Kamis, 15 Mei 2008

Penyakit Terkutuk Menyingkap ‘Aibku

Kumpulan Artikel Islami

Penyakit Terkutuk Menyingkap ‘Aibku Aku tidak tahu harus memulai rincian musibah yangmenimpaku ini dari mana; apakah dari sejak aku kecil ketika akudimanja kedua orangtuaku yang membelikan apa saja yang aku maui tanpamenolaknya sama sekali atau dari sejak aku sia-siakan seorang wanitayang begitu ikhlash akibat kebodohanku dan anakku yang hingga sekarangbelum pernah aku lihat.

Yah, musibah yang memiliki banyak aspek dan memerlukan rincian-rincianyang aku akan berusaha untuk meringkasnya dalam lembaran yang singkatsehingga orang lain dapat menjadikannya sebagai pelajaran dan tidakterjerumus ke dalam jebakan-jebakan yang telah merenggut kebahagiaankudan mewariskan kesengsaraan dan kesialan serta menjadikan air mata takhenti-hentinya menetes ke pipiku…Cukuplah yang aku rasakan sekarangbahwa Rabbku tidak ridla terhadapku.

Aku hidup di bawah naungan keluarga yang demikian kaya. Sejak lulusdari SMP, kedua orangtuaku telah menghadiahkanku sebuah mobil baru.Dari sinilah aku belajar mengemudikan beberapa model mobil dan seringsekali melakukan balap dengan teman-temanku dan memenangkannya.Balapan itu kami lakukan di jalan-jalan raya dekat rencana pembangunankomplek baru. Setelah berhasil menyelesaikan kesarjanaan [S1], akujadi sering menemani ayahku di dalam beberapa perjalanannya ke luarnegeri untuk mengimpor suku cadang buat perusahaan yang dimilikinya.Ketika itu, aku selalu menghabiskan waktuku jauh dari pengamatanayahku yang sibuk mengadakan beberapa kontrak dan meneken tender.

Pada suatu hari, ayahku memergokiku sedang menggandeng salah seorangwanita bule namun dia sama sekali tidak mengusikku akan tetapi setelahaku selesai melakukan affair dengan wanita itu, barulah diamenyampaikan keinginannya untuk menikahkanku dengan seorang wanitadari kalangan kerabat kami tanpa menyebutkan rincian sebab-sebab yangmelatarbelakanginya karena tidak mau terganggu dengan tetek bengeklainnya. Aku pun menyetujui usulannya itu setelah mengetahui bahwacalon isteri yang dipilihkannya untukku itu memenuhi semua kriteriacalon isteri yang aku idam-idamkan. Maka, dilaksanakanlah resepsipernikahan secepatnya guna memenuhi keinginan ayahku itu. Selama masaberumahtangga dengan isiteriku itu, aku merasakan betapa dia seorangwanita yang cerdik sehingga menambah kecintaanku terhadapnya.

Selama setahun penuh, kehidupan di antara kami berlangsung denganbahagia dan tenteram.

Kebahagiaanku semakin bertambah manakala isteriku menyampaikan beritagembira bahwa dia sudah hamil. Bersamaan dengan itu, ayahku mengalamisakit yang sangat serius sehingga harus terus terbujur di pembaringan.Akhirnya, aku harus bepergian ke luar negeri sendirian untukmengadakan beberapa kontrak dan tender mewakilinya mengingat akuadalah anak tunggalnya.

Sekalipun kecintaanku begitu besar terhadap isteriku, namun kehidupanyang demikian bebas di sana [luar negeri] membuatku demikian tergodasehingga menyebabkanku terjerumus kembali ke lubang maksiat danmelakukan affair dengan wanita-wanitanya. Dalam pada itu, aku tetapmemberikan nafkah untuk isteriku dari jatah uang yang cukup besar yangtelah dikhususkan oleh ayahku untukku dalam beberapa perjalanantersebut.

Pada suatu hari, aku sangat kaget atas kemunculan bercak-bercak anehdi tubuhku. Ketika aku berkonsultasi dengan salah seorang dokter, diamemberitahukan bahwa aku mengidap penyakit ‘Hervest’. Diamenyebutkan beberapa obat untuk penyembuhannya disamping menyampaikanjuga bahwa anggota badan yang terkena penyakit ini tidak akan segerahilang dalam beberapa hari tetapi perlu secara intensif berada dalamperawatan selama beberapa bulan.

Lalu aku pergi ke dokter-dokter lainnya di sana dengan maksud agarmasalahku ini tidak terbongkar di tengah keluargaku dan di hadapanisteriku namun hasilnya tetap nihil. Menghadapi cobaan itu, tidak adalagi jalan bagiku kecuali harus pulang ke negeriku dan berdusta kepadasemua orang bahwa yang aku idap adalah penyakit kulit akibat sangatsensitif terhadap makanan-makanan Eropa.

Untuk beberapa waktu, isteriku tidak curiga terhadap kebohonganku itukarena dia begitu percaya dengan prilakuku akan tetapi diamemperhatikan diriku selalu menghindar bila bersentuhan dengannya atautidur di sampingnya. Dan ketika dia berkonsultasi dengan salah seorangkerabatnya yang bekerja sebagai dokter, dia menginformasikan beritasebenarnya yang teramat menyakitkan. Dan begitu dia menghadapku gunamengklarifikasi apa yang telah didengarnya dari kerabatnya tersebut,aku tidak memiliki alasan lagi selain mengakui kesalahan yang telahaku perbuat. Di sinilah, isteriku menumpahkan kekesalannya denganmenangis dan bersumpah dengan sumpah yang keras akan meninggalkanrumahku tanpa menggubris permohonan dan permintaanku agar dia tidakmenyingkap aib ini kepada anggota keluarga yang lain.

Demikianlah, prilaku menyimpangku itu akhirnya sampai juga kekeluargakku dan semakin bertambah lagi derita yang aku alami manakalaaku harus menjadi tahanan di balik dinding salah satu kamar rumahkuuntuk masa lima bulan ke depan agar tidak ada seorangpun yangmenyaksikan benjolan-benjolan yang menyebar di seluruh anggota tubuhkuyang kemudian akan meniggalkan bekas di kulitku. Dan setelah Allahmenyembuhkanku, ayahku meminta agar aku menceraikan isteriku itukarena dia menolak mentah-mentah untuk hidup kembali bersamakusekalipun dia telah melahirkan keturunan dariku. Demikian pula, ayahkutelah mencabut perwakilan yang telah diserahkannya kepadaku terkaitdengan urusan kontrak dan tender bisnis dan menyampaikan kepadakutekadnya untuk memutus hubungan denganku dan tidak lagi memberikanuang jajan untukku.

Begitulah, aku sekarang hidup sendirian dengan perasaan sedih, tidakseorangpun yang mau menyapaku, seorang tahanan empat dinding rumahku.Setiap kali aku teringat dengan anakku yang belum pernah aku lihatwajahnya, berlinanganlah air mataku karena menyesal dan menyayangkankejahatan yang telah aku lakukan sendiri terhadap diriku sehinggaterjerumus ke dalam jebakan-jebakan yang aku tidak tahu kapan akanberakhir. Semua apa yang aku harapkan sekarang hanyalah ampunan Allahatas segala dosa-dosaku sebab rahmat nya sangat luas dan diatas segalasesuatu.

[SUMBER: Qashash Wa Mawâqif Dzât ‘Ibar, disusun oleh ‘Adil binMuhammad Ali ‘Abdul ‘Aliy, h.21-24, sebagai dinukil dari Harian

‘Okâzh, Vol.30]

Artikel Penyakit Terkutuk Menyingkap ‘Aibku diambil dari http://www.asofwah.or.id
Penyakit Terkutuk Menyingkap ‘Aibku.

Tidak ada komentar: