Minggu, 29 Juni 2008

Di Balik Gemerlap Pasar

Kumpulan Artikel Islami

Di Balik Gemerlap Pasar Bagaimana sikap kita terhadap pasar Apakah sangatgandrung dan mencintainya Apakah merasa sangat kerasan dan senangketika berada di dalamnya Apakah kita termasuk orang yang sering dangemar masuk, serta jalan-jalan di sana

Sebelum menjawab itu semua, seorang muslim dan muslimah harus tahubahwa dirinya tidak mencintai atau membenci sesuatu karena hawanafsunya. Akan tetapi mencintai dan membenci sesuatu karena Allah

subhanahu wata’ala. Mencintai apa yang dicintai Allah dan membenciapa yang dibenci Allah. Seorang muslim juga harus mencintai apa sajayang dapat mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala danmembenci apa saja yang dapat menjauhkan dari-Nya.

Ada Apa dengan Pasar

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, artinya, Tempatyang paling dicintai Allah adalah masjid-masjid dan tempat yang palingdibenci Allah adalah pasar-pasar. Berdasarkan hadits ini, seorangmuslim dan muslimah hendaknya membenci pasar, tidak merasa senanguntuk terus berada di dalamnya, tidak merasa betah dan kerasan ketikaberada di dalamnya dan tidak mendatanginya kecuali karena adakeperluan dan hajat yang mengharus kan untuk ke sana, apalagipasar-pasar modern yang ada saat ini.

Mengapa Karena pasar adalah tempat yeng melalaikan, tempat

tabarruj, tempat pamer aurat, ikhtilath [campur baur priawanita], tempat kegaduhan dan obrolan tak karuan. Allah subhanahuwata’ala membenci pasar, maka seorang mukmin juga membencinya, diamembenci apa yang dibenci Rabbnya.

Lalu, mengapa pasar dicap sebagai tempat terburuk di muka bumi ImamNawawi berkata, tentang sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,Tempat yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasar karenapasar adalah tempat penipuan, kebohongan, riba, sumpah palsu, ingkarjanji dan berpaling dari dzikrullah dan lain sebagainya.

Berapa banyak orang ditipu di pasar Berapa banyak orang yang kecuriandan kecopetan di pasar Berapa banyak orang dibohongi Berapa banyaksumpah palsu terucap Perdagangan haram dipraktekkan, janji diingkari,kezhaliman dan sikap melampaui batas Berapa banyak pandangan khianatdan haram terjadi, obrolan tak karuan dilakukan, dan berapa banyakpula janji dan kencan penuh dosa dilakukan di sana

Salman al-Farisi berkata, Jika engkau bisa, jangan sekali-kalimenjadi orang yang pertama kali masuk pasar dan paling akhir keluardarinya. Karena di situlah medan pertempuran dengan setan, dan di sanasetan menancapkan benderanya. [atsar riwayat Muslim]

Di dalam pasar, banyak manusia lalai dari dzikrullah dan bersyukurkepada-Nya, karena hati disibukkan oleh segala yang terlihat oleh duamata. Di sebelah sana ada barang dagangan jenis ini, warna ini,diimpor dari negri ini. Yang itu dari Perancis, yang ini dari Amerika,yang di sebelah sana dari Itali dan Jepang. Jika mata tertuju ke suatutempat, maka akan mendapati berbagai asesoris dan perhiasan yangmembuat mata tak berkedip, sementara di sudut yang lain ada etalaseyang sangat mewah bukan kepalang.

Lalu, ini banting harga, itu diskon besar-besaran, di sebelah sana adayang bersumpah menjual dengan rugi. Ada lagi yang cuci gudang,menawarkan dagangan dengan poster mencolok, memberikan hadiah kepadaanak-anak, merayu para wanita pembeli, memberi hadiah kepada setiappembeli, dan ada juga yang mengadakan kuis atau lomba dengan berbagaimacam hadiah menarik. Untuk berkeliling dari satu stand ke stand lain,dari tempat satu ke tempat yang lain sudah menghabiskan waktu berjam-jam,dan menyia nyiakannya dengan tanpa guna. Bukan hanya itu saja, bahkanada yang lebih dari itu, lebih buruk dari itu, yakni berapa banyakkemaksiatan tersebar dan berkeliaran di pasar-pasar.

Wanita dengan aroma parfum yang menyengat dari badan dan pakaiannya,baunya menggugah selera hidung sebelum mata diundang untukmemandanganya. Lalu berpasang- pasang mata lelaki memandanginya dengantanpa henti. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telahbersabda, Wanita mana saja yang memakai parfum lalu keluarmelewati sekelompok orang agar mereka mencium aromanya maka dia telahberzina, dan setiap mata juga berzina. [HR Ahmad dan Abu Dawud,dihasankan al-Albani].

Peringatan keras ini bagi wanita yang hanya sekedar memakai parfumlalu keluar melewati orang banyak. Maka bagaimana jika ditambah lagikeluarnya adalah ke pasar, supermarket, tempat terjadinya fitnah dantempat yang dibenci Allah

Banyak pula wanita di pasar yang mengenakan pakaian semaunya, denganmodel yang ketat dan pendek, terbuka atau membentuk auratnya, memamerkan apa yang seharusnya ditutupi, lengan, leher, betis,dada, punggungdan seterusnya. Ada pula yang mengenakan sepatu tinggi [jinjit],berjalan melenggak-lenggok layaknya sedang merayu suaminya.

Ada lagi yang masuk pasar hanya sekedar bertanya harga ini dan hargaitu. Ketika para pedagang dan semua orang sudah kemas-kemas untukpulang , dan lampu mulai dimatikan dia pun keluar dari pasar tanpamembeli sesuatu apa pun.

Sementara itu di sebelah sana ada wanita yang sedang berduaan denganseorang penjual laki-laki tanpa ada mahram dan orang lain. Merekaasyik mengobrol dengan begitu rinci tentang berbagai perlengkapankosmetika dan bahkan tentang pakaian-pakaian pribadi si wanita dengantanpa risih dan malu-malu.Tak ketinggalan pula para gadis dan wanitalainnya, tengok kanan dan tengok kiri, barangkali ada lelaki yang mauiseng menggoda dan mencandainya. Atau mungkin mau berseloroh denganberbagai kalimat pujian, rayuan dan sanjungan.

Bagaimana Sikap Kita

Setelah memperhatikan uraian di atas, maka kita umat Islam, terutamapara wanita muslimah hendaknya menjadi orang yang membenci pasar,karena ia merupakan tempat ikhtilat, tempat godaan syetan, danmenjadikan orang terpengaruh dan hanyut dengan apa yang disaksikan disana. Jika seseorang terlalu sering melihat kemungkaran maka akanmembuatnya terbiasa dengannya dan menganggap lumrah kemungkarantersebut.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, artinya,Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran maka hendaknyadia mengubah dengan tangannya. Jika tidak mampu maka hendaklah diamengubah dengan lisannya. Dan jika tidak mampu juga, maka hendaknyamengingkari dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.

Mengingkari kemungkaran dengan hati adalah selemah-lemah iman. Jikapengingkaran dengan hati sudah tidak lagi dimiliki oleh seseorang,maka iman akan tertutup dan hati menjadi hitam gelap, maka jadilah diaorang yang tenggelam dalam syahwat dan syubhat.

Beberapa Ketentuan Masuk Pasar

Meskipun telah kita ketahui berbagai fitnah, kemungkaran dan bahaya didalam pasar, namun kita khususnya para wanita muslimah terkadang perluuntuk membeli berbagai kebutuhan seperti makanan, minuman, pakaian dankebutuhan rumah tangga yang memang harus dibeli di pasar. Dan Nabi

shallallahu ‘alaihi wasallam tidak melarang umatnya untuk masuk kepasar. Di zaman Nabi pun, baik di masa jahiliyah atau setelah masaIslam terdapat banyak pasar. Yang penting bagi kita adalah jangansampai menjadi orang yang gemar dan terpaut dengan pasar atausupermarket, merasa senang, betah, kerasan berada di dalam nya daningin terus berada di sana.

Berikut ini beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan oleh siapa sajayang akan pergi ke pasar, supermarket dan semisalnya.

Ada Kebutuhan yang Dibeli

Dalam arti, seseorang jangan masuk pasar tanpa ada tujuan untukmembeli apa-apa, karena hanya akan membuang-buang waktu. Makatatkala kita masuk pasar haruslah ada kebutuhan nyata yang hendakdibeli.

Menentukan Sasaran

Yaitu ada kejelasan barang yang akan dibeli. Jangan sampai masukpasar kemudian tidak tahu akan membeli apa, akhirnya hanyaberkeliling dan dari satu tempat ke tempat lain tanpa tujuan yangjelas.

Meminta Izin, bagi Wanita.

Seorang wanita, ketika akan pergi ke pasar hendaknya minta izinkepada walinya. Para wanita mukmin di masa Nabi shallallahu‘alaihi wasallam dan salafus shalih meminta izin ketikaakan pergi ke masjid, maka bagaimana lagi jika akan pergi ke pasarJuga jangan pergi sendirian, agar tidak menjadi sasaran kejahilandan kejahatan orang tak bertanggungjawab.

Harus Menutup Aurat

Bagi wanita muslimah hendaknya dengan mengenakan hijab syar'i yangmenutup seluruh auratnya. Harus diingat bahwa di pasar banyak lelakiyang hatinya berpenyakit dan hobi menggoda para wanita. Jika merekamendapati wanita yang terbuka auratnya maka akan medekatinya danmengajak berbincang. Berbeda halnya dengan wanita yang berhijab,tentu mereka akan lebih dihormati.

Berdoa ketika Masuk Pasar.

Dengan mengucapkan,

“La ilaha illallah, wahdahu la syarika lah, lahul mulku wa lahulhamdu, yuhyi wa yumit, wa huwa hayyun la yamut, biyadihil khair,wahuwa 'ala kulli syai-in qadir.

Artinya: Tidak ada ilah kecuali Allah, Yang Esa tidak ada sekutubagi-Nya, milik-Nya seluruh kekuasaan dan pujian, Yang menghidupkandan mematikan, Dia Maha Hidup dan tidak mati, di tangan-Nya segalakebaikan, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Menahan Pandangan

Sebagai bukti dari sikap hormat terhadap aturan dan hukum Allah

subhanahu wata’ala, seperti tertera di dalam al-Qur’an surat an-Nurayat 30-31 yang memerintahkan setiap mukmin dan mukminah untukmenjaga pandangan.

Bersikap Sopan

Yaitu berjalan dengan baik dan tenang, tidak banyak menoleh ke kanandan ke kiri, tidak memakai parfum bagi wanita, karena akanmengundang pandangan laki-laki lain. Bagi para wanita juga janganbanyak bertanya tentang sesuatu yang kurang perlu kepada pedaganglaki-laki, namun bertanyalah sekedarnya.

Tidak Berkhalwat

Yaitu tidak berduaan antara laki-laki dengan perempuan tanpa adaorang lain dan mahramnya, baik antara penjual dengan pembeli atauselainnya.

Jangan Tergiur Mode

Seorang muslim dan muslimah punya ciri tersendiri, maka jangansampai terpikat oleh berbagai mode dan model pakaian apa pun yangtidak sejalan dengan aturan Islam yang mulia.

Hemat

Hemat dalam berbelanja merupa kan bukti seseorang menjaga nikmatyang diberikan Allah [subhanahu wata’ala dan bukti ia bersyukur.Sedangkan isyraf [boros] dan tabdzir [menghamburkanharta] merupakan cerminan sikap meremeh kan dan menyia-nyiakannikmat Allah.

Memilih Waktu

Hal ini sebagai upaya menjauhi ikhtilat dan desak-desakan yang biasaterjadi di pasar-pasar.

Amar Ma'ruf Nahi Mungkar

Minimal mengingkari kemungkar an dengan hati, sebagaimana telahdisampaikan di dalam hadits di atas

Wallahu a’lam.

Sumber: Kutaib Darul Wathan “Ila Murtadatil Aswaq,” al-Qism al-IlmiDarul Wathan, dengan sedikit penyesuaian. [Ibnu Djawari]

Artikel Di Balik Gemerlap Pasar diambil dari http://www.asofwah.or.id
Di Balik Gemerlap Pasar.

Tidak ada komentar: