Kamis, 05 Juni 2008

Menolak Kejahatan Pendengki

Kumpulan Artikel Islami

Menolak Kejahatan Pendengki Allah mengajarkan kepada kita semua untukberlindung kepada-Nya dari kejahatan pendengki. Firman Allah di dalamayat terakhir surat al-Falaq, artinya, “Dan [aku berlindung] darikejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. [QS. 113: 5]

Pendengki dapat berasal dari golongan jin dan dapat pula dari golonganmanusia, sebab syetan selalu dengki terhadap orang-orang mukmin,dikare-nakan Allah memberikan keutamaan kepada mereka, sebagaimanaiblis telah dengki terhadap Nabi Adam Alaihissalam.

Al-Imam Ibnu Qayyim menyebutkan sepuluh kiat untuk menangkal kejahatanpendengki sebagai berikut:

1. Berlindung Kepada Allah Dari Kejahatannya.

Yaitu dengan berta’awudz, mohon penjagaan dan hanya bersandarkepada-Nya, dan inilah esensi kandungan [al-Falaq] ini. Karena Allahitu Maha Mendengarkan do’a dan permohonan, serta Maha Mengetahuimakhluk yang dimohonkan perlindungan darinya. Maha Mendengar yangdimaksudkan di sini bukan mendengar dalam arti yang umum, namunmendengar dalam makna mengabulkan [sam’ul ijabah].

2. Bertaqwa Kepada Allah

Yaitu selalu berusaha melaksanakan perintah-perintah Allah danmenjauhi larangan-larangan-Nya. Barang siapa yang bertaqwa kepadaAllah, maka Allah akan menjadi pelindung dan pengurusnya. Dia tidakakan menyerahkan atau menguasakan kepada selain-Nya. Allah Subhannahuwa Ta'ala berfirman,

“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allahmenge-tahui segala apa yang mereka kerjakan” [QS. 3:120]

Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wa salam bersabda kepada Abdullah IbnuAbbas, artinya,

“Jagalah Allah niscaya Dia akan men-jagamu, jagalah Allah niscayaEngkau dapati Dia di hadapanmu.” [HR. Ahmad dan at-Tirmidzi]

3.Sabar Terhadap Musuh

Kesabaran merupakan penolong yang sangat kuat untuk menghadapipermusuhan dan kebencian orang yang dengki. Seorang pendengki akantidak tahan dengan kesabaran orang yang dia musuhi, sebab semakinbesar permusuhan dan kedengkian yang ia kobarkan, justru akanmenjadikan dirinya semakin menderita dan merana. Ia ibarat orang yangmelepaskan anak panah, namun tanpa ia sadari, bahwa yang menjadisasaran adalah dirinya sendiri.

4. Bertawakal Kepada Allah

Barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia akanmencukupi-nya. Apabila Allah telah mencukupinya dan menjadi penjaganya,maka segala yang diinginkan oleh musuh tidak akan tercapai, dan iatidak dapat memberikan madharat sedikit pun, kecuali hal-hal yangmemang harus menimpa, seperti panas, dingin, lapar, haus dan yangsemisalnya.

Berkata sebagian salaf, “Allah telah menjadikan bagian untukmasing-masing amal, dan untuk orang yang bertawakkal kepada Allah,bagiannya adalah Dia akan menjadi pelindung. Dia telah berfirman,

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akanmencukupkan [keperluan]nya . [QS. 65:3]

Allah tidak mengatakan, bahwa siapa yang bertawakkal kepadanya, makaakan mendapatkan pahala demikian, sebagaimana yang sering disebutkandalam amal, akan tetapi lebih dari itu, Allah akan menjadi pencukupdan penjamin bagi orang yang bertawakkal kepada-Nya.

5. Jangan Menyibukkan dengan

Permusuhan si Pendengki.

Hendaknya berusaha sekuat tenaga untuk menghapus dan menghilangkanbayangan orang yang hasad serta kejahatannya. Setiap kali munculpikiran buruk, maka jangan dihiraukan dan jangan merasa takut dankhawatir kepadanya. Jangan sekali-kali hati terpenuhi oleh pikiranterhadapnya.

Ini merupakan salah satu obat atau terapi yang paling bermanfaat,serta merupakan sebab yang paling kuat untuk menolak kejahatanpendengki. Hal ini diibaratkan seseorang yang mengajak kitamengulurkan tangan untuk bermusuhan atau untuk disakiti, apabila kitatidak menyambut ulurannya, maka tidak akan tercapai keinginannya. Jikademikian, maka tinggallah orang yang dengki akan saling memakan diantara mereka, karena kedengkian ibarat api yang mencari kayu bakar,apabila tidak ada, maka api-api itu akan saling memakan satu denganyang lainnya.

6. Ikhlas dan Menghadapkan Diri Kepada Allah.

Yaitu dengan menjadikan kecintaan dan keridhaan Allah sebagaipengganti rasa benci atau was-was dalam hati. Hal ini akanmenghancurkan pengaruh kejahatan sedikit demi sedikit, sehinggaakhirnya bila rasa cinta dan keikhlasan kepada Allah telah memenuhihati, maka pengaruh jahat tersebut akan hilang tak tersisa sedikitpun. Karena ketika seseorang telah cinta dengan sepenuh hati kepadaAllah, maka ia ingin selalu mendekat kepada-Nya, mencari ridha-Nya danlisan akan selalu menyebut-nyebut-Nya.

Kalau seseorang sudah demikian cinta kepada Allah, maka bagaimanamungkin ia akan merelakan hati dan fikirannya sibuk dengan pendengki,bagaimana cara membalas dendam atau mecelakainya Pikiran-pikirannegatif semacam ini hanyalah terdapat pada orang yang hatinya kosongatau kurang mengingat Allah dan mencintai-Nya, kurang meresapikeagungan Allah serta kurang ikhlas di dalam mencari keridhaan-Nya.

Allah Subhannahu wa Ta'ala telah meberitahukan kepada kita tentangpermusuhan iblis. Si Iblis mengatakan, artinya,

“Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlas di antara mereka”. [QS. 38:82-83]

Kemudian Allah memberitahukan tentang hamba-hamba-Nya yang tidak akandapat dikuasai syetan,

“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadapmereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orangyang sesat.” [QS. 15:42]

“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orangyang ber-iman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnyakekuasaannya [syaitan] hanyalah atas orang-orang yang mengambilnyajadi pemimpin dan atas orang- orang yang mempersekutukannya denganAllah.” [QS. 16:99-100]

7. Taubat kepada Allah dari Segala Dosa.

Taubat sangat dibutuhkan, sebab terkadang kebencian seseorang kepadaorang lain disebabkan adanya kesalahan atau pun kekhilafan yangmungkin saja tidak disadari.

Maka Allah pun telah mengingatkan kita dengan firman-Nya,

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan olehperbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar [darikesa-lahan-kesalahanmu].” [QS. 42:30]

“Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah [pada peperangan Uhud],padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepadamusuh-musuhmu [pada peperangan Badar] kamu berkata, ‘Dari manadatangnya [kekalahan] ini’, Katakanlah, itu dari [kesalahan] dirimusendiri”. [QS 3:165]

Maka tidaklah musibah itu menimpa seseorang kecuali karena dosa, baikyang diketahui maupun yang tidak diketahui. Dan perbuatan dosa seoranghamba yang tidak ia ketahui sangat boleh jadi lebih banyak daripadayang ia ketahui, bahkan berlipat-lipat. Dan apa yang ia lupakan sudahpasti lebih banyak daripada yang ia ingat.

Oleh karena itu, Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam mengajarkan do’ayang sangat masyhur yaitu,

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sedangkan akumengetahui, dan aku mohon ampunan kepada-Mu dari segala dosa yangtidak aku ketahui.”

Termasuk tanda-tanda keberuntungan seseorang ialah apabila ia maukembali memikirkan keadaan dirinya, melihat ke dalam, berapa banyakdosa dan kekurangannya. Sehingga akhirnya ia akan terus sibukmemperbaiki diri dan bertaubat dari dosa dan kesalahan tersebut, tidakada waktu lagi untuk memikirkan keburukan orang lain.

8. Bershadaqah dan Berbuat Baik Sekuat Tenaga

Kedermawanan dan pebuatan yang baik merupakan faktor yang sangat kuatuntuk menolak kejahatan hipnotis atau hasad [dengki]. Hal ini telahterbukti adanya baik dalam kehidupan orang- orang terdahulu maupun dimasa ini. Hipnotis atau hasad hampir-hampir tidak pernah menimpa orangyang banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Kalau toh mereka tertimpa,maka ia mampu menghadapinya dengan penuh kelembutan dan ketabahan.Akhirnya ia pun mendapatkan kebaikan yang mengagumkan.

Seorang muhsin dan banyak derma, karena kebaikan dan kedermawanannya,ia mendapatkan perisai dari Allah, dan Allah menjadi penjaganya. Makadengan kata lain, bahwa syukur dan perbuatan baik, merupakan penjagakenikmatan yang paling kuat dari segala sesuatu yang akanmelenyapkannya.

9. Memadamkan Api Kedengkian.

Yaitu dengan berbuat baik terhadap orang yang dengki dan membenci kita,menyampaikan nasihat dan menampakkan kasih sayang kepadanya. Inimerupakan sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan, dan sangat sulitbagi sese-orang untuk merealisasikannya, kecuali atas pertolonganAllah.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.Tolaklah [kejahatan itu]dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu danantara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangatsetia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepadaorang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan me-lainkan kepadaorang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar”. [QS. 41:34-35]

Dan dalam ayat lainnya Allah Subhannahu wa Ta'ala juga berfirman,artinya,

“Mereka itu diberi pahala dua kali dise-babkan kesabaran mereka,dan mereka menolak kejahatan dengan kabaikan, dan sebagian dari apayang kami rizkikan kepada mereka, mereka nafkahkan” [QS. 28:54]

10. Memurnikan Tauhid Kepada Allah

Ini merupakan rangkuman atau kumpulan dari seluruh terapi di atas,karena inti dari keseluruhan yang tersebut di atas adalah tauhid yangmurni kepada Allah Zat yang Maha Kuasa dan Mengatur segala sesuatu. Iatahu persis, bahwa permusuhan dan gangguan orang ibarat angin yangbergerak sesuai kehendak Dzat yang menggerakkannya, Penciptanya danPenguasanya. Ia tidak akan berbahaya atau memberi manfaat tanpaseizin-Nya. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman,

“Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak adayang dapat menghilangkannya, kecuali Dia. Dan jika Allah menghendakikebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya”[QS. 10:107]

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda kepada IbnuAbbas Radhiallaahu anhu ,

“Ketahuilah, bahwa meskipun sekelompok orang telah bersepakat untukmemberikan suatu manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidakakan mampu memberikan kemanfaatan itu kecuali dengan sesuatu yag telahAllah tetapkan untukmu. Dan meskipun mereka bersepakat untukmencelakakanmu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan dapatmencelakakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkanuntukmu.” [HR. At-Tirmidzi, beliau mengatakan hadits hasan shahih]

Sumber: Kitab “Daf’usy-syarri Minal Hasadi was Sihri” Imam IbnuQayyim al-Jauziyyah.

Artikel Menolak Kejahatan Pendengki diambil dari http://www.asofwah.or.id
Menolak Kejahatan Pendengki.

Tidak ada komentar: