Rabu, 04 Juni 2008

Merakit Persaudaraan dan Solidaritas

Kumpulan Artikel Islami

Merakit Persaudaraan dan Solidaritas Urgensi Persaudaraan Dan Solidaritas

Pepatah mengatakan bahwa bersatu kita teguh bercerai kita runtuh .Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan seluruh aset dan potensi UmatIslam melainkan dengan menerjemahkan arti persaudaraan dan solidaritassecara benar, lalu diwujudkan dalam interaksi sosial dan prilakukehidupan, Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasallam telah memberigambaran kepada kita secara jelas tentang potret persaudaraan . Beliaubersabda:Orang mukmin bagi orang mukmin lainnya seperti bangunan, satu samalain saling menguatkan . Dan Rasulullah SAW menjalike jari-jarinya. [Muttafaqalaih].

Dan beliau Salallahu alaihi wasallam juga bersabda:Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling cinta, saling belaskasihnya dan saling perhatiannya laksanan badan jika salah satuanggota ada yang sakit, maka yang lainnya merasa mengeluh danpanas .[Muttafaqun alaih].

Landasan dan dasar persaudaraan dan solidaritas

Menurut Islam, bangunan persaudaraan dan solidaritas hanya bisaditegakkan di atas aqidah dan manhaj yang sahih, karena persaudaraantanpa adanya landasan -yang jelas dan kokoh yang mampu menyatukanberbagai kepentingan, ambisi dan keinginan- merupakan suatu hal yangmustahil. Maka memperjelas landasan dan manhaj persaudaraan itu lebihpenting daripada persaudaraan itu sendiri, kecuali yang dikehendakidari persaudaraan tersebut hanya berbaris dan bersatu secara jasadyang hampa dari nilai ketaqwaan, keimanan dan moralitas agama. Olehsebab itu para rasul khususnya nabi Muhammad diperintahkan terlebihdahulu untuk menegakkan agama dan jangan berpecah-belah dalam menerimakebenarannya sebagaimana dalam firmanNya, yang artinya: Dia telahmensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkanNyakepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan apa yangtelah kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlahagama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya . [Asy-Syura: 13].

Jadi persaudaraan yang kita inginkan adalah persaudaraan yang mampumenjamin kesamaan ideologi, pemikiran, misi, visi, prinsip danpandangan hidup tanpa harus menghilangkan kemerdekaan beraspirasi,berkreasi dan berkomunikasi, asalkan masih dalam koridor yangdibolehkan Aqidah Islam.

Dengan melandaskan persaudaraan dan solidaritas di atas aqidah, kitabisa dengan mudah menghancurkan dan meluluhkan segala bentuk kebatilan. Apabila bentuk persaudaraan tidak seperti di atas, maka Umat Islamhanya menjadi bulan-bulanan umat lain dan menjadi obyek dari berbagaikepentingan belaka. Dalam hal ini Rasulallah Salallahu alaihi wasallamtelah memberi peringatan cukup jelas tentang kondisi Umat Islam, biladalam hidupnya keluar dari Aqidah Islam dan lebih memilih keduniaan [artinya]: Hampir-hampir umat lain bersekongkol mengeroyok kalian sepertiorang-orang makan mengeroyok makanan dari nampan. Seorang bertanya:Apakah kita di saat itu sedikit Wahai Rasulallah Beliau menjawab:Bahkan kalian banyak tetapi kalian seperti buih banjir. Dan Allahmengambil dari hati-hati musuhmu rasa takut terhadap kalian, laluAllah memasukkan di hatimu [penyakit] wahan. Kami [para sahabat]bertanya: Wahai Rasulallah apa itu wahan. Beliau menjawab: Cintadunia dan benci mati. [HR Ahmad dan Abu Daud]

Penyebab Perpecahan dan Pertikaian Umat Islam

Perpecahan bukanlah semata-mata takdir dan ketentuan sunatullah akantetapi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor manusiawi.

Adapun foktor-faktor yang dominan menjadi pemicu perpecahan dikalangan Umat Islam antara lain:

Bercampurnya ajaran kesyirikan dan kebid'ahan dengan ajaranIslam sehingga sebagian Umat Islam sudah tidak mampu membedakanantara ajaran yang murni dengan ajaran yang batil.

Bodohnya sebagian Umat Islam terhadap ajaran Islam yang murnidan sangat lemah untuk mempelajari ajaran islam secara benar.

Fanatis dan taklid buta terhadap kelompok, tokoh atau figur.

Lebih senang mengedepankan keinginan hawa nafsu denganmengorbankan nilai-nilai keimanan.

Mendahulukan akal dan logika belaka daripada nash-nash Al-Qur'andan hadits.

Kiat-kiat untuk merealisasikan persaudaraan dan solidaritas

Pemurnian tauhid dan luruskan aqidah serta bersihkan kesyirikan,bid'ah, takhayul dan khurafat, karena tidak mungkin kita menyatukanumat dalam satu barisan sementara masih ada perbedaan yangfondamental dalam masalah aqidah

Firman Allah SWT, artinya: Dan janganlah kamu termasuk orang-orangyang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belahagama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiapgolongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. [Ar-Rum:31-32].

Persaudaraan dan solidaritas yang selalu mengedepankan ilmu dancinta ulama, sebab ilmu adalah kunci perekat nilai persaudaraan,semakin tinggi kesadaran ilmu agama seseorang semaikin tinggi ilmuruhiyah persaudaraan yang ia perjuangkan.

Sabda Rasulallah:

Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan pada dirinya, makaia difahamkan dalam urusan agama . [Mutafaq 'Alaih]

Mampu menundukkan nafsu dan keinginannya di bawah apa yangdibawa oleh Rasulallah.

Sabda Rasulallah:

Tidaklah beriman diantara kalian sehingga ia memperturutkanhawa-nafsunya dengan apa yang aku bawa dan tidak melenceng darinya.

Menanggalkan segala bentuk fanatis terhadap figur, kelompok dangolongan tertentu dan hanya fanatis terhadap Aqidah Islam.Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah danRasulNya dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah MahaMendengar lagi Maha Mengetahui .

Memerangi segala bentuk taklid yang membabi-buta yangmengalahkan obyektifitas dalam memerima dali-dalil kebenaran.

Dan janganlah mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuantentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanyaitu akan akan diminta pertanggungan jawabnya. [Al-Isra': 36].

Hak dan kewajiban dalam hidup bersaudara

Saling mengasihi dan menyayangi antara sesama saudara mukminberdasarkan sabda Rasulallah salallahu alaihi wasallamTidaklah beriman diantara kalian sehingga saudaranya lebih dicintaidari pada dirinya sendiri.

Saling memberi pertolongan dan bantuan dalam segala keperluandan kebutuhan

Barangsiapa yang menghilangkan kesulitan dari saudara mukmin, makaAllah akan menghilangkan kesulitan darinya di hari Kiamat, danbarangsiapa yang memudahkan orang sedang dalam kesulitan, maka Allahakan memudahkannya di dunia dan akhirat. [HR. Muslim].

Saling mengujungi dan menziarahi, karena hal tersebut akanmenumbuhkan persaudaraan dan mendatangkan rahmat dari Allah sertaakan diluarkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya.

Barang siapa yang senang diluaskan rizkinya dan ditunda umurnya,maka hendaklah bersilaturrahmi.

Saling menjaga nama baik, kehormatan dan harga diri berdasarkansabda Rasulallah Salallahu alaliwasalllam:Ketahuilah sesungguhnya darah kalian, harta kalian dan kehormatankalian menjadi haram terhadap kalian seperti haramnya bulan kalianini dan negeri kalian ini. [HR. Ahmad].

Saling mendoakan dan memohonkan ampun kepada Allah, sebagaimanafirman Allah, artinya: Dan orang-orang yang datang setelah mereka [Muhajirindan Anshar], mereka berdoa: Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dansaudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, danjanganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadaporang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau MahaPenyantun lagi Maha Penyayang. [Al-Hasyr: 10].

[Zaenal Abidin].

Kitab rujukan :

Al-Ukhuwwah, syuruthuha wa dhawabituha, Syaikh Abdullah binJarullah bin Ibrahim Al-Jarullah.

Al-Wala' wal Bara' fil Islam, Shalih bin Fauzan Al-Fauzan.

Al-Wala' wal Bara', Syaikah Abdullah Al-Jibrin.

Ath-Thaifah Al-Manshurah, Muhammad bin Ibrahim Syaghrah.

Manhaj Ath-Thaifah Al-Manshurah, Muhammad bin Jamil Zainu.

Artikel Merakit Persaudaraan dan Solidaritas diambil dari http://www.asofwah.or.id
Merakit Persaudaraan dan Solidaritas.

Tidak ada komentar: