Kumpulan Artikel Islami
Apakah makna ikhlas itu ?
>> Pertanyaan :
Apakah makna ikhlas itu ?
>> Jawaban :
Ikhlas karena Allah artinya apabila seseorang memaksudkan ibadahnyauntuk bertaqarrub [ mendekatkan diri ] kepada Allah dan bertawassul [menjadikan ibadahnya itu untuk mencapai ] kemuliaan-Nya. Apabilaseseorang memaksudkan ibadahnya untuk sesuatu yang lain, maka disiniada uraiannya, yang dapat dirinci menurut tiga macam golongan :1.seseorang bermaksud untuk taqarrub kepada selain Allah dalam ibadahini dan untuk mendapatkan sanjungan dari orang lain. Tentu saja halini menggugurkan pahala amal dan ini termasuk syirik. Dalam haditsqudsi Allah berfirman : Aku adalah sekutu yang paling tidakmembutuhkan sekutu. Barang siapa melakkukan suatu amal yang diamenyekutukan selain Aku di dalamnya bersamaKu, maka Akumeninggalkannya dan dia tetap dalam sekutunya . 2.Ibadahnyadimaksudkan untuk mencapai tujuan duniawi, seperti kursi kepemimpinan,kedudukan dan harta, tanpa memaksudkannya untuk taqarrub kepada Allah,maka amal semacam ini gugur dan tidak dapat mendekatkanya kepada Allahsebagai mana Allah berfirman : {Barang siapa yang menghendakikehiduupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepadanyabalasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di duniaitu tidak akan dirugikan.Itulah orang-orang yang tidak memperoleh diakhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telahmereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan [ Hud: 15-16 ]. Perbedaan antara golongan pertama dan kedua, kalaugolongan pertama bermaksud agar mendapat sanjungan dari ibadahnyakepada Allah, sedang golongan kedua tidak bermaksud agar dia disanjungsebagai ahli ibadah kepada Allah, dan dia tidak ada kepentingan dengansanjungan manusia karena perbuatannya 1. Seseorang memaksudkanibadahnya untuk taqarrub kepada Allah dan sekaligus untuk tujuanduniawi yang bisa diperolehnya. Seperti dia bermaksud membersihkanbadan di samping berniat beribadah kepada Allah tatkala melakukanthaharah , mendirikan shalat sambil melatih badan dan pergerakkannya,puasa sambil menyusutkan berat badan dan menghilangkan kelebihan lemak,menunaikan ibadah haji sambil melihat masya'ir dan para jama'ah, semuaini dapat mengurangi balasan keikhlasan. Andaikata yang lebih banyakadalah niat ibadah, maka dia kehilangan balasan kesempurnaanamal.Tetapi hal itu tidak menyeretnya kepada dosa, yang didasarkanpada firman Allah : Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia[rizkihasil perniagaan ] dari Rabb-Mu [ al-Baqarah:198]. Apabila yang lebihbanyak adalah niat untuk selain ibadah, maka dia tidak memperolehbalasan di akhirat. Tetapi balasannya hanya dia peroleh di dunia saja.Bahkan dikhawatirkan hal itu akan menyeretnya kepada dosa. Sebab diamenjadikan ibadah yang mestinya merupakan tujuan paling tinggi,sebagai sarana untuk mendapatkan keduniaan yang rendah nilainya,akhirnya ia termasuk orang-orang yang Allah firmankan :{ dan diantaramereka ada orang yang mencelamu tentang pembagian zakat, jika merekadiberi sebagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika merekatidak diberi sebagian daripadanya, dengan serta merta mereka menjadimarah }.at-Taubah:58. Dalam sunan Abu Daud, dari Abu Hurairahradhiyallahu 'anhu : sesungguhnya ada seorang laki-laki berkata: WahaiRasulullah, seseorang ada yang ingin berjihad, dan dia inginmendapatkan imbalah dari imbalan dunia Maka Beliau berkata : Tidakada pahala baginya orang itu mengulang hingga tiga kali. Dan beliauberkata, tidak ada pahala baginya . Dan dalam hadits Bukhari danMuslim,Rasulullah bersabda : Barangsiapa yang hijrahnya untuk duniayang bisa diperolehnya atau untuk wanita yang bisa dinikahinya, makahijrahnya adalah kepada apa yang dia berpindah kepadanya . Apabila duatujuan dalam takaran yang berimbang, niat ibadah tidak lebih banyakdaripada niat selain ibadah, maka penilaian yang lebih dekat dengankebenaran ialah, dia tidak mendapat pahala apa-apa. Perbedaan antaragolongan ini dengan golongan sebelumnya, bahwa tujuan selain ibadahpada golongan sebelumnya merupakan itu sasarannya.Kehendaknyamerupakankehendak yang berasal dari amalnya, seakan-akan apa yangdituntut dari pekerjaannya hanyalah urusan dunia belaka. Apabila adayang bertanya : apakah timbangan untuk mengetahui tujuan orang yangtermasuk dalam golongan ini, lebih banyak untuk ibadah atau pun bukanuntuk ibadah Dapat dijawab : timbangannya ialah apabila dia tidakmenuruh perhatian kecuali kepada ibadah, berhasil maupun tidak , makahal ini telah menunjukkan niatnya lebih besar tertuju untuk ibadah.Dan kebalikannnya merupakan indikasi dari kebalikannya pula.Bagaimanapun juga, niat adalah perkataan hati, yang urusannya amatbesar dan penting. Seseorang bisa naik ke derajat shiddiqin dan bisamelorot ke tingkatan orang-orang yang paling bawah karena perkataanhati itu. Sebagian orang salaf berkata : diriku tidak pernah berperangmelawan sesuatu seperti perangnya menghadapi keikhlasan . kitamemohon keikhlasan dalam niat dan kebaikan dalam amal kepada Allahbagi kami dan juga bagi kalian semua. Fatwa syaikh Muhammad Shalih 'Utsaimin.juz:1
Artikel Apakah makna ikhlas itu ? diambil dari http://www.asofwah.or.id
Apakah makna ikhlas itu ?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar