Jumat, 13 Juni 2008

Balasan Kejujuran dan Amanah

Kumpulan Artikel Islami

Balasan Kejujuran dan Amanah Setiap muslim diperintahkan untuk berlaku amanahdan memiliki akhlak yang baik serta sifat yang terpuji. Barang-siapayang melakukan sifat-sifat tersebut, niscaya ia diberi balasan yangbaik, di dunia maupun di akhirat. Barangsiapa yang meninggalkankhianat dan menipu karena Allah dengan segenap kejujuran dankeikhlasan, niscaya Allah mengganti hal tersebut dengan kebaikan yangbanyak Abu Hurairah radhiallahu 'anhu meriwayatkan, Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:Ada seorang laki-laki yang membeli tanah perkebunan dari orang lain.Tiba-tiba orang yang membeli tanah perkebunan tersebut menemukansebuah guci yang di dalamnya terdapat emas. Maka ia berkata kepadapenjualnya, 'Ambillah emasmu dariku, sebab aku hanya membeli tanahperkebunan, tidak membeli emas!' Orang yang memiliki tanah itu punmenjawab, 'Aku menjual tanah itu berikut apa yang ada di dalamnya'.Lalu keduanya meminta keputusan hukum kepada orang lain. Orang ituberkata,'Apakah kalian berdua memiliki anak' Salah seorang darimereka berkata, 'Aku memiliki seorang anak laki-laki'. Yang lainberkata, 'Aku memiliki seorang puteri'. Orang itu lalu berkata, 'Nikahkanlahanak laki-laki[mu] dengan puteri[nya] dan nafkahkanlah kepada keduanyadari emas itu dan bersedekahlah kalian dari padanya!'. [HR. Al-Bukharidalam Akhbar Bani Israil, dan Muslim].

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihiwa sallam bersabda bahwasanya beliau menyebutkan seorang laki-lakidari Bani Israil yang meminta orang Bani Israil lainnya agarmemberinya hutang sebesar 1000 dinar. Lalu orang yang menghutanginyaberkata, 'Datangkanlah beberapa saksi agar mereka menyaksikan [hutangmuini]'. Ia menjawab, 'Cukuplah Allah sebagai saksi bagiku!' Orang ituberkata, 'Datangkanlah seseorang yang menjamin[mu]!' Ia menjawab, 'CukuplahAllah yang menjaminku!' Orang yang akan menghutanginya pun laluberkata, 'Engkau benar!' Maka uang itu diberikan kepadanya [untukdibayar] pada waktu yang telah ditentukan.

[Setelah lama] orang yang berhutang itu pun pergi berlayar untuk suatukeperluannya. Lalu ia mencari kapal yang bisa mengantarnya karenahutangnya telah jatuh tempo, tetapi ia tidak mendapatkan kapaltersebut. Maka ia pun mengambil kayu yang kemudian ia lubangi, dandimasukkannya uang 1000 dinar di dalamnya berikut surat kepadapemiliknya. Lalu ia meratakan dan memperbaiki letaknya. Selanjutnya iamenuju ke laut seraya berkata, 'Ya Allah, sungguh Engkau telahmengetahui bahwa aku meminjam uang kepada si fulan sebanyak 1000 dinar.Ia memintaku seorang penjamin, maka aku katakan cukuplah Allah sebagaipenjamin, dan ia pun rela dengannya.

Ia juga meminta kepadaku saksi, maka aku katakan, cukuplah Allahsebagai saksi, dan ia pun rela dengannya. Sungguh aku telah berusahakeras untuk mendapatkan kapal untuk mengirimkan kepadanya uang yangtelah diberikannya kepadaku, tetapi aku tidak mendapatkan kapal itu.Karena itu, aku titipkan ia kepadaMu'. Lalu ia melemparnya ke lautsehingga terapung-apung, lalu ia pulang.

Adapun orang yang memberi hutang itu, maka ia mencari kapal yangdatang ke negerinya. Maka ia pun keluar rumah untuk melihat-lihatbarangkali ada kapal yang membawa titipan uangnya. Tetapi tiba-tiba iamenemukan kayu yang di dalamnya terdapat uang. Ia lalu mengambilnyasebagai kayu bakar untuk isterinya. Namun, ketika ia membelah kayutersebut, ia mendapatkan uang berikut sepucuk surat. Setelah itu,datanglah orang yang berhutang kepadanya. Ia membawa uang 1000 dinarseraya berkata, 'Demi Allah, aku terus berusaha untuk mendapatkankapal agar bisa sampai kepadamu dengan uangmu, tetapi aku sama sekalitidak mendapatkan kapal sebelum yang aku tumpangi sekarang!'.

Orang yang menghutanginya berkata, 'Bukankah engkau telah mengirimkanuang itu dengan sesuatu' Ia menjawab, 'Bukankah aku telah beritahukankepadamu bahwa aku tidak mendapatkan kapal sebelum yang aku tumpangisekarang' Orang yang menghutanginya mengabarkan, 'Sesungguhnya Allahtelah menunaikan apa yang engkau kirimkan kepadaku melalui kayu.Karena itu bawalah uang 1000 dinarmu kembali dengan beruntung!'

[HR. Al-Bukhari, 4/469, Kitabul Kafalah , dan Ahmad].

Artikel Balasan Kejujuran dan Amanah diambil dari http://www.asofwah.or.id
Balasan Kejujuran dan Amanah.

Tidak ada komentar: