Rabu, 02 Juli 2008

Sombong dan Pengaruhnya Dalam kehidupan

Kumpulan Artikel Islami

Sombong dan Pengaruhnya Dalam kehidupan Sombong atau yang sering kita kenal dengan istilah

kibr, takabur dan istikbar, ketiganya hampirsemakna, merupakan suatu kondisi seseorang di mana ia merasa lain dariyang lain [dengan keadaan tersebut] sebagai pengaruh i’jab [kebanggaan]terhadap diri sendiri, yaitu dengan adanya anggapan atau perasaan,bahwa dirinya lebih tinggi dan besar daripada selainnya.

Maka tidak akan berlaku sombong, kecuali orang yang merasa dirinyabesar dan tinggi, dan ia tidak merasa tinggi atau besar, kecualikarena adanya keyakinan, bahwa dirinya memiliki keunggulan, kelebihandan kesempur-naan yang dengannya ia menganggap berbeda dengan oranglain.

Ada beberapa sebab yang mendorong seseorang menganggap dirinya lebihunggul daripada orang lain, sehingga melahirkan kesombongan dalam jiwa,yaitu:

1. Sombong dengan Ilmu

Ada sebagian thalib ilmu atau orang yang diberi pengetahuan olehAllah, namun malah justru menjadikan dirinya sombong. Ia merasakandirinyalah yang paling pandai [alim], menganggap rendah orang lain,menganggap bodoh mereka dan selalu ingin agar dirinya mendapatkanpenghormatan, pelayanan dan fasilitas khusus dari mereka. Diamemandang, bahwa dirinya lebih mulia, tinggi dan utama di sisi Allahdaripada mereka.

Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang menjadi sombong denganilmunya:

Pertama, Ia mencurahkan perhatian terhadap apayang ia anggap sebagai ilmu, padahal hakikatnya ia bukanlah ilmu. Iatak lebih sebagai data atau informasi yang direkam dalam otak yangtidak memberikan buah dan hasil, karena ilmu yang sesungguhnya akansemakin membuat ia kenal siapa dirinya dan siapa Rabbnya. Ilmu yanghakiki akan melahirkan sikap khosyah [takut kepada Allah] dan tawadhu’[rendah hati], bukan sombong, sebagai-mana firman Allah Subhannahu waTa'ala ,

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,hanyalah ulama.” [QS. Faathir : 28]

Ke dua, Al-khoudl fil ilm yaitu belajar dengantujuan agar dapat berbicara banyak, berdebat dan menjatuhkan orangdengan kepiawaian yang dimilikinya, sehingga orang menilainya sebagaiorang alim yang tak terkalahkan ilmu-nya. Selayaknya ia lebih dahulumemperbaiki hati dan jiwanya, membersihkan dan menatanya, sehinggatujuan dalam mencari ilmu menjadi benar dan lurus. Karena merupakankarakteristik khas dari ilmu, bahwasanya ia menjadikan pemiliknyabertambah takut kepada Allah dan tawadhu’ terhadap sesama manusia.Ibarat pohon tatkala banyak buahnya, maka ia semakin merunduk danmerendah, sehingga orang akan dengan lebih mudah mendapatkan kebaikandan manfaat darinya.

Orang, apabila telah hobi mengumbar omongan, bantah-bantahan dan debatkusir, maka ilmunya justru akan melemparkannya kepada kedudukan yangrendah dan pengetahuan yang dimilikinya tidak akan membuahkan hasilyang baik, sehingga keberkahan ilmu tidak tampak sama sekali.

2. Sombong dengan Amal Ibadah

Kesombongan ahli ibadah dari segi keduniaan adalah ia menghendaki,ataupaling tidak membuat kesan, agar orang lain menganggapnya sebagaiorang yang zuhud, wara’, taqwa dan paling mulia di hadapan manusia.Sedangkan dari segi agama adalah ia memandang, bahwa orang lain akanmasuk neraka, sedang dia selamat darinya.

Sebagian ahli ibadah apabila ada orang lain yang membuatnya jengkelatau merendahkannya, maka terkadang mengeluarkan ucapan, “Allah tidakakan mengampunimu atau, “Kamu pasti masuk neraka” dan yang sejenisnya.Padahal ucapan-ucapan tersebut dimurkai Allah, yang justru dapatmenjerumuskannya ke dalam neraka.

3. Sombong dengan Keturunan [Nasab]

Barangsiapa yang mendapati kesombongan dalam hati karena nasabnya,maka hendaknya ia segera mengobati hatinya itu.

Jika seseorang akan mencari nasabnya, maka perhatikan firman Allahberikut ini,

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya danyang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikanketurunannya dari saripati air yang hina [air mani].” [QS. 32:7-8]

Inilah nasab manusia yang sebe-narnya, kakeknya yang terjauh adalahtanah, dan nasabnya yang terdekat adalah nuthfah alias air mani. Jikademikian keadaannya, maka tak selayaknya seseorang sombong dan merasatinggi dengan nasabnya.

4. Sombong dengan Kecantikan/Ketampanan

Kesombongan seperti ini banyak terjadi di kalangan para wanita, yaitudengan menyebut-nyebut kekurangan orang lain, menggunjing danmembicarakan aib sesama.

Seharusnya orang yang sombong dengan kecantikannya ini banyak menengokke dalam hatinya. Untuk apa anggota tubuh yang indah, namun hati danperangai buruk, padahal tubuh secantik apa pun pasti akan binasa,hancur dan hilang tak tersisa.

Belum lagi kalau orang mau merenungi, bahwa selagi masih hidup, makamungkin saja Allah berkehendak untuk mengubah kecantikan atauketampanannya, misalnya dengan mengalami kecelakaan, sakit kulit,kebakaran dan lain sebagainya, yang dapat menjadikan rupa yang cantikmenjadi buruk. Maka dengan kesadaran seperti ini, insya Allah rasasombong yang ada dalam hati akan terkikis dan bahkan tercabut hinggake akar-akarnya.

5. Sombong dengan Harta

Yaitu dengan memandang rendah orang fakir dan bersikap congkakterhadap mereka. Ini disebabkan harta yang dimilikinya,perusahaan-perusahaan yang banyak, tanah dan bangunan, kendaraan mewah,perhiasan dan lain sebagainya. Kesombongan karena harta termasukkesombongan karena faktor luar, dalam arti bukan merupa-kan potensipribadi orang yang bersang-kutan. Berbeda dengan ilmu, amal,kecantikan atau nasab, sehingga apabila harta itu hilang, maka ia akanmenjadi hina sehina-hinanya.

6. Sombong dengan Kekuatan dan Kegagahan

Orang yang mendapatkan karunia seperti ini hendaknya menyadari, bahwakekuatan adalah milik Allah seluruhnya. Hendaknya selalu ingat, bahwadengan sedikit sakit saja akan membuat badan tidak enak, istirahattidak tenang. Kalau Allah menghendaki, seekor nyamuk pun dapat membuatseseorang sakit dan bahkan hingga menemui ajalnya.

Orang yang mau memikirkan ini semua, yaitu sakit dan kematian yangbisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, maka sudah sepantasanyatidak angkuh dan takabur dengan kekuatan dan kesehatan badannya.

7. Sombong dengan Banyaknya Keluarga, Kerabat atau Pengikut.

Kesombongan jenis ini juga merupakan kesombongan yang disebabkanfaktor luar, bukan karena kelebihan yang dimiliki oleh yangbersangkutan. Dan setiap orang yang sombong karena sesuatu yang bukandari kelebihan dan keunggulan dirinya sendiri, maka dia adalahsebodoh-bodoh manusia. Bagai-mana mungkin ia sombong dengan sesuatuyang bukan merupakan kelebih-an dirinya

PENGARUH KESOMBONGAN

Kesombongan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan, danpengaruh-pengaruh tersebut tampak dalam gerak-gerik anggota badan,cara berjalan, berdiri, duduk, berbicara dan diamnya seseorang.

Di antara pengaruh-pengaruh yang tampak dari sikap kesombongan adalah:

Orang yang sombong kalau toh mau berjalanbersama-sama orang lain, maka ia selalu minta paling depan dan semuaorang harus ada di belakangnya. Konon Abdur Rahman bin Aufz, kalausedang berjalan bersama para pembantunya, maka tidak ketahuan adadisebe-lah mana, ia tidak pernah menonjolkan diri harus beradapaling depan supaya semua orang melihatnya.

Orang sombong jika berada di suatu majlis,biasanya minta diistimewakan, diperlakukan lain daripada yang lain.Kemudian ia akan sangat senang kalau semua orang mendengarkan yangia katakan dan sangat benci kalau ada orang lain mengalihkanpembicaraan kepada selainnya. Maunya semua orang harus membenarkandan menerima apa yang ia katakan.

Termasuk pengaruh sifat sombong adalahmemalingkan muka dari sesama muslim, atau melihat dengan pandangansinis dan merendahkan.

Kesombongan juga berpengaruh bagi seseorang dalamucapan, gaya bicara dan nada intonasinya. Bahkan terkadangmencerminkan ketidaksopanan, misalnya seorang murid atau mahasiswamenghardik gurunya, karena ia merasa anak seorang pejabat atau tokoh.

Kesombongan juga akan mempe-ngaruhi gaya jalanseseorang, misalnya sambil membusungkan dadanya, atau berjalandengan dibuat-buat agar menarik perhatian orang lain. AllahSubhannahu wa Ta'ala telah berfirman,

“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong,karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dansekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [QS. 17:37]

Kesombongan juga berpengaruh di dalam kehidupanrumah tangga. Biasanya orang yang dalam hatinya ada kesombongan akanenggan mengerjakan pekerjaan rumah, walau hanya sepele. Hal iniberbeda dengan sikap tawadhu’ yang diajarkan oleh RasulullahSalallahu alaihi wa salam. Aisyah radiallahuanha meriwayatkan, bahwaRasul Allah Subhannahu wa Ta'ala biasa membantu istri beliau.

Merupakan pengaruh kesombongan juga, bahwasanyaia membuat seseorang enggan membawakan barang atau sesuatu kerumahnya, meskipun bukan hal yang berat, misalnya saja barangbelanjaan. Alizberkata, “Seseorang tidak akan berkurangkesempurnaannya dengan membawakan sesuatu untuk keluarganya.”

Kesombongan juga mempengaruhi gaya berpakaianseseorang, yaitu ia berpakaian dengan tujuan pamer dan supayaterkenal, atau dengan pakaian yang melanggar ketentuan syar’i,seperti isbal [memanjangkan celana di bawah mata kaki] bagilaki-laki.

Orang yang sombong biasanya sangat senang apabilaia datang, lalu orang-orang berdiri untuk menghormat-nya. Padahalpara shahabat apabila datang Rasulullahsaw kepada mereka, makamereka tidak berdiri untuk beliau, hal ini dikarenakan mereka tahu,bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam membenci hal itu.

Orang yang dalam hatinya ada kesombongan tidakakan mau mengunjungi orang lain, tidak mau mengucapkan salam lebihdahulu, minta supaya diprioritaskan dan tidak mau mendahulukankepentingan orang lain.

Kesombongan juga akan mengakibatkan seseorangtidak memandang adanya hak orang lain pada dirinya. Sementara itu iaberanggapan, bahwa ia memiliki hak yang banyak atas selainnya.

Diringkas dari : Kutaib, “Al-Kibr”, Zahir bin MuhammadAsy-Syahri

Artikel Sombong dan Pengaruhnya Dalam kehidupan diambil dari http://www.asofwah.or.id
Sombong dan Pengaruhnya Dalam kehidupan.

Tidak ada komentar: