Minggu, 29 Juni 2008

Hukum Merayakan Hari Valentine

Kumpulan Artikel Islami

Hukum Merayakan Hari Valentine Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam dirimanusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabilaorang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan danpemikiran. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syi'ardan kebiasaan. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallamtelah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam,artinya,Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.

[HR. At-Tirmidzi].

Valentines Day adalah salah satu contoh hari besar di luar Islam yangpada hari itu sebagian kaum muslimin ikut memperingatinya, terutamakalangan ramaja dan pemuda. Padahal Valentine -menurut salah satuversi sebuah ensiklopedi- adalah nama pendeta St. Valentine yangdihukum mati karena menentang Kaisar Claudius II yang merlarangpernikahan di kalangan pemuda. Oleh karena itu kiranya perludijelaskan kepada kaum muslimin mengenai hukum merayakan hariValentine atau yang sering disebut sebagai hari kasih sayang.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah berkata, Memberikan ucapan selamat terhadapacara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakatibahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari rayadan puasa mereka, dengan mengucapkan, Selamat hari raya! dansejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai padakekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti iatelah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah

subhanahu wataala. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanyadi sisi Allah subhanahu wataala dan lebih dimurkai dari padamemberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyakorang yang terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknyaperbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada oranglain atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran. Padahal dengan ituia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaanAllah subhanahu wataala.

Abu Waqid meriwayatkan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallamsaat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milikorang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath,

biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohontersebut. Para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallamberkata, Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath,

sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath. Maka Rasulullahbersabda, Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum NabiMusa, 'Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyaituhan-tuhan.' Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akanmengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian. [HR. At-Tirmidzi,ia berkata, hasan shahih].

Syaikh Muhammad al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine's Daymengatakan, Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena alasanberikut:

Pertama; ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasarhukumnya di dalam syari'at Islam.

Kedua; ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkararendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk parasalaf shalih [pendahulu kita] -semoga Allah meridhai mereka-. Makatidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan,minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya.Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadiorang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah

subhanahu wataala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah [ujianhidup], yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kitasemua dengan bimbingan-Nya.

Maka adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimatsyahadat untuk melaksanakan wala' dan bara' [loyalitas kepada muslimindan berlepas diri dari golongan kafir] yang merupakan dasar akidahyang dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai orang-orangmu'min dan membenci dan menyelisihi orang-orang kafir dalam ibadah danperilaku.

Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah: ikut mempopulerkanritual-ritual mereka sehingga terhapuslah nilai-nilai Islam. Dampakburuk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyakjumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorangmuslim dalam setiap raka'at shalatnya telah membaca ayat,artinya,Tunjukilah kami jalan yang lurus, [yaitu] jalan orang-orang yangtelah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan [jalan] merekayang dimurkai dan bukan [pula jalan] mereka yang sesat.

[Al-Fatihah:6-7]

Bagaimana mungkin ia memohon kepada Allah subhanahu wataalaagar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkandarinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun iasendiri justru menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.

Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup merekaakan membuat mereka senang serta dapat melahirkan kecintaan danketerikatan hati. Allah subhanahu wataala telah berfirman,yang artinya,Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orangyahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpin[mu]; sebagian merekaadalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamumengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itutermasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjukkepada orang-orang yang zhalim. [al-Maidah:51]

Di dalam ayat lainnya, artinya,Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allahdan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yangmenentang Allah dan Rasul-Nya. [Al-Mujadilah: 22]

Ada seorang gadis mengatakan bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka,hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan maknacinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya.

Saudaraku!! Ini adalah suatu kelalaian, padahal sekali lagi: Perayaanini adalah acara ritual agama lain! Hadiah yang diberikan sebagaiungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan denganpesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akanmengakibatkan seseorang terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.

Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapilebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandangbatasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saatini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.

Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itusemua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Diantaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukanyang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itukepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara,suami dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yangdirayakan oleh orang-orang kafir.

Semoga Allah subhanahu wataala senantiasa menjadikan hidupkita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadijembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit danbumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allahmenjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkandalam hadits qudsi, Allah subhanahu wataala berfirman yangartinya,Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku,yang saling berkorban karena Aku dan yang saling mengunjungi karenaAku. [HR. Ahmad].[fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin]

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

Seorang muslim dilarang untuk meniru-niru kebiasan orang-orangdi luar Islam, apalagi jika yang ditiru adalah sesuatu yangberkaitan dengan keyakinan, pemikiran dan adat kebiasaan mereka.

Bahwa mengucapkan selamat terhadap acara kekufuran adalah lebihbesar dosanya dari pada mengucapkan selamat kepada kemaksiatanseperti meminum minuman keras dan sebagainya.

Haram hukumnya umat Islam ikut merayakan Hari Raya orang-orangdi luar Islam.

Valentine's Day adalah Hari Raya di luar Islam untukmemperingati pendeta St. Valentin yang dihukum mati karena menentangKaisar yang melarang pernikahan di kalangan pemuda. Oleh karena itutidak boleh ummat Islam memperingati hari Valentin's tersebut.

Sumber: Ada Apa dengan Valentines Day, Al-Sofwa, denganpenambahan. [Kholif]

Artikel Hukum Merayakan Hari Valentine diambil dari http://www.asofwah.or.id
Hukum Merayakan Hari Valentine.

Tidak ada komentar: