Jumat, 30 Mei 2008

Kematian dan Jenazah

Kumpulan Artikel Islami

Kematian dan Jenazah Setiap manusia dan yang bernyawa pasti akanmenghadapi kematian. Firman Allah: Setiap yang berjiwa akanmera-sakan mati. [Al-Anbiya: 35]

Namun tidak ada seorangpun di antara kita yang tahu kapan ajal akandatang menjemput dan dimana kita akan meninggal, karena hal itu hanyaAllah yang mengetahuinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Dantidak seorang pun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah maha megetahui lagi maha mengenal. [Luqman:34]

Kalau ada seorang muslim yang meninggal atau akan meninggal adabeberapa hal yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihiwasalam kepada kita, diantaranya:

1. Mentalqinkan orang yang hampir meninggal

Dari Mu'az bin Jabal radhiallaahu anhu ia berkata: RasulullahShallallahu alaihi wasalam Bersabda: Siapa yang akhirpembicaraanya Laa ilaaha illallah, ia akan masuk Surga. [HR.Ahmad, Abu Daud dan Hakim, hadits hasan].

Oleh karena itu kalau ada orang yang mau meninggal [roh hampir keluar],hendaklah ia ditalqinkan [dituntun] dengan kalimah tauhid untukmengingatkannya dengan kalimat tersebut dan agar dapat mengucapkan itudiakhir hayatnya. Dari Abi Sa'id Al-Khudri Radhiallaahu anhu iaberkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: Talqinkanlahorang yang hampir meninggal di antara kalian 'laa ilaha illallah'[HR. Muslim]

Hendaknya kalimah tersebut diucapkan dengan pelan dalam artian janganterlalu cepat agar bisa ditirukan dengan mudah. Apabila ia telahmengucapkan maka talqinnya tidak usah diulang lagi, kecuali kalau iamengucapkan kata-kata yang lain barulah talqin itu diulang lagi.Inilah talqin yang disyari'atkan. Adapun setelah keluarnya ruh, makatalqin tersebut tidak disyari'atkan lagi. Karena tidak adanya sunnahyang shahih dari nabi Shallallahu alaihi wasalam tentang hal itu.

2. Ucapkanlah kata-kata yang baik terhadap orang yang meninggal

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: Apabila kamumenghadiri orang yang sakit atau orang yang meninggal maka katakanlahyang baik maka sesungguhnya malaikat mengaminkan [membaca amin] atasapa yang kamu katakan. [HR. Muslim]

Dalam hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari bahwasanya satu jenazahdibawa melewati Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam dan parashahabat, lalu mereka menyebutkan kebaikan-kebaikan orang tersebut.Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: Wajib. Lalu lewatlagi satu jenazah yang lain, lalu mereka menyebutkan kejahatankejahatannya. Maka Rasulullah bersabda lagi: Wajib. Maka Umar binKhatab Radhiallaahu anhu bertanya: Apakah gerangan yang wajibRasulullah bersabda:Ini yang kamu sebutkan atasnya kebaikan, maka wajiblah baginya sorga;dan ini yang kamu sebutkan atasnya kejahatan, maka wajiblah baginyaneraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi. [HR. Al-Bukhari].

3. Yang mendapat musibah membaca istirja' dan berdoa

Dari Ummi Salamah zia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahualaihi wasalam bersabda: Tidak ada seorang hamba yang tertimpamusibah lalu ia membaca 'innalillah wainna ilaihi raaji'un', ya Allahberilah aku pahala pada musibahku dan gantilah bagiku yang lebih baikdarinya-kecuali Allah memberikannya pahala didalam musi-bahnya danmenggantikan untuknya yang lebih baik darinya [yang telah hilang]. Ummu Salamah berkata: Maka ketika Abu Salamah [suami] wafat, akumembaca sebagaimana yang diperintahkan Rasulullah Shallallahu alaihiwasalam, maka Allah menggantikan untukku yang lebih baik darinya [yaitu]â€" Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam. [HR. Muslim].

4. Dibolehkan menangis tanpa disertai ratapan

An-Nawawi berkata: Meratapi orang yang sudah meninggal adalah haram.Banyak hadits yang menjelaskan tentang larangan menangisnya dansesungguhnya orang yang meninggal akan disiksa dengan tangisankeluarga-nya kepadanya. Hadits-hadits tersebut ditujukan kepada orangyang berwashiat kepada keluarganya agar menangisi kematiannya, danlarangan itu bagi tangisan yang disertai ratapan. Karena banyak sekalihadits yang menjelaskan tentang bolehnya menangisi orang yang telahmeninggal. Diantaranya adalah;

Dari Usamah bin Zaid Radhiallaahu anhu, bahwasanya RasulullahShallallahu alaihi wasalam diangkatkan kepadanya cucu dari anakperempuan-nya [anak dari Zainab] dan dia [cucu itu] dalam kematian,maka mengalirlah [menangis] kedua mata Rasulullah Shallallahu alaihiwasalam. Maka Sa'd bertanya kepada beliau: Apakah ini hai Rasulullah Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: Ini adalah kasihsayang yang Allah berikan di hati hamba-hambaNya, Dan Allah menyayangihamba-hambaNya yang penuh kasih sayang. [Muttafaq 'alaih]

5. Menshalatkan, mengantarkan jenazahnya sampai selesaipemakamannya

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: Siapa yangmenyaksikan jenazah sehingga dishalatkan, maka baginya satu qirath.Dan siapa yang menyaksikannya sampai selesai pemakaman, maka baginyadua qirath. Ditanyakan orang: Apakah dua qirath itu Nabi bersabda:seperti dua gunung yang besar. [Muttafaq 'alaih].

Ibnu Hajar berkata: Dari hadits-hadits yang berkenaan dengan hal inidiambil satu pengertian bahwa orang yang cuma melayat saja tidakmendapatkan pahala qirath.

6. Bersegeralah mengurus jenazah

Dari Abi Hurairah Radhiallaahu anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahualaihi wasalam bersabda: Segeralah [mengurus] jenazah, Maka jikaia adalah baik [shaleh] maka kebaikan yang kamu dahulukan [dekatkan]kepadanya. Dan jika ia adalah selain yang demikian itu, maka kejahatanyang kamu letakkan dari punggung kamu. [Muttafaq 'alaihi]

Ibnu Quddamah berkata: Ulama sepakat bahwa ini adalah perintah wajib.Dan menurut jumhur ulama yang dimaksud bersegera disini adalahberjalan membawa jenazah dengan jalan yang lebih cepat dari jalan yangbiasanya. Dengan catatan bersegera disini tidak sampai membawakemudharatan bagi mayyit atau bagi yang membawanya.

7. Bersegera membayarkan utangnya [jika ia berutang]

Kalau seorang muslim yang meninggal masih memiliki utang kepada oranglain maka hendaklah utang itu dibayar sesegera mungkin. RasulullahShallallahu alaihi wasalam bersabda:Diri seorang mu'min digantungkan dengan utangnya [ditahan darimendapatkan tempat yang mulia] sehingga dibayarkan [utang] darinya.[HR. Ahmad, At-Tirmidzi Ad-Darimi/Hasan].

8 . Mendo'akan dan memintakan ampun bagi mayyit setelah selesaidikebumikan

Dari 'Utsman bin Affan Radhiallaahu anhu beliau berkata: Adalah NabiMuhammad Shallallahu alaihi wasalam : apabila selesai menguburkanjenazah beliau berdiri atasnya dan bersabda: Mintakanlah ampunanbagi saudara kalian dan mintakanlah [mohonkanlah] baginya ketetapanmaka sesungguhnya dia sekarang ditanya [oleh dua malaikat] [HR.Abu Daud dan Al-Hakim dengan sadad yang hasan].

Syaikh Shaleh Fauzan mengatakan: Rasulullah Shallallahu alaihi wasalammemerintahkan kepada kita memohonkan ampunan bagi mayyit yang muslimdan memintakan ketetapan baginya langsung setelah dikebumikan.Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam menjelaskan bahwa saat ini diasedang ditanya oleh dua malaikat. Namun tidak ada hadits yangmenjelaskan bahwa mereka [salafus shaleh] menjaharkan [mengeraskan]dengan do'a dan istigfar tersebut. Lagi pula berdo'a dan istigfarsecara sir [pelan] lebih afdal dari pada dengan jahar [suara keras].Wallahu 'a'lam bishshawaab. [ M Iqbal Gazali]

Rujukan:

Fath Al-Bari-Ibnu Hajar Al'Asqalani-jilid 3/Kitab Al-Janaiz.

Riyadush Shalihin â€" An-Nawawi-Hal 287-295.

Al Mutaqa min fataawa Syekh Shaleh bin Fauzan binAbdullah Al Fauzan Juz 2 Hal. 153-155.

Artikel Kematian dan Jenazah diambil dari http://www.asofwah.or.id
Kematian dan Jenazah.

Tidak ada komentar: