Minggu, 15 Juni 2008

Imran Bin Hushain

Kumpulan Artikel Islami

Imran Bin Hushain [Menyerupai Malaikat]

Di tahun perang Khaibarlah ia datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa sallam untuk bai'at .... Dan semenjak ia menaruh tangan kanannya ditangan kanan Rasul, maka tangan kanannya itu beroleh penghormatanbesar, hingga bersumpahlah ia pada dirinya tidak akan menggunakannyakecuali untuk perbuatan utama dan mulia ....

Pertanda ini merupakan suatu bukti jelas bahwa pemiliknya mempunyaiperasaan yang amat halus ....

'Imran bin Hushain radhiyallah 'anhu merupakan gambaran yang tepatbagi kejujuran, sifat zuhud dan keshalehan serta mati-matian dalammencintai Allah dan mentaati-Nya. Walaupun ia beroleh taufik danpetunjuk Allah yang tidak terkira, tetapi ia sering menangismencucurkan air mata, ratapnya: -- Wahai, kenapa aku tidak menjadidebu yang diterbangkan angin saja ... !

Orang-orang itu takut kepada Allah bukanlah karena banyak melakukandosa, tidak! Setelah menganut Islam, boleh dikata sedikit sekali dosamereka! Mereka takut dan cemas karena menilai keagungan dankebesaran-Nya, bagaimanapun mereka beribadat ruku' dan sujud, tetapiibadatnya, dan syukurnya itu belumlah memadai ni'mat yang mereka telahterima.

Pernah suatu saat beberapa orang shahabat menanyakan pada RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallam :Ya Rasulullah, kenapa kami ini ... Bila kami sedang berada di sisimu,hati kami menjadi lunak hingga tidak menginginkan dunia lagi danseolah-olah akhirat itu kami lihat dengan mata kepala ... !

Tetapi demi kami meninggalkanmu dan kaml berada di lingkungan keluarga,anak-anak dan dunia kami, maka kami pun telah lupa diri ...

Ujar RasuIuIlah Shallallahu 'alaihi wa sallam : -Demi Allah, Yang nyawaku berada dalam tangan-Nya!

Seandainya kalian selalu berada dalam suasana seperti di sisiku,tentulah malaikat akan menampakkan dirinya menyalami kamu ... ! Tetapi,yah yang demikian itu hanya sewaktu-waktu, !

Pembicaraan itu kedengaran oleh'Imran bin Hushain, maka timbullahkeinginannya, dan seolah-olah ia bersumpah pada dirinya tidak akanberhenti dan tinggal diam, sebelum mencapai tujuan mulia tersebut,bahkan walau terpaksa menebusnya dengan nyawanya sekalipun! Danseolah-olah ia tidak puas dengan kehidupan sewaktu-waktu itu, tetapiia menginginkan suatu kehidupan yang utuh dan padu, terus-menerus dantiada henti-hentinya, memusatkan perhatian dan berhubungan selaludengan Allah Robbul'alamin... !

Di masa pemerintahan Amirul Mu'minin Umar bin Khatthab, 'Imran dikirimoleh khalifah ke Bashrah untuk mengajari penduduk dan membimbingmereka mendalami Agama. Demikianlah di Bashrah ia melabuhkan tirainya,maka demi dikenal oleh penduduk, mereka pun berdatanganlah mengambilberkah dan meniru teladan ketaqwaannya.

Berkata Hasan Basri dan Ibnu Sirin: -- Tidak seorang pun di antarashahabat-shahabat Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam yang datang keBashrah, lebih utama dari 'Imran bin Hushain ... !

Dalam beribadat dan hubungannya dengan Allah, 'Imran tak sudi digangguoleh sesuatu pun. Ia menghabiskan waktu dan seolah-olah tenggelamdalam ibadat, hingga seakan-akan ia bukan penduduk bumi yangdidiaminya ini lagi ... ! Sungguh, seolah-olah ia adalah Malaikat,yang hidup di lingkungan Malaikat, bergaul dan berbicara dengannya,bertemu muka dan bersalaman dengannya....

Dan tatkala terjadi pertentangan tajam di antara Kaum Muslimin, yaituantara golongan Ali dan Mu'awiyah, tidak saja 'Imran bersikap tidakmemihak, bahkan juga ia meneriakkan kepada ummat agar tidak campurtangan dalam perang tersebut, dan agar membela serta mempertahankanajaran Islam dengan sebaik-baiknya. Katanya pada mereka: -- Aku lebihsuka menjadi pengembala rusa di puncak bukit sampai aku meninggal,daripada melepas anak panah be salah satu pihak, biar meleset atautidak ... !

Dan kepada orang-orang Islam yang ditemuinya, diamanatkannya: -- Tetaplahtinggal di mesjidmu ... ! Dan jika ada yang memasuki mesjidmu,tinggallah di rumahmu ... ! Dan jika ada lagi yang masuk hendakmerampas harta atau nyawamu, maka bunuhlah dia... !

Keimanan Imran bin Hushain membuktikan hasil gemilang.

Ketika ia mengidap suatu penyakit yang selalu menggangu selama 30tahun, tab pernah ia merasa kecewa atau mengeluh.

Bahkan tak henti-hentinya ia beribadat kepada-Nya, baik di waktuberdiri, di waktu duduk dan berbaring ....

Dan ketika para shahabatnya dan orang-orang yang menjenguknya datangdan menghibur hatinya terhadap penyakitnya itu, ia tersenyum sambilujamya: -- Sesungguhnya barang yang paling kusukai, ialah apa yangpaiing disukai Allah... ! Dan sewaktu ia hendak meninggal, wasiatnyakepada kaum kerabatnya dan para shahabatnya, ialah: Jika,kalian,telahkembali dari pemakamanku, maka sembelihlah hewan dan adakanlah jamuan...!

Memang, sepatutnyalah mereka menyembelih hewan dan mengadakan jamuan!Karena kematian seorang Mu'min seperti 'Imran bin Hushain bukanlahmerupakan kematian yang sesungguhnya! Itu tidak lain dari pesta besardan mulia, di mana suatu ruh yang tinggi yang ridla dan diridlai-Nyadiarak ke dalam surga, yang besarnya seluas langit dan bumi yangdisediakan bagi orang-rang yang taqwa ....

Artikel Imran Bin Hushain diambil dari http://www.asofwah.or.id
Imran Bin Hushain.

Tidak ada komentar: