Kumpulan Artikel Islami
Bagaimana hukumnya Merasa Sial dengan angka 13 atauyang lainnya?
>> Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya Merasa Sial dengan angka 13 atau yang lainnya?
>> Jawaban :
Segala Puji bagi Allah. Tidak layak bagi seorang muslim yang mengimaniTuhannya dan Islam sebagai agamanya, dan mengimani Muhammad SAWsebagai nabi dan Rasulnya juga beriman terhadap Qodar bail danburuknya, untuk meyakini adanya pengaruh tertentu dari suatu dzat atausifat, bahwa hal tersebut bisa mendatangkan manfaat atau menolakmudharat, padahal tidak diajarkan. Dalam agama [syara], tetapi hal ituhanya merupakan warisan jahiliyah yang sudah dibatalkan Islam, dankepercayaan semacam itu merupakan perbuatan musyrik yang menghilangkankesempurnaan tauhid karenahal itu hanyalah bujukan syetan danbuaiannya. Seperti yang dicontohkan Allah tentang keluarga Fir'aundalam firmannya : Kemudian apabila datang kepada merekakemakmuran[kebajikan] mereka berkata : ini adalah karena[usaha kami] dan jika mereka ditimpa kesusahan mereka lemparkan sebab kesialan itukepada Musa dan orang-orang yang besertanya. [QS.Al-A'raf : 31]Mereka itu kalau ditimpa musibah atau paceklik mereka lemparkankesialan itu kepada Musa orang-orang yang menyertainya dariorang-orang mukmin, kemudian Allah menjawab kesialan mereka itu denganfirmannya : ketauhilah sesungguhnya kesialan mereka itu adalahketetapan dari Allah Ibnu Abbas Radhiyallaahu anhu berkata: artinyaadalah apa yang telah ditentukan ditetapkan bagi mereka. Makakesialan mereka itu adalah karena kekufuran mereka dan karena merekamendustai ayat-ayat Allah dan RasulNya. Terdapat beberapa hadits yangmelarang untuk merasa sial atau tathayur dengan sesuatu, Tathayur inipada mulanya adalah merasa sial pada sebagian burung, tapi kemudianmenjadi tanda bagi segala sesuatu yang disialkan, diantaranya sepertiyang terdapat pada hadits Abu Hurairah semoga Allah meridhainya.Bahwasanya Nabi SAW bersabda: Tidak ada Adwa, thiarah, hamah danshafar HR. Bukhari muslim dan Muslim menambahkan dalam riwayatnya dan tidak ada nau dan Ghaul Maka Nabi SAW melarang Adwa [penularanpenyakit ] yang sudah menjadi anggapan orang-orang jahiliyah dalammenyandarkan penyakit kepada selain Allah, dan bahwa penyakit ituterjangkit atau menular dengan sendirinya tanpa kehendak dan takdirAllah ta'ala, lantas Nabi mengkhabarkan bahwa semua itu terjadi ataskehendak dan takdir Allah Ta'ala dan seorang hamba diperintah untukmenjauhi sebab-sebab kejahatan dan mencari keselamatan. Perkataan NabiSAW Tidak ada Shafar maksudnya seperti pendapat salah satu duapendapat ulama yaitu Bulan Shafar dimana orang-orang jahiliyahmenganggap sial dengan bulan itu, seperti kata Muhammad bin Rasyiddari orang yang pernah mendengarnya berkata: Adalah orang-orangjahiliyah merasa sial dengan bulan shafar, mereka mengatakan bahwabulan shafar adalah bulan yang membawa kesialan tidak menguntungkan,maka nabi membatalkan semua itu. Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata: Merasa sial dengan bulan shafar termasuk jenis thiyarah yangterlarang, demikian pula merasa sial dengan sebagian hari sepertidengan hari Rabu. Dan orang-orang jahiliyah menganggap sial terhadapbulan Syawal khususnya dalam pernikahan. Dan tidak diragukan lagibahwa menganggap sial dengan angka 13 seperti pertanyaan diatas adalahtermasuk jenis thiyarah, yang tidak ada keterangan satu dalil pun baikdari Al-qur'an ataupun Sunnah yang menjelaskan bahwa pada angka[hari]tsb ada sebab-sebab kesialan, atau ketidak beruntungan. Hari ituadalah hari biasa seperti hari-hari lainnya. Adapun kejadian-kejadianyang terjadi pada hari itu adalah berdasarkan ketentuan dan takdirAllah Subhanahu wa Ta'ala untuk terjadi dengan cara seperti itu.Andaikan setiap orang menyibukkan diri untuk menghitung nomor-nomordan tanggal yang padanya terjadi musibah-musibah yang menimpa umat,maka akan terdapat keselarasan diantara sebagiannya, akan tetapikeselarasan ini tidak ada hubungannya dengan merasa sial dengan angkaatau tanggal dimana terjadi suatu kejadian atau musibah itu. Adapunobat kegalauan semacam ini adalah hendaknya seorang hamba menguatkanhati, keyakinan dan tawakalnya kepada Allah, dan hendaknya mengetahuibahwa tidak ada satu kejadianpun yang menimpa kecuali berdsarkantaqdir[ketentuan] dari Allah, dan hendaknya berhati-hati terhadapbuaian syetan dalam godaan-godaannya serta jalan-jalannya, seseorangitu terkadang dihukum dengan terjerumus kepada sesuatu yang dibenci,itu dikarenakan ia berpaling dari iman kepada Allah dan berpaling darimeng-i'tikadkan bahwa segala kebaikan itu berada ditangan Allah,Dialah satu-satunya yang dapat menolak mudharat dengan kuasanya dankelembutannya. Dan Nabi telah memberikan petunjuk kepada kita bilakita terjerumus pada satu thiyarah atau kesialan dengan satukaffarah[tebusan], seperti pada hadits yang terdapat pada haditsAbdullah bin Umar bahwasanya Nabi bersabda : barang siapa yangmengurungkan hajatnya [kepentingannya] karena thiyarah, maka dia telahberbuat syirik para sahabat bertanya: Lalu apakah sebagai tebusannya beliau menjawab 'supaya dia mengucapkan yang artinya : Ya Allahtiada kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tiada kesialan kecualikesialan dari Engkau dan tiada sembahan yang haq selain Engkau . Oleh: Syaikh Al Munajid
Artikel Bagaimana hukumnya Merasa Sial dengan angka 13 atauyang lainnya? diambil dari http://www.asofwah.or.id
Bagaimana hukumnya Merasa Sial dengan angka 13 atauyang lainnya?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar