Kamis, 03 Juli 2008

Siksaan Dunia Akhirat ( Bagi Pemutus Silaturrahim danPenzhalim )

Kumpulan Artikel Islami

Siksaan Dunia Akhirat ( Bagi Pemutus Silaturrahim danPenzhalim ) Mukaddimah

Ada dua hal yang seringkali terjadi dalam kehidupan sosial masyarakatdan tidak banyak diketahui oleh orang padahal keduanya memilikiimplikasi yang tidak ringan terhadap si pelakunya, baik di duniamaupun di akhirat.

Hal pertama dilarang oleh agama karena asy-Syâri', Allah Ta'alasendiri telah mengharamkannya atas diriNya. Ia adalah kezhaliman yangsangat dibenci dan tidak disukai oleh sang Khaliq bahkan oleh manusiasendiri karena bertentangan dengan fithrah mereka yang cenderung untukdapat hidup di lingkungannya secara berdampingan, rukun dan damai.Fithrah yang cenderung kepada perbuatan baik dan saling menolong sertamencela perbuatan jahat dan tindakan yang merugikan orang lain.

Dalam berinteraksi dengan lingkungannya, manusia tak luput dari rasasaling membutuhkan satu sama lainnya sehingga terjadilah komunikasidan hubungan langsung satu sama lainnya. Hal tersebut membuahkan rasasaling percaya dan ikatan yang lebih dekat lagi. Maka dalam tataranseperti inilah kemudian terjadi keterkaitan dan keterikatan dalamberbagai hal. Mereka, misalnya, saling meminjamkan barang atau harta,menggadaikan, berjual-beli dan lain sebagainya.

Manakala hal tersebut berlanjut sementara manusia memiliki sifat yangberbeda-beda serta memiliki kecenderungan untuk serakah -kecuali orangyang dirahmati olehNya- sebagaimana yang disinyalir oleh sebuah haditsshahih bahwa bila manusia itu diberikan sebuah lembah berisi emas,maka pasti dia akan meminta dua buah, dan seterusnya; maka tidak akanada yang menghentikannya dari hal itu selain terbujur di tanah aliasmati. Manakala hal itu terjadi, maka terjadilah pula tindakan yangmerugikan orang lain alias perbuatan zhalim tersebut. Tak heranmisalnya, terdengar berita bahwa si majikan menzhalimi pembantunya,sang pemilik perusahaan menzhalimi buruhnya, orang tua tega menzhalimianaknya sendiri, suami menzhalimi isterinya, tetangga menzhalimitetangganya yang lain dan sebagainya.

Perbuatan semacam ini kemudian dapat membuahkan hal kedua, yaitupemutusan rahim alias hubungan kekeluargaan baik antara sesamatetangga, sesama komunitas masyarakat bahkan sesama hubungan darahdaging sendiri padahal agama melarang hal itu dan memerintahkan agarmenyambung dan memperkokohnya.

Oleh karena besarnya implikasi dan dampak dari kedua hal tersebut,maka agama tak tanggung-tanggung menggandengkan keduanya ke dalam satupaket yang para pelakunya nanti akan dikenakan siksaan yang pedih.

Bila dilihat dari sisi jenis siksaannya, hal pertama memang lebihbesar siksaannya ketimbang hal kedua, karena disamping ia telahdiharamkan oleh sang Khaliq sendiri terhadap diriNya, juga taubat darihal tersebut tidak sempurna kecuali bila telah diselesaikan pula olehsi pelakunya terhadap orang yang terkaitnya dengannya. Artinya, dalambatasan dosa terhadap Allah taubat tersebut diterima bila memangtaubat yang nashuh, namun bila masih terkait dengan bani Adam, makaharus diselesaikan dahulu.

Sedangkan hal yang kedua, bisa terhindari dari siksaan yang terkaitdengannya bila disambung kembali bahkan dampaknya amat positif bagipelakunya.

Namun begitu, keduanya adalah sama-sama menjerumuskan pelakunya kedalam siksaan yang pedih, karenanya tidak ada artinya pembedaan darisisi jenis siksaannya atau sisi lainnya bila hal yang dirasakan adalahsama, yakni pedihnya siksaan -Nya.

Mengingat betapa urgennya kedua permasalahan ini, maka dalam kajianhadits kali ini [naskah aslinya adalah berbahasa Arab] kamimengangkatnya dengan harapan dapat menggugah kita semua agar kembalikepada jalan yang benar dan menyadari kesalahan yang telah diperbuat,bak kata pepatah selagi hayat masih dikandung badan .

Seperti biasa, kajian ini tak luput dari kekhilafan dan kekeliruanmanusiawi, karenanya bila ada yang mendapatkannya -dan itu pasti ada-maka kami sangat mengharapkan masukannya, khususnya masukan yangmembangun dan positif guna perbaikan di kemudian hari. Wamâ taufîqiillâ billâh. Wallaahu a'lam.

Naskah Hadits

Dari Abu Bakrah -radhiallaahu 'anhu-, dia berkata:RasulullahShallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: Tidak ada dosa yang lebihpantas untuk disegerakan oleh Allah siksaannya terhadap pelakunya didunia beserta siksaan yang disimpan [dikemudiankan/ditangguhkan]olehNya untuknya di akhirat daripada kezhaliman dan memutuskan rahim [hubungankekeluargaan]' . [H.R. at-Turmuziy, dia berkata: hadits hasan ].

Sekilas tentang Periwayat hadits

Beliau adalah Abu Bakrah, seorang shahabat yang agung, Namanya Nufai'bin al-Hârits, maula Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam.. Ketikaterjadi pengepungan terhadap Thâif, dia mendekati suatu tempat bernamaBakrah, lalu melarikan diri dan meminta perlindungan kepada NabiShallallâhu 'alaihi wasallam . Dia pun kemudian masuk Islam di tanganbeliau. Dia juga memberitahukan bahwa kondisinya sebagai seorang budak,lalu beliau memerdekakannya. Dia meriwayatkan sejumlah hadits dantermasuk Faqîh para shahabat. Dia wafat di kota Bashrah pada masakekhilafahan Mu'awiyah bin Abu Sufyan.

Faedah-Faedah dan Hukum-Hukum Terkait

Substansi kezhaliman dan dalil-dalil yang mencelanya

Kezhaliman adalah kegelapan di dunia dan akhirat. Pelakunya pantasmendapatkan siksaan yang disegerakan baginya di dunia dan dia akanmelihatnya sebelum meninggal dunia. Karenanya, banyak sekaliayat-ayat dan hadits-hadits yang memperingatkan agar menjauhinya.Allah Ta'ala berfirman: …Orang-orang yang zhalim tidak mempunyaiteman setia seorangpun dan tidak [pula] mempunyai seorang pemberisyafa'at yang diterima syafa'atnya . [QS. 40/al-Mu'min:18]. Allahjuga berfirman: Dan janganlah sekali-kali kamu [Muhammad] mengira,bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yangzalim.. . [QS. 14/Ibrâhim: 42]. Dalam firmanNya yang lain: Dan [ingatlah]hari [ketika] orang yang zalim itu menggigit dua tangannya, serayaberkata:'Aduhai kiranya [dulu] aku mengambil jalan [yang lurus]bersama Rasul' . [QS.25/al-Furqân:27].

Asy-Syaikhân meriwayatkan dari Abu Musa radhiallaahu 'anhubahwasanya dia berkata: Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallambersabda: Sesungguhnya Allah menunda/mengulur-ulur terhadap orangyang zhalim [memberikannya kesempatan-red] sehingga bila Diamenyiksanya maka dia [orang yang zhalim tersebut] tidak dapatmenghindarinya [lagi] . Kemudian beliau membacakan ayat [firmanNya]: Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia mengazab penduduknegeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalahsangat pedih lagi keras . [QS. 11/Hûd: 102].

Macam-Macamnya

Kezhaliman itu ada beberapa macam dan yang paling besar adalahsyirik kepada Allah Ta'ala sebagaimana firmanNya -ketika menyinggungwasiat-wasiat Luqman kepada anaknya- : …Hai anakku, janganlah kamumempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan [Allah] adalahbenar-benar kezaliman yang besar . [QS.31/Luqmân: 13].

Diantara kezhaliman yang lain adalah:

Kezhaliman terhadap keluarga dan anak-anak; yaitu tidakmendidik mereka dengan pendidikan islam yang benar.

Kezhaliman terhadap manusia secara umum; yaitu berbuat halyang melampaui batas dan menyakiti mereka, mengurangi hak-hakserta melecehkan kehormatan mereka.

Kezhaliman yang berupa kelalaian dalam melaksanakan hal yangberkaitan dengan kepentingan umum, seperti tidak bekerja secaraoptimal sesuai dengan tuntutan pekerjaan atau selalumengundur-undur kepentingan orang banyak, dan lain-lain.

Kezhaliman yang terkait dengan para pekerja dan buruh; yaitudengan mengurangi hak-hak mereka serta membebani mereka dengansesuatu yang tak mampu mereka lakukan.

Tentang Silaturrahim dan dalilnya

Rahim merupakan masalah yang besar dalam dienullah karenanya wajibmenyambungnya dan diharamkan memutuskannya.

Diantara indikasinya adalah sabda Rasulullah Shallallâhu 'alaihiwasallam : Sesungguhnya Allah Ta'ala [manakala] menciptakanmakhlukNya hingga Dia selesai darinya, maka tegaklah rahim sembariberkata:'inilah saat meminta perlindunganMu dari pemutusan'. DiaTa'ala berfirman: Ya, apakah engkau rela agar Aku sambungkan denganorang yang menyambungnya denganmu dan Aku putus orang yangmemutuskannya darimu . Ia [R ahim] berkata:'tentu saja, [wahaiRabb-ku-red]!'. Dia Ta'ala berfirman: hal itu adalah untukmu .Kemudian Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: makabacalah, jika kalian mau [firmanNya] : Maka apakah kiranya jikakamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi danmemutuskan rahim [hubungan kekeluargaan] [22]. Mereka itulahorang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga merekadan dibutakan-Nya penglihatan mereka [23] . [QS.47/Muhammad: 22-23].

Bentuk-Bentuk silaturrahim

Silaturrahim dapat berupa :

Kunjungan, bertanya tentang kondisi masing-masing, memberikanspirit kepada kerabat dekat serta lemah-lembut dalam bertutur kata.

Memberikan hadiah yang pantas, saling mengucapkan selamat bilamendapatkan kebaikan, membantu orang yang berutang dan kesulitandalam membayarnya, menawarkan diri untuk hal-hal yang positif,memenuhi hajat orang, mendoakan agar diberikan taufiq danmaghfirahNya, dan lain sebagainya.

Faedah silaturrahim dan implementasinya

Silaturrahim dapat memanjangkan umur, memberikan keberkahan padanya,menambah harta dan mengembangkannya, disamping ia sebagai penebuskeburukan-keburukan dan pelipat-ganda kebaikan-kebaikan. Hal inidapat diimplementasikan dengan berupaya mendapatkan keridhaan dariSang Pencipta, Allah Ta'ala.

Imam al-Bukhâriy meriwayatkans dari Anas radhiallaahu 'anhubahwasanya Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallambersabda: Barangsiapa yang ingin agar dibentangkan baginya dalamrizkinya dan ditangguhkan dalam usianya [panjang usia], makahendaklah ia menyambung rahimnya [silaturrahim] .

Bentuk siksaan bagi pemutus silaturrahim

Siksaan-siksaan yang Allah timpakan kepada sebagian hambaNyaterkadang berlaku di dunia, terkadang juga ditangguhkan dan berlakudi akhirat; oleh karena itu hendaklah seorang muslim berhati-hatiterhadap dirinya dan tidak menghina dosa dan maksiat sekecil apapunadanya manakala tidak melihat siksaannya di dunia.

Renungan

Muslim yang sebenarnya adalah orang yang mencintai orang lainsebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. Jadi, dia senantiasamelaksanakan hak-hak mereka, tidak menyakiti atau menzhalimi sertatidak semena-mena terhadap mereka baik secara fisik maupun maknawi

Artikel Siksaan Dunia Akhirat ( Bagi Pemutus Silaturrahim danPenzhalim ) diambil dari http://www.asofwah.or.id
Siksaan Dunia Akhirat ( Bagi Pemutus Silaturrahim danPenzhalim ).

Tidak ada komentar: