Rabu, 25 Juni 2008

Pertemanan Dalam Islam

Kumpulan Artikel Islami

Pertemanan Dalam Islam Secara umum, orang merasa senang dengan banyakteman. Manusia memang tidak bisa hidup sendiri, sehingga disebutsebagai makhluk sosial. Tetapi itu bukan berarti, seseorang bolehsemaunya bergaul dengan sembarang orang menurut selera nafsunya. Sebab,teman adalah personifikasi diri. Manusia selalu memilih teman yangmirip dengannya dalam hobi, kecenderungan, pandangan, pemikiran.Karena itu, Islam memberi batasan-batasan yang jelas dalam soalpertemanan.

Memilih Teman Yang Baik

Teman memiliki pengaruh yang besar sekali. Rasulullah bersabda,Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salahseorang dari kalian melihat siapa temannya. [HR. Ahmad danTirmidzi].

Makna hadits di atas adalah seseorang akan berbicara dan ber-perilakuseperti kebiasaan kawannya. Karena itu beliau Shalallaahu alaihiwasalam mengingatkan agar kita cermat dalam memilih teman. Kita haruskenali kualitas beragama dan akhlak kawan kita. Bila ia seorang yangshalih, ia boleh kita temani. Sebaliknya, bila ia seorang yang burukakhlaknya dan suka melanggar ajaran agama, kita harus menjauhinya.

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,Jangan berteman, kecuali dengan orang mukmin, dan jangan memakanmakan-anmu kecuali orang yang bertakwa. [HR. Ahmad dihasankanoleh al-Albani]

Termasuk dalam larangan di atas adalah berteman dengan pelakudosa-dosa besar dan ahli maksiat, lebih-lebih berteman denganorang-orang kafir dan munafik.

Khathabi berkata, “Yang dimaksud dengan jangan memakan makananmu,kecuali orang yang bertakwa adalah dengan cara mengundang mereka dalamsuatu jamuan makan. Sebab jamuan makan bisa melahirkan rasa kasihsayang dan cinta di antara yang hadir”. Adapun makanan yang memangdibutuhkan oleh mereka, maka tidak apa-apa diberikan.

Allah berfirman, artinya, Dan mereka memberikan makanan yangdisukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.

[QS. Al-Insan: 8]. Dan yang ditawan bisa saja adalah orang-orangkafir.

Demikian juga dalam pergaulan yang sifatnya umum seperti bertetang-ga,jual beli dan sebagainya, maka hukumnya masuk dalam hukum mua-malah,di mana kita boleh bermuamalah dengan siapa saja, muslim maupun nonmuslim.

Cinta Karena Allah

Persahabatan yang paling agung adalah persahabatan yang dijalin dijalan Allah dan karena Allah, bukan untuk mendapatkan manfaat dunia,materi, jabatan atau sejenisnya. Persahabatan yang dijalin untuksaling mendapatkan keuntungan duniawi sifatnya sangat sementara. Bilakeuntungan tersebut telah sirna, maka persahabatan pun putus.

Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak adatujuan apa pun dalam persahabatan mereka, selain untuk mendapatkanridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamatakan mendapat janji Allah.

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, 'Di mana orang-orangyang saling mencintai karena keagungan-Ku Pada hari ini akan Akulindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak adaperlindungan, kecuali per-lindungan-Ku. [HR. Muslim]

Dari Mu'adz bin Jabalzia berkata, “Aku mendengar RasulullahShalallaahu alaihi wasalam bersabda, Allah Tabaraka wa Ta'alaberfirman, Wajib untuk mendapatkan kecintaan-Ku orang-orang yangsaling mencintai karena Aku dan yang saling berkunjung karena Aku danyang saling berkorban karena Aku. [HR. Ahmad].

Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam hadits Abu HurairahRadhiallaahu anhu , diceritakan, Dahulu ada seorang laki-laki yangberkunjung kepada saudara [temannya] di desa lain. Lalu ditanyakankepadanya, 'Ke mana Anda hendak pergi Saya akan mengunjungi temansaya di desa ini', jawabnya, 'Adakah suatu kenikmatan yang Anda harapdarinya' 'Tidak ada, selain bahwa saya mencintainya karena Allah Azzawa Jalla', jawabnya. Maka orang yang bertanya ini mengaku, Sesungguhnyasaya ini adalah utusan Allah kepadamu [untuk menyampaikan] bahwasanyaAllah telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai temanmukarena Dia.

Ungkapkan Cinta Karena Allah

Anas Radhiallaahu anhu meriwayatkan, Ada seorang laki-laki di sisiNabi Shalallaahu alaihi wasalam. Tiba-tiba ada sahabat lain yangberlalu. Laki-laki tersebut lalu berkata, “Ya Rasulullah, sungguh sayamencintai orang itu [karena Allah]”. Maka Nabi Shalallaahu alaihiwasalam bertanya “Apakah engkau telah memberitahukan kepadanya” “Belum”,jawab laki-laki itu. Nabi bersabda, “Maka bangkit dan beritahukanlahpadanya, niscaya akan mengokohkan kasih sayang di antara kalian.” Laluia bangkit dan memberitahukan, “Sungguh saya mencintai Anda karenaAllah.” Maka orang ini berkata, “Semoga Allah mencintaimu, yang engkaumencintaiku karena-Nya. [HR. Ahmad, dihasankan oleh Al-Albani].

Hal yang harus diperhatikan oleh orang yang saling mencintai karenaAllah adalah untuk terus melakukan evaluasi diri dari waktu ke waktu.Adakah sesuatu yang mengotori kecintaan tersebut dari berbagaikepentingan duniawi

Lemah Lembut, Bermuka Manis dan Saling Memberi Hadiah

Paling tidak, saat bertemu dengan teman hendaknya kita selalu dalamkeadaan wajah berseri-seri dan menyungging senyum. RasulullahShalallaahu alaihi wasalam bersabda,Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya denganmenjum-pai saudaramu dengan wajah berseri-seri. [HR. Muslim danTirmidzi].

Dalam sebuah hadis riwayat Aisyah Radhiallaahu anha disebutkan,bahwasanya Allah mencintai kelemah-lembutan dalam segala sesuatu. [HR. al-Bukhari]. Dalam hadis lain riwayat Muslim disebutkan “BahwaAllah itu Maha Lemah-Lembut, senang kepada kelembut-an. Ia memberikankepada kelembutan sesuatu yang tidak diberikan-Nya kepada kekerasan,juga tidak diberikan kepada selainnya.

Termasuk yang membantu langgengnya cinta dan kasih sayang adalahsaling memberi hadiah di antara sesama teman. Rasulullah Shalallaahualaihi wasalam bersabda,Saling berjabat tanganlah kalian, niscaya akan hilang kedengkian.Saling memberi hadiah lah kalian, niscaya kalian saling mencintai danhilang [dari kalian] kebencian. [HR. Imam Malik].

Saling Memberi Nasihat

Dalam Islam, prinsip menolong teman adalah bukan berdasar permintaandan keinginan hawa nafsu teman. Tetapi prinsip menolong teman adalahkeinginan untuk menunjukkan dan memberi kebaikan, menjelaskankebenaran dan tidak menipu serta berbasa-basi dengan mereka dalamurusan agama Allah. Termasuk di dalamnya adalah amar ma'ruf nahimungkar, meskipun bertentangan dengan keinginan teman.

Adapun mengikuti kemauan teman yang keliru dengan alasan solidaritas,atau berbasa-basi dengan mereka atas nama persahabatan, supaya merekatidak lari dan meninggalkan kita, maka yang demikian ini bukanlahtuntunan Islam.

Berlapang Dada dan Berbaik Sangka

Salah satu sifat utama penebar kedamaian dan perekat ikatanpersaudaraan adalah lapang dada. Orang yang berlapang dada adalahorang yang pandai memahami berbagai keadaan dan sikap orang lain, baikyang menyenangkan maupun yang menjengkelkan. Ia tidak membalaskejahatan dan kezhaliman dengan kejahatan dan kezhaliman yang sejenis,juga tidak iri dan dengki kepada orang lain. Rasulullah Shalallaahualaihi wasalam bersabda,Seorang mukmin itu tidak punya siasat untuk kejahatan dan selalu [berakhlak]mulia, sedang orang yang fajir [tukang maksiat] adalah orang yangbersiasat untuk kejahatan dan buruk akhlaknya. [HR. HR. Tirmidzi,Al-Albani berkata “hasan”]

Karena itu Nabi Shalallaahu alaihi wasalam mengajarkan agar kitaberdo’a dengan:Dan lucutilah kedengkian dalam hati- ku. [HR. Abu Daud, Al-Albaniberkata 'shahih']

Termasuk bumbu pergaulan dan persaudaraan adalah berbaik sangka kepadasesama teman, yaitu selalu berfikir positif dan memaknai setiap sikapdan ucapan orang lain dengan persepsi dan gambaran yang baik, tidakditafsirkan negatif. Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,

“Jauhilah oleh kalian berburuk sangka, karena buruk sangka adalahpembicaraan yang paling dusta” [HR.Bukhari dan Muslim]. Yangdimaksud dengan berburuk sangka di sini adalah dugaan yang tanpa dasar.

Menjaga Rahasia

Setiap orang punya rahasia. Biasa-nya, rahasia itu disampaikan kepadateman terdekat atau yang dipercayainya. Anas Radhiallaahu anhu pernahdiberi tahu tentang suatu rahasia oleh Nabi Shalallaahu alaihi wasalam.Anas Radhiallaahu anhu berkata,

Nabi Shalallaahu alaihi wasalam merahasiakan kepadaku suatu rahasia.Saya tidak menceritakan tentang rahasia itu kepada seorang pun setelahbeliau [wafat]. Ummu Sulaim pernah menanyakannya, tetapi aku tidakmemberitahukannya. [HR. Al-Bukhari].

Teman dan saudara sejati adalah teman yang bisa menjaga rahasiatemannya. Orang yang membeberkan rahasia temannya adalah seorangpengkhianat terhadap amanat. Berkhia-nat terhadap amanat adalahtermasuk salah satu sifat orang munafik.

Penutup

Persahabatan yang dijalin karena kepentingan duniawi tidak mungkinbisa langgeng. Bila manfaat duniawi sudah tidak diperoleh biasanyamereka dengan sendirinya berpisah bahkan mungkin saling bermusuhan.Berbeda dengan persahabatan yang dijalin karena Allah, mereka akanmenjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, danpersaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga di negeri Akhirat. Allahberfirman, artinya,Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagisebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. [QS.Az-Zukhruf: 67]

Ya Allah, anugerahilah kami hati yang bisa mencintai teman-teman kamihanya karena mengharap keridhaan-Mu. Amin. [Ibnu Umar]

Artikel Pertemanan Dalam Islam diambil dari http://www.asofwah.or.id
Pertemanan Dalam Islam.

Tidak ada komentar: