Senin, 30 Juni 2008

Meninggalkan Belajar Sihir lalu Menjadi SuluhPetunjuk bagi Orang Lain

Kumpulan Artikel Islami

Meninggalkan Belajar Sihir lalu Menjadi SuluhPetunjuk bagi Orang Lain Dari Shuhaib Ar-Rumi radhiallahu 'anhu, bahwasanyaRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Ada seorang rajapada zaman sebelum kalian. Ia memiliki seorang tukang sihir. Ketikatukang sihir itu telah tua, ia berkata kepada sang raja, 'Sesungguhnyausiaku telah tua dan ajalku telah dekat. Karena itu, utuslah kepadakuseorang anak muda agar aku ajari sihir'. Maka diutuslah seorang pemudayang kemudian ia ajari sihir. Dan jalan antara raja dengan tukangsihir itu terdapat seorang rahib. Pemuda itu mendatangi sang rahib danmendengarkan pembicaraannya.

Sang pemuda begitu kagum kepada rahib dan pembicaraannya. Begitu iasampai kepada tukang sihir karena terlambat serta merta ia dipukulnyaseraya ditanya, 'Apa yang menghalangimu' Dan bila sampai di rumahnya,keluarganya memukulnya seraya bertanya, 'Apa yang menghalangimu [sehinggaterlambat pulang]' Lalu, ia pun mengadukan halnya kepada sang rahib.Rahib berkata, 'Jika tukang sihir ingin memukulmu katakanlah, akuterlambat karena keluargaku. Dan jika keluargamu hendak memukulmu makakatakanlah, aku terlambat karena [belajar dengan] tukang sihir'.

Suatu kali, ia menyaksikan binatang besar dan menakutkan yangmenghalangi jalan manusia, sehingga mereka tidak bisa menyeberang.Maka sang pemuda berkata, 'Saat ini aku akan mengetahui, apakahperintah ahli sihir lebih dicintai Allah ataukah perintah rahib.Setelah itu ia mengambil batu seraya berkata, 'Ya Allah, jika perintahrahib lebih engkau cintai dan ridhai daripada perintah tukang sihirmaka bunuhlah binatang ini, sehingga manusia bisa menyeberang'. Laluia melemparnya, dan binatang itu pun terbunuh kemudian ia pergi. Makaia beritahukan halnya kepada rahib. Lalu sang rahib berkata, 'Wahaianakku, kini engkau telah menjadi lebih utama dari diriku. Kelak,engkau akan diuji. Jika engkau diuji maka jangan tunjukkan diriku.Selanjutnya, pemuda itu bisa menyembuhkan orang buta, sopak dan segalajenis penyakit. Allah menyembuhkan mereka melalui kedua tangannya.

Alkisah, ada pejabat raja yang tiba-tiba buta. Ia mendengar tentangpemuda itu. Maka ia membawa hadiah yang banyak kepadanya serayaberkata, 'Sembuhkanlah aku, dan engkau boleh memiliki semua ini!Pemuda itu menjawab, 'Aku tidak bisa menyembuhkan seseorang. Yang bisamenyembuhkan adalah Allah Azza wa Jalla. Jika Anda beriman kepadaAllah dan berdo'a kepadaNya, niscaya Ia akan menyembuhkanmu. Ia laluberiman dan berdo'a kepada Allah dan sembuh. Kemudian ia datang kepadaraja dan duduk di sisinya seperti sedia kala. Sang raja bertanya, 'Wahaifulan, siapa yang menyembuhkan penglihatanmu' Ia menjawab, 'Tuhanku'.Raja berkata, 'Saya' 'Tidak, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu adalahAllah', tegasnya. Raja bertanya, 'Apakah kamu memiliki Tuhan selaindiriku' Ia menjawab, 'Ya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah'.Demikianlah, sehingga ia terus-menerus disiksa sampai ia menunjukkankepada sang pemuda.

Pemuda itu pun didatangkan. Sang raja berkata, 'Wahai anakku, sihirmutelah sampai pada tingkat kamu bisa menyembuhkan orang buta, sopak danberbagai penyakit lainnya'. Sang pemuda menangkis, 'Aku tidak mampumenyembuhkan seorang pun. Yang menyembuhkan hanyalah Allah Azza waJalla. Raja berkata, 'Aku' 'Tidak!', kata pemuda. 'Apakah kamu punyaTuhan selain diriku' Ia menjawab, 'Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah'.Lalu ia pun terus disiksa sehingga ia menunjukkan kepada rahib. Makarahib itu pun didatangkan. Sang raja berkata, 'Kembalilah kepadaagamamu semula!' Ia menolak. Lalu di tengah-tengah kepalanyadiletakkan gergaji dan ia dibelah menjadi dua.

Kepada pejabat raja yang [dulunya] buta juga dikatakan, 'Kembalilahkepada agamamu semula!' Ia menolak. Lalu di tengah-tengah kepalanyadiletakkan gergaji dan ia dibelah menjadi dua. Kepada sang pemuda jugadikatakan, 'Kembalilah kepada agamamu semula!' Ia menolak. Lalubersama beberapa orang ia dikirim ke gunung ini dan itu. [Sebelumnya]sang raja berpetuah, 'Ketika kalian telah sampai pada puncak gunungmaka bila ia kembali kepada agamanya [biarkanlah dia]. Jika tidak,maka lemparkanlah dia! Mereka pun berangkat.

Ketika sampai di ketinggian gunung, sang pemuda berdo'a, 'Ya Allah,jagalah diriku dari mereka, sesuai dengan kehendakMu. Tiba-tiba gunungitu mengguncang mereka, sehingga se-muanya tergelincir. Lalu sangpemuda datang mencari sampai bisa bertemu raja kembali. Raja bertanya,'Apa yang terjadi dengan kawan-kawanmu' Ia menjawab, 'Allah menjagakudari mereka'. Kembali ia dikirim bersama beberapa orang dalam sebuahperahu kecil. Raja berkata, 'Jika kalian berada di tengah lautan [makabiarkanlah ia] jika kembali kepada agamanya semula. Jika tidak,lemparkanlah dia ke laut yang luas dan dalam'. Sang pemuda berdo'a, 'YaAllah, jagalah aku dari mereka, sesuai dengan kehendak-Mu'.

Akhirnya mereka semua tenggelam dan sang pemuda datang lagi kepadaraja. Sang raja bertanya, 'Apa yang terjadi dengan kawan-kawanmu' Iamenjawab, 'Allah menjagaku dari mereka'. Lalu sang pemuda berkata, 'Wahairaja, kamu tidak akan bisa membunuhku sehingga engkau melakukan apayang kuperintahkan. Jika engkau melakukan apa yang aku perintahkanmaka engkau akan bisa membunuhku. Jika tidak, engkau tak akan bisamembunuhku'. Raja penasaran, 'Perintah apa' Sang pemuda menjawab, 'Kumpulkanlahorang-orang di satu padang yang luas, lalu saliblah aku di batangpohon. Setelah itu ambillah anak panah dari wadah panahku, laluucapkan, 'Bismillahi rabbil ghulam [dengan nama Allah, Tuhan sangpemuda]. Maka [raja memanahnya] dan anak panah itu tepat mengenaipelipisnya. Pemuda itu meletakkan tangannya di bagian yang kena panahlalu meninggal dunia.

Maka orang-orang berkata, 'Kami beriman kepada Tuhan sang pemuda. Kamiberiman kepada Tuhan sang pemuda. Lalu dikatakan kepada raja, 'TahukahAnda, sesuatu yang selama ini Anda takut-kan Kini sesuatu itu telahtiba, semua orang telah beriman. Lalu ia memerintahkan membuatparit-parit di beberapa persimpangan jalan, kemudian dinyalakan api didalamnya. Dan raja pun bertitah, 'Siapa yang kembali kepada agama-nyasemula, maka biarkanlah dia. Jika tidak, maka lemparkanlah dia kedalamnya'. Maka orang-orang pun menolaknya sehingga mereka bergantiandilemparkan ke dalamnya. Hingga tibalah giliran seorang wanita bersamabayi yang sedang disusuinya. Sepertinya, ibu itu enggan untuk terjunke dalam api. Tiba-tiba sang bayi berkata, 'Bersabarlah wahai ibuku,sesungguhnya engkau berada dalam kebenaran'. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad,6/16-18, Muslim dan An-Nasa'i dari hadits Hammad bin Salamah. Dan An-Nasa'iserta Hammad bin Zaid menambahkan, yang keduanya dari Tsabit. Dan At-Tirmidzimeriwayatkan dari jalan Abdurrazak dari Ma'mar dari Tsabit dengansanad darinya. Ibnu Ishaq memasukkannya dalam Sirah dan disebutkanbahwa nama pemuda itu adalah Abdullah bin At-Tamir

Artikel Meninggalkan Belajar Sihir lalu Menjadi SuluhPetunjuk bagi Orang Lain diambil dari http://www.asofwah.or.id
Meninggalkan Belajar Sihir lalu Menjadi SuluhPetunjuk bagi Orang Lain.

Tidak ada komentar: