Kamis, 03 Juli 2008

Realita Perpecahan Umat 2/2

Kumpulan Artikel Islami

Realita Perpecahan Umat 2/2 Realita Perpecahan Umat 2/2

Kategori Perpecahan Umat !

Senin, 22 Maret 2004 07:05:35 WIBREALITA PERPECAHAN UMATOlehDr. Nashir bin Abdul Karim Al-'AqlBagian Terakhir dari Dua Tuliasn [2/2]AL-IFTIRAAQ MAFHUMUHU ASBABUHU SUBULUL WIQAYATU MINHU [Perpecahan Umat ! Etiologi & Solusinya]Keempat .Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melarang kita berbantah-bantahan dalam firmanNya."Artinya : Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatan" [Al-Anfal : 46]Sementara berbantah-bantahan itulah yang terjadi di antara kelompok-kelompok itu hingga berpecah-belah menjadi bergolong-golongan.Kelima.Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengancam siapa saja yang menyimpang dari jalan orang-orang yang beriman [sahabat] dalam firmanNya."Artinya : Dang barangsiapa menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali" [An-Nisaa : 115]Ternyata apa yang disebutkan dalam ayat diatas benar-benar dilakukan oleh segerombolan orang yang menentang Allah dan RasulNya serta mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman. Mereka itulah kaum munafikin, kaum penentang dan kaum sempalan. Hanya kepada Allah saja kita memohon keselamatanJalan orang-orang yang beriman itulah jalan Ahlus Sunnah wal Jama'ah.Keenam.Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menetapkan beberapa sanksi atas orang yang memisahkan diri dari jama'ah, juga menjadi salah satu dalil bahwa hal itu pasti terjadi! Dengan keras beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mengancam siapa saja yang memisahkan diri dari jama'ah, berikut sabda beliau."Artinya : Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi tiada illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah dan bersaksi bahwa aku adalah utusa Allah kecuali dengan tiga alasan : [1] berzina setelah menikah. [2] Membunuh jiwa tanpa hak [qishash]. [3] Murtad dari Islam yang memisahkan diri dari jama'ah" [Muttafaqun 'alaih, Al-Bukhari IV/317 dan Muslim V/106]Ketujuh.Secara implisit Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan sinyalemen terjadinya perpecahan ketika beliau menyinggung tentang kelompok Khawarij. Beliau menyebutkan bahwa kelompok Khawarij ini akan memisahkan diri dari umat, akibatnya mereka melesat keluar dari agama. Istilah 'keluar dari agama' bukan berarti kafir keluar dari Islam, akan tetapi maknanya adalah keluar dari asas Islam, keluar dari hukum-hukum dan batas-batasnya. Istilah 'keluar dari agama' kadang kala berarti kekafiran kadang kala tidak sampai kepada batas kafir. Kadang kala bermakna memisahkan diri dari umat Islam, yaitu dari jama'ah, atau memisahkan diri dari jalur Sunnah Nabi yang dilalui oleh Ahlus Sunnah, yang merupakan Ahlu Islam sejati.Kedelapan.Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk memerangi siapa saja yang memisahkan diri dari jama'ah, sebagaimana yang disinggung dalam hadits di atas tadi. Sanksi tersebut merupakan sebuah ketetapan bagi sesuatu yang pasti terjadi. Sebab sangat mustahil ketetapan Nabi itu ngawur dan hanya kira-kira belakan.Kesembilan.Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga telah menjelaskan bahwa siapa saja yang mati dalam keadaan memisahkan diri dari jama'ah, maka ia mati dalam keadaan mati jahiliyah[1]. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam juga menjelaskan bahwa perpecahan itu adalah adzab, menyempal itu adalah kehancuran dan beberapa perkara lainnya yang menunjukkan bahwa perpecahan pasti terjadi. Peringatan terhadap bahaya perpecahan bukanlah gurauan belaka ! Pasti melanda umat sebagai bala'. Perpecahan tidak akan terkadi bila kaum muslimin berada di atas keterangan ilmu, mengenal kebenaran, mengenal Al-Qur'an dan As-Sunnah serta berpedoman Salafus Shalih, mencari kebenaran tersebut hingga dapat membedakan antara haq dan batil. Siapa saja yang mendapat hidayah, maka ia mendapatkannya dengan petunjuk ilmu. Dan siapa saja yang sesat, maka ia sesat berdasarkan kekerangan yang nyata. Hanya kepada Allah saja kita memohon keselamatan dari kesesatan.Kesimpulannya.Berdasarkan dalil-dalil qathi di atas, perpecahan pasti melanda umat ini.Perpecahan adalah bala' dan adzab yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala tetapkan dan tidak akan berubah!Perpecahan dengan beragam bentuknya adalah tercelaSetiap muslim harus mengetahui bentuk-bentuk perpecahan dan para pelakunya sehingga ia dapat menghindar dari jurang kesesatan![Disalin dari kitab Al-Iftiraaq Mafhumuhu asbabuhu subulul wiqayatu minhu, edisi Indonesia Perpecahan Umat ! Etiologi & Solusinya, oleh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-'Aql, terbitan Darul Haq, penerjemah Abu Ihsan Al-Atsari]_________Foote Note.[1] Hal ini telah disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=518&bagian=0


Artikel Realita Perpecahan Umat 2/2 diambil dari http://www.asofwah.or.id
Realita Perpecahan Umat 2/2.

Tidak ada komentar: