Sabtu, 31 Mei 2008

Meninggalkan Suap-Menyuap, Pintu Rizki Jadi Terbuka

Kumpulan Artikel Islami

Meninggalkan Suap-Menyuap, Pintu Rizki Jadi Terbuka Ada seorang kawan bercerita tentang seorangpedagang di Saudi Arabia. Pada awal dia meniti karir dalam bisnis,dulunya dia bekerja di sebuah pelabuhan di negeri ini. Semuabarang-barang perniagaan yang akan masuk harus melalui dia danmendapatkan tanda tangannya. Dia tidak suka kepada orang yang mainkolusi dan suap-menyuap. Tetapi dia tahu bahwa atasannya senangmengambil uang suap. Sampai akhirnya teman kita yang satu inididatangi oleh orang yang memberitahunya agar tidak terlalu keras danmau menerima apa yang diberikan oleh penyuap untuk mempermudahurusannya.

Setelah mendengar perkataan tersebut, dia gemetar dan merasa takut. Ialalu keluar dari kantornya, sementara ke-sedihan, penyesalan dankeraguan terasa mencekik lehernya. Hari-hari mulai berjalan lagi, danpara penyuap itu datang kepadanya. Yang ini mengatakan, 'Ini adalahhadiah dari perusahaan kami'. Yang satu lagi bilang, 'Barang iniadalah tanda terima kasih perusahaan kami atas jerih payah Anda'. Dandia selalu mampu mengembalikan dan menolak semuanya. Tetapi sampaikapan kondisi ini akan tetap ber-langsung!

Dia khawatir suatu waktu mentalnya akan melemah dan akhirnya maumenerima harta haram tersebut. Dia berada di antara dua pilihan;meninggalkan jabatannya dan gajinya atau dia harus melanggarhukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala dan mau menerima suap. Karenahatinya masih bersih dan masih bisa meresapi firman Allah Subhanahu waTa'ala:Dan siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikanuntuknya jalan keluar dan akan memberinya rizki dari arah yang tidakdisangka-sangkanya. [Ath-Thalaq: 2-3].

Akhirnya dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Diaberkata, 'Tak lama setelah itu Allah Subhanahu wa Ta'alamengkaruniakan untukku kapal kargo yang kecil. Aku pun memulaibisnisku, mengangkut barang-barang. Lalu Allah mengkaruniakan kapalkargo lain lagi. Sebagian pedagang mulai memintaku untuk mengangkutbarang-barang perniagaan mereka karena aku memang sangat hati-hati,seolah-olah barang-barang itu milikku sendiri.

Di antara kejadian yang menimpaku adalah sebuah kapal kargoku menabrakkarang dan pecah. Penyebabnya, karena sang nahkoda tertidur. Diameminta maaf. Tanpa keberatan aku memaafkannya. Maka merasa heranlahseorang polisi lalu lintas laut karena aku begitu mudah memaafkanorang. Dia berusaha berkenalan denganku. Setelah berlangsung beberapatahun, dia polisi itu bertambah tinggi jabatannya. Saat itu datangbarang-barang perniagaan dalam jumlah besar. Dia tidak mau orang lain,dia memilihku untuk mengangkut barang-barang tersebut tanpa tawarmenawar lagi .

Pembaca yang budiman, lihatlah, bagaimana pintu-pintu rizki terbukauntuknya. Sekarang dia telah menjadi seorang saudagar besar.Kepedulian sosial dan santunannya bagi orang-orang miskin begitu besar.Begitulah, barangsiapa meninggalkan suatu perbuatan dengan ikhlaskarena Allah, niscaya Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.

Artikel Meninggalkan Suap-Menyuap, Pintu Rizki Jadi Terbuka diambil dari http://www.asofwah.or.id
Meninggalkan Suap-Menyuap, Pintu Rizki Jadi Terbuka.

Tidak ada komentar: