Selasa, 08 Juli 2008

Ihsan Dan Bentuk-Bentuknya

Kumpulan Artikel Islami

Ihsan Dan Bentuk-Bentuknya Dari Syaddâd bin Aws, dia berkata, Dua hal yangtelah aku ingat-ingat berasal dari Rasulullah Shallallâhu 'alaihi WaSallam, beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah Ta'ala telah mewajibkanagar berbuat ihsan [baik] terhadap segala sesuatu. Bila kamu membunuh,maka bunuhlah secara baik dan bila kamu menyembelih, maka sembelihlahsecara baik dan hendaklah salah seorang diantara kamu menajamkan matapisaunya, lantas menenangkan binatang sembelihannya.' [HR.Muslim]

Kosa Kata

-----Huruf Arab ---- : makna aslinya adalah -----Huruf Arab ---- [Menekuni], maksudnya di sini adalah halyang dinilai baik oleh syari'at, yang kemudian menjadikannya baik.

Penjelasan

Islam sangat antusias untuk mengajak manusia agar melakukansemua jenis kebaikan dan melarang mereka untuk melakukan semua jeniskejahatan.

Allah Ta'ala telah mewajibkan agar berbuat Ihsân [kebaikan]dalam setiap hal dan menjadikannya sebagai suatu prinsip daribeberapa prinsip yang diserukan-Nya sebagaimana firman Allah [artinya], Sesungguhnya Allah memerintahkan agar berlaku adil dan berbuatihsan [kebaikan]. [Q.s.,an-Nahl:90]

Tingkatan Ihsân yang paling tinggi adalah Ihsân di dalamberibadah kepada Allah Ta'ala. Inilah tingkatan dien yang palingtinggi. Dalam hal ini, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallamtelah menafsirkannya -sebagaimana terdapat di dalam hadits Jibrilyang amat masyhur- yaitu Bahwa engkau [beribadah] menyembah Allahseakan-akan engkau melihat-Nya; jika engkau tidak dapat melihat-Nya,maka sesungguhnya Dia melihatmu.

Bila seseorang menghimpun hati dan perasaannya ketika sedangmelakukan peribadatan dan merasakan bahwa Allah melihatnya, makaakan tercapailah tingkatan yang paling tinggi dalam agama tersebut.

Berbuat Ihsân bisa berlaku terhadap manusia, binatang danhal-hal lainnya, di antara bentuk-bentuknya adalah sebagai berikut:

Tingkatan Ihsân paling tinggi terhadap manusia adalah BirrulWalidain [berbakti kepada kedua orangtua] dan menjalankan hak-hakkeduanya, baik yang berupa ucapan, perbuatan, harta maupun hallainnya. Dalam hal ini, Allah Ta'ala berfirman [artinya], Rabb-mutelah memerintahkan agar kamu tidak menyembah kecuali kepada-Nya,dan agar berbuat baik [Ihsân] kepada kedua orangtua. [Q.s.,al-Isrâ`:23]

Berbuat Ihsân kepada seluruh manusia, mulai dari terhadaporang-orang yang memiliki hubungan terdekat, yang memiliki ikatanrahim ataupun para tetangga. Yaitu dengan cara memberikan hak-hakmereka, mengunjungi, bertanya tentang kondisi mereka, memberikanhadiah, mengasihi anak-anak kecil mereka, bersedekah kepada parakaum faqir mereka, memberikan bantuan kepada orang-orang yangberhajat di kalangan mereka dan sebagainya, kemudian juga terhadapsemua kaum Muslimin.

Berbuat Ihsân kepada orang-orang Kafir dengan cara mendakwahimereka agar memeluk Islam, berinteraksi dengan cara yang palingbaik serta berbudi pekerti dengan budi pekerti yang baik terhadapmereka. Hal ini sebagaiman firman-Nya [artinya], Dan katakanlahkepada manusia dengan perkataan yang baik. [Q.s.,al-Baqarah:83]

Berbuat Ihsân kepada binatang dengan cara tidak menyakitinya,menghilangkan rasa lapar dan dahaganya serta hal yang semisal itu.Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam[artinya], Dan pada setiap hati, terdapat basahan [tetesan]pahala. [HR.Bukhari].

Dalam hadits yang lain, Seorang wanita masuk neraka hanyagara-gara seekor kucing betina yang tidak dia beri makan dan tidakpula dia lepas agar makan sendiri dari serangga-serangga bumi. [HR.Bukhari]

Berbuat Ihsân terhadap hal-hal lainnya seperti menekunipekerjaan yang dilimpahkan untuk kepentingan orang banyak. Hal inisebagaimana bunyi sebuah Atsar, Sesungguhnya Allah mencintaiapabila salah seorang diantara kamu melakukan suatu pekerjaanlantas menekuninya. [Dikeluarkan oleh Abu Ya'la di dalamMusnad-nya. Al-Bûshiry berkata di dalam buku al-Ithâf: Sanadnyalemah.]

Hadits di atas menunjukkan bahwa diantara bentuk-bentuk berbuatIhsân kepada binatang adalah berbuat Ihsân terhadapnya kalamenyembelihnya dengan cara menajamkan mata pisau dan membuatsembelihan itu tenang serta tidak menampakkan pisau ke arahnyakecuali ketika akan menyembelih.

Diantara bentuk-bentuk berbuat Ihsân lainnya adalah berbuatIhsân ketika membunuh di dalam suatu peperangan. Oleh karena itu,para ulama menyimpulkan tidak bolehnya melakukan tindakan sadisseperti menyayat-nyayat dan memotong-motong jasad korban, baiksebelum dibunuh ataupun setelah dibunuh.

Betapa agung dan besarnya ganjaran pahala berbuat Ihsân di sisiAllah Ta'ala. Hal ini sebagaimana firman-Nya [artinya], Tidak adabalasan berbuat Ihsân [kebaikan] selain Ihsân itu sendiri. [Q.s.,ar-Rahmân:60]

Demikian juga di dalam firman-Nya yang lain [artinya], Sesungguhnyarahmat Allah itu sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat Ihsân[kebaikan]. [Q.s.,al-A'râf:56]

Imbauan

Oleh karena itu, hendaknya seorang Muslim berbuat Ihsân di dalamibadah dan mu'malatnya dengan orang-orang yang memiliki hubungan dekatdengannya ataupun hubungan jauh agar meraih Mahabbah [kecintaan]Allah, rahmat dan keridlaan-Nya.

[Sumber: Silsilah Manâhij Dawrât al-'Ulûm asy-Syar'iyyah -Fi`ah an-Nâsyi`ah-al-Hadîts, oleh Prof.Dr.Fâlih bin Muhammad ash-Shaghîr, et.ali.,]

Artikel Ihsan Dan Bentuk-Bentuknya diambil dari http://www.asofwah.or.id
Ihsan Dan Bentuk-Bentuknya.

Tidak ada komentar: