Kumpulan Artikel Islami
Bermakmum Di Belakang Pelaku Kesyirikan Bermakmum Di Belakang Pelaku Kesyirikan
Kategori Tauhid
Senin, 3 Mei 2004 08:19:56 WIBBERMAKMUM DI BELAKANG PELAKU KESYIRIKANOlehLajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal IftaPertanyaanLajnah Daimah Lil Buhuts Al-Ilmiah Wal Ifta ditanya : Seorang khatib masjid di salah satu desa di daerah kami tinggal adalah seorang sufi dari tarekat Sadziliyah â€âœbegitu mereka menyebut kelompok mereka-. Orang ini mengajak dan mengajar masyarakat untuk bertawassul dengan makhluk Allah, seperti para nabi dan para wali. Dia mengajak orang-orang untuk menziarahi pekuburan. Dia membolehkan bersumpah dengan nama nabi dan wali, dan ada kafarah [denda] jika melanggarnya. Kami, sebuah jama’ah dari jamaah kaum muslimin, telah mengajaknya berdiskusi tentang kesalahan yang dikerjakan dan diajarkan. Namun, ia selalu berkilah dan berdalil dengan hadits-hadits dhaif [lemah] dan maudhu [palsu]. Bolehkah kami bermakmum di belakang orang ini berhubung kami belum merampungkan pembangunan masjid kami Kami telah berusaha mengumpulkan infaq dan shadaqah, tetapi sampai sekarang belum selesai juga. Kami mengharap fatwa Anda atas pertanyaan kami ini. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi kita semua taufikNya. Selain itu, mereka juga mengkafirkan para masyaikh, seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, semoga Allah merahamati keduanya.Jawaban.Ber-istighatsah kepada orang-orang yang telah meninggal, berdo’a kepada mereka saja tanpa berdo’a kepada Allah atau juga berdo’a kepada Allah, adalah syirik besar yang mengeluarkan pelakunya dari agama Islam. Sama saja baik yang diminta itu nabi ataupun bukan nabi. Begitu pula, berdo’a kepada [orang yang masih hidup tetapi] tidak hadir [tidak di tempat] adalah syirik besar, mengeluarkan pelakunya dari Islam â€âœkita berlindung kepada Allah darinya-.Tidak sah shalat dibelakang mereka disebabkan kesyirikan mereka. Adapun orang yang ber-istighatsah hanya kepada Allah saja dengan cara bertawassul menggunakan kedudukan orang-orang yang telah meninggal itu, atau berkeliling di kubur mereka dengan tidak meyakini bahwa mereka dapat memberi pengaruh, tetapi hanya berharap kalau kedudukan mereka di sisi Allah akan menjadi sebab dikabulkannya doa, maka dia adalah seorang mubtadi [pelaku bid’ah]. Dia berdosa karena menggunakan wasilah atau cara yang syirik. Dikhawatirkan cara itu dapat menggiringnya kepada syirik besar.Kami memohon kepada Allah agar menolong kalian untuk dapat menyebarkan tauhid ini dan membela kebenaran serta memerangi para pelaku bida’ah.Shalawat serta salam semoga tercurah atas Nabi, keluarga, dan sahabat-sahabatnya.[Fatawa Li Al- Lajnah Ad-Da’imah 1/105-106, Fatwa no. 4154 Di susun oleh Syaikh Ahmad Abdurrazzak Ad-Duwaisy, Darul Asimah Riyadh. Di salin ulang dari Majalah Fatawa edisi 3/I/Dzulqa’dah 1423H Hal. 8]
Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=681&bagian=0
Artikel Bermakmum Di Belakang Pelaku Kesyirikan diambil dari http://www.asofwah.or.id
Bermakmum Di Belakang Pelaku Kesyirikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar