Senin, 12 Mei 2008

Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah TanpaDidampingi Mahramnya

Kumpulan Artikel Islami

Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah TanpaDidampingi Mahramnya

>> Pertanyaan :

Ada seorang perempuan ingin melakukan perjalanan jauh menuju Jeddahuntuk menunaikan umrah, ia diantar oleh mahramnya hanya sampai Riyaddan ia pergi ke Mekkah lewat Jeddah dengan pesawat udara. Di Jeddah iadijemput oleh seorang mahramnya yang lain. Apakah yang demikian ituboleh?

>> Jawaban :

Jika hal itu sudah terjadi, maka habislah perkara. Namun begitu, tetapharam hukumnya bagi si perempuan tadi, karena dia masuk di dalamcakupan sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam,

Perempuan tidak boleh melakukan perjalanan jauhkecuali bersama mahramnya.

Si perempuan tadi telah melakukan perjalanan jauh tanpa didam-pingimahramnya, maka sudah dapat dipastikan ia telah jatuh di dalamlarangan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam. Boleh jadi iamengatakan: Apabila mahramnya telah mengantarkannya sampai di bandarakeberangkatan dan kemudian dijemput oleh mahramnya yang lain [ditempat tujuan] maka hilanglah yang dilarang. Dan RasulullahShalallaahu alaihi wasalam tidak melarang hal itu kecuali kekhawatiranbeliau terhadap sesuatu yang ditakutkan. Maka apabila yang ditakutkansudah hilang, maka tidak apa-apa.

Jawabnya adalah: Sesungguhnya Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalammengutarakan larangan itu secara mutlak, seraya bersabda,

.:

.:.

Perempuan tidak boleh melakukan perjalanan jauhkecuali bersama mahramnya. Maka ada seorang lelaki bangkit danberkata, Ya Rasulullah, sesungguhnya istriku keluar pergi haji,sedangkan aku telah tercatat untuk ikut dalam suatu peperangan. Makabeliau bersabda, Berangkatlah kamu pergi haji dengan istrimu.

Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menyuruh laki-laki itumembatalkan rencananya pergi berperang dan menyuruhnya pergi bersamaistrinya. Apakah Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam memintapenjelasan lebih lanjut kepada orang itu, dengan mengatakan: Apakahistrimu terjamin keamanannya atau tidak Jawabnya: Tidak. Apakahbeliau bertanya kepadanya: Apakah ia bersama wanita-wanita lain, jugatidak, beliau tidak mengatakannya! Apakah beliau bertanya: Apakahistri Anda sudah tua atau masih muda Beliau tidak menanyakan itu.Maka yang menjadi sandaran bagi kita adalah utuhnya lafazh padakeumumannya, apalagi kisah si lelaki tersebut terjadi denganmenguat-kan keumuman [lafahz larangan]. Adapun dia diantar sampaibandara, maka hendaknya kalian perhatikan baik-baik masalah ini, jikasaya salah maka luruskan kesalahan saya dan jika saya benar, makaterimalah pendapat saya ini dan ingatkan orang lain!

Biasanya ruang tunggu bagi para penumpang itu tidak boleh dimasukioleh selain penumpang saja, sedangkan pengantar mengantarnya hanyasampai ruang tunggu tersebut lalu pulang. Ini yang menjadi kebiasaan.Lalu apabila si pengantar itu pulang apakah bisa dipastikan seratuspersen bahwa pesawat akan berangkat tepat pada waktu yang telahditentukan Tidak, bahkan kadang-kadang terlambat. Kemudian, apabilapesawat berangkat tepat waktu dan terbang di angkasa apakah dijaminsecara pasti bahwa cuaca akan tetap stabil, ataukah kadang-kadangterjadi kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan pesawat haruskembali Jawabnya: Kondisi-kondisi seperti itu kadang-kadang terjadi.Kemudian, kalau sekiranya dipastikan pesawat itu terus terbang denganlancar dan sampai ke negeri tujuan di mana pesawat itu landing [turun],dan kadang hal itu tidak terjadi, sehingga pesawat harus pergi ketempat lain; lalu siapa yang akan menjemputnya di bandara yang lainitu Dan jika dipastikan pesawat itu turun di bandara tempat tujuantanpa halangan, apakan dapat dipastikan bahwa mahram yang akanmenjemputnya pasti datang Apakan dijamin penuh penjemputannya tepatpada waktunya Ini tidak ada jaminan, karena boleh jadi ia sakit,boleh jadi ia kesasar, dan boleh jadi jalan sedang macet sehinga mobilyang dikendarainya tertahan. Semua itu bisa saja terjadi. Bukankahdemikian

Baik. Kita pastikan semua rintangan tersebut tidak ada dan semuaberjalan lancar; namun yang menjadi pertanyaan adalah siapakah yangduduk di sampingnya ketika di dalam pesawat Wallahu alam, bisa sajaseorang lelaki yang baik yang sangat besar ghirahnya kepada kehormatankaum Muslimin, maka dari itu ia melindungi si perempuan tadi, bahkanmungkin lebih baik daripada mahramnya sendiri. Dan boleh jadi yangduduk disampingnya adalah seorang lelaki jalang [jahat], penipu yangpandai merayu!. Maka, selagi masalah ini masih sangat rawan, danasy-Syari [Allah Subhannahu wa Ta'ala ] sangat serius di dalammenjaga kehormatan dan kesu-cian hingga berfirman, Dan janganlah kamumendekati zina. [Al-Isra: 32]. Dia tidak berfirman, Dan janganlahkamu berzina, agar kita menjauhkan diri dari segala sesuatu yangdapat menjadi pendorong ke arah perzinaan. Maka yang wajib bagi setiaporang beriman yang takut kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala, danmempunyai kecemburuan terhadap perempuannya adalah tidak memberikankesempatan kepada seorang pun dari mereka [perempuan-perempuanmahramnya] untuk melakukan safar [pergi jauh] kecuali didampingi olehseorang mahram.

Sungguh betapa sangat mudahnya urusannya: Pergilah bersamanya lalupulang [bersamanya], maka tidak ada sesuatu yang memberatkan.

[ Fatawa Syaikh Ibnu Utsaimin, jilid 2, hal. 590. ]

Artikel Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah TanpaDidampingi Mahramnya diambil dari http://www.asofwah.or.id
Kepergian Wanita Untuk Haji Atau Umrah TanpaDidampingi Mahramnya.

Tidak ada komentar: