Senin, 23 Juni 2008

Abbad Bin Bisyir

Kumpulan Artikel Islami

Abbad Bin Bisyir SELALU DISERTAI CAHAYA ALLAH

Ketika Mush'ah bin Umeir tiba di Madinah-sebagai utusan dariRasulullah shallallahu alaihi wasalam untuk mengajarkan seluk belukAgama kepada orang-orang Anshar yang telah bai'at kepada Nabi danmembimbing mereka melakukan shalat, maka'Abbad bin Bisyir radhiallahuanhu adalah seorang budiman yang telah dibukakan Allah hatinya untukmenerima kebaikan. la datang menghadiri majlis Mush'ab danmendengarkan da'wahnya, lain diulurkan tangannya mengangkat bai'atmemeluk Islam. Dan semenjak saat itu mulailah ia menempati kedudukanutama di antara orang-olang Anshar yang diridlai oleh Allah sertamereka ridla kepada Allah ....

Kemudian Nabi pindah ke Madinah, setelah lebih dulu orang-orang Mu'mindari.Eulekah tiba di sana. Dan mulailah terjadi peperangan-peperangandalam mempertahankan diri dari serangan-serangan kafir Quraisy dansekutunya yang tak henti-hentinya memburu Nabi dan ummat Islam.Kekuatan pembawa cahaya dan kebaikan bertarung dengan kekuatan gelapdan kejahatan. Dan pada setiap peperangan itu 'Abbad bin Bisyir beradadi barisan terdepan, berjihad di jalan Allah dengan gagah berani danmati-matian dengan cara yang amat mengagumkan ....

Dan mungkin peristiwa yang kita paparkan di bawah ini dapatmengungkapkan sekelumit dari kepahlawanan tokoh Mu'min ini....

Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dan Kaum Muslimin selesaimenghadapi perang Dzatur Riqa', mereka sampai di suatu tempat danbermalam di sana, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam :memilihbeberapa orang shahabatnya untuk berkawal secara bergiliran. Di antaramereka terpiiih 'Ammar bin Yasir dan 'Abbad bin Bisyir yang beradapada satu kelompok.

Karena dilihat oleh 'Abbad bahwa kawannya 'Ammar sedang lelah, di usulkannyalah agar 'Ammar tidur lebih dulu dan ia akan berkawal. Dan nantibila ia telah mendapatban istirahat yang cukup, maka giliran 'Ammarpula berkawal menggantikannya.

'Abbad melihat bahwa lingkungan sehelilingnya aman. Maka timbullahfikirannya, kenapa ia tidak mengisi waktunya dengan melakukan shalat,hingga pahala yang akan diperoleh akan jadi berlipat ... Demikianlahia bangkit melakukannya ....

Tiba-tiba sementara ia berdiri sedang membaca sebuah surat Al-Quransetelah al-Fatihah sebuah anak panah menancap di pangkal lengannya.Maka dicabutnya anak panah itu dan diteruskannya shalatnya.....

Tidak lama antaranya mendesing pula anak panah kedua yang mengenaianggota badannya.

Tetapi ia tak hendak menghentikan shalatnya hanya dicabutnya anakpanah itu seperti yang pertama tadi, dan dilanjutkannya bacaan surat.

Kemudian dalam gelap malam itu musuh memanahnya lalu untuk ketigakalinya. 'Abbad menarik anak panah itu dan mengakhiri bacaan surat.Setelah itu ia ruku' dan sujud ...,sementara tenaganya telah lemahdisebabkan sakit dan lelah.

Lalu antara sujud itu diulurkannya tangannya kepada kawanya yangsedang tidur di sampingnya dan ditarik-tariknya ia sampai terbangun.

Dalam pada itu ia bangkit dari sujudnya dan membaca tasyahud, lalumenyelesaikan shalatnya.

'Ammar terbangun mendengar suara kawannya yang tak putus-putus menahansakit: Gantikan daku mengawal ..., karena aku telah kena... ! 'Ammarmenghambur dari tidurnya hingga menimbulkan kegaduhan dan takutnyamusuh yang menyelinap. Mereka melarikan diri, sedang 'Ammar berpalingkepada temannya seraya katanya: Subhanallah ... ! Kenapa saya tidakdibangunkan ketika kamu dipanah yang pertama kali tadi..., Ujar 'Abbad:-Ketika daku shalat tadi, aku membaca beberapa ayat al-Quran yang amatmengharukan hatiku, hingga aku tak ingin untuk memutuskannya ... ! Dandemi Allah, aku tidaklah akan menyia-nyiakan pos penjagaan yangditugaskan Rasul kepada kita menjaganya, sungguh, aku lebih suka matidaripada memutuskan bacaan ayat-ayat yang sedang kubaca itu ... !

'Abbad amat cinta sebali kepada Allah, kepada Rasul dan kepadaAgamanya .... Kecintaan itu memenuhi segenap perasaan dan seluruhkehidupannya. Dan semenjak Nabi shallallahu alaihi wasalam berpidatodan mengarahkan pembicaraannya kepada Kaum Ansbar, ia termasuk salahseorang di antara mereka. Sabdanya:Hai golongan Anshar... !

Kalian adalah inti, sedang golongan lain bagai kulit ari!

Maka tak mungkin aku dicederai oleh pihak kalian ..,!''

Semenjak itu, yakni semenjak 'Abbad mendengar ucapan ini dari Rasulnya,dari guru dan pembimbingnya kepada Allah, dan ia rela menyerahkanharta benda nyawa dan hidupnya di jaIan Allah dan di JaIan Rasul-Nya..., maka kita temui dia di arena pengurbanan dan di medan iaga munculsebagai orang pertama, sebaliknya di waktu pembagian keuntungan danharta rampasan, sukar untuk ditemukannya .

Di samping itu ia adalah seorang ahli ibadah yang tekun ..., seorangpahlawan yang gigih dalam berjuang ...,seorang dermawan yang relaberqurban ...,dan seorang mu'min sejati yang telah membaktikanhidupnya untuk keimanannya ini ... !

Keutamaannya ini telah dikenai luas di antara shahabat-shahabat Rasul.Dan Aisyah radhiallahu anha Ummul Mu'minin pernah mengatakan tentangdirinya: Ada tiga orang Anshar yang keutamaannya tak dapat diatasioleh seorang pun juga yaitu:

Sa'ad bin Mu'adz, Useid bin Hudlair dan 'Abbad bin Bisyir... !

Orang-orang Islam angkatan pertama mengetahui bahwa 'Abbad adalahseorang tokoh yang beroleh karunia berupa cahaya dari Allah ....Penglihatannya yang jelas dan beroleh penerangan, dapat mengetahuitempat-tempat yang baik dan meyakinkan tanpa mencarinya dengansusah-payah. Bahkan kepercayaan shahabat-shahabatnya mengenai cahayaini sampai ke suatu tingkat yang lebih tinggi, bahwa ia merupakanbenda yang dapat terlihat. Mereka sama sekata bahwa bila 'Abbadberjalan di waktu malam, terbitlah daripadanya berkas-berkas cahayadan sinar yang menerangi baginya jalan yang akan ditempuh ....

Dalam peperangan menghadapi orang-orang murtad sepeninggal Rasulullahshallallahu alaihi wasalam maka 'Abbad memikul tanggung jawab dengankeberanian yang tak ada taranya ... i Apalagi dalam pertempuranYamamah di mana Kaum Muslimin menghadapi balatentara yang paling kejamdan paling berpengalaman dibawah pimpinan Musailamatul Kaddzab, 'Abbadmelihat bahaya besar yang mengancam Islam. Maka jiwa pengurbanan danteras kepahlawanannya mengambil bentuk sesuai dengan tugas yangdibebankan oleh keimanannya, dan meningkat ke taraf yang sejajardengan kesadarannya akan bahaya tersebut, hingga menjadikannya sebagaiprajurit yang berani mati, yang tak menginginkan kecuali mati syahiddi jalan Ilahi ....

Sehari sebelum perang Yamamah itu dimulai,'Abbad mengalami suatu mimpiyang tak lama antaranya diketahui Ta'birnya secara gamblang danterjadi di arena pertempuran sengit yang diterjuni oleh Kaum Muslimin.

Dan marilah kita panggil seorang shahabat mulia Abu Sa'id al-Khudriradhiallahu anhu untuk menceritakan mimpi yang dilihat oleh 'Abbadtersebut begitu pun Ta'birnya, serta peranannya yang mengagumkan dalampertempuran yang berakhir dengan syahidnya....

Demikian cerita Abu Sa'id: 'Abbad bin Bisyir mengatakan kepadaku: -- Hai Abu

Sa'id! Saya bermimpi semalam melihat langit terbuka untukku, kemudiantertutup lagi ... !

Saya yakin bahwa ta'birnya insya Allah saya akan menemui syahidnya ...! Demi Allah! ujarku, itu adalah mimpi yang baik ... ! Dan di waktu perang Yamamah itu saya lihat ia berseru kepadaorang-orang Anshar: Pecahkan sarung-sarung pedangmu dan tunjukkankelebihan kalian .. !

Maka segeralah menyerbu mengiringkannya sejumlah empat ratus orangdari golongan Anshar hingga sampailah mereka ke pintu gerbang tamanbunga, lalu bertempur dengan gagah berani.

Ketika itu 'Abbad -- semoga Allah memberinya rahmat menemui syahidnya.Wajahnya saya lihat penuh dengan bekas sambaran pedang, dan sayamengenalnya hanyalah dengan melihat tanda yang terdapat pada tubuhnya... !

Demikianlah 'Abbad meningkat naik ke taraf yang sesuai untuk memenuhikewajibannya sebagaiseorang Mu'min dari golongan Anshar, yang telahmengangkat bai'at kepada Rasul untuk membaktikan hidupnya bagi Allahdan menemui syahid di jalan-Nya ...

Dan tatkala pada permulaannya dilihatnya neraca pertempuran sengit itulebih berat untuk kemenangan musuh, teringatlah olehnya ucapanRasulullah terhadap Kaumnya golongan Anshar:

-- Kalian adalah inti ... ! Maka tak mungkin saya dicederai olehpihak kalian!

Ucapan itu memenuhi rongga dada dan hatinya, hingga seolah-olahsekarang ini Rasulullah masih berdiri, mengulang-ulang kata-katanyaitu ... 'Abbad merasa bahwa seluruh tanggung jawab peperangan ituterpikul hanya di atas bahu golongan Anshar semata ...atau di atasbahu mereka sebelum golongan lainnya ... ! Maka ketika itu naiklah iake atas sebuah bukit lalu berseru: -- Hai golongan Anshar ... !Pecahkan sarung-sarung pedangmu, dan tunjukkan keistimewaanmu darigolongan lain... !

Dan ketika seruannya dipenuhi oleh empat ratus orang pejuang, 'Abbadbersama Abu Dajanah dan Barra' bin Malik mengerahkan rnereka ke tamanmaut, suatu taman yang digunakan oleh Musailamah sebagai bentengpertahanan…..dan pahlawan besar itu pun berjuanglah sebagai layaknyaseorang laki-laki, sebagai seorang Mu'min ..., dan sebagai seorangwarga anshar ....

Dan pada hari yang mulia itu, pergilah 'Abbad menemui syahidnya .,. !Tidak salah mimpi yang dilihat dalam tidurnya semalam ,,. Bukankahia melihat langit terbuka, kemudian setelah ia masuk ke celahnya yangterbuka itu, tiba-tiba langit

bertaut dan tertutup kembali... ! Dan mimpi itu dita'wilkannya bahwapada pertempuran yang akan terjadi ruhnya akan naik ke haribaan Tuhandan penciptanya.

Sungguh, benarlah mimpi itu dan benarlah pula ta'birnya ... !Pintu-pintu langit telah terbuka untuk menyambut ruh 'Abbad bin Bisyirdengan gembira, yakni searang tokoh yang oleh Allah diberi cahaya....

Artikel Abbad Bin Bisyir diambil dari http://www.asofwah.or.id
Abbad Bin Bisyir.

Tidak ada komentar: