah diambil dari http://www.asofwah.or.id
Doanya Agar Dilahap Burung Dikabulkan Allah.

Tidak ada komentar: