Sabtu, 17 Mei 2008

Kezaliman Adalah Kegelapan diHari Kiamat

Kumpulan Artikel Islami

Kezaliman Adalah Kegelapan diHari Kiamat Banyak diantara umat Islam yang tidak menyadaribahwa dirinya telah melakukan suatu perbuatan yang menyakiti oranglain lantas membiarkan hal itu berlalu begitu saja tanpa meminta ma’afkepadanya atas perbuatannya tersebut. Hal ini bisa disebabkan oleh egoyang terlalu tinggi, menganggap hal itu adalah sepele, kurang memahamiajaran agamanya sehingga tidak mengetahui implikasinya, dan sebagainya.Padahal sebenarnya amat berbahaya dan akan membebankannya di hariAkhirat kelak karena harus mempertanggungjawabkannya. Perbuatantersebut tidak lain adalah kezhaliman.

Kezhaliman adalah sesuatu yang dibenci baik di muka bumi ini maupun diakhirat kelak dan pelakunya hanyalah mereka yang menyombongkan dirinya.

Banyak bentuk kezhaliman yang berlaku di dunia ini, yaitu tidak jauhdari definisinya ; “menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya”. Betapabanyak orang-orang yang seenaknya berbuat dan bertindaksewenang-wenang. Sebagai contoh: Sang suami sewenang-wenang terhadapisterinya; memperlakukannya dengan kasar, menceraikannya tanpa sebab,menelantarkannya dengan tidak memberinya nafkah baik lahir maupunbatin. Sang pemimpin sewenang-wenang terhadap rakyat yang dipimpinnya;diktator, tangan besi, berhukum kepada selain hukum Allah, loyalterhadap musuh-musuh Allah, tidak menerima nasehat, korupsi dansebagainya. Tetangga berbuat semaunya terhadap tetangganya yang lain;membuat bising telinganya dengan suara tape yang keras dan lagu-laguyang menggila, menguping rahasia rumah tangganya, usil, membicarakankejelekannya dari belakang, mengadu domba antar tetangga dan yang jugabanyak sekali terjadi adalah mencaplok tanahnya tanpa hak, berapapunukurannya. Dan banyak lagi gambaran-gambaran lain yang ternyata hampirsemuanya dapat dikategorikan “perbuatan zhalim” karena “menempatkansesuatu bukan pada tempatnya”.

Oleh karena itu, pantas sekali kenapa Allah mengecam dengan keras parapelakunya dan bahkan mengharamkannya atas diri-Nya apatah makhluk-Nya.

Dan pantas pula, ia [kezhaliman] merupakan tafsir lain dari syirikkarena berakibat fatal terhadap pelakunya.

Maka, bagi mereka yang pernah berbuat zhalim terhadap orang lain â€"sebab rasanya sulit mendapatkan orang yang terselamatkan darinyasebagaimana yang pernah disalahtafsirkan oleh para shahabat terkaitdengan makna kezhaliman dalam ayat “Orang-orang yang beriman dan tidakmencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman [syirik], mereka itulahorang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orangyang mendapat petunjuk”. [Q,.s. al-An’âm/6: 82]. Mereka secara spontan,begitu ayat tersebut turun dan sebelum mengetahui makna dari‘kezhaliman’ yang sebenarnya berkomentar: “Wahai Rasulullah! siapagerangan diantara kita yang tidak berbuat zhalim terhadap dirinya”.Tetapi, pemahaman ini kemudian diluruskan oleh Rasulullah denganmenyatakan bahwa maksud ayat tersebut adalah sebagaimana yangdisebutkan dalam firman-Nya yang lain: “Sesungguhnya syirik itumerupakan kezhaliman yang besar” [Q.,s. Luqmân/31: 13] â€" makahendaknya mereka segera meminta ma’af kepada yang bersangkutan danmemintanya menghalalkan atas semua yang telah terjadi selagi belumberpisah tempat dan sulit bertemu kembali dengannya serta selama masihdi dunia.

Hanya keterkaitan dalam kezhaliman terhadap sesama makhluk ini yangtidak dapat ditebus dengan taubat sekalipun. Taubat kepada Khaliqberkaitan dengan hak-hak-Nya; maka, Dia akan menerimanya bilabenar-benar taubat nashuh tetapi bila terkait dengan sesama makhluq,maka hal itu terpulang kepada yang bersangkutan dan harus diselesaikanterlebih dahulu dengannya ; apakah dia mema’afkan dan menghalalkankezhaliman yang terlah terjadi atasnya atau tidak.

Untuk itu, umat Islam perlu mengetahui lebih lanjut apa itu kezhalimanapa implikasinya di dunia dan akhirat bagaimana dapat terhindarkandarinya Perbuatan apa saja yang memiliki kaitan dan digandengdengannya.

Insya Allah, kajian hadits kali ini berusaha menyoroti permasalahantersebut, semoga bermanfa’at.

Naskah Hadits

----------------------------Huruf Arab ----------------------------

Dari Ibnu ‘Umar â€"radhiallaahu 'anhuma- dia berkata: RasulullahShallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: “Kezhaliman adalah kegelapan[yang berlipat] di hari Kiamat”. [Muttafaqun ‘alaih]

----------------------------Huruf Arab ----------------------------

Dari Jâbir bin ‘Abdillah bahwasanya Rasulullah Shallallâhu 'alaihiwasallam bersabda: “berhati-hatilah terhadap kezhaliman, sebabkezhaliman adalah kegelapan [yang berlipat] di hari Kiamat. Danjauhilah kebakhilan/kekikiran karena kekikiran itu telah mencelakakanumat sebelum kamu”. [H.R.Muslim]

Definisi kezhaliman [azh-Zhulm]

Kata “azh-Zhulm” berasal dari fi’l [kata kerja] “zhalama â€" yazhlimu”yang berarti “Menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya”. Dalam hal inisepadan dengan kata “al-Jawr”.

Demikian juga definisi yang dinukil oleh Syaikh Ibnu Rajab darikebanyakan para ulama. Dalam hal ini, ia adalah lawan dari kata al-‘Adl[keadilan]

Hadits diatas dan semisalnya merupakan dalil atas keharaman perbuatanzhalim dan mencakup semua bentuk kezhaliman, yang paling besarnyaadalah syirik kepada Allah Ta’âla sebagaimana di dalam firman-Nya:“Sesungguhnya syirik itu merupakan kezhaliman yang besar”.

Di dalam hadits Qudsiy, Allah Ta’âla berfirman: “Wahai hamba-hambaku!Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman terhadap diriku danmenjadikannya diharamkan antara kalian”.

Ayat-ayat dan hadits-hadits serta atsar-atsar tentang keharamanperbuatan zhalim dan penjelasan tentang keburukannya banyak sekali.

Oleh karena itu, hadits diatas memperingatkan manusia dari perbuatanzhalim, memerintahkan mereka agar menghindari dan menjauhinya karenaakibatnya amat berbahaya, yaitu ia akan menjadi kegelapan yangberlipat di hari Kiamat kelak.

Ketika itu, kaum Mukminin berjalan dengan dipancari oleh sinarkeimanan sembari berkata: “Wahai Rabb kami! Sempurnakanlah cahaya bagikami”. Sedangkan orang-orang yang berbuat zhalim terhadap Rabb merekadengan perbuatan syirik, terhadap diri mereka denganperbuatan-perbuatan maksiat atau terhadap selain mereka denganbertindak sewenang-wenang terhadap darah, harta atau kehormatan mereka;maka mereka itu akan berjalan di tengah kegelapan yang teramat sangatsehingga tidak dapat melihat arah jalan sama sekali.

Klasifikasi Kezhaliman

Syaikh Ibn Rajab berkata: “Kezhaliman terbagi kepada dua jenis:Pertama, kezhaliman seorang hamba terhadap diri sendiri :

Bentuk paling besar dan berbahaya dari jenis ini adalah syirik sebaborang yang berbuat kesyirikan menjadikan makhluk sederajat denganKhaliq. Dengan demikian, dia telah menempatkan sesuatu bukan padatempatnya.

Jenis berikutnya adalah perbuatan-perbuatan maksiat dengan berbagaimacamnya; besar maupun kecil.

Kedua, kezhaliman yang dilakukan oleh seorang hamba terhadap oranglain, baik terkait dengan jiwa, harta atau kehormatan.

Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam telah bersabda ketikaberkhuthbah di haji Wada’ : “Sesungguhnya darah, harta dan kehormatankalian diharamkan atas kalian sebagaimana keharaman hari kalian ini,di bulan haram kalian ini dan di negeri [tanah] haram kalian ini”.

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abu Hurairahdari Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapayang pernah terzhalimi oleh saudaranya, maka hendaklah memintakanpenghalalan [ma’af] atasnya sebelum kebaikan-kebaikannya [kelak] akandiambil [dikurangi]; Bila dia tidak memiliki kebaikan, makakejelekan-kejelekan saudaranya tersebut akan diambil lantasdilimpahkan [diberikan] kepadanya”.

Penyebab terjadinya

Ibnu al-Jauziy menyatakan: “kezhaliman mengandung dua kemaksiatan:mengambil milik orang lain tanpa hak, dan menentang Rabb denganmelanggar ajaran-Nya… Ia juga terjadi akibat kegelapan hati seseorangsebab bila hatinya dipenuhi oleh cahaya hidayah tentu akan mudahmengambil i’tibar [pelajaran]”.

Barangkali, penyebabnya juga dapat dikembalikan kepada definisinyasendiri, yaitu tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dan hal initerjadi akibat kurangnya pemahaman terhadap ajaran agama sehinggatidak mengetahui bahwa :

Hal itu amat dilarang bahkan diharamkan

Ketidakadilan akan menyebabkan adanya pihak yang terzhalimi

Orang yang memiliki sifat sombong dan angkuh akan menyepelekandan merendahkan orang lain serta tidak peduli dengan hak atauperasaannya

Orang yang memiliki sifat serakah selalu merasa tidak puasdengan apa yang dimilikinya sehingga membuatnya lupa diri danmengambil sesuatu yang bukan haknya

Orang yang memiliki sifat iri dan dengki selalu bercita-citaagar kenikmatan yang dirasakan oleh orang lain segera berakhir ataumencari celah-celah bagaimana menjatuhkan harga diri orang yangdidengkinya tersebut dengan cara apapun

Terapinya

Diantara terapinya â€"wallâhu a’lam- adalah:

Mencari sebab hidayah sehingga hatinya tidak gelap lagi danmudah mengambil pelajaran

Mengetahui bahaya dan akibat dari perbuatan tersebut baik didunia maupun di akhirat dengan belajar ilmu agama

Meminta ma’af dan penghalalan kepada orang yang bersangkutanselagi masih hidup, bila hal ini tidak menimbulkan akibat yang lebihfatal seperti dia akan lebih marah dan tidak pernah mau menerima,dst. Maka sebagai gantinya, menurut ulama, adalah dengan mendoakankebaikan untuknya

Membaca riwayat-riwayat hidup dari orang-orang yang berbuatzhalim sebagai pelajaran dan i’tibar sebab kebanyakan kisah-kisah,terutama di dalam al-Qur’an yang harus kita ambil pelajarannyaadalah mereka yang berbuat zhalim, baik terhadap dirinya sendiriatau terhadap orang lain.

Kikir/Bakhil

Hadits tersebut [hadits kedua] memberikan peringatan terhadapperbuatan kikir dan bakhil karena merupakan sebab binasanya umat-umatterdahulu. Ketamakan terhadap harta menggiring mereka bertindaksewenang-wenang terhadap harta orang lain sehingga terjadilah banyakpeperangan dan fitnah yang berakibat kebinasaan mereka dan penghalalanterhadap isteri-isteri mereka. Kebinasaan seperti ini baru merekaalami di dunia .

Belum lagi di akhirat dimana tindakan sewenang-wenang terhadap hartaorang lain, terhadap isteri-isterinya dan menumpahkan darahnyamerupakan kezhaliman yang paling besar dan dosa yang teramat besar.Perbuatan-perbuatan maksiat inilah yang merupakan sebab kebinasaan diakhirat dan mendapat azab neraka.

Diantara Nash-Nash Yang Mencelanya

Banyak sekali nash-nash yang mencela dan mengecam perbuatan kikir/bakhil,diantaranya:

Firman Allah Ta’âla: “Dan siapa yang dipelihara dari kekikirandirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. [Q,.s.al-Hasyr/59:9]

Firman Allah Ta’âla : “Sekali-kali janganlah orang-orang yangbakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka darikarunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yangmereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di harikiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan [yang ada] di langitdan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Q,.s. Acirc;li‘Imrân/03: 180]]

Firman Allah Ta’âla : “Dan siapa yang kikir sesungguhnya diahanyalah kikir terhadap dirinya sendiri…”. [Q,.s. Muhammad/47: 38]

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam Musnad danImam at-Turmuzy di dalam kitabnya dari hadits Abu Bakar bahwasanyaNabi Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: “Tidak masuk surgaseorang yang bakhil”.

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Turmuzy dan an-Nasâ-iydari hadits Abu Dzar bahwasanya Nabi Shallallâhu 'alaihi wasallambersabda: “Sesungguhnya Allah membenci tiga [orang]: [1] orang yangsudah tua tetapi berzina, [2] orang yang bakhil/kikir yang selalumenyebut-nyebut pemberiannya, [3] dan orang yang musbil [memanjangkanpakaiannya hingga melewati mata kaki] yang sombong”.

Penyebab timbulnya

Sifat Bakhil merupakan penyakit yang disebabkan oleh dua hal:

Pertama, cinta terhadap hawa nafsu yang sarananya adalah harta.

Kedua, cinta terhadap harta yang diakibatkan oleh hawa nafsu, kemudianhawa nafsu dan semua hajatnya tersebut terlupakan sehingga harta itusendiri yang menjadi kekasih yang dicintainya.

Terapinya

Terapi yang dapat memadamkan hawa nafsu tersebut diantaranya:

Merasa puas dengan hidup yang serba sedikit

Bersabar dan mengetahui secara yakin bahwasanya Allah Ta’âlaadalah Maha Pemberi rizki

Merenungi akibat dari perbuatan bakhil di dunia sebab tentu adapenyakit-penyakit yang sudah mengakar pada diri penghimpun hartasehingga tidak peduli dengan apapun yang terjadi terhadap dirinya.

Klasifikasi Prilaku Manusia Di Dunia

Prilaku manusia di dunia ini terdiri dari tiga klasifikasi:

Boros

Taqshîr [Mengurang-ngurangi] alias Bakhil

Ekonomis [berhemat/sedang-sedang saja]

Klasifikasi pertama dan kedua merupakan prilaku tercela sedangkanklasifikasi ketiga adalah prilaku terpuji.

Klasifikasi pertama, Boros [isrâf] adalah tindakan yangberlebih-lebihan di dalam membelanjakan harta baik yang bersifatdibolehkan ataupun yang bersifat diharamkan; ini semua adalahkeborosan yang amat dibenci.

Klasifikasi kedua, Taqshîr [mengurang-ngurangi] alias bakhil; orangyang bersifat seperti ini suka mengurang-ngurangi pengeluaran baikyang bersifat wajib ataupun yang dianjurkan yang sesungguhnya sesuaidengan tuntutan ‘murû-ah’ [harga diri].

Klasifikasi ketiga, ekonomis dan sistematis; orang yang bersifatseperti ini di dalam membelanjakan harta yang bersifat wajib yangterkait dengan hak-hak Allah dan makhluk melakukannya dengansebaik-baiknya; apakah itu pengeluaran-pengeluaran biasa ataupun utangpiutang yang wajib. Demikian pula, melakukan dengan sebaik-baiknyapengeluaran yang bersifat dianjurkan yang sesuai dengan tuntutan‘murû-ah’ [harga diri]. Allah Ta’âla berfirman: “Dan orang-orang yangapabila membelanjakan [harta], mereka tidak berlebih-lebihan, dantidak [pula] kikir, dan adalah [pembelanjaan itu] di tengah-tengahantara yang demikian”. [Q,s.al-Furqân/25: 67]

Inilah yang merupakan salah satu kriteria dari sifat-sifat yangdimiliki oleh ‘Ibâd ar-Rahmân [hamba-hamba Allah].Wallahu a’lam.

DAFTAR PUSTAKA:

‘Abdul Bâqy, Muhammad Fuâd, al-Mu’jam al-Mufahris Li Alfâzh al-Qur’ânal-Karîm

Mausû’ah al-Hadîts asy-Syarîf [CD]

al-Bassâm, ‘Abdullâh bin ‘Abdurrahmân, Taudlîh al-Ahkâm MinBulûgh al-Marâm, [Mekkah al-Mukarramah: Maktabah wa mathba’ah an-Nahdlahal-Hadîtsah, 1414 H], Cet. II

ad-Dimasyqiy, al-Imâm al-Hâfizh al-Faqîh, Zainuddîn, Abi al-Faraj,‘Abdurrahmân bin Syihâbuddîn al-Baghdâdiy, Ibnu Rajab, Jâmi’ al-‘Ulûmwa al-Hikam fî Syarh Khamsîna Hadîtsan Min Jawâmi’ al-Kalim,[Beirut: Muassasah ar-Risâlah, 1412 H], Cet. III, Juz. II

ar-Râziy, Muhammad bin Abi Bakr bin ‘Abdul Qâdir, Mukhtâr ash-Shihâh,[Lebanon: al-Markaz al-‘Arabiy Li ats-Tsaqâfah wa al-‘Ulûm, tth]

ad-Dimasyqiy, Abu al-Fidâ’, Ismâ’il bin Katsîr al-Qurasyiy,Tafsîr al-Qur’ân al-‘Azhîm, [Riyadl: Maktabah Dâr as-Salâm, 1414 H],Cet. I, Juz. VII

al-Jazâ-iry, Abu Bakar, Jâbir, asy-Syaikh, Minhâj al-Muslim, [Madinah:Maktabah al-‘Ulûm wa al-Hikam, 1419 H], Cet. VI

Artikel Kezaliman Adalah Kegelapan diHari Kiamat diambil dari http://www.asofwah.or.id
Kezaliman Adalah Kegelapan diHari Kiamat.

Tidak ada komentar: