Selasa, 13 Mei 2008

Menuju Rumah Tangga Islami

Kumpulan Artikel Islami

Menuju Rumah Tangga Islami Pernikahan adalah peletakan batu pertama untuksebuah bangunan keluarga. Dan rumah tangga bahagia tidak mungkintercipta melainkan harus ditegakkan di atas pilar-pilar yang mencakupbeberapa unsur antara lain; ketenangan atau sakinah; saling mencintai;saling mengasihi dan menyayangi; dan saling melindungi. Seperti firmanAllah yang artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah,dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supayakamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itubenar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. [ArRuum 21]

Apabila keluarga telah menegakkan nilai-nilai tersebut, maka tingkatrumah tangga yang ideal bisa tercapai dan cita-cita untuk menujukeluarga bahagia dan sakinah bisa terwujud. Jika sebuah keluargadibangun dengan baik tentunya akan menyemai benih kehidupan rumahtangga dengan penuh kejujuran, kebersamaan, keterbukaan, salingpengertian, saling melengkapi, saling percaya dan saling membutuhkan;dan secara otomatis akan terbangun rasa cinta yang tulus, kemesraandan tanggung jawab di antara anggota keluarga.

Metode Islam Dalam Membina Keluarga Bahagia

Keadilan dan pergaulan yang baik antara suami dan isteri adalahlandasan utama untuk membentuk keluarga bahagia sejahtera. Untukmenegakkan tujuan mulia di atas seluruh anggota keluarga harusmemperhatikan beberapa aspek di bawah ini:

1. Aspek Pembinaan Suami dan Isteri

Stabilitas rumah tangga merupakan tanggung jawab suami dan isteri.Dalam Islam seorang bapak bertugas untuk menjadi pemimpin, pembina danpengendali keluarga dan roda rumah tangga, sebagaimana firman Allahyang artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka [laki-laki] atassebahagian yang lain [wanita] dan mereka [laki-laki] telah menafkahkansebagian dari harta mereka . [An Nisa'- 34]

Adapun ibu memiliki tugas yang lebih mulia yaitu merawat rumah besertaisinya dan mendidik anak serta menjaga segala amanat rumah tanggasehingga ibu laksana madrasah bagi anak-anaknya seperti yangdituturkan sebagian ahli syair:Ibu bagaikan sekolahan, apabila engkau persiapkan dia, berartiengkau telah mempersiapkan suatu bangsa dengan dasar yang baik .

Jadi kedua orang tua yang baik merupakan modal utama untuk memben-tukkeluarga bahagia dan sejahtera.

2. Aspek Keimanan Keluarga

Tiang peyangga utama rumah tangga adalah agama dan moral. Rumah tanggahendaknya bersih dari segala bentuk kesyirikan dan tradisi jahiliyah,serta semarak dengan aktifitas ibadah seperti salat, puasa, membacaAl-Qur'an dan berdzikir sehingga rumah terlihat hidup dan sehat secarajasmani dan rohani, sejalan dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihiwa sallam :Perumpamaan rumah yang di dalamnya ada dzikrullah, dan rumah yangtidak ada dzikrullah di dalamnya, ibarat orang hidup dan orang mati .

Seluruh anggota keluarga harus membiasakan berdo'a terlebih tatkalakeluar dan masuk rumah dan do'a-do'a yang lain. Biasakan di dalamrumah untuk selalu membaca surat Al-Baqarah, karena itu bisa mengusirsyaithan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:Janganlah jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan! Sesungguhnyasetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al Baqarah .

3. Aspek Ilmu Agama Keluarga

Mendidik dan mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada keluarga hukumnyawajib. Firman Allah, artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jagalahdirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya menusia danbatu .

Imam At-Thabari menyatakan bahwa ayat di atas mewajibkan kepada kitaagar mengajari anak-anak dan keluarga kita tentang agama dan kebaikanserta apa-apa yang dipentingkan dalam persoalan adab dan etika.

Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,artinya: Tiga orang yang mendapat dua pahala; seorang dari ahlikitab yang beriman kepada nabinya dan kemudian beriman kepada NabiMuhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam ; seorang hamba sahaya yangmampu menunaikan hak Allah dan hak majikannya; dan seorang laki-lakiyang mempunyai hamba sahaya perempuan lalu ia mendidiknya dengan baik,mengajarinya dengan baik, kemudian ia memerdeka-kannya lalumenikahinya maka baginya dua pahala, [HR. Al-Bukhari]

Lebih penting lagi mengajari wanita tentang ilmu agama di rumah-rumahseperti yang telah dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallah 'anhu telah menuturkan bahwapernah para wanita mengeluh kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallamdan mengatakan: Kami telah dikalahkan kaum laki-laki dalamberkhidmat kepadamu, karena itu buatlah untuk kami suatu hari dariharimu. Maka beliaupun menyediakan waktu khusus untuk bertemudengan mereka lalu beliau memberi nasehat dan memerintah mereka.

Dengan demikian pengadaan perpustakaan mini, tape rekorder dan audiovisual serta mendatangkan ulama atau orang saleh ke rumah merupakanlangkah yang tepat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan keluarga.

4. Aspek Ibadah dan Moral

Aspek ibadah yang terpenting adalah shalat, baik shalat fadhu ataupunsunnah. Laki-laki hendaknya membiasakan shalat di Masjid dan perempuandianjurkan shalat di rumah. Shalat sunnah bagi semuanya lebih utamadilakukan di rumah berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihiwa sallam :Sebaik-baik shalat laki-laki adalah di rumahnya, kecuali shalatfardhu . [H.R Abu Daud]

Adapun aspek moral, hendaknya semua anggota keluarga menghiasi prilakumasing-masing dengan akhlaqul karimah dan adab yang mulia., sepertimakan dengan tangan kanan, masuk rumah orang lain dengan izin,menghargai tetangga, menghormati tamu, melarang anak masuk ke kamartidur bapak atau ibu tanpa izin khususnya waktu sebelum subuh, waktutidur malam dan setelah shalat isya; mengintip rumah orang lain danadab-adab terpuji lainnya. Dan sebisa mungkin menyingkirkan seluruhakhlaq tercela seperti berbohong, menipu, marah, menggunjing, ingkarjanji dan semisalnya. Latihlah keluarga Anda untuk selalu qana'ah danrela terhadap pembagian Allah, mencintai dan dekat terhadaporang-orang miskin, senang bersilaturrahmi, hanya mengharap ridhaAllah, dan berkata benar walapun dirasa pahit dan penuh resiko.

5. Aspek Sosial dan Lingkungan

Agar kehidupan sosial keluarga memiliki hubungan harmonis, makasebaiknya setiap anggota keluarga diberi kesempatan untukmendiskusikan setiap masalah dan problem keluarga secara transparandan terbuka sehingga seluruh masalah bisa terpecahkan sebaik mungkin.

Bagi orang tua sebaiknya tidak menampakkan konflik intern di hadapananak-anak dan semaksimal mungkin merahasikan konflik yang terjadi,agar anak tidak terbebani secara mental , apalagi konflik tersebutmembentuk kubu di antara anak-anak. Rumah juga harus diamankan agartidak dimasuki orang-orang jahat dan orang fasik, sehingga anggotakeluarga terbebas dari pengaruh kejahatan. Dan rumah harus kitaselamatkan dari pengaruh media [televisi, koran, majalah danlain-lain] yang merusak iman dan akhlaq, karena media itu lebih cepatmemberi dampak negatif kepada keluarga.

6. Akhlaq Bergaul

a. Mentradisikan Pergaulan Yang Baik

b. Menumbuhkan sikap ramah dan santun.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Jika Allahmenghendaki kebaikan kepada suatu keluarga maka Ia anugerahkan atasmereka sifat ramah lagi santun .

c. Tolong Menolong dalam Menyele-saikanPekerjaan Rumah

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjahit baju, memperbaikisandal dan mengerjakan pekerjaan lain dengan tangan sendiri, sepertiyang telah dituturkan oleh Aisyah: Sesungguhnya beliau adalahmanusia di antara sekalian manusia, membersihkan bajunya, memerahsusu kambingnya dan melayani dirinya . [HR. Ahmad]

d. Bersikap Lembut dan Bercanda denganKeluarga

Bersikap lembut kepada isteri dan anak adalah salah satu faktor yangmampu menumbuhkan iklim yang sejuk dan hubungan yang mesra ditengah-tengah keluarga. Karena itu Rasulallah menasehati Jabir agarmencari jodoh yang gadis dan beliau bersabda:Kenapa tidak engkau pilih gadis sehingga engkau bisamencandainya dan dia mencandaimu, dan engkau bisa membuatnya tertawadan dia membuatmu tertawa .

Sangat banyak riwayat dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallambahwa beliau bercanda seperti beliau pernah bercanda denganisterinya dikala mandi, dengan anak-anak kecil dan cucu-cucunya.Bahkan tatkala ada orang baduwi yang bernama Aqra' berkata: Sayamempunyai sepuluh anak, saya tidak pernah mencium seorangpun darimereka . Maka Rasulullah melihat kepadanya dan bersabda: Barangsiapayang tidak mengasihi, maka ia tidak dikasihi. [HR. Al-Bukhari]

e. Menyingkirkan Akhlaq Buruk dari Rumah

Segala sifat buruk dan tercela seperti dusta, menggunjing, mengadudomba atau semacamnya yang terjadi dalam rumah harus disingkirkandan dibasmi. Dan untuk memberantas sifat buruk itu dibutuhkankesabaran dan ketulusan karena sifat buruk itu cenderung muncul ditengah keluarga, terlebih bila lingkungan sekitar rumah rusak dankurang Islami. Aisyah berkata: Sesungguhnya apabila mengetahuisalah satu dari anggota keluarganya berdusta, maka beliau terusberpaling darinya sehingga ia menyatakan bertaubat . [HR. Ahmad]

Demikian sekilas percikan nasehat menujupembentukan rumah tangga yang islami. [Zaenal Abidin]

Sumber referensi:

1. Manhajut Tarbiyah An Nabawiyah lit Tifli, Muhammad Nur bin AbdulHamid Suwaid.

2. 40 Nasehat Memperbaiki Rumah Tangga, Muhammad bin Saleh Al-Munajjid.

Artikel Menuju Rumah Tangga Islami diambil dari http://www.asofwah.or.id
Menuju Rumah Tangga Islami.

Tidak ada komentar: