Jumat, 27 Juni 2008

Pendapat Imam Malik Tentang Qadar

Kumpulan Artikel Islami

Pendapat Imam Malik Tentang Qadar Pendapat Imam Malik Tentang Qadar

Kategori I'tiqad Al-A'immah

Rabu, 2 Maret 2005 17:13:46 WIBPENDAPAT IMAM MALIK TENTANG TAUHIDOlehDr. Muhammad Abdurrahman Al-Khumais[1]. Imam Abu Nu’aim meriwayatkan dari Ibn Wahb, katanya: â€Å"Saya mendengar Imam Malik berkata kepada seseorang, â€Å"Kemarin kamu bertanya kepada saya tentang qadar bukankah begitu”. â€Å"Ya”, jawab orang itu. Imam Malik berkata, â€Å"Sesungguhnya Allah berfirman:â€Å"Artinya : Sekiranya kamu menghendaki, Kami akan memberikan petunjuk kepada semua orang. Tetapi telah tetaplah keputusan-Ku, bahwa Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia semuanya.” [As-Sajdah : 13]Maka tidak boleh tidak, ketetapan Allahlah yang berlaku.” [1][2]. Qadhi â€Å"Iyadh berkata: â€Å"Imam Malik pernah ditanya tentang kelompok Qadariyah, siapakah mereka itu Beliau menjawab: â€Å"Mereka itu adalah orang-orang yang mengatakan bahwa Allah itu tidak menciptakan maksiat.” Beliau ditanya pula tentang Qadariyah. Jawab beliau: â€Å"Mereka adalah orang-orang yang berpendapat bahwa manusia itu mempunyai kemampuan. Apabila mereka mau, mereka dapat menjadi orang-orang taat atau menjadi orang-orang yang durhaka.” [2][3]. Ibn Abi ‘Ashim meriwayatkan dari Sa’ad bin ‘Abd al-Jabbar, katanya: â€Å"Saya mendengar Imam Malik bin Anas berkata: â€Å"Pendapat saya tentang kelompok qadariyah adalah, mereka itu disuruh bertaubat. Apabila tidak mau, mereka harus dihukum mati.”[3][4]. Imam Ibn ‘Abdil Bar berkata: â€Å"Imam Malik pernah berkata: â€Å"saya tidak pernah melihat seorangpun dari orang-orang yang berbicara masalah qadar dan ia tidak bertaubat.” [4][5]. Imam Ibn Abi ‘Ashim meriwayatkan dari Marwan bin Muhammad at-tatari, katanya: â€Å"saya mendengar Imam Malik bin Anas ditanya tentang hal menikah dengan seseorang penganut paham Qadariyah. Kata beliau seraya membaca ayat al-Qur’an:â€Å"Artinya : Seorang hamba sahaya yang beriman lebih baik daripada seorang musyrik.” [Al-Baqarah : 221] [5][6]. Qadhi ‘Iyadh menuturkan bahwa Imam Malik menyatakan: â€Å"Kesaksian penganut paham Qadariyah yang menyebarkan pahamnya yang bid’ah itu tidak dapat dibenarkan. Begitu pula penganut golongan Khawarij dan penganut paham Rafidhah [Syi’ah].” [6][7]. Qadhi ‘Iyadh juga menuturkan, bahwa Imam Malik pernah ditanya tentang penganut Qadariyah, apakh kita tolak pendapat-pendapatnya Jawab beliau: â€Å"Ya, bila ia mengetahui hal itu.” Dalam suatu riwayat Malik berkata: â€Å"Tidak boleh shalat menjadi makmum di belakang penganut paham Qadaritah, dan hadits yang ia riwayatkan harus ditolak. Apabila kamu menemukan mereka di suatu tempat persembunyiannya, keluarkanlah mereka.” [7][Disalin dari kitab I'tiqad Al-A'immah Al-Arba'ah edisi Indonesia Aqidah Imam Empat [Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, Ahmad], Bab Aqidah Imam Malik bin Anas Hanifah, oleh Dr. Muhammad Abdurarahman Al-Khumais, Penerbit Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia Di Jakarta]_________Foote Note[1]. Al-Hilyah VI/396[2]. Tartib Al-Madarik II/48. Syarh Ushul I'tiqad Ahlus Sunnah Wal -Al-Jama'ah II/701[3]. Ibn Abi Ashim, As-Sunnah, I/87-88, Al-Hilyah VI/326[4]. Al-Intiqa, hal.34[5]. Ibn Abi Ashim, As-Sunnah I/88 Al-Hilyah, VI/326[6] Tartib Al-Madarik II/47[7]. Tartib Al-Madarik, II/47

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=1363&bagian=0


Artikel Pendapat Imam Malik Tentang Qadar diambil dari http://www.asofwah.or.id
Pendapat Imam Malik Tentang Qadar.

Tidak ada komentar: