Jumat, 16 Mei 2008

Wasiat Seputar Pendidikan Anak

Kumpulan Artikel Islami

Wasiat Seputar Pendidikan Anak Anak adalah nikmat Allah yang tak ternilai danpemberian yang tidak terhingga. Tidak ada yang lebih tahu besarnyakarunia ini selain orang yang tidak atau belum memiliki anak. Kitalihat mereka ke sana ke mari mencurahkan tenaga, waktu dan biaya dalamusaha dan berobat untuk mendapatkan anak.

Nikmat yang agung berupa anak ini merupakan amanah bagi dua orang tua,yang kelak akan diminta pertanggung jawabannya, apakah keduanya telahmenjaganya atau justru menyia-nyiakannya. Rasulullah bersabda,Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanyatentang kepemimpinannya. Seorang Imam adalah pemimpin dan dia akanditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang laki-laki adalah pemimpindalam keluarganya dan dia akan ditanya tentang kepemimpinannya. [Muttafaq'alaih]

Mengenai besarnya tanggung jawab dalam mendidik anak, maka Imam IbnuQayyim al-Jauziyah telah menyatakan, Barang siapa yang melalaikanpendidikan anaknya, yakni dengan tidak mengajarkan hal-hal yangbermanfaat, membiarkan mereka terlantar, maka sungguh dia telahberbuat buruk yang teramat sangat. Mayoritas anak yang jatuh di dalamkerusakan tidak lain karena kesalahan orang tuanya dan tidak adanyaperhatian terhadap anak-anak tersebut. Juga tidak mangajarkan kepadamereka kewajiban agama dan sunnah-sunnahnya, mereka telantarkananaknya semenjak kecil, sehingga mereka tak dapat memberikan manfaatkepada diri sendiri dan orang tuanya, manakala mereka telah tua.

Untuk itu para orang tua selayaknya memperhatikan masalah-masalahpenting seputar pendidikan anak. Di antara yang patut untuk kitarenungkan adalah hal-hal berikut ini:

1. Tumbuhkan Jiwa Kehambaan

Pada dasarnya tujuan pokok dalam mendidik anak adalah untukmenumbuhkan dan membangkitkan jiwa kehambaan dalam diri mereka.Menyiramkan dalam jiwa mereka dan senantiasa membiasakan sikaptersebut. Merupakan nikmat Allah adalah bahwa mereka diciptakan dalamkeadaan fithrah Islam, sehingga yang dibutuhkan adalah menjaga,mengontrol dan memperhatikan agar tidak menyimpang dari fithrahnya.

2. Mendidik Anak adalah Ibadah

Seorang ayah dan ibu tatkala mendidik anak, memberi nafkah, menjagahingga larut malam, mengawasi dan mengajar mereka, maka saat itu diasedang melakukan ibadah kepada Allah. Bahkan ketika mengajak berguraudan bercanda juga termasuk ibadah, jika memang diniatkan untuk itu.

Memberi nafkah kepada keluarga -sebagaimana dalam hadits riwayat ImamMuslim- adalah termasuk ibadah, dan bahkan pahalanya sangat besarmelebihi infak kepada selainnya. Dan dalam hadits muttafaq 'alaihRasulullah bersabda,Jika seseorang memberi nafkah kepada keluarganya dengan suatunafkah untuk mengharap ridha Allah dalam nafkah tersebut, maka diamendapat pahala shadaqah.

3. Ikhlas dalam Mendidik Anak

Orang tua dituntut untuk ikhlas di dalam mendidik anak. Jangan sampaipendidikan anak semata-mata hanya diniatkan untuk tujuan duniawi,menyekolahkan mereka hanya sekedar untuk meraih gelar dan ijazah.Karena tidak diragukan lagi bahwa kebaikan dalam mendidik anak adalahyang diniatkan untuk mencari pahala di sisi Allah. Adapun yang selainitu [seperti profesi, pekerjaan yang mapan, kedudukan dsb] adalah akanikut dengan sendirinya, bukan tujuan satu-satunya.

Sebagai contoh, misalnya orang tua yang menyekolahkan anaknya difakultas kedokteran, maka jangan semata-mata agar dapat meraih materiyang melimpah, namun lebih dari itu dengan tujuan untuk membantu kaummuslimin, mengobati mereka dan agar mereka tidak lari kepadadokter-dokter non muslim. Orang yang semata-mata mengejar materi tidakakan mendapatkan pahala, sedangkan orang yang mencari pahala dariAllah maka dia juga akan mendapatkan materi.

4. Jangan Lupakan Doa

Doa adalah ibadah. Para Nabi dan Rasul telah berdoa untuk kebaikananak dan istri-istri mereka dengan doa-doa yang diabadikan dalam al-Qur’an.Berapa banyak orang yang tersesat, akhirnya mendapatkan petunjukdengan sebab doa, dan juga amat banyak doa yang mempercepat danmempersingkat proses pendidikan.

5. Mencari Penghasilan yang Halal

Merupakan kewajiban orang tua adalah selalu berusaha mencari hartayang halal dan menjauhi segala yang syubhat apa lagi yang haram,seperti mencuri, riba, suap dan lain sebagainya.

6. Teladan yang Baik

Teladan yang baik merupakan keharusan dalam sebuah proses pendidikan.Sebab bagaimana mungkin seorang ayah dan ibu senantiasa menganjurkandan menyuruh anaknya shalat, tetapi dia sendiri tidak melakukannya

Maka orang tua hendaknya memberikan teladan yang baik kepadaanak-anaknya, karena ketika seseorang memulai suatu amal kebaikankemudian ada orang lain yang mengikutinya, maka dia mendapatkan pahala[seperti] pahala orang yang mengikutinya.

7.Memilih Metode yang Terbaik

Orang tua terkadang perlu mengetahui masalah-masalah yang berkaitandengan pengetahuan umum dan memahami secara detail berbagai metodependidikan yang terbaik. Jika perlu, minta pertimbangan kepadaorang-orang yang ahli dalam bidang pendidikan, mendengarkan kaset ataumembaca buku-buku tentang pendidikan.

8. Sabar

Seseorang terkadang kurang memperhatikan masalah kesabaran ini,padahal ketidaksabaran akan menjadi penghalang bagi suksesnyapendidikan anak. Kita hendaknya bersabar terhadap teriakan anak, sabarketika anak sakit, sabar dalam memberi pengarahan, sabar ketikamengantar anak ke sekolah, sabar ketika berjalan bersama mereka menujumasjid dan lain sebagainya. Jangan mudah marah, emosi, bosan dan putusasa.

Orang tua hanya diperintahkan untuk memberikan pendidikan kepada anak,adapun hidayah ada di tangan Allah. Maka hendaklah dia mencurahkansegenap kemampuan dan mencari segala sebab yang mengantarkan padakesuksesan, serta jangan lupa selalu bersabar.

9. Menekankan Shalat

Shalat adalah kewajiban paling penting dan rukun terbesar dalam Islamsetelah mengucap dua kalimat syahadat. Maka hendaklah setiap muslimselalu menekankan dan memperhatikan masalah shalat ini, baik terhadapdiri sendiri maupun anak-anak. Dalam sebuah hadits, Nabi bersabda,Perintahkan anak-anak kalian shalat saat mereka berumur tujuhtahun, dan pukullah mereka jika meninggalkannya ketika berumur sepuluhtahun.

10. Perhatikan Bakat dan Kemampuan Anak

Orang tua hendaknya memperhati kan kelebihan, bakat dan perbedaanmasing-masing anak, dan bersikaplah adil terhadap mereka. Sebagianorang tua terkadang tidak memperhatikan kelebihan dan bakat anaknya,sehingga bakat mereka sia-sia dan tidak tersalurkan dengan baik. Adadi antara anak yang kuat hafalannya, namun hanya diajari menghafalnyanyian saja. Padahal jika diajarkan untuk menghafal al-Qur'an, makaitu jauh lebih baik.

11. Tanamkan Cinta kepada Allah

Tanamkan di dalam jiwa anak rasa pengagungan, kecintaan dan tauhid [pengesaan]kepada Allah. Peringatkan mereka dari berbagai kesalahan dalam halakidah dan keyakinan, jangan sampai mereka terjerumus di dalamnya.Biasakan pula agar mereka melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar.

12. Memilihkan Teman yang Baik

Rasulullah bersabda,

“Seseorang itu tergantung pada perilaku dan kebiasaan temannya,maka salah seorang dari kalian hendaknya memperhatikan dengan siapaakan berteman.” [HR. Ahmad]

13. Luangkan Waktu

Sesibuk apa pun kita, maka jangan lupa luangkan waktu untuk anak-anakdan keluarga. Jadikan rumah sebagai oase iman, yang di dalamnyadiajarkan sirah rasul, Kitabullah dan berbagai aktivitas yang positif.Jika suatu saat -karena banyak urusan- orang tua tidak sempat untukmemperhatiakn anak-anak, maka hendaknya berusaha mencari waktu lainketika luang untuk memperhatikan mereka serta memberikan hak-hakmereka.

Semoga Allah memberikan kepada kita semua keturunan yang shalih, yangmendatangkan kebaikan dan kebahagia an di dunia dan akhirat, aminya Rabbal ‘alamin.

Sumber: Buletin “Washaya Litarbiyatil Abnaa’ , Abdul Malikal-Qasim dengan meringkas [Ibnu Djawari]

Artikel Wasiat Seputar Pendidikan Anak diambil dari http://www.asofwah.or.id
Wasiat Seputar Pendidikan Anak.

Tidak ada komentar: