Minggu, 22 Juni 2008

Risalah Seputar Masjid

Kumpulan Artikel Islami

Risalah Seputar Masjid Masjid adalah rumah Allah nan indah, tempat ibadahnan mulia, tempat hamba mengingat Rabbnya, bersyukur dan memujikepada-Nya. Masjid merupakan tempat kebahagiaan dan kegembiraan,lingkungan yang penuh ridha dan qabul, tempat turunnya rahmat dariRabb yang Maha Aziz dan Ghafur.

Masjid adalah tempat santapan rohani orang-orang mukmin, bahterakeselamatan yang membawa berlayar orang-orang yang takut terhadapAllah subhanahu wata’ala, tempat perlindungan orang-orang yangmenggantungkan harapan serta mencintai hanya kepada Allah Rabbul 'alamin.

Sesungguhnya ikatan seorang muslim dengan masjid adalah sebuah ikatanyang kokoh dan kuat. Sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallammemasukkan orang yang hatinya terpaut dengan masjid sebagai salah satugolongan dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah

subhanahu wata’ala pada hari Akhir. Beliau bersabda,Tujuh golongan yang akan mendapat kan naungan dari Allah pada hariyang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya…[disebutkan diantaranya], Dan seseorang yang hatinya senantiasa terpaut denganmasjid. [Muttafaq 'alaih].

Alangkah indah untaian sabda Nabi ini, dan alangkah bagusnya maknayang terkandung dalam ucapan beliau ini, yaitu seseorang yangsenantiasa meletakkan hatinya di dalam masjid walaupun badannya beradadi luar masjid. Inilah puncak segala kecintaan, ketergantungan danketerpautan yang mendalam.

Di dalam pandangan Islam, masjid memiliki tempat yang istimewa dantinggi, serta dikhususkan dengan berbagai macam keutamaan, adab, danhukum yang begitu banyak. Maka selayaknya bagi setiap muslim untukiltizam [komitmen], senantiasa menjaga adab dan hukum-hukum itu.Hendaknya dia mengangungkan masjid dan mengetahui berbagaikeutamaannya, karena mengagungkan masjid berarti juga mengagungkanAllah subhanahu wata’ala.

Keutamaan Masjid

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Makajanganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping [menyembah]Allah.” [QS. 72:18]

Juga firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,

“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkanuntuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi danwaktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dantidak [pula] oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat,dan membayarkan zakat. Mereka takut pada suatu hari yang [di hari itu]hati dan penglihatan menjadi goncang.” [QS. 24:36-37]

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,artinya,Tempat yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjid, dan tempatyang paling dibenci Allah adalah pasar-pasar. [HR. Muslim]

Beliau juga telah bersabda,Masjid adalah rumah setiap orang yang beriman. [HR. AbuNu’aim dan dihasankan oleh al-Albani]

Dalam sabda yang lainnya disebutkan,Tidaklah seseorang berdiam diri di dalam masjid untuk shalat dandzikir kecuali Allah akan menyambutnya dengan senang, sebagaimanaorang- orang yang kehilangan menyambut saudaranya yang hilang apabiladia kembali kepada mereka. [HR Ibnu Majah dan dishahihkan olehal-Albani]

Keutamaan Membangun Masjid.

Ajaran Islam yang penuh hikmah telah menganjurkan untuk membangunmasjid serta menegakkan dzikrullah Azza wa Jalla. Dan hendaklahmotivasi untuk pembangunan masjid itu adalah untuk mengharapkan wajah[ridha] Allah subhanahu wata’ala dan kampung Akhirat, bukankarena riya', sum'ah atau untuk mencari popularitas di mata manusia.

Diriwayatkan dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu dari Nabi

shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda,Barang siapa yang membangun masjid untuk Allah karena semata-matamengharap wajah [ridha] Allah maka Allah akan membangunkan untuknyasebuah rumah di dalam surga. [Muttafaq 'alaih]

Dan di dalam hadits dari Umar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi

shallallahu ‘alaihi wasallam secara marfu', beliau bersabda,Barang siapa membangun untuk Allah sebuah masjid yang di dalamnyadigunakan untuk berdzikir maka Allah akan membangunkan untuknya sebuahrumah di dalam surga. [HR Ibnu Majah, al-Albani menyatakan shahihlighairihi]

Membangun masjid merupakan salah satu bentuk shadaqah jariyah [shadaqahyang pahalanya terus mengalir] yang kelak akan dijumpai oleh seorangmukmin setelah kematiannya.

Diriwayatklan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnyadi antara hal yang akan dijumpai seorang mukmin dari amal dankebaikannya setelah dia mati adalah; Ilmu yang dia ajarkan dansebarkan; Anak shalih yang dia tinggalkan; Mushaf yang dia wariskan;Masjid yang dia bangun; Rumah untuk para musafir [Ibnu Sabil]; Sungaiyang dia alirkan; Shadaqah yang dia keluarkan dari hartanya ketika diasehat dan masih hidup, maka semua itu akan ditemui setelah kematiannya. [HR. Ibnu Majah dahn dihasankan oleh al-Albani]

MERAWAT DAN MENJAGA MASJID

1. Membersihkan dan Memberi Wewangian

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa adaseorang wanita yang biasa menyapu dan membersihkan masjid. Suatu hariRasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merasa kehilanganwanita tersebut, maka beliau bertanya tentang keberadaannya setelahlewat beberapa hari. Kemudian dikatakan kepada beliau bahwa dia telahmeninggal dunia. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammendatangi kuburannya lalu menyolatkan wanita itu. Kisah inimenunjukkan bahwa masjid hendaknya selalu dibersihkan dan disapusupaya tidak kotor.

Diriwayatkan pula dari Samurah bin Jundab radhiyallahu ‘anhudia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallammemerintahkan kami agar memperlakukan masjid sebagaimana [perlakuan]terhadap rumah-rumah kami, dan kami diperintahkan untuk selalumembersihkannya. [HR Ahmad dan at-Tirmidzi, beliau [at-Tirmidzi]mengatakan hasan shahih]

Dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami untuk membangunmasjid di tempat berkumpulnya kabilah [kampung], dan hendaknya selaludibersihkan dan diberi wangi-wangian. [HR Ahmad dan Abu Dawud,disahihkan oleh al-Albani]

2. Menjaga dari Kotoran

Disebutkan di dalam kitab al-Adab asy-Syar'iyyah karya Ibnu Muflih, Disunnahkanuntuk menjaga masjid dari segala kotoran, sampah, bulu-bulu dan rambut,ingus dan ludah. Jika ludah atau ingus terlanjur keluar, makahendaknya dibersihkan dengan baju.

Disunnahkan juga agar tidak memotong kuku di dalam masjid. Ibnu Aqilberkata, Makruh hukumnya membuang sampah atau kotoran di dalam masjid,seperti memotong kuku, mencukur kumis dan mencabut bulu ketiak. [Al-Adabasy-Syar'iyyah 3/373]

Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Meludah di dalam masjidadalah kesalahan, dan penebusnya yaitu menimbun ludah tersebut. [Muttafaq'alaih]

Al Imam an-Nawawi berkata, Yang dimaksudkan dengan menimbun adalahjika lantai masjid berupa tanah atau pasir dan sejenisnya. Makahendaknya ia menimbun ludah itu dengan tanah. [Riyadhus Shalihin, hal498]

Adapun di masa sekarang ini pada umumnya lantai masjid terbuat dariubin, keramik atau dilapisi/dihampari dengan karpet. Maka caramembersih kannya adalah dengan membuang kotoran tersebut dengan kainlap atau tissu lalu dibersihkan tempat yang terkena kotoran tersebut.

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat ingus atau ludahmenempel di dinding masjid, maka beliau lalu menggosok nya [membersihkannya]. [Muttafaq 'Alaih].

Perhatian

Setiap muslim harus menjaga kebersihan masjid, janganlah masukmasjid dengan mengenakan pakaian yang kotor.

Perhatikan juga apabila masuk masjid dengan mengenakan kaoskaki, jika sekiranya menyebarkan bau yang kurang sedap maka,sebaiknya dilepas karena akan menganganggu jama’ah lainnya terutamayang berada di belakang kita [ketika sedang sujud].

Wanita yang berparfum jangan mendatangi masjid.

Janganlah makan bawang dan semisalnya jika akan mendatangimasjid.

Tidak boleh jual beli di dalam masjid, juga membicarakantransaksi bisnis dan keduniaan.

Jangan menjadikan masjid sebagai jalanan untuk lewat.

Tidak boleh berteriak-teriak di dalam masjid

Tidak boleh keluar dari masjid setelah dikumadangkan adzan,kecuali ada udzur.

Tidak boleh bermegah-megah dan bermewah-mewah dalam menghiasmasjid.

Tidak boleh membangun masjid di atas kuburan.

Sumber: Buku “Al-Masjid, Baitu Kulli Taqiyy”, Al-Qism al-IlmiDarul Wathan.

Artikel Risalah Seputar Masjid diambil dari http://www.asofwah.or.id
Risalah Seputar Masjid.

Tidak ada komentar: