Senin, 09 Juni 2008

Kedudukan Hadits Tujuh Puluh Tiga Golongan Umat Islam 1/2

Kumpulan Artikel Islami

Kedudukan Hadits Tujuh Puluh Tiga Golongan Umat Islam 1/2 Kedudukan Hadits Tujuh Puluh Tiga Golongan Umat Islam 1/2

Kategori Ar-Rasaa-il

Kamis, 11 Maret 2004 22:59:34 WIBKEDUDUKAN HADITS TUJUH PULUH TIGA GOLONGAN UMAT ISLAMolehAl-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir JawasBagian Pertama dari Dua Tulisan 1/2MuqaddimahAkhir-akhir ini kita sering dengar ada beberapa khatib dan penulis yang membawakan hadits tentang tujuh puluh dua golongan ummat Islam masuk Neraka dan hanya satu golongan ummat Islam yang masuk Surga adalah hadits yang lemah, dan mereka berkata bahwa yang benar adalah hadits yang berbunyi bahwa tujuh puluh golongan masuk Surga dan satu golongan yang masuk Neraka, yaitu kaum zindiq. Mereka melemahkan atau men-dha’if-kan ‘hadits perpecahan ummat Islam menjadi tujuh puluh golongan, semua masuk Neraka dan hanya satu yang masuk Surga’ disebabkan tiga hal:1. Karena pada sanad-sanad hadits tersebut terdapat kelemahan.2. Karena jumlah bilangan golongan yang celaka itu ber-beda-beda, misalnya; satu hadits menyebutkan tujuh puluh dua golongan yang masuk Neraka, dalam hadits yang lainnya disebutkan tujuh puluh satu golongan dan dalam hadits yang lainnya lagi disebutkan tujuh puluh golongan saja, tanpa menentukan batas.3. Karena makna/isi hadits tersebut tidak cocok dengan akal, mereka mengatakan bahwa semestinya mayori-tas ummat Islam ini menempati Surga atau minimal menjadi separuh penghuni Surga.Dalam tulisan ini, insya Allah, saya akan menjelaskan kedudukan sebenarnya dari hadits tersebut, serta penje-lasannya dari para ulama Ahli Hadits, sehingga dengan demikian akan hilang ke-musykil-an yang ada, baik dari segi sanadnya maupun maknanya.Jumlah Hadits Tentang Terpecahnya Ummat IslamApabila kita kumpulkan hadits-hadits tentang terpe-cahnya ummat menjadi 73 [tujuh puluh tiga] golongan dan satu golongan yang masuk Surga, lebih kurang ada lima belas hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari sepuluh Imam Ahli Hadits dari 14 [empat belas] orang Shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu:1. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.2. Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu.3. ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma.4. ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu.5. Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu.6. ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu.7. Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhuma.8. Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu.9. Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu.10. Watsilah bin Asqa’ radhiyallahu ‘anhu.11. ‘Amr bin ‘Auf al-Muzani radhiyallahu ‘anhu.12. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.13. Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu.14. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu.Sebagian dari hadits-hadits tersebut adalah sebagai berikut:HADITS PERTAMAHadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu :"Artinya : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: â€Å"Rasulullah j telah bersabda, ‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu [71] golongan atau tujuh puluh dua [72] go-longan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu [71] atau tujuh puluh dua [72] golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga [73] golongan.Keterangan:Hadits ini diriwayatkan oleh:1. Abu Dawud, Kitab as-Sunnah, I-Bab Syarhus Sunnah no. 4596, dan lafazh hadits di atas adalah lafazh Abu Dawud.2. At-Tirmidzi, Kitabul Iman, 18-Bab Maa Jaa-a fiftiraaqi Haadzihil Ummah, no. 2778 dan ia berkata: â€Å"Hadits ini hasan shahih.”[Lihat kitab Tuhfatul Ahwadzi [VII/397-398].]3. Ibnu Majah, 36-Kitabul Fitan, 17-Bab Iftiraaqil Umam, no. 3991.4. Imam Ahmad, dalam kitab Musnad II/332, tanpa me-nyebutkan kata â€Å"Nashara.”5. Al-Hakim, dalam kitabnya al-Mustadrak, Kitabul Iman I/6, dan ia berkata: â€Å"Hadits ini banyak sanadnya, dan berbicara tentang masalah pokok agama.”6. Ibnu Hibban, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab Mawaariduzh Zham-aan, 31-Kitabul Fitan, 4-Bab Iftiraqil Ummah, hal. 454, no. 1834.7. Abu Ya’la al-Maushiliy, dalam kitabnya al-Musnad: Musnad Abu Hurairah, no. 5884 [cet. Daarul Kutub Ilmiyyah, Beirut].8. Ibnu Abi ‘Ashim, dalam kitabnya as-Sunnah, 19-Bab Fii ma Akhbara bihin Nabiyyu -Shallallaahu ‘alaihi wa sallam- anna Ummatahu Sataftariqu, I/33, no. 66.9. Ibnu Baththah, dalam kitab Ibanatul Kubra: Bab Dzikri Iftiraaqil Umam fii Diiniha, wa ‘ala kam Taftariqul Ummah I/374-375 no. 273 tahqiq Ridha Na’san Mu’thi.10. Al-Ajurri, dalam kitab asy-Syari’ah: Bab Dzikri Iftiraqil Umam fii Diinihi, I/306 no. 22, tahqiq Dr. ‘Abdullah bin ‘Umar bin Sulaiman ad-Damiiji.Perawi Hadits:a. Muhammad bin ‘Amr bin ‘Alqamah bin Waqqash al-Allaitsiy.• Imam Abu Hatim berkata: â€Å"Ia baik haditsnya, ditulis haditsnya dan dia adalah seorang Syaikh [guru].”• Imam an-Nasa-i berkata: â€Å"Ia tidak apa-apa [yakni boleh dipakai], dan ia pernah berkata bahwa Muhammad bin ‘Amir adalah seorang perawi yang tsiqah.”• Imam adz-Dzahabi berkata: â€Å"Ia adalah seorang Syaikh yang terkenal dan hasan haditsnya.”• Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata: â€Å"Ia se-orang perawi yang benar, hanya padanya ada beberapa kesalahan.”[Lihat al-Jarhu wat Ta’dilu VIII/30-31, Mizaanul I’tidal [III/ 673 no. 8015], Tahdziibut Tahdziib [IX/333-334], Taqribut Tahdzib [II/119 no. 6208]]b. Abu Salamah, yakni ‘Abdurrahman bin ‘Auf: Beliau adalah seorang perawi yang tsiqah, Abu Zur’ah ber-kata: â€Å"Ia seorang perawi yang tsiqah.”[Lihat Tahdziibut Tahdziib [XII/115], Taqribut Tahdzib [II/409 no. 8177].]Derajat Hadits:Hadits di atas derajatnya hasan, karena terdapat Mu-hammad bin ‘Amr, akan tetapi hadits ini menjadi shahih karena banyak syawahid-nya.Imam at-Tirmidzi berkata: â€Å"Hadits ini hasan shahih.”Imam al-Hakim berkata: â€Å"Hadits ini shahih menurut syarat Muslim dan keduanya [yakni al-Bukhari dan Muslim] tidak meriwayatkannya.” Dan al-Hafizh adz-Dzahabi pun menyetujuinya. [Lihat al-Mustadrak al-Hakim: Kitaabul ‘Ilmi [I/128].]Ibnu Hibban dan Imam asy-Syathibi telah men-shahih-kan hadits di atas dalam kitab al-I’tisham [II/189].Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany juga telah men-shahih-kan hadits di atas dalam kitab Silsilah Ahaadits ash-Shahiihah no. 203 dan kitab Shahih at-Tirmidzi no. 2128.HADITS KEDUAHadits Mu’awiyah bin Abi Sufyan :"Artinya : Dari Abu ‘Amir al-Hauzaniy ‘Abdillah bin Luhai, dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan, bahwasanya ia [Mu’awiyah] pernah berdiri di hadapan kami, lalu ia berkata: â€Å"Ketahui-lah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau ber-sabda, â€Å"Ketahuilah sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari Ahli Kitab [Yahudi dan Nasrani] terpecah menjadi 72 [tujuh puluh dua] golongan dan sesungguh-nya ummat ini akan berpecah belah menjadi 73 [tujuh puluh tiga] golongan, [adapun] yang tujuh puluh dua akan masuk Neraka dan yang satu golongan akan masuk Surga, yaitu â€Å"al-Jama’ah.”Keterangan:Hadits ini diriwayatkan oleh:1. Abu Dawud, Kitabus Sunnah Bab Syarhus Sunnah no. 4597, dan lafazh hadits di atas adalah dari lafazh-nya.2. Ad-Darimi, dalam kitab Sunan-nya [II/241] Bab fii Iftiraqi Hadzihil Ummah.3. Imam Ahmad, dalam Musnad-nya [IV/102].4. Al-Hakim, dalam kitab al-Mustadrak [I/128].5. Al-Ajurri, dalam kitab asy-Syari’ah [I/314-315 no. 29].6. Ibnu Abi ‘Ashim, dalam Kitabus Sunnah, [I/7] no. 1-2.7. Ibnu Baththah, dalam kitab al-Ibaanah ‘an Syari’atil Firqah an-Najiyah [I/371] no. 268, tahqiq Ridha Na’san Mu’thi, cet.II Darur Rayah 1415 H.8. Al-Lalikaa-iy, dalam kitab Syarah Ushul I’tiqad Ahlus Sunah wal Jama’ah [I/113-114] no. 150, tahqiq Dr. Ahmad bin Sa’id bin Hamdan al-Ghaamidi, cet. Daar Thay-yibah th. 1418 H.9. Al-Ashbahani, dalam kitab al-Hujjah fii Bayanil Mahajjah pasal Fii Dzikril Ahwa’ al-Madzmumah al-Qismul Awwal I/107 no. 16.Semua Ahli Hadits di atas telah meriwayatkan dari jalan:Shafwan bin ‘Amr, ia berkata: â€Å"Telah menceritakan kepadaku Azhar bin ‘Abdillah al-Hauzani dari Abu ‘Amr ‘Abdullah bin Luhai dari Mu’awiyah.”Perawi Hadits:a. Shafwan bin ‘Amr bin Haram as-Saksaki, ia telah di-katakan tsiqah oleh Imam al-‘Ijliy, Abu Hatim, an-Nasa-i, Ibnu Sa’ad, Ibnul Mubarak dan lain-lain.b. Azhar bin ‘Abdillah al-Harazi, ia telah dikatakan tsiqah oleh al-‘Ijliy dan Ibnu Hibban. Al-Hafizh adz-Dzahabi berkata: â€Å"Ia adalah seorang Tabi’in dan haditsnya hasan.” Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: â€Å"Ia shaduq [orang yang benar] dan ia dibicarakan tentang Nashb.”[Lihat Mizaanul I’tidal I/173, Taqribut Tahdzib I/75 no. 308, ats-Tsiqat hal. 59 karya Imam al-‘Ijly dan kitab ats-Tsiqat IV/38 karya Ibnu Hibban.]c. Abu Amir al-Hauzani ialah Abu ‘Amir ‘Abdullah bin Luhai.• Imam Abu Zur’ah dan ad-Daruquthni berkata: â€Å"Ia tidak apa-apa [yakni boleh dipakai].”• Imam al-‘Ijliy dan Ibnu Hibban berkata: â€Å"Dia orang yang tsiqah.”• Al-Hafizh adz-Dzahabi dan Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata: â€Å"Ia adalah seorang perawi yang tsiqah.”[ Lihat al-Jarhu wat Ta’dilu V/145, Tahdzibut Tahdzib V/327, Taqribut Tahdzib I/444 dan kitab al-Kasyif II/109.]Derajat Hadits:Derajat hadits di atas adalah hasan, karena ada se-orang perawi yang bernama Azhar bin ‘Abdillah, akan tetapi hadits ini naik menjadi shahih dengan syawahid-nya.Al-Hakim berkata: â€Å"Sanad-sanad hadits [yang banyak] ini, harus dijadikan hujjah untuk menshahihkan hadits ini. dan al-Hafizh adz-Dzahabi pun menyetujuinya.” [Lihat al-Mustadrak [I/128]]Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: â€Å"Hadits ini shahih masyhur.” [Lihat kitab Silsilatul Ahaadits ash-Shahiihah [I/405] karya Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany, cet. Maktabah al-Ma’arif.]HADITS KETIGAHadits ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu :"Artinya : Dari ‘Auf bin Malik, ia berkata: â€Å"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yahudi terpecah menjadi 71 [tujuh puluh satu] golongan, satu [golongan] masuk Surga dan yang 70 [tujuh puluh] di Neraka. Dan Nasrani terpecah menjadi 72 [tujuh puluh dua] golongan, yang 71 [tujuh puluh satu] golongan di Neraka dan yang satu di Surga. Dan demi Yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, ummatku benar-benar akan terpecah men-jadi 73 [tujuh puluh tiga] golongan, yang satu di Surga, dan yang 72 [tujuh puluh dua] golongan di Neraka,’ Ditanyakan kepada beliau, ‘Siapakah mereka [satu go-longan yang masuk Surga itu] wahai Rasulullah’ Beliau menjawab, ‘Al-Jama’ah.’”Keterangan:Hadits ini telah diriwayatkan oleh:1. Ibnu Majah, dalam kitab Sunan-nya Kitabul Fitan bab Iftiraaqil Umam no. 3992.2. Ibnu Abi ‘Ashim, dalam kitab as-Sunnah I/32 no. 63.3. Al-Lalikaa-i, dalam kitab Syarah Ushul I’tiqaad Ahlis Sunah wal Jama’ah I/113 no. 149.Semuanya telah meriwayatkan dari jalan ‘Amr, telah menceritakan kepada kami ‘Abbad bin Yusuf, telah men-ceritakan kepadaku Shafwan bin ‘Amr dari Rasyid bin Sa’ad dari ‘Auf bin Malik.Perawi Hadits:a. ‘Amr bin ‘Utsman bin Sa’ad bin Katsir bin Dinar al-Himshi.An-Nasa-i dan Ibnu Hibban berkata: â€Å"Ia merupakan seorang perawi yang tsiqah.”b. ‘Abbad bin Yusuf al-Kindi al-Himsi.Ia dinyatakan tsiqah oleh Ibnu Hibban. Ibnu ‘Adiy berkata: â€Å"Ia meriwayatkan dari Shafwan dan lainnya hadits-hadits yang ia menyendiri dalam meriwayat-kannya.”Ibnu Hajar berkata: â€Å"Ia maqbul [yakni bisa diterima haditsnya bila ada mutabi’nya].”[Lihat Mizaanul I’tidal II/380, Tahdzibut Tahdzib V/96-97, Taqribut Tahdzib I/470 no. 3165.]c. Shafwan bin ‘Amr: â€Å"Tsiqah.” [Taqriibut Tahdziib [I/439 no. 2949].]d. Raasyid bin Sa’ad: â€Å"Tsiqah.” [Tahdzibut Tahdzib [III/195], Taqribut Tahdzib [I/289 no. 1859]]Derajat Hadits:Derajat hadits ini hasan, karena ada ‘Abbad bin Yusuf, tetapi hadits ini menjadi shahih dengan beberapa syawa-hid-nya.Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani menga-takan hadits ini shahih dalam Shahih Ibnu Majah II/364 no. 3226 cetakan Maktabut Tarbiyatul ‘Arabiy li Duwalil Khalij cet. III thn. 1408 H, dan Silisilah al-Ahaadits ash-Shahihah no. 1492.[Disalin dari kitab Ar-Rasaail Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Abdullah, Cetakan Pertama Ramadhan 1425H/Oktober 2004M]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.phpaction=more&article_id=453&bagian=0


Artikel Kedudukan Hadits Tujuh Puluh Tiga Golongan Umat Islam 1/2 diambil dari http://www.asofwah.or.id
Kedudukan Hadits Tujuh Puluh Tiga Golongan Umat Islam 1/2.

Tidak ada komentar: